a. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi Program pendidikan, pelayanan dan
penelitian/pengembangan keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalam pendidikan, pelayanan dan
penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitas dalam setiap langkah pengelolaan.
b. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara
optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran,keterbukaan dan kebersamaan dalam menghadapi
pelaksanaan tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yang dipandang sebagai tanggung jawab
bersama.
c. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut, diperlukan persamaan persepsi
seluruh personal yang terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternal maupun internal
keperawatan komunitas.
d. Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat diperoleh melalui membangun
masyarakat ilmiah keperawatan komunitas dimana seluruh anggota profesi bersatu padu
dalam mengembangkan keperawatan baik dalam teori maupun praktik.
e. Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan dari seluruh stake holder
yang terkait dengan semua upaya kesehatan masyarakat melalui kolaborasi berbagai
sektor
Nursing Center sebagai Model Keperawatan
Komunitas
Peran perawat merupakan deskripsi tentang apa yang dilakukan oleh perawat di Nursing Center baik
kepada klien maupun kepada mahasiswa keperawatan. Perawat yang terlibat dalam Nursing Center baik yang
berasal dari puskesmas maupun institusi pendidikan mempunyai empat peran utama ialah sebagai:
a. Pemberi pelayanan kepada klien
b. Pendidik keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan
c. Peneliti untuk pengembangan ilmu
d. Praktik serta pengelola keperawatan.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan Nursing Center
Faktor Pendukung
1) Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupun Dinas Kesehatan Provinsi
Kabupaten/Kota sehingga memperlancar dana, fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan perawat,
penyediaan sarana dan prasarana (ruangan, CHN kit, alat transportasi, family folder dll).
2) Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah Dan DPRD, organisasi profesi/PPNI
dan sektor lainnya yang terkait) yang dirasakan sangat mendukung pelaksanaan Nursing Center
b. Faktor penghambat
Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi kesehatan lain maupun anggota profesi
keperawatan tentang profesi keperawatan dan lingkup kerjanya.Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan
dari vokasi menjadi profesi yang relatif baru.
Fokus Intervensi Nursing Center
Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan kata lain fokus intervensi
merupakan pengungkit yang dapat digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus
intervensi Nursing Center ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasiserta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing
Center untuk mencapai pelayanan danpendidikan keperawatan yang berkualitas.
6. Konsekuensi
Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing Center adalah perubahan sikap dan pola pikir
yang sangat mendasar dimana pemikiran tentangkeperawatan yang terkotak-kotak (memisahkan antara pendidikan,
pelayanan,dan penelitian) menjadi harus berfikir sistem dengan melihat keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh
antara pendidikan, pelayanan dan penelitian-pengembangan.Sedangkan konsekuensi yang berkenaan dengan hasil
adalah Kemungkinan kegagalan di berbagai segi yang perlu diantisipasi dan direncanakan cara
penanggulangannya.Penyebab kegagalan utama diperkirakan karena kurangnya komitmen dan sikap mental seluruh
komponen yang terkait terhadap ide dasar bahwa pendidikan dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Komitmen yang kurang dapat terjadi karena kurangnya keyakinan tentang manfaat nursing Center bagi
dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu dilakukan dengan baik kepada semua pihak yang terkait.
Tahap Pengembangan Nursing Center
a) Initial /persiapan
Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi Tentang konsep Nursing Center ke semua pihak terkait
untuk memperoleh komitmen dan dukungan.
b) Beginning /awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai faktor pendukung pelaksanaan Nursing Center baik
perangkat keras maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan, dan penelitian keperawatan
c) Working /kerja
Nursing Center dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai kesiapan sumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun
pertama biasanya kegiatan difokuskan kepada pelayanan dan pendidikan.Sedangkan kegiatan penelitian baru dapat
dimulai setelah kegiatan pelayanan dan pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dasar dari
hasil pendataan/survei mawas diri yang dilakukan oleh masyarakat didampingi oleh staf puskesmas,
mahasiswa/peserta pelatihan dan dosen.
d) Terminal
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah
dilakukan. Evaluasi dan modifikasi dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan
hasil yang didapat. Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua pihak yang terkait
(Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta sektor lainnya).
e) Adoption
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang telah dievaluasi serta dianggap
bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, biasanya akan dikembangkan di daerah lain. Pada tahap ini
Nursing Center yang lama dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center
yang baru memasuki tahap persiapan dan awal.
Penerapan Nursing Center
Nursing Center di Puskesmas