Oleh:
Minggu 1
Pembimbing:
dr. Miniartiningsih Sam,M.Kes, Sp.A
Negara Berkembang
• 1,3 juta kasus baru → usia <
15tahun
450.000 anak meninggal → akibat
TB
MEDIKAMENTOSA
- Terapi (pengobatan)
- Profilaksis (pencegahan)
TATALAKSANA
Pengobatan TB Anak
Dosis harian
Dosis maksimal
Nama obat (mg/kgBB/ha Efek samping
Fase Fase (mg/hari)
ri)
Kategori Diagnostik
Intensif Lanjutan
Hepatitis, neuritis perifer,
Isoniazid (H) 10 (7-15) 300
TB Klinis hipersensitifitas
TB Kelenjar
2HRZ 4HR
Gangguan gastrointestinal,
Efusi Pleura TB
reaksi kulit, hepatitis,
TB Terkonfirmasi Bakteriologis Rifampisin (R) 15 (10-15) 600 trombositipenia, peningkatan
TB Paru dengan kerusakan luas enzim hati, cairan tubuh
berwarna oranye kemerahan
TB Ekstraparu (selain TB 2HRZE 4HR
meningitis dan TB Tulang/Sendi)
Pirazinamid Toksisitas hepar, artralgia,
TB Tulang/Sendi 35 (30-40) -
(Z) gangguan gastrointestinal
TB Milier
2HRZE 10HR
TB Meningitis Neuritis optik, ketajaman
mata berkurang, buta warna
Etambutol (E) 20 (15-25) -
merah hijau, hipersensitifitas,
gangguan gastrointestinal
TATALAKSANA
Pengobatan TB Anak
Pasien TB anak harus dipastikan minum obat setiap hari secara teratur
oleh pengawas minum obat (PMO).
Orang tua merupakan PMO terbaik untuk anak.
Pasien TB anak sebaiknya dipantau setiap 2 minggu selama fase intensif,
dan sekali sebulan pada fase lanjutan.
TATALAKSANA
Hasil Akhir Pengobatan
Hasil
Definisi
pengobatan
Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
Sembuh pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya
menjadi negatif
Pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan
Pengobatan
sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis
lengkap
pada akhir pengobatan
Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima
Gagal atau lebih selama pengobatan atau kapan saja apabila selama dalam pengobatan diperoleh hasil
laboratorium yang menunjukkan adanyan resistensi OAT
Meninggal Pasien TB yang meninggal oleh sebab apa pun sebelum memulai atau sedang dalam pengobatan
Putus Obat
Pasien TB yang tidak memulai pengobatannya atau yang pengobatannya terputus selama 2 bulan terus
(loss to follow-
menerus atau lebih
up)
Pasien TB yang tidak diketahui hasil akhir pengobatannya. Termasuk dalam kriteria ini adalah “pasien
Tidak
pindah (transfer out)” ke kabupaten/kota lain dimana hasil akhir pengobatannya tidak diketahui oleh
dievaluasi
kabupaten/kota yang ditinggalkan
PENCEGAHAN