Anda di halaman 1dari 11

TEORI

KRIMINOLOGI
RIKA KURNIASARI
UNPAS 21
PERSPEKTIF DALAM TEORI
KRIMINOLOGI
01 03
Teori yang menjelaskan Teori yang menjelaskan
kejahatan dari perspektif kejahata dari perspektif
biologis dan psikologis lainnya

02
Teori yang menjelaskan
kejahatan dari
perspektif sosiologis
TEORI YANG
Para positifis pertama pada abad 19
MENJELASKA mencari sebab kejahatan dari pada akal
dan tubuh si penjahat
N KEJAHATAN Para tokoh psikologis mempertimbangkan
DARI suatu variasi dari berbagai kemungkinan.
Misalnya: cacat dalam kesadaran,
PERSPEKTIF ketidakmatangan emosi, sosialisasi yang
tidak memadai di masa kecil, kehilangan
BIOLOGIS DAN hubungan dengan ibu, perkembangan
moral yang lemah.
PSIKOLOGIS Hal yg dikaji dari perspektif psikologis
adalah bagaimana kejahatan berhubungn
dengan factor kepribadian
TEORI BIOLOGIS

● Tokoh biologis (genetika) berargumen:


● Kecenderungan untuk melakakukan kekerasan atau
agresivitas pada situasi tertentu kemungkinan dapat
diwariskan.
● Misalnya: pengaruh hormone, ketidaknormalan
kromosom, kerusakan otak terhadap tingkah laku.
TOKOH TEORI BIOLOGIS
● CESARE LAMBROSO (1835-1909)
TEORI BORN CRIMINAL (PENJAHAT YANG DILAHIRKAN)
Penjahat mewakili suatu tipe keanehan / keganjilan fisik, yang
berbeda dengan non criminal. Mereka dapat dibedakan dari
non criminal melalui perbedaan fisik.

Seperti apa penjahat?


Rahang yang besar dan gigi taring yang kuat, suatu sifat yang pada
umumnya dimiliki oleh carnivora yang melahap daging mentah.
● Jangkauan atau rentang lengan bawah dari para penjahat sering lebih besar
dibandingkan tinggi mereka, sebagai gambaran kera(ciri ini ditujukan kepada
pencuri)
● Lambroso menambahkan 2 kategori lainnya:
1. Insane criminal: bukan pejahat sejak lahir, mereka menjadi penjahat sebagai hasil
dari beberapa perubahan dalam otak mereka yang mengganggu kemampuan
mereka untuk membedakan benar atau salah.
2. Criminoloids: penjahat kambuhan (habitual criminals)
● Enrico Ferri (1856-1929)
● Pemikiran Lambrosso dikembangkan oleh sarjana
berkebangsaan Italy ini. Hanya saja dalam pemikiran enrico
Ferri lebih menekankan pada saling berhubungan dari factor
sosioal, ekonomi, politik yang mempengaruhi kejahatan.
● Kejahatan dapat dijelaskan melalui studi pengaruh interaktif
diantara factor fisik (Ras, Geografis suhu) dan factor social
(umur, jenis kelamin, variable psikologis lain
● Pemikiran Enrico Ferri klasifikasi kelompok penjahat:
● The born criminal
● The insane criminal (secara klinis dapat diidentifikasi
sebagai sakit mental)
● The passion criminal (melakukan kejahatan sebagai akibat
problem mental atau keadaan emosional yang Panjang
serta kronis)
● The occasional criminal (merupakan produk dari kondisi
keluarga dan social lebih dari problem fisik yang
abnormal)
● The habitual criminal (memperoleh kebiasaan dari
lingkungan sosial)
Enrico Ferri mengajukan rumusan tentang timbulnya
kejahatan, yaitu bahwa setiap kejahatan adalah merupakan
result

Kejahatan = Bakat + Lingkungan (Manusia) + Fisik


(lingkungan alam).

Enrico Ferri mengatakan bahwa faktor yang menentukan


terjadinya kejahatan adalah bakat, sementara lingkungan
hanya memberikan ben-tuk dari kejahatan saja.
RAFFAELE GOROFALO (1852-1934)
Garofalo menelusuri akar dari tingkah laku kejahatan, bukan pada bentuk-bentuk
fisiknya (seperti layaknya Lombrosso), teta-pi pada kesamaan-kesamaan
psikologis yang disebutnya se bagai moral anomalies (keganjilan-keganjilan
moral)
kejahatan yang demikian akan meng-ganggu sentimen-sentimen moral dasar dari
probity atau ke- jujuran (menghargai hak milik orang lain) dan piety
Garfalo mencoba membagi penjahat berda sarkan kekurangan dalam sentimen
piety dan probitinya, sebagai berikut :
a. mereka yang menderita kekurangan dalam senti-men piety misalnya
kebanyakan melakukan kejaha tan dengan kekerasan, yang dipengaruhi
oleh ba-nyak faktor-faktor lingkungan;
b. mereka yang melakukan kejahatan pencurian misal nya adalah mereka yang
menderita kekurangan probity;
c. penjahat seksual dimana beberapa dapat dikatego-rikan sebagai panjahat
yang menggunakan kekeras an (violent criminal) karena mereka juga
kekurang- an piety (kesalehan/keibaan)
CHARLES BUCHMAN GORING (1870-1919)
Goring mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan-perbedaan yang
signifikan antara para penjahat dengan bukan penjahat kecuali dalam hal tinggi dan
berat tubuh.
Para penjahat didapati ternyata lebih kecil dan lebih ram-ping. Charles Buchman
Goring menafsiran temuannya ini sebagai penegasan dari hipothesenya bahwa para
penjahat secara biologis lebih inferior, namun Goring tidak menemukan satupun tipe
fisik penjahat.
Walauapun ia menolak klaim bahwa stigmata tertentu mengindentifikasi penjahat,
namun ia yakin bahwa fisik yang kurang manakala ditambah dengan keadaan
mental yang tidak sempurna merupakan faktor-faktor penentu dalam kepribadian
kriminal.

Anda mungkin juga menyukai