Amelza Pramita
NIM : 1710142010002
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing I : Ns. Ade Sri Wahyuni, S.Kep MNS
Pembimbing II : Ns. Dewi Kurniawati, S.Kep. MNS
Penyakit dm merupakan penyakit degenetif yang sangat berkaitan dengan pola makan. Pola
makan merupakan gambaran mengenai macam-macam, jumlah dan komposisi bahan makanan
yang dimakan tiap hari oleh seseorang. Gaya hidup dengan pola makan yang tidak baik yaitu diet
dengan tinggi lemak, garam dan gula mengakibatkan masyarakat cenderung mengkonsumsi
makanan secara berlebihan mengakibatkan berbagai penyakit termaksud dm (Kaban,2006).
Menurut teory Guyton (2007) yang mengatakan bahwa obesitas merupakan factor predisposisi
untuk timbulnya peningkatan gula darah, hal ini dikarenakan sel-sel beta pulau langerahans
menjadi kurang peka terhadap rangsangan dan obesitas juga akan menekan jumlah reseptor
insulin pada sel-sel seluruh tubuh
Stres dan diabetes melitus memiliki hubungan yang sangat erat terutama pada penduduk
perkotaan. Tekanan kehidupan dan gaya hidup tidak sehat sangat berpengaruh, ditambah dengan
kemajuan teknologi yang semakin pesat dan berbagai penyakit yang sedang diderita
menyebabkan penurunan kondisi seseorang hingga memicu terjadinya stres (Nugroho
&Purwanti, 2010).
Stikes Yarsi sumbar
Analisa Univariat
•1.Rerata ankle branchial pre test
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Makiyah (2018), yang diketahui rata-rata nilai ankle
branchial indeks sebelum dilakukannya intervensi buerger allen exercise pada kelompok intervensi yaitu
0,84. Rata-rata nilai ankle branchial indeks sebelum pada kelompok kontrol yaitu 0,86. Penelitian yang
dilakukan Sandra (2017) didapatkan rata-rata nilai ankle branchial indeks sebelum dilakukannya intervensi
buerger allen exercise pada kelompok intervensi yaitu 0,8. Rata-rata nilai ankle branchial indeks sebelum
pada kelompok kontrol yaitu 0,8.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Makiyah (2018), yang diketahui rata-rata nilai ankle
branchial indeks setelah dilakukannya intervensi buerger allen exercise pada kelompok intervensi yaitu 0,93.
Rata-rata nilai ankle branchial indeks sebelum pada kelompok kontrol yaitu 0,84. Penelitian yang dilakukan
Sandra (2017) didapatkan rata-rata nilai ankle branchial indeks sebelum dilakukannya intervensi buerger
allen exercise pada kelompok intervensi yaitu 1,1. Rata-rata nilai ankle branchial indeks sebelum pada
kelompok kontrol yaitu 0,8.
.
Stikes Yarsi sumbar
Analisa Bivariat
ABI N Mean ± SD p t
Intervensi 17 0,66± 0,61 0,025 2,349
Kelompok 17 0,60±0,45 0,201 1,306
Berdasarkan hasil analis pengaruh buerger allen exercise terhadap sensistivitas kaki lansia didapatkan rata-
rata nilai ankle branchial indeks post test pada kelompok intervensi yaitu 0,66 sedangkan rata-rata nilai
ankle branchial indeks akhir pada kelompok kontrol yaitu 0,60.hasil uji statistic independen sampel t-test
diperoleh nilai p value 0,05 (p=0,025) dapat disimpulkan bahwa uji statistic ankle branchial indeks pada
kelompok intervensi . Selain itu didapatkan nilai t hitung (2,349) (2,037) maka H0 ditolak dan Ha diterima
artinya ada pengaruh pemberian buerger allen exercise terhadap sensitivitas kaki pasien lansis penderita
diabetes melitus. Sedangkan pada kelompok p-value 0,201 >0,005 dan nilai t 1.306 > 2,037
“Dapat disimpulkan bahwa uji statistik ankle branchial indeks pada kelompok kontrol tidak bermakna”
Hal ini sejalan dengan penelitian dari Makiyah (2018) tentang Nilai Ankle Brachial Index Pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Sesudah Melakukan Buerger Allen Exercise Di Puskesmas
Wilayah Kecamatan Nganjuk, diketahui bahwa ada pengaruh pemberian buerger allen exercise
terhadap nilai ankle branchial indeks lansia penderita diabetes melitus (P=0,001).
Peningkatan nilai ankle branchial indeks juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Jannaim (2018) yang menunjukan terhadap efek pemberian buerger allen exercise terhadap
peningkatan ankle branchial indeks dengan P=0,000. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
Sandra (2017) didapatkan selisih rata-rata nilai ABI kelompok intervensi dan kontrol setelah
perlakuan 0.1148 dengan taraf signifikansi 0.00 0yang berarti lebih kecil dari 0.05. .
•Berdasarkan hasil penelitian diketahui Rerata nilai ankle branchial sebelum diberikan buerger
allen exercise yaitu 0,61 dengan nilai minimum 0,51 dan nilai maximum 0,74.
•Berdasarkan hasil penelitian diketahui Rerata nilai ankle branchial sesudah diberikan buerger
allen exercise yaitu 0,66 dengan nilai minimum 0,55 dan nilai maximum 0,80.
•Berdasarkan hasil penelitian diketahui Rerata nilai ankle branchial indeks awal pada kelompok
kontrol 0,50 dengan nilai minimum 0,49 dan nilai maximum 0,71. Hasil Rerata nilai ankle
branchial indeks akhir pada kelompok kontrol 0,60 dengan nilai minimum0,55 dan nilai maximum
0,69.
•Bedasarkan hasil penelitian diketahui ada perbedaan nilai ankle branchial indeks sebelum dan
sesudah diberikan buerger allen exercise pada lansia penderita diabetes melitus di Wilayah kerja
Puskesmas Mandiangin kota Bukittinggi tahun 2021 (p=0,025).