KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA PENYAKIT KRONIK
Yaslina
Pendahuluan
• Penyakit kronis adalah penyebab utama kematian dan
kecacatan di seluruh dunia. Tingkat penyakit dari kondisi ini
meningkat secara global, meningkat di setiap wilayah dan
mencakup semua kelas sosial ekonomi.
• Laporan Kesehatan Dunia 2002: Mengurangi risiko,
mempromosikan hidup sehat, menunjukkan bahwa mortalitas,
morbiditas dan kecacatan yang dikaitkan dengan penyakit
kronis utama saat ini menyumbang hampir 60% dari semua
kematian dan 43% dari beban penyakit global. Pada tahun
2020, kontribusi mereka diperkirakan meningkat menjadi 73%
dari semua kematian dan 60% dari beban penyakit global.
Cont’
• Selain itu, 79% kematian akibat penyakit ini terjadi di
negara berkembang. Empat dari penyakit kronis yang
paling menonjol - penyakit kardiovaskular (CVD),
kanker,penyakit paru obstruktif kronik dan diabetes tipe 2
- dihubungkan oleh faktor risiko biologis yang umum dan
dapat dicegah, terutama tekanan darah tinggi, kolesterol
darah tinggi dan kelebihan berat badan, dan oleh faktor
risiko perilaku utama terkait: pola makan yang tidak sehat,
ketidakaktifan fisik, dan penggunaan tembakau.
• Tindakan untuk mencegah penyakit kronis utama ini
harus berfokus pada pengendalian ini dan faktor risiko
utama lainnya secara terintegrasi dengan baik.
( https://www.who.int/chp/about/integrated_cd/en
The data
Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi Penyakit
Tidak Menular mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke,
penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi
1. Individu
2. Keluarga
3. Masyarakat dan Negara
Defenisi
• merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang
atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni
lebih dari enam bulan.
• Penyakit yang berlangsung lama. Penyakit kronis adalah
penyakit yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih,
menurut definisi Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS.
Penyakit kronis umumnya tidak dapat dicegah dengan
vaksin atau disembuhkan dengan obat, juga tidak hilang
begitu saja. Delapan puluh delapan persen orang Amerika
di atas usia 65 tahun memiliki setidaknya satu kondisi
kesehatan kronis (per 1998). Perilaku yang merusak
kesehatan - terutama penggunaan tembakau, kurangnya
aktivitas fisik, dan kebiasaan makan yang buruk -
merupakan penyebab utama penyakit kronis utama.
Chronic disease
Examples of chronic diseases
• diabetes
• renal disease
• cardio-vascular disease, hypertension
• rheumatic heart disease
• depression
• asthma
Etiologi
• Penyakit Kronis Penyakit kronis dapat diderita oleh semua kelompok
usia, tingkat sosial ekonomi, dan budaya. Penyakit kronis cenderung
menyebabkan kerusakan yang bersifat permanen yang
memperlihatkan adanya penurunan atau menghilangnya suatu
kemampuan untuk menjalankan berbagai fungsi, terutama
muskuloskletal dan organ-organ pengindraan.
a. Pencegahan primer
merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang
sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat
menjadi sakit.
Secara garis besar, upaya pencegahan ini dapat berupa
pencegahan umum (melalui pendidikan kesehatan dan
kebersihan lingkungan) dan pencegahan khusus (ditujukan
kepada orang-orang yang mempunyai risiko dengan
melakukan imunisasi).
Evidence Base
• Hasil Penelitian (Fitriyani, Yaslina ,Fahmi, 2014)
mendapatkan bahwa adanya
Pengaruh latihan fisik (jiging) terhadap gula darah pada a
gregat dewasa dengan diabetes melitus
• Hasil
penelitian (Yaslina, Lilisa Murni, L.Najwa, 2018) ada Hubu
ngan Karakteristik Individu Dan Dukungan Sosial Dengan
Perilaku Pencegahan Stroke Pada Masyarakat
lanjutan
b. Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk
menghambat progresivitas penyakit, menghindari
komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan yang dapat
dilakukan melalui deteksi dini dan pengobatan secara
cepat dan tepat.
Pencegahan tersier dimaksudkan untuk mengurangi
ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Upaya
pencegahan tingkat ketiga ini dapat dilakukan dengan
memaksimalkan fungsi organ yang mengalami kecacatan
Llima Prinsip Pencegahan PTM menurut WHO
(2011)
1. Menggunakan pendekatan yang terintegrasi
2. Aksi lintas sektor
3. Pendekatan rentang umur
4. Persamaan dan keadilan sosial
5. Intervensi berdasar bukti dan budaya yang sesuai
Strategi Program Pemerintah Berkaiatan
Pencegahan dan Pengendalian PTM di Indonesia
1. Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM
2. Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko
PTM melalui pemberdayaan masyarakat
3. Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan
kesehatan, serta kolaborasi sektor swasta dan profesional
4. Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM
Cont’
Program Pengendalian PTM di Indonesia diprioritaskan
pada strategi 4 by 4 sejalan dengan rekomendasi global
WHO (Global Action Plan 2013-2020),fokus pada 4
penyakit PTM Utama Penyebab 60% kematian yaitu
• Kardiovaskulair,
• Diabetes Melitus,
• Kanker,
• Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Cont’
dan pada Pengendalian 4 faktor risiko bersama yaitu
• diet tidak sehat (diet gizi tidak seimbang, kurang
konsumsi Sayur dan Buah serta tinggi konsumsi Gula,
Garam dan lemak),
• kurang aktivitas fisik,
• merokok, serta
• mengkonsumsi alkohol.
Pencegahan dan Pengendalian PTM lainnya di
Indonesia
Selain keempat Penyakit Tidak Menular Utama, fokus
Pengendalian PTM juga diarahkan pada berbagai Penyakit
dan kondisi yang dapat mengakibatkan terjadinya
penurunan kualitas Hidup manusia, yaitu
• Gangguan Pendengaran,
• Gangguan Penglihatan,
• Disabilitas, dan
• Gangguan Thyroid, serta
• Penyakit yang menyebabkan beban pembiayaan
kesehatan seperti Lupus, Thalassemia, Osteoporosis dan
Psoriasis.
Posbindu sebagai bagian dalam upaya pencegahan
PTM
Fokus Pencegahan dan Pengendalian PTM diutamakan di
Posbindu untuk:
• Menjaga agar masyarakat tetap sehat dan terhindar dari
Faktor Perilaku berisiko,
• Mampu mengindentifikasi dan memodifikasi perilaku
berisikonya agar tidak menjadi onset PTM serta
• menemukan dini kasus-kasus berpotensi PTM agar dapat
dirujuk ke FKTP dan ditangani sesuai standar.