Anda di halaman 1dari 41

GEOMETRI

EUCLID DAN
ELEMEN EUCLID
SITI
SITI NABILA
NABILA PANJAITAN
PANJAITAN
Pokok Bahasan

Pengertian
dari Kesejajaran
1 beberapa
istilah
3 Euclid

Sejarah Defenisi,
Geometri Aksioma
Euclid 2 dan
Teorema
4
Euclid
1
Sejarah
Euclid
Geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika. Geometri berasal
dari bahasa Yunani yaitu geo yang berarti bumi dan metria yang berarti
ukuran. Secara harfiah geometri dapat diartikan sebagai ilmu
pengukuran bumi. Dengan demikian geometri merupakan studi ruang
dan sistematisasi dari cara kita memandang ruang di sekitar kita. Pada
awalnya geometri mulai dikenal oleh Mesir Kuno dalam perhitungan
ukuran tanah untuk perpajakan. Geometri adalah salah satu ilmu yang
tertua, ilmu yang menyangkut geometri telah ada sejak zaman Mesir
Kuno, Lembah Sungai Indus dan Babilon, sekitar 3000 SM.
Lanjutan
Pada awalnya geometri hanya menitikberatkan pada jarak, luas,dan volume.
Tetapi pada abad ke-3 SM, geometri telah diletakkan dalam aksioma Euclid
yang disebut Geometri Euclid. Geometri Euclid selalu dikaitkan dengan
seorang matematikawan terkenal sepanjang abad yaitu Euclid (325-265 SM)
dari Alexandria, Mesir.

Euclid
2
Pengertian dari
beberapa istilah
a.
a. Aksioma
Aksioma

Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan


dalil pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi atau
aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan
bersifat umum untuk semua cabang ilmu, tanpa memerlukan pembuktian

Aksioma dasar dalam geometri antara lain: (Heiberg. 1883)


1) Hal-hal yang sama dengan hal yang sama, satu dengan
yang lainnya juga sama.

2) Jika sesuatu yang sama ditambah dengan sesuatu yang


sama, jumlahnya sama
b.
b. Definisi
Definisi

Sebuah pernyataan yang dapat dibuat dengan menggunakan konsep


yang tidak terdefinisi atau konsep yang telah terdefinisi sebelumnya.
Konsep yang tidak terdefinisi di dalam geometri misalnya ialah titik,
bidang, garis dan juga ruang.

Contoh

Titik adalah sesuatu yang tidak punya bagian (sesuatu yang


punya posisi tetapi tidak punya dimensi).

Heiberg. 1883
c.
c. Postulat
Postulat

Asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa


perlu membuktikannya, anggapan dasar untuk satu ilmu tertentu.

Heiberg. 1883
Lanjutan
Lanjutan

1) Melalui dua titik sebarang dapat dibuat garis lurus


2) Ruas garis dapat diperpanjang secara kontinu menjadi garis lurus
3) Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis lingkaran
4) Semua sudut siku-siku sama.
5) Jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat
sudut-sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku,
kedua garis tersebut jika diperpanjang tak terbatas, akan bertemu
dipihak tempat kedua sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut
siku-siku. Heiberg. 1883
d. Teorema
d. Teorema

Teorema adalah suatu pernyataan matematika


yang masih memerlukan pembuktian.

Contoh

Jika dua buah bidang yang berbeda beririsan


(berpotongan) maka irisannya berupa garis.
Heiberg. 1883
e.
e. Corrolary
Corrolary

Suatu hasil dimana bukti (biasanya singkat) mempercayakan


sepenuhnya kepada suatu teori yang diberikan

Contoh

Dalam geometri yaitu akibat dari proposisi 15: jika dua buah
garis lurus berpotongan, maka sudut-sudut pada titik potong tersebut
jumlahnya sama dengan empat sudut siku siku.

Heiberg. 1883
f.f. Proposisi
Proposisi

Suatu hasil yang terbukti dan sering menarik, tetapi biasanya tidak
lebih penting daripada suatu teorema

Contoh

a) Jika pada suatu segitiga dua sudut sama, maka sisi-sisi di hadapan
sudut-sudut itu juga sama.

b) Dalam setiap segitiga, jumlah dari sembarang sudut adalah kurang dari
dua sudut siku- siku.
Heiberg. 1883
g.
g. Lemma
Lemma

Suatu proposisi (pernyataan) yang digunakan untuk pembuktian


pernyataan lainnya. Umumnya tidak ada perbedaan antara lemma
dengan teorema, namun istilah lemma digunakan untuk mengacu
pada sebuah pernyataan yang digunakan sebagai bagian untuk
membuktikan sebuah teorema yang lebih besar.

Heiberg. 1883
Defenisi, 3
Aksioma dan
Teorema Euclid
Elemen Euclid
Lanjutan
Euclid’s elements merupakan risalah yang terdiri dari 13
buku. Ini merupakan kumpulan definisi, postulat
(aksioma), dalil (teorema dan konstruksi), dan bukti
matematika dari dalil-dalil. Tiga belas buku mencangkup
geometri Euclid (buku 1-6 dan 11-13) dan teori bilangan.
(buku 7- 10).
Elemen Euclid

23 Definisi 5 Postulat

5 Aksioma 48 Proposisi
Proposisi 1
Jika diberikan garis lurus dengan panjang terbatas, maka dapat dibuat
segitiga sama sisi.

Bukti:
Diberikan AB.
Buat lingkaran L1 dengan pusat A dan jari-jari AB (postulat 3)

Buat lingkaran L2 dengan pusat B dan jari-jari AB (postulat 3)

L1 dan L2 berpotongan di C.

Tarik garis dari A ke C dan dari B ke C (postulat 1)


∆ABC adalah segitiga sama sisi.
Proposisi 2
Jika diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik di luar
garis, maka melalui titik tersebut dapat dibuat garis lurus
yang panjangnya sama dengan garis lurus yang
diberikan.
Diberikan garis AB dan titik C di luar AB.
Buat lingkaran L1 dengan pusat B dan jari-jari AB (postulat 3)
Tarik garis dari B ke C (postulat 1)
Buat segitiga sama sisi melalui BC (proposisi 1)
Namakan ∆BCD
Perpanjang BD sampai memotong L1 di E (postulat 2)

Buat lingkaran L2 dengan pusat D dan jari-jari DE (postulat 3)

Perpanjang CD sampai memotong L2 di F (postulat 2)


Lanjutan

BE = AB ………. (jari-jari L1) 1)

DE = DF (jari-jari L2)

DB + BE = DC + CF (aksioma 1)
Karena DB = DC (∆BCD sama sisi)
Maka BE = CF ………. (aksioma 2)

Dari 1) dan 2) diperoleh AB = CF


 Buku 2  Buku 8
1. Definisi= 2 1. Proposisi = 27
2. Proposisi = 14  Buku 9
 Buku 3 1. Proposisi = 36
1. Definisi= 11  Buku 10
2. Proposisi = 37 1. Definisi I = 4
 Buku 4 2. Proposisi = 1-47
1. Definisi= 7 3. Definisi II = 6
2. Proposisi = 16 4. Proposisi = 48-84
 Buku 5 5. Definisi III = 6
1. Definisi= 18 6. Proposisi = 85 -115
2. Proposisi = 25  Buku 11
 Buku 6 1. Definisi = 28
1. Definisi= 4 2. Proposisi = 39
2. Proposisi = 33  Buku 12
 Buku 7 1. Proposisi = 18
1. Definisi= 22
2. Proposisi = 39

(Prenowitz, Walter dan Jordan, Meyer. 1965)


4
Kesejajaran
Euclid
1 2 3
Pengganti Postulat Ekivalensi Postulat Pembuktian
Kesejajaran Euclid Kesejajaran Euclid Proclus Terhadap
dengan Postulat Postulat
Playfair Kesejajaran Eucild
1. Pengganti Postulat Kesejajaran Euclid

■Pada mulanya postulat kesejajaran tidak digunakan. Perkembangan


selanjtunya , ternyata membutuhkan postulat kesejajaran tersebut.
Tetapi, pada buku-buku teks sekarang, postulat kesejajaran Euclid
biasanya diganti dengan pernyataan.

■ Hanya ada satu garis sejajar dengan garis yang diketahui yang
melalui sebuah titik di luar garis yang diketahui.
Lanjutan
Pernyataan tersebut disebut Postulat Playfair. Postulat Playfair
membahas kesejajaran garis dan postulat kesejajaran Euclid tentang garis-
garis yang berpotongan. Namun keduanya mempunyai peran yang sama
dalam perkembangan geometri. Kita bisa mengatakan kedua postulat
tersebut ekuivalen. Ini berarti jika postulat Playfair diambil sebagai
postulat maka postulat kesejajaran Euclid dapat disimpulkan sebagai
teorema. Dan sebaliknya apabila postulat kesejajaran Euclid diambil
sebagai postulat maka postulat Playfair dapat disimpulkan sebagai
teorema.
2. Ekivalensi Postulat Kesejajaran Euclid dengan Postulat Playfair

■Sekarang kita akan membuktikan ekivalensi postulat kesejajaran Euclid


dengan postulat Playfair.

■Diketahui garis L dan titik P, kita tunjukkan bahwa hanyabada satu garis
melalui P tidak pada L. Kita tahu bahwa ada garis melalui P yang sejajar
dengan L. Dari P kita hilangkan garis tegak lurus pada L dengan kaki Q dan
pada P garis tegak M yang tegak lurus pada PQ. Maka M sejajar dengan L.
 
Sekarang misalkan N adalah
sebarang garis melalui P yang berbeda
dari M. Kita tunjukkan bahwa N bertemu
dengan L. Misalkan menunjukkan sudut
dimana garis N bertemu dengan PQ,
Maka bukan merupakan sudut siku-siku
untuk sebaliknya N dan M berimpit,
berlawanan dengan asumsi. Jadi adalah
sudut lancip.
Lanjutan
 
Ringkasan:

Garis L dan N dibagi oleh garis transversal sehingga membentuk sudut lancip
dan sudut siku-siku, yang merupakan sudut interior pada sisi yang sama dari garis
transversal tersebut. Karena jumlah sudut tersebut kurang dari postulat sejajar
Euclid dapat diaplikasikan dan kita simpulkan bahwa N bertemu dengan L. Jadi M
hanya satu-satunya garis yang melalui P yang sejajar dengan L dan kita deduksi
postulat Playfair dari postulat sejajar Euclid.

Sekarang dengan mengasumsikan postulas Playfair, kita deduksi postulat


sejajar Euclid
Misalkan garis M dibagi oleh garis transversal di
titik Q, P yang membentuk 1 dan 2, pasangan sudut
interior pada satu sisi garis transversal yang memiliki
jumlah sudut kurang dari 1800
1 + 2 < 1800 ................. (1)
 Misalkan 3 menunjukkan tambahan 1 yang terletak
pada sisi berlawanan PQ dari 1 dan 2 maka,
1 + 3 = 1800 ................. (2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
 
Lanjutan
Pada titik P buatlah yang sama dan yang interior dalam bersebrangan dengan
Maka sehingga RP berbeda dari M. Menurut teorema, RP sejajar dengan L.
Karena menurut postulat Playfair, M tidak sejajar dengan L, oleh karena itu,
garis M dan L bertemu.

Seandainya garis-garis tersebut bertemu di sisi berlawanan dari PQ dari 1


dan 2 katakanlah di titik E,maka 2 merupakan sudut eksterior karenanya ,
sehingga berlawanan dengan (3). Akibatnya pengandaian salah, jadi garis M dan
L bertemu pada sisi garis transversal PQ yang memuat 1 dan 2. Jadi pustulat
sejajar Euclid mengikuti postulat playfair dan akibatnya dua postulat
tersebut menjadi ekuivalen.
3. Pembuktian Proclus Terhadap Postulat Kesejajaran Eucild

■Kita asumsikan postulat Euclid bukan sebagai postulat sejajar, dan


deduksi postulat Playfair. Misalkan P merupakan titik berada tidak pada garis.
Kita bentuk garis M melalui P sejajar dengan garis L dengan cara yang biasa
digunakan. Misalkan PQ tegak lurus dengan L di Q, dan misalkan M tegak
lurus dengan PQ di P. Sekarang, anggaplah ada garis lain N melalui P yang
sejajar dengan L. Maka N membentuk suudt lancip dengan garis PQ,katakanlah
pada sisi kanan PQ. Bagian dari N disebelah kanan titik P seluruhnya termuat
dalam daerah yang dibatasi oleh garis L,M dan PQ..
 
Lanjutan
 Sekarang misalkan X adalah sebarang titik di M yang letaknya disebelah
kanan titik P. Misalkan XY tergak lurus dengan L di Y dan misalkan garis XY
tersebut bertemu dengan garis N di Z, maka Misalkan X mundur di garis M.
Maka meningkat secara tidak menentu, karena setidaknya sama besarnya
dengan segmen dari X yang tegak lurus dengan N. Jadi, juga meningkat
secara tidak menentu.

 Tetapi jarak antara dua garis sejajar harus terbata. Oleh karena itu, akan
menjadi kontradiksi dan pengandaian salah. Jadi, M hanya merupakan satu-
satunya garis yang melalui P yang sejajar dengan L. Karenanya postulat
Pkayfair berlaku, dan juga ekuivalen dengan postulat sejajar Euclid.
Lanjutan

Dengan demikian, postulat Playfair berlaku, demikian


juga postulat yang ekivalen, yaitu postulat kesejajaran
Euclid.
Lanjutan
Pada proses pembuktian di atas, dilibatkan 3 asumsi, yaitu:
a) Jika dua garis berpotongan, jarak jarak suatu titik di suatu garis ke
suatu titik pada garis lainnya akan bertambah panjang sampai tak
terbatas, jika titik tersebut bergerak menjauhi titik potong kedua
garis tersebut.
b) Segmen garis terpendek yang menghubungkan suatu titik diluar
suatu garis adalah segmen garis yang tegak lurus pada garis tersebut.
c) Jarak antara dua garis yang sejajar adalah terbatas.
(a) dan (b) ditetapkan tanpa bersumber pada ponstulat kesejajaran
Euclid. Jadi hal paling penting dari pembuktian di atas adalah asunsi
(c). Berarti proclus dengan diam-diam menganggap (c) sebagai asumsi
tambahan. Kita namakan dengan asumsi tersembunyi dari postulat
Proclus.
Lanjutan
Jadi kita bisa menyatakan bahwa: Postulat Proclus ekivalen
dengan postulat kesejajaran Euclid. Karena, postulat kesejajaran Euclid
berarti jarak antara dua garis yang sejajar adalah konstant, dan oleh
karena itu terbatas. Sebaliknya sesuai dengan argumen Proclus bahwa
dari postulat Proclus dapat diperoleh dari postulat kesejajaran Euclid.

Jadi, Proclus hanya mengganti postulat kesejajaran Euclid


dengan postulat yang ekuivalen, tidak menetapkan validitas
(kesasihan) postulat kesejajaran Euclid.
Kesimpulan
1. Euclid adalah tokoh ilmu ukur Yunani, dia juga merupakan guru di
Iskandaria, Mesir sekitar 300 SM. Seorang matematikawan yang
sangat berpengaruh bagi perkembangan matematika dan pemikiran
matematikawa lainnya. Karya Euclid yang sangat dikenal salah
satunya adalah “The Elements”. Dari buku “Elemen” lah kita me-
ngetahui karya-karya Pythagoras dan para penerusnya, khususnya
Hippasus dan Archytas, serta para matematikawan kondang
lainnya, terutama Antiphon, Hippocrates (~430 SM), dan dua murid
Plato yang cerdas, yaitu Eudoxus, dan Theaetetus (~375 SM).
Kesimpulan
 2. Dalam perkembangan geometri, postulat kelima yang dinyatakan oleh
Euclid banyak menimbulkan kontroversi dan mendapatkan perhatian
dari tokoh-tokoh geometri selanjutnya. Postulat kelima Euclid
memang berbeda dengan keempat postulat lainnya. Untuk dua
postulat pertama merupakan abstraksi dari hasil menggambar dengan
garis lurus. Untuk postulat ketiga Euclid merupakan abstraksi dari
hasil menggambar dengan jangka. Postulat keempat Euclid mungkin
kurang jelas sebagai abstraksi namun postulat tersebut merupakan
hasil mengukur sudut dengan busur derajat (dimana jumlah dari sudut
berpelurus (supplementary) adalah sehingga jika sudut berpelurus
kongruen dengan yang lain, masing-masing berukuran 90).
 
Daftar Pustaka
Heiberg. 1883. Euclid's Elements of Geometry.
Kalimuthu, S., The Parallel Postulate- Return of the Roaring Lion, 2009
Kusno. 2004. Geometri. Jurusan Matematika FPMIPA : Universitas Jember.
Nasution, Andi Hakim. 1980. Landasan Matematika. Jakarta : Penerbit Bhratara Karya Aksara.
Pratama, F. P., & Hernadi, J. (2018). Konsistensi Aksioma - Aksioma Terhadap Istilah - Istilah
Takterdefinisi Geometri Hiperbolik Pada Model Piringan Poincare. Penerbitan Artikel Ilmiah
Mahasiswa, 2, 161 - 178. Dipetik April 3, 2019
Prenowitz, Walter dan Jordan, Meyer. 1965. Basic Consepts of Geometry. London : Blaisdell Publishing
Company.
Thomas, David A. 2002. Modern Geometry. USA : Brooks/Cole.
Wikipedia. Geometry. http://ms.wikipedia.org/wiki/Geometri. Diakses tanggal 24 oktober 2021.
Wikipedia. Geometry Euclid. http://ms.wikipedia.org/wiki/Geometri_Euclid. Diakses tanggal 24 oktober
2021
thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai