Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 1

Modul 5

• Ahmad Fauzi
• Desi Rahmawati
• Rani
Pendahuluan
• Proses belajar anak di SD
Usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengadilan diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang
diperlukan oleh dirinya, masyarakat, Bangsa dan negra
Kegiatan belajar 1
• Pengertian dan Karakteristik Belajar
Dalamm pengertian yang sangat luar,belajar di artikan oleh Anita
E.Woolfolk (1993) sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu
pengalaman tertentu.belajar terjadi bilamana pengalaman
menyebabkan suatu perubahan pengetahuan,dan perilaku yang relatif
permanen pada seseorang atau individu.
Ada 4 (Empat) karakteristik perbuatan belajar yaitu
(1)-Internasional, (2)-Positif, (3)-Benar-benar hasil pengalaman,dan
(4)-Efektif
Kegiatan belajar 2
• Prinsip-prinsip Belajar
Ada 9 (Sembilan) Yaitu sbb.
(1).Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu. (2).Belajar sebagai proses
terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral. (3).Aktivitas pembelajaran yang di
ciptakan harus membuat anak terlibat sepenuh hati,aktif menggunakan berbagai potensi yang
dimilikinya. (4).Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual
dan kompetitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif. (5).Pembelajaran yang di
upayakan oleh guru harus mendorong anak untuk belajar secara terus-menerus .
(6).Pembelajaran di sekolah harus membeli kesempatan kepada setiap anak untuk maju
berkelanjutan sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kecepatan belajar masing-masing.
(7).Belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan sekaligus
dukungan sistem kebijakan yang kondusif. (8). Belajar sebagai proses terpadu memungkinkan
pembelajaran bidang studi dilakukan secara terpadu. (9).Belajar sebagai proses terpadu
memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan keluarga
Kegiatan belajar 3
• Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar anak disekolah
Pendapat para pakar tentang faktor2 yg mempengaruhi proses belajar siswa disekolah cukup bervariasi, anatara
pakar yg satu dengan yg lainnya mengemukakan rumusan yg berbeda-beda, tergantung pada penekanannya masing2.
Dengan menggunakan pendekatan sistem, Abi syamsuddin makmun (1995) mengemukakan tiga faktor yg
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa disekolah yaitu: faktor input, faktor proses dan faktir output. Faktor input
(masukan) meliputi : (1) raw input atau masukan dasar yang menggambarkan kondisi individual anak dengan segala
karakteristik fisik dan psikis yang dimilikinya, (2) instrumental input (masukan instrumental) yang mencakup guru,
kurikulum, materi, dan metode, sarana dan fasilitas, (3) environmental input (masukan lingkungan) yg mencakup
lingkungan fisik, geografis, sosial, dan lingkungan budaya. Faktor proses menggambarkan bagaimana ketiga jenis input
tersebut saling berinteraksi satu sama lain terhadap aktivitas belajar anak. Faktor output adalah perubahan tingkah
laku yg diharapkan terjadi pada anak setelah anak melakukan aktivitas belajar. Rochman Natawidjaja (1984)
mengemukakan lima unsur yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa disekolah, yaitu unsur tujuan, pribadi siswa,
bahan pelajaran, perlakuan guru, dan fasilitas. Kegiatan belajar siswa merupakan perpaduan dari unsur2 tersebut.
Keberhasilan belajar mungkin akan kurang , jika salah satu dari unsur itu tidak memadai keadaanya. Didalam praktiknya
, faktor2 yang mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar siswa disekolah itu sulit dipisah-pisahkan satu sama lain karena
semua unsur tersebut akan berintegrasi dalam interaksi pembelajaran yamg anda upayakan. Interaksi pembelajaran itu
sendiri akan tampak pada peranan atau perbuatan nyata anda dalam 3 (tiga) hal yaitu (1) pengajaran (instruction), (2)
kepemimpinan (leadership), dan (3) penilaian (evaluation).
Kegiatan belajar 4
• KERITERIA KETUNTASAN BELAJAR
Belajar tuntas itu adalah suatu konsep yang digunakan sebagai kriteria ketuntasan atau penguasaan materi pelajaran. Dalam konteks ini,
sesungguhnya semua anak dapat mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan (oleh guru) bilamana diberi waktu atau kesempatan yg sesuai dengan
tingkat kecakapan dan kecepatannya masing2. Ada anak yang mencapai tingkat penguasaanya suatu pokok bahasan dgn baik hanya dalam kurun
waktu 1-4 kali pertemuan tatap muka, sementara anak lain harus 1-5 kali pertemuan tatap muka dikelas, ada pula siswa yg dapat mencapai
ketuntasan dalam kurun waktu 1-7 kali pertemuan. B. KESULITAN BELAJAR1.Pengertian, Kriteria, dan GejalaKesulitan belajar dengan demikian dapat
diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yg ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan atau hasil belajar yg
ditetapkan. Menurut konsep mastery learning, kegagalan belajar didefinisikan sebagai berikuta. Anak dinyatakan gagal belajar jika dalam waktu
tertentu yang ditetapkan oleh guru ukuran keberhasilan tingkat penguasaan (mastery level) minimal dalam pelajaranb. Anak dinyatakan gagal belajar
jika prestasi belajarnya jauh dibawah potensi yg diperkirakan lebih tinggi dari yg lainnya. c. Anak SD dinyatakan gagal dalam belajarnya jika yang
bersangkutan tidak dapat mencapai tugas2 perkembangan. d. Anak dinyatakan gagal dalam belajarnya jika yg bersangkutan tidak menguasai
pengetahuan prasyarat untuk dapat mempelajari pengetahuan berikutnya. Menurut konsep master learning, ada 4 patokan yg digunakan untuk
menyatakan bahwa anak SD mengalamai kesulitan belajar yaitu; (1) tujuan pendidikan atau pembelajaran yg ditetapkan, (2) kedudukan anak didalam
kelompok atau kelasnya, (3) perbandingan antara potensi dan prestasi, dan (4) kepribadian. Abi syamsuddin (1992) merangkum penpadat para ahli
tntng gejela2 seseorang mengalami kesulitan belajar yaitu:a. Nilai hasil belajar dibawah patokan atau dibawah rata2 nilai kelas atau kelompoknya, (2)
nilai hasil belajar tidak sesuai dengan nilai2 dikelas sebelumnya, (3) nilai hasil belajar tidak sesuai dengan potensi yg dimilikinya, (4) lambat dalam
mengerjakan tugas2 belajar, (5) menunjukan sikap2 yg kurang wajar, (6) menunjukkan tingkah laku berkelainan, (7)menunjukan gejala emosional yg
kurang wajar .Latar belakang atau faktor2 yg menimbulkan kesulitan belajar, dapat dikembalikan pada faktor2 yg mempengaruhi proses dan hasil
belajar anak. Menurut Abin Syamsuddin (2002) faktor2 yg melatarbelakangi kesulitan belajar mencakup :1.Faktor stimulus atau pengalaman belajar,
meliputi: (a) Variabel metode, dalam arti metode pembelajaran yg digunakan oleh guru dan (b) variabel tugas (tasks variabel).2.Faktor Organisme,
yaitu anak itu sendiri sebagai individual yg utuh yg meliputi; (a) karakteristik pribadi (b) kondisi psikofisik yg sedang dialami oleh anak pada saat
belajar. 3.Faktor Respon, sebagimana telah disinggung diatas, meliputi: (a) tujuan kognitif, (b) tujuan afektif, dan (c) tujuan tindakan (psikomotorik).
Mohon maaf atas semua kekurangannya
• Sekian dan terimakasih😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

Anda mungkin juga menyukai