Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Reading

ANATOMICAL ASPECT OF SHOULDER JOINT


DISLOCATION FOR VOLLEYBALL PLAYERS

Oleh :Iin Asifah Maulidda


Pembimbing : dr Ketut Gede Arta Bujangga, Sp.OT
ABSTRAK
Sendi bahu merupakan salah satu sendi yang paling sering
mengalami dislokasi pada tubuh kita. Etiologi utama dislokasi sendi
bahu adalah olahraga seperti voli. Laporan Australian Bureau of
Statistics tahun 2000 menyebutkan bahwa angka kejadian dislokasi
sendi bahu adalah 32,2%. Data dari Rumah Sakit Victoria tahun
1996-1999 menyebutkan, ada 15 pasien cedera bahu akut yang
datang ke IGD, empat pasien mengalami dislokasi, tujuh pasien
mengalami keseleo/regangan, dua pasien mengalami patah tulang,
dan satu pasien mengalami cedera otot/tendon. Oleh karena itu,
pemahaman tentang anatomi sendi bahu dan mekanisme dislokasi
sangat penting untuk menetapkan tujuan diagnostik dan terapeutik
yang jelas.

I
2
Pendahuluan
Pendahuluan

Dislokasi sendi bahu banyak terjadi pada olahraga seperti voli. Laporan
Australian Bureau of Statistics tahun 2000 menyebutkan bahwa angka kejadian
dislokasi sendi bahu adalah 32,2%. Data dari Rumah Sakit Victoria tahun 1996-
1999 menyebutkan, ada 15 pasien cedera bahu akut yang datang ke IGD, empat
pasien mengalami dislokasi, tujuh pasien mengalami keseleo/regangan, dua pasien
mengalami patah tulang, dan satu pasien mengalami cedera otot/tendon

3
Anatomi
Sendi bahu adalah sendi sinovial multiaksial (sendi bola dan soket).
Kepala humerus memasuki rongga glenoid kurang dari setengah bagian,
artinya hanya sebagian kecil dari kepala humerus yang berartikulasi dengan
glenoid, oleh karena itu sendi ini memiliki kebebasan bergerak

4
Tulang
Kepala artikular dibentuk oleh kepala humerus dan rongga artikular
dibentuk oleh rongga glenoid dangkal. Labrum memperdalam rongga ini di
sisinya. Namun, kepala humerus memasuki rongga glenoid kurang dari
setengah bagian, itu sebabnya sendi ini tidak stabil

5
Kapsul Artikular Kapsul
Fibrosa mengelilingi sendi bahu dan menempel di sekitar rongga
glenoid di sisi medial dan leher anatomis humerus di sisi lateral. Kapsul ini
ditembus oleh kepala panjang tendon biseps. Kapsul ini diperkuat oleh
ligamen dan otot untuk meningkatkan stabilitas sendi dan mencegah
dislokasi

6
Ligamen Ligamen
Ada tiga bagian ligamen glenohumeral yaitu :
1. ligamen glenohumeral superior
2. ligamen glenohumeral medial
3. ligamen glenohumeral inferior.

7
Otot
Berdasarkan jenis gerakannya, otot-otot yang menggerakkan sendi
bahu diklasifikasikan menjadi 6 kelompok yaitu :
fleksor kepala – pektoralis mayor (bagian klavikula) dan deltoid
(serabut anterior), disertai dengan coracobrachialis dan bisep brachii, kepala
ekstensor – latissimus dorsi, kepala abduktor - deltoid, terutama serat
sentral, kepala adduktor - pectoralis mayor dan latissimus dorsi, kepala
rotator medial - subscapularis, kepala rotator lateral – infraspinatus
Coracobrachialis,

8
Gerakan
Kemungkinan pergerakan sendi bahu lebih lebar dari sendi lainnya
karena kepala humerus masuk ke rongga glenoid kurang dari setengah
bagian. Gerakan yang dapat terjadi adalah fleksi, ekstensi, abduksi,
adduksi, rotasi, dan sirkumduksi

9
Pembahasan
Sendi bahu memiliki kebebasan bergerak dan tidak stabil dari segi
anatomi, oleh karena itu sendi ini memerlukan mekanisme dan struktur
tertentu untuk memperkuat stabilitas sendi. Dislokasi terjadi ketika kepala
humerus berada di luar posisi normalnya (keluar dari rongga glenoid).
Bagian inferior kapsul artikular merupakan bagian yang paling lemah
karena merupakan satu-satunya bagian yang tidak dikelilingi oleh otot
rotator cuff, sehingga dislokasi sebagian besar menuju ke arah inferior.

10
Dislokasi Sendi Bahu pada Pemain Bola Voli
Ketika pemain bola voli melakukan spike, lengan mereka berada dalam
posisi rotasi eksternal, abduksi, dan ekstensi. Jika gerakan ini dilakukan
berulang kali akan meningkatkan risiko dislokasi sendi bahu

11
Kesimpulan
Dislokasi inferior terjadi ketika lengan abduksi, ekstensi, dan rotasi
eksternal, sedangkan dislokasi posterior terjadi ketika lengan dalam posisi
adduksi, fleksi, dan rotasi internal. Dislokasi inferior banyak dialami oleh
pemain bola voli pada saat melakukan spike. Spike adalah keterampilan
motorik yang paling sulit dalam permainan voli. Pemain bola voli harus
memukul bola dengan tepat dan penuh tenaga, sehingga lengan menculik,
memanjang, dan berputar ke luar. Jika mereka sering melakukan spike,
mereka akan meningkatkan risiko dislokasi bahu inferior.

12
TELAAH JURNAL
 Judul: Judul jurnal ini “Judul jurnal dengan jelas dan menggambarkan
isi utama jurnal.
 Pengarang: Yuliana
 Abstrak: Dalam jurnal ini sudah mencantumkan kata kunci. Jumlah kata
pada abstrak tidak lebih dari 250 kata.
 Tempat: Jurusan Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jl
PB Sudirman, Denpasar, Bali, Indonesia

13
 Tahun terbit: Tidak dijeaskan
 Kesimpulan: Sendi bahu adalah dislokasi sendi yang paling umum di
tubuh kita. Sendi ini memiliki kebebasan bergerak dan secara anatomis
tidak stabil, oleh karena itu diperlukan mekanisme aktif dan pasif untuk
memperkuat stabilitas sendi. Mekanisme pasifnya adalah ligamen,
kapsula artikularis, labrum glenoidalis, processus coracoideus, dan
akromion, sedangkan mekanisme aktifnya adalah otot rotator cuff dan
long head tendon biseps.
 Daftar Pustaka: Vancouver Style dengan 21 sitasi

14
Metode PICO
 Population
Populasi pada penelitian ini terdiri dari pemain bola voli.
 Intervention
Dislokasi inferior terjadi ketika lengan abduksi, ekstensi, dan rotasi
eksternal, sedangkan dislokasi posterior terjadi ketika lengan dalam
posisi adduksi, fleksi, dan rotasi internal. Dislokasi inferior banyak
dialami oleh pemain bola voli pada saat melakukan smash.
 Comparison
Dalam penelitian ini tidak dijelakan menggunakan metode penelitian.

15
 Outcome
Pemain bola voli harus memukul bola dengan tepat dan penuh tenaga,
sehingga lengan memanjang, dan berputar ke luar. Jika mereka sering
melakukan smash, mereka akan meningkatkan risiko dislokasi bahu
inferior.

16
Validitas
 Apakah rancangan penelitian yang dipilih sesuai dengan penelitian?
Ya sesuai, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat resiko
terjadinya dislokasi bahu pada pemain voli yang sering melakukan
smash.
 Apakah dijelaskan cara menentukan sampel?
Tidak, pada jurnal ini tidak dijelaskan bagaimana cara peneliti
menentukan sampel
 Apakah dijelaskan mengenai criteria inklusi dan ekslusi?
Tidak, pada penelitian ini tidak dijelaskan mengenai criteria inklusi dan
eklusi.
17
 Apakah dijelaskan kriteria pemilihan sampel?
Tidak, dalam penelitian ini tidak dijelaskan keriteria pemilihan sampel,
hanya menjelaskan risiko dislokasi bahu inferior pada pemain voli yang
sering melakukan smash.
 Apakah dalam pemilihan sampel dilakukan randomisasi?
Tidak, karena pada penelitian ini hanya menjelaskan resiko dislokasi
bahu inferior pada pemain voli yang sering melakukan smash.
 Apakah dijelaskan jenis uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian?
Tidak, dalam penelitian ini tidak dijelaskan jenis uji hipotesis.

18
Importence
 Subjek penelitian
Ya, pemain bola voli
 Drop-out
Ya, pemain bola voli yang sering melakukan spike
 Analisis
Tidak, Tidak dijelaskan jenis uji analisa yang digunakan dalam
penelitian ini karena hanya menjelaskan resiko dislokasi bahu inferior
pada pemain voli yang sering melakukan smash.

19
 Nilai P
Tidak, tidak ada dicantumkan oleh penelitia nilai P dalam penelitian ini
 Interval kepercayaan
Tidak, interval kepercayaan tidak dituliskan pada penelitian ini

20
Aplikabilitas
 Apakah subjek penelitian sesuai dengan karakteristik penelitian yang
akan dihadapi?
Ya, karena subjek penelitian yang digunakan adalah pemain voli yang
sering melakukan smash.
 Apakah setting lokasi penelitian dapat diaplikasikan disituasi kita?
Ya, karena penelitian ini hanya melihat resiko terjadinya dislokasi
bahu inferior pada pemain bola voli yang sering melakukan smash.

21
 Apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan pada pasien di institusi kita?
Ya, karena penelitian ini hanya melihat resiko terjadinya dislokasi bahu
pada pemain voli yang sering melakukan smash.
 Apakah terdapat kemiripan pasien ditempat praktek atau institusi
dengan hasil penelitian?
Ya, karena subjek yang digunakan dari penelittian hampir sama dengan
Indonesia

22
Kelebihan penelitian
 Penelitian ini memperluas data tentang dislokasi bahu.
 Penelitian ini menjelaskan factor resiko terjadinya dislokasi bahu pada
pemain voli yang sering melakukan smash dan dijelaskan juga
komplikasi yang bisa terjadi dan teknik spike yang harus dilakukan agar
tidak terjadi dislokasi bahu.
 Peneliti memaparkan dengan jelas mulai dari anatomi sendi bahu hingga
gerakan pada sendi bahu sehingga memperluas wawasan kita mengenai
sendi bahu.

23
Kekurangan penelitian
 Penelitian ini tidak menjelaskan metode apa yang digunakan
 Dalam penelitian ini tidak menjelaskan keriteri inkulsi dan eklusi
 Penelitian ini menggunakan sebagaian besar referensi lebih dari 10
tahun

24
Terimakasi 

25

Anda mungkin juga menyukai