Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN

KONSEP BERFIKIR
KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

By. Fransiska T.D.L.,S.Kep.,Ns.M.Kes


Tujuan Umum Pembelajaran adalah :
1. Mahasiswa mampu menerapkan konsep
berfikir kritis dalam keperawatan (dokumentasi
keperawatan)
2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep
berfikir kritis dalam keperawatan (informasi
dalam keperawatan)
Tujuan Khusus Pembelajaran adalah :
1. Mahasiswa mampu memahami sistem informasi
klinik dalam keperawatan, catatan kesehatan
elektronik, serta sistem informasi keperawatan
2. Mahasiswa mampu memahami dokumentasi
sebagai suatu komunikasi
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip efektifitas
dokumentasi yang efektif
Tujuan Berfikir Kritis
Tujuan Berfikir Kritis :
1. Mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Penerapan Profesionalisme
3. Pengetahuan tehnisdan keterampilan tehnis dalam
memberikan asuhan keperawatan
4. Freely = berfikir kritis diperlukan untuk
mengembangkankemampuan : Analisa, kritis, ide
advokasi
5. Freely = berfikir kritis menggunakan kemampuan
deduktif dan induktif pengambilan keputusan
berdasarkan fakta
1. Informasi :
a. Sistem Informasi Klinik : Sistem informasi yang meliputi
proses penyimpanan dan pengambilan informasi dalam
membantu kegiatan langsung kepada pasien.

Ada 3 macam Kebutuhan informasi :


1. Kebutuhan Operasional
2. Kebutuhan Perencanaan
3. Kebutuhan Dokumentasi
Jenis Sistem Informasi Klinik

1. Sistem informasi pembantu diagnosa


Diagnostic assistance
2. Sistem informasi pembantu pengobatan dan
tindak lanjut
3. Sistem informasi pemantauan pasien
4. Sistem informasi rekam medis
Contoh Aplikasi Sistem Informasi
Klinik :
1. SI untuk menentukan kebutu)an pera$atan pasien,
2. SI peresepan obat oleh dokter untuk menentukan dosis
yang tepat dan informasi tentang interaksi obat
3. SI yang dapat memberikan informasi/saran tentang
tindakan medis yang akan dilakukan dokter
4. SI Pemantauan pasien ICU
5. SI pemantauan operasi
6. SI Laboratorium
b. Catatan Kesehatan Elektronik :
c. Sistem Informasi Keperawatan
 Sistem informasi manajemen berbasis komputer banyak kegunaannya,
namun pemanfaatan sistem informasi manajemen di Indonesia masih
banyak mengalami kendala.
 Penggunaan komputer terkait dengan asuhan keperawatan belum banyak
dilakukan oleh pelayanan kesehatan.
 Pendokumentasian keperawatan yang terkait dengan sistem informasi
keperawatan baru sebatas diagnosa keperawatan dan perencanaan
keperawatan, sedangkan untuk pengkajian, implementasi, dan evaluasi
masih menggunakan manual.
 Penggunaan sistem berbasis paper dibandingkan dengan sistem
perekaman berbasis komputer meskipun transisi dari manual ke
dokumentasi elektronik telah berlangsung selama 15 tahun terakhir. Hal
ini mencerminkan sangat lambat proses adaptasi komputer dalam
dokumentasi keperawatan
 Sistem informasi adalah sistem komputer yang
mengumpulkan, menyimpan, memproses, memperoleh
kembali, menunjukkan, dan mengkomunikasikan informasi
yang dibutuhkan dalam praktik, pendidikan, administrasi dan
penelitian (Malliarou et al., 2007 dalam Malliarou & Zega,
2009).
 Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu
komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun
untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989
dikutip oleh Hariyati, RT., 1999).
Menurut ANA: Sistem informasi keperawatan berkaitan dengan
legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi
dan pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi,
mendukung proses pengambilan keputusan,mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas,efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang
diiinginkan.
2. Dokumentasi Sebuah Komunikasi
Pengertian Dokumentasi Keperawatan :
1. Dokumentasi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis
atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti
bagi individu yang berwenang (Potter dan Perry, 2002).
2. Suatu dokumen atau catatan yang berisi data tentang keadaan
pasien yang dilihat tidak saja dari tingkat kesakitan, akan tetapi
juga dilihat dari jenis, kualitas dan kuantitas dari layanan yang
telah diberikan perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien
(Ali, 2010).
3. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat dimulai dari
proses pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan,
tindakan keperawatan dan evaluasi yang dicatat baik berupa
elektronik maupun manual serta dapat dipertanggungjawabkan
oleh perawat.
Tujuan Dokumentasi Keperawatan
Menurut Nursalam (2001), tujuan utama dari dokumentasi keperawatan
adalah: a. Mengkonfirmasikan data pada semua anggota tim kesehatan. b.
Memberikan bukti untuk tujuan evaluasi asuhan keperawatan. c. Sebagai
tanggung jawab dan tanggung gugat. d. Sebagai metode pengembangan
ilmu keperawatan.
Menurut Isti (2009), tujuan utama dokumentasi keperawatan adalah:
a. Sebagai sarana komunikasi.
b. Sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat.
c. Sebagai informasi statistik.
d. Sebagai sarana pendidikan.
e. Sebagai sumber data penelitian.
f. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan.
g. Sebagai sumber data perencanaan asuhan keperawatan berkelanjutan.
3. Princip Efektifitas dokumentasi :

Adapun prisip-prinsip efektifitas dalam melakukan


dokumentasi yaitu:
a. Dokumen merupakan suatu bagian integral dari pemberian
asuhan keperawatan.
b. Praktik dokumentasi bersifat konsisten.
c. Tersedianya format dalam praktik dokumentasi.
d. Dokumentasi hanya dibuat oleh orang yang melakukan
tindakan atau mengobservasi langsung klien.
e. Dokumentasi harus dibuat sesegera mungkin.
f. Catatan harus dibuat secara kronologis.
g. Penulisan singkatan harus menggunakan istilah
yang sudah berlaku umum dan seragam.
h. Tuliskan tanggal, jam, tanda tangan, dan inisial
penulis.
i. Catatan harus akurat, benar, komplit, jelas,
ringkas, dapat dibaca, dan ditulis dengan tinta.
j. Dokumentasi adalah rahasia dan harus disimpan
dengan benar?
Selanjutnya Potter dan Perry (1994) memberikan panduan sebagai
petunjuk cara mendokumentasikan yang benar, sebagai berikut:
a. Jangan menghapus dengan menggunakan cairan penghapus atau
mencoret-coret tulisan yang salah ketika mencatat, karena akan
tampak perawat seakan akan menyembunyikan informasi atau
merusak catatan. Adapun cara yang benar adalah dengan
membuat garis lurus pada tulisan yang salah (usahakan tulisan
yang salah masih bisa dibaca), lalu diparaf pada bagian terakhir
kalimat yang salah kemudian diikuti dengan tulisan kata yang
benar.
b. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik pasien atau
tenaga kesehatan lainnya, karena pernyataan tersebut dapat dinilai
sebagai perilaku tidak professional atau asuhan keperawatan yang
tidak bermutu.
c. Koreksi semua kesalahan sesegera mungkin.
d. Bila kesalahan tidak segera diperbaiki maka dapat
menyebabkan kesalahan tindakan pula.
Cont…………..
e. Catatan harus akurat, valid dan reliabel. Pastikan yang ditulis adalah
fakta, jangan berspekulasi atau menuliskan pikiran sendiri.
f. Jangan biarkan bagian kosong pada catatan perawat, karena orang lain
dapat menambah informasi yang tidak benar pada bagian yang kosong
tersebut.
g. Semua catatan harus dapat dibaca dan ditulis dengan tinta.
h. Menulis hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggunggugat atas
informasi yang telah ditulisnya. Jangan menulis untuk orang lain.
i. Hindari penggunaan istilah yang bersifat tidak umum.
j. Memulai dokumentasi dengan waktu dan akhiri dengan tanda tangan dan
nama jelas.
Penerapan Berfikir Kritis Dalam
Keperawatan :

1. Penggunaan Bahasa Dalam


Keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan Keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan
Penggunaan Bahasa dalam
keperawatan
Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal :
mengekspresikan ide/pikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan
dan sikap terhadap klien/sesama perawat/profesi lain
Penggunaan bahasa :
1. Memberi info yang dapat diklarifikasi (pemberian
informasi pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap (pengumuman jam
besuk efektif, memberikan kesempatan klien istirahat)
Cont…………………..
3. Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam
tindakan keperawatan : informasi diit, dianjurkan
minum
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
misalnya mengapa klien tiba – tiba syok?
5. Mengekspresikan pengandaian : asumsi penyakit
kardiovaskuler karena diit yang tidak benar
Penerapan Berfikir Kritis Dalam
keperawatan
1. Pengkajian : Kumpulan data, validasi data,
kategori data : berfikir kritis : menggunakan teori
dalam mensintesa
2. Perumusan diagnosa keperawatan : Tahap
pengambilan keputusan yang paling kritikal
:menetapkan masalaha klien yang tepat :perlu
argumentasi secara rasional
Cont………………….
3. Perencanaan Keperawatan : menggunakan
pengetahuan dan alasan .Diperlukan pengetahuan
perawat untuk mensintesa keyakinan bahwa tindakan
keperawatan yang ditetapkan mampu menyelesaikan
masalah
4. Pelaksanaan Keperawatan : Mengimplementasikan
ilmu dalam situasi nyata
5. Evaluasi Keperawatan : Perawat mengkaji efektifitas
tindakan : terpenuhinya kebutuhan dasar
Pengambilan Keputusan Dalam
keperawatan
Pengetahuan Umum Dilema apa yang kita Info situasi khusus
putuskan

Kemungkinan hasil Tujuan apa yang ingin Pentingnya konsektual


Pengalaman kita capai

Membandingkan secara - Alternatif tindakan Urgensi ketersediaan


efektif pilihan yang kita lakukan feasibility
- Keputusan apa yang
kita lakukan
Post Test KDK II
Pilihlah A. jika jawaban 1, 2 benar B. jika 1, 3 benar C. jika 2, 3
benar D. jika 1, 2, 3 benar!
1. Dokumentasi keperawatan merupakan bukti pencatatan dan
pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan catatan
perawatan yang berguna untuk kepentingan ....
(1) klien
(2) pengadilan
(3) tim kesehatan
2. Dokumentasi proses keperawatan mencakup ...... (1)
pengkajian
(2) identifikasi masalah
(3) perencanaan
Cont………..
3. Termasuk prinsip dokumentasi keperawatan ....
(1) konsisten
(2) segera
(3) kronologis
4. Dokumentasi dapat meningkatkan koordinasi dan
kesinambungan pelayanan serta dapat saling melengkapi pelayanan,
hal tersebut sesuai dengan tujuan dokumentasi pada aspek ....
(1) Komunikasi
(2)Pendidikan
(3) Penelitian
5. Cara yang benar untuk koreksi kesalahan dalam dokumentasi
adalah ....
(1) gunakan cairan penghapus
(2) coret dengan garis lurus
(3) gunakan karet penghapus

Anda mungkin juga menyukai