TM SK 4 - Hasanatul Fitriani
TM SK 4 - Hasanatul Fitriani
HASANATUL FITRIANI
1102019241
B12
DEFINISI
KWASHIORKOR MARAMUS
– Adanya edema di seluruh tubuh, terutama – Tampak sangat kurus
kaki, tangan, atau anggota badan lain – Wajah seperti orang tua
– Wajah membulat dan sembab – Cengeng
– Pandangan mata sayu – Kulit keriput
– Pembesaran hati dan pengecilan otot – Perut cekung
– Rambut tipis dan kemerahan, serta – Tekanan darah, detak jantung, dan
kelainan kulit pernapasan berkurang (melemah)
•
CARA DIAGNOSIS
1. Survei Komsumsi Pangan
b. Anamnesis
Anamnesis awal (untuk kedaruratan):
Survei konsumsi pangan ada 2 macam, Anamnesis lanjutan (untuk mencari penyebab dan
yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. rencana tatalaksana selanjutnya,
dilakukan setelah kedaruratan ditangani):
Penilaian asupan secara kualitatif,
seperti food frequency, dietary
history, metode telepon, dan food list.
Metode kualitatif biasanya untuk
mengetahui frekuensi makan,
frekuensi konsumsi menurut jenis
bahan makanan dan menggali
informasi tentang kebiasaan makan
serta cara-cara memperoleh bahan
makanan tersebut.
● Apakah anak tampak sangat kurus, adakah ● Tanda defisiensi vitamin A pada mata:
edema pada kedua punggung kaki ○ Konjungtiva atau kornea yang kering,
bercak Bitot
● Tanda dehidrasi ○ Ulkus kornea
○ Keratomalasia
● Adakah tanda syok
● Ulkus pada mulut
● Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi ● Fokus infeksi: telinga, tenggorokan, paru, kulit
(suhu aksilar < 35.5° C). ● Lesi kulit pada kwashiorkor:
○ hipo- atau hiper-pigmentasi
● Frekuensi dan tipe pernapasan ○ deskuamasi
○ ulserasi (kaki, paha, genital, lipatan paha,
● Sangat pucat belakang telinga)
○ lesi eksudatif (menyerupai luka bakar),
● Pembesaran hati dan ikterus
seringkali dengan infeksi sekunder
● Adakah perut kembung, bising usus (termasuk jamur).
● Tampilan tinja (konsistensi, darah, lendir).
melemah/meninggi, tanda asites, atau
● Tanda dan gejala infeksi HIV
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
Pemeriksaan Antropometri (Z Score)
INTERPRETASI
PEMERIKSAAN
KLINIS
Pemeriksaan klinis dapat dilihat pada
jaringan epitel yang terdapat di mata,
kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ
yang dekat dengan permukaan tubuh
(kelenjar tiroid).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Diare persisten : Sebagai berlanjutnya episode diare selama 14hari atau lebih yang dimulai dari
suatu diare cair akut atau berdarah (disentri).
PROGNOSIS
DAFTAR PUSTAKA
Alpers, Ann. (2006). Buku Ajar Pediatri Rudolph (20 ed.). Jakarta: EGC.
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita
Di Layanan Rawat Jalan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Müller, O. & M. Krawinkel. (2005). Malnutrition and health in developing countries. CMAJ: 173(3),
279–286.
Roespandi, H. & W. Nurhamzah. (2009). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit:
Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Jakarta: WHO/MoH/IDAI.