Anda di halaman 1dari 17

NURSING CENTER

HELLY PANCA HASTUTI (3A)


P1337421019008
PENGERTIAN NURSING CENTER

 Nursing Center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan


dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada
secara optimal. Dalam Nursing Center selalu diupayakan untuk memandang
keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh sehingga Nursing Center
memiliki karakteristik tertentu.(Suharyati, 2002)
KARAKTERISTIK NURSING CENTER

 a. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi Program pendidikan, pelayanan dan
penelitian/pengembangan keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan
penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap langkah pengelolaan.
 b. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara
optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi
pelaksanaan tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung jawab
bersama.
 c. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut, diperlukan persamaan persepsi
seluruh personal yang terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal
keperawatan komunitas.
 d. Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui membangun
masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh anggota profesi bersatu padu
dalam mengembangkan keperawatan baik dalam teori maupun praktik.
 e. Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh stake holder
yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakat melalui kolaborasi berbagai
sektor
Nursing Center sebagai Model Keperawatan
Komunitas

 Model adalah suatu ide/gagasan yang dijelaskan dengan menggunakan simbol


dan visualisasi fisik. Model konseptual keperawatan merupakan rancangan
terstruktur yang terdiri dari berbagai konsep yang memiliki hubungan spesifik
dan dapat digunakan sebagai landasan dalam praktik keperawatan. Nursing
Center sebagai model keperawatan komunitas beranjak dari berbagai asumsi
dasar yang berkaitan dengan pelayanan, pendidikan dan penelitian-
pengembangan keperawatan komunitas
TUJUAN UMUM NURSING CENTER

 Tujuan umum Nursing Center adalah tercapainya masyarakat


sehat dengan indikator kemandirian keluarga melalui pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan yang berkualitas secara
efektif dan efisien.Untuk dapat mencapai tujuan umum tersebut,
TUJUAN KHUSUS NURSING CENTER

 a. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan evidence


 based
 b. Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga, kelompok, dan
 masyarakat dalam upaya kesehatan.
 c. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas serta
peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat.
 d. Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta didik.
 e. Terselenggaranya penelitian keperawatan komunitas untuk peningkatan kualitas layanan, pendidikan dan
pengembangan ilmu keperawatan.
 f. Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat.
 g. Meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas
KRITERIA NURSING CENTER YANG
BAIK

 a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan komunitas dan


 kebutuhan belajar mahasiswa/peserta latihan secara terpadu.
 b. Memberikan arahan pengkajian.
 c. Memberikan arah dalam analisa dan perencanaan.
 d. Memberikan arahan implementasi.
 e. Memfasilitasi evaluasi.
 f. Merupakan garis besar kurikulum suatu pendidikan (dalam hal ini pendidikan keperawatan
komunitas).
 g. Representasi kerangka kerja penelitian untuk pengembangan teori
 maupun praktik.
PERAN PERAWAT DALAM NURSING
CENTER

Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang dilakukan oleh perawat di Nursing Center baik
kepada klien maupun kepada mahasiswa keperawatan. Perawat yang terlibat dalam Nursing Center baik yang
berasal dari puskesmas maupun institusi pendidikan mempunyai empat peran utama ialah sebagai:
 a. Pemberi pelayanan kepada klien
 b. Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan
 c. Peneliti untuk pengembangan ilmu
 d. Praktik serta pengelola keperawatan.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan Nursing Center

 Faktor Pendukung
1) Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupun Dinas Kesehatan Provinsi
Kabupaten/Kota sehingga memperlancar dana, fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan perawat,
penyediaan sarana dan prasarana (ruangan, CHN kit, alat transportasi, family folder dll).
2) Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah Dan DPRD, organisasi profesi/PPNI
dan sektor lainnya yang terkait) yang dirasakan sangat mendukung pelaksanaan Nursing Center
 b. Faktor penghambat
Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi kesehatan lain maupun anggota profesi
keperawatan tentang profesi keperawatan dan lingkup kerjanya.Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan
dari vokasi menjadi profesi yang relatif baru.
 Fokus Intervensi Nursing Center
Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan kata lain fokus intervensi
merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus
intervensi Nursing Center ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasiserta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing
Center untuk mencapai pelayanan danpendidikan keperawatan yang berkualitas.
 6. Konsekuensi
Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing Center adalah perubahan sikap dan pola pikir
yang sangat mendasar dimana pemikiran tentangkeperawatan yang terkotak-kotak (memisahkan antara pendidikan,
pelayanan,dan penelitian) menjadi harus berfikir sistem dengan melihat keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh
antara pendidikan, pelayanan dan penelitian-pengembangan.Sedangkan konsekuensi yang berkenaan dengan hasil
adalah Kemungkinan kegagalan di berbagai segi yang perlu diantisipasi dan direncanakan cara
penanggulangannya.Penyebab kegagalan utama diperkirakan karena kurangnya komitmen dan sikap mental seluruh
komponen yang terkait terhadap ide dasar bahwa pendidikan dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Komitmen yang kurang dapat terjadi karena kurangnya keyakinan tentang manfaat nursing Center bagi
dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu dilakukan dengan baik kepada semua pihak yang terkait.
Tahap Pengembangan Nursing Center

 a) Initial /persiapan
Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi Tentang konsep Nursing Center ke semua pihak terkait
untuk memperoleh komitmen dan dukungan.
 b) Beginning /awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai faktor pendukung pelaksanaan Nursing Center baik
perangkat keras maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan, dan penelitian keperawatan
 c) Working /kerja
Nursing Center dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapan sumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun
pertama biasanya kegiatan difokuskan kepada pelayanan dan pendidikan.Sedangkan kegiatan penelitian baru dapat
dimulai setelah kegiatan pelayanan dan pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dasar dari
hasil pendataan/survei mawas diri yang dilakukan oleh masyarakat didampingi oleh staf puskesmas,
mahasiswa/peserta pelatihan dan dosen.
 d) Terminal
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah
dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan
hasil yang didapat. Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua pihak yang terkait
(Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta sektor lainnya).
 e) Adoption
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang telah dievaluasi serta dianggap
bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya akan dikembangkan di daerah lain. Pada tahap ini
Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center
yang baru memasuki tahap persiapan dan awal.
Penerapan Nursing Center
Nursing Center di Puskesmas

 a. Peran minimal perawat meliputi:


1) Penemu kasus (case finder)
2) Pemberi pelayanan (care giver)
3) Pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
4) Koordinator dan kolaborator
5) Pemberi nasehat (counselor)
6) Panutan (role model )
 b. Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah:
1) Peran sebagai manajer kasus
2) Konsultan
3) Pemodifikasi lingkungan
4) Peneliti
5) Advokat Pemimpin/pembaharu
 Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat dituntut untuk mampu :
1) Melakukan pengkajian baik terhadap individu, kelompok, keluarga maupun masyarakat.
2) Mengajar klien dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan memelihara serta meningkatkan status klien secara umum.
3) Mengelola kasus.
4) Memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan.
5) Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri dalam mengatasi dan mencegah masalah kesehatan.
6) Menjadi contoh peran dalam berperilaku hidup sehat.
7) Berfikir kritis dalam menganalisa berbagai kondisi yang ada di masyarakat
 Menurut keputusan Mentri Kesehatan nomor 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas memiliki 3 fungsi utama yaitu:
1) Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2) Fungsi pemberdayaan masyarakat
3) Fungsi pelayanan kesehatan strata 1
Nursing Center sebagai Tempat Praktek
Mandiri/Berkelompok Perawat

 a. Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan kepada masyarakat


dengan praktik keperawatan mandiri, ternyata di lapangan belum ada.
 b. Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai pengobatan yang dilakukan oleh
perawat menjadi tidak berlaku lagi Kedua alasan tersebut diatas mendorong pemikiran agar PPNI
Provinsi Jawa Barat membuat proyek percontohan praktik keperawaan mandiri dalam bentuk praktik
bersama (beberapa perawat bergabung di suatu tempat praktik). Pendekatan praktik bersama dipilih
agar cukup kuat untuk menghadapi segala kendala yang ada, mengingat persepsi masyarakat luas
tentang perawat yang praktik mandiri pasti melakukan praktik pengobatan yang secara hukum telah
dilarang. Karena akan memulai hal yang baru maka ditempuh pendekatan proses adopsi seperti
yangtelah dikemukakan pada pembahasan Nursing Center di Puskesmas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai