sistem Pernapasan
1. Hidung (Nasal)
Ciri-Ciri
saluran udara yang pertama, memiliki dua
lubang yang dipisahkan oleh sekat hidung.
Berbentuk piramida dari tulang rawan hialin
dan jaringan fibroareolar.
Kulit eksternal mengandung folikel rambut
dan kulit bagian dalam rongga memiliki
rambut-rambut halus (vibrissae) untuk
menyaring udara, debu, atau kotoran yang
masuk.
bagian yang lebih dalam sampai ke bronkus
dilapisi oleh epitel bersilia yang memiliki sel
goblet.
Fungsi:
Menyaring partikel oleh rambut halus dan lapisan mukosa
bersilia.
Melembapkan dan menghangatkan udara yang masuk.
Udara kering dilembapkan melalui penguapan cairan sekresi
serosa dan mukosa, dihangatkan dengan radiasi panas dari
pembuluh darah.
Mematikan kuman yang masuk bersama udara oleh leukosit
pada selaput lendir mukosa.
Indra penciuman oleh sel-sel olfaktori di bagian atas rongga.
Nasal meatuses
(superior, middle,
-= =====
epithelium
- Ethmoid
boneOlfactory
and inferior)
Glottis (closed)
Corniculate
cartilage
Cuneiform
cartilage in
aryepiglottic
Tounge
fold
Lingual tonsil
Vestibular
Epiglottis
fold
Hyoid bone
Laryngopharynx -
Vestibular f o l d - - - "f;--l
Thyroid cartilage Epiglottis
Vocal fold
Cricoid cartilage Root of
tongue (b) Superior view
a) Otot interkostal eksternal berkontraksi → tulang rusuk terangkat → paru-paru mengembang → tekanan udara
paru-paru mengecil → udara dari luar (atmosfer) masuk. Memasukkan 25% udara pada pernapasan normal.
b) Otot diafragma berkontraksi → diafragma menjadi datar yang awalnya melengkung → volume rongga dada
membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara paru-paru mengecil → udara dari luar masuk.
Memasukkan 75% udara pada pernapasan normal.
c) Pada inspirasi kuat, kontraksi otot-otot tambahan yang terletak di leher, mampu mengangkat sternum (tulang
dada) dan dua tulang rusuk pertama sehingga volume rongga dada bertambah.
EKSPIRASI (Menghembuskan udara)
a) Otot interkostal luar relaksasi → tulang rusuk turun kembali → volume rongga dada mengecil → paru-paru
mengecil → tekanan udara paru-paru besar → udara keluar.
b) Otot diafragma relaksasi → diafragma yang datar kembali melengkung → volume rongga dada mengecil →
paru-paru mengecil → tekanan udara paru-paru besar → udara keluar.
c) Pada ekspirasi kuat, kontraksi otot interkostal dalam membantu menarik tulang rususk ke bawah, dan kontraksi
otot dinding abdomen (perut) menyebabkan diafragma terdorong ke atas, ke dalam rongga dada, sehingga
rongga dada menyempit.
Inspiration Expiration
I
Diaphragm I
I
I
I
I
I
I
'
Diaphragm
contracts ' Diaphragm
relaxes
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI
PERNAPASAN
o Jenis kelamin. Kecepatan pernapasan wanita > laki-laki. Paru-paru wanita menampung 4,2 L dan laki-laki 5,7 L
o Umur. Bayi dan balita memiliki frekuensi yang lebiH tinggi (30-40x pm, 2-5thn 24x pm) dibanding dengan orang
dewasa (24x pm). Pada orang tua juga memiliki frekusensi yang tinggi.
o Suhu tubuh. Jika suhu tinggi maka metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah. Metabolisme
karbohidrat meningkat 10-15% untuk setiap kenaikan 1°C, sehingga frekuensi jantung dan pernapasan meningkat.
o Emosi, rasa sakit, dan ketakutan. Menyebabkan terjadinya impuls yang merangsang pusat pernpasan sehingga
menghirup udara semakin kuat.
o Posisi dan aktivitas tubuh. Frekuensi pada saat berdiri > saat duduk karena pada saat berdiri otot berkontraksi
untuk menjaga tubuh tetap tegak sehingga butuh lebih banyak energi dan oksigen.
o Ketinggian tempat. Tempat yang tinggi memiliki oksigen yang rendah sehingga jumlah oksigen yang dihirupnlebih
sedikiti. Hal ini menyebabkan sesak napas dan peningkatan frekuensi pernapasan.
Frekuensi Pernapasan:
Po,
160
Pulmonary
(
02 CO2 Pulmonary
arteries (mm Hg) veins (mm Hg)
• CO2
Po,
Po Pco 100
2 2
40 46
Po Pe-02
-i 46
Oxygenated blood C e11s . t· 40
m issues
• Deoxygenated blood " throughout
body
© 2011 Pearson Education, Inc.
E. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU
Volume tidal Volume cadangan inspirasi (VCI)
Merupakan volume udara yang masuk atau keluar dari Merupakan volume udara ekstra yang masuk ke paru-
paru-paru. paru dengan inspirasi minimum di atas inspirasi tidal.
• Volume laki-laki: 500mL • Volume laki-laki: 3100mL
• Volume wanita : 380mL • Volume wanita : 1900mL
Merupakan jumlah udara sisa dalam system respirasi Merupakan jumlah udara maksimal yang dapat
setelah ekspirasi normal => KRF = VR + VCE. diinspirasikan setelah melakukan ekspirasi normal
• Kapasitas laki-laki: 2400mL KI = VT + VCI.
• Kapasitas wanita : 1800mL • Kapasitas laki-laki: 3600mL
• Kapasitas wanita : 2400mL
Kapasitas total
Kapasitas vital (KV) paru-paru (KTP)
Merupakan jumlah udara maksimal yang dapat Merupakan jumlah total udara yang dapat
dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi maksimum => ditampung paru-paru => KTP = KV + VR.
KV = VT + VCI + VCE. • Kapasitas laki-laki: 6000mL
• Kapasitas laki-laki: 4800mL • Kapasitas wanita: 4200mL
• Kapasitas wanita : 3100mL
Spirogram volume dan kapasitas paru-paru
F. BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
• Memiliki napas yang pendek Zat yang berbahaya dalam rokok:
• Mudah lelah 1) Nikotin, dapat merusak jantung dan sirkulasi darah,
• Kemampuan indra penciuman dan pengecap rasa dan bersifat karsinogen. Bersifat adiktif.
berkurang 2) Tar, dapat merusak sel paru-paru dan menyebabkan
• Iritasi mata kanker.
• Sakit kepala dan pusing 3) Karbon monoksida (CO), dapat mengakibatkan
• TBC berkurangnya kemampuan darah mengikat oksigen.
• Hipertensi
• Jantung
• Osteoporosis
• Kerusakan rambut, mata, dan gigi
• Penuaan dini pada kulit
• Kanker paru-paru dan tenggorokan
G. PENGARUH PENCEMARAN UDARA TERHADAP
SISTEM PERNAPASAN
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas (Karbon Monoksida (CO),
Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida (H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan
partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan contohnya yaitu:
1. Iritasi pada saluran pernafasan (pergerakan silia menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat
membersihkan saluran pernafasan)
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
H. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
Tuberkulosis (TBC)
Difteri
Sinusitis
Adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus
adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang
tulang pipi dan dahi. Beberapa tipe antara lain:
• Sinusitis akut.
• Sinusitis Subakut.
• Sinusitis Kronis.
• Sinusitis Kambuhan.
I. TEKNOLOGI SISTEM PERNAPASAN
1. Trakeostomi, adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan membuat lubang di saluran
udara atau trakea untuk memasukkan tabung yang dapat membantu pasien yang kesulitan
bernapas dan mengalami penurunan kadar oksigen yang signifikan atau kegagalan sistem
pernapasan.
2. Terapi Oksigen Hiperbarik, adalah suatu cara pengobatan dimana peserta terapi bernafas
dengan menghirup Oksigen murni (100%) di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi lebih
dari 1 Atmosfer Absolut. Terapi OHB merupakan terapi utama pada penyakit penyelaman
dan terapi tambahan pada berbagai penyakit klinis.
3. Water Seal Drainage (WSD), adalah Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal
untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura ( rongga pleura)
TUJUANNYA :
• Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut
• Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan
hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrican.
Tujuan
• Prosedur pemeriksaan
untuk memperoleh data
mengenai tubuh dan
keadaan fisik pasien
untuk membantu
menegakakan diagnosis
atau kondisi pasien
Persiapan
Perkenalkan diri secara formal
Jelaskan prosedur yang akan lakukan
Tempatkan pasien pada posisi yang benar (lihat apakah
nyaman)
Usahakan paparan (exposure) pasien yang benar
Jangan timbulkan nyeri pada pasien- tanyakan tentang nyeri
sebelum melakukan pemeriksaan fisik
INSPEKSI
• Pemeriksaan yang dilakukan dengan pengamatan
• Kelainan dari alat pernapasan
• Kelainan paru menyebabkan gejala diluar paru
– Jari tabuh
• Kelaianan alat diluar alat pernapasan yang mengganggu
pernapasan
–Sianosis
–Edema muka
–Bendungan vena leher
• Inspeksi dalam 2 fase :
–Melihat torak dalam keadaan statis
–Melihat torak dalam keadaan dinamis
Prosedur
• Pemeriksaan dada dimulai dari thorax posterior,
klien pada posisi duduk.
• Dada diobservasi dengan membandingkan satu
sisi dengan yang lainnya.
• Tindakan dilakukan dari atas (apex) sampai ke
bawah.
• Inspeksi thorax posterior terhadap warna kulit
dan kondisinya, skar, lesi, massa, gangguan
tulang belakang seperti : kyphosis, scoliosis dan
lordosis.
• Catat jumlah, irama, kedalaman pernafasan, dan
kesimetrisan pergerakan dada.
a) Bronchial :
Disebut dengan “Tubular sound” karena suara ini
dihasilkan oleh udara yang melalui suatu tube
(pipa), suaranya terdengar keras, nyaring, dengan
hembusan yang lembut.
Fase ekspirasinya lebih panjang daripada inspirasi,
dan tidak ada henti diantara kedua fase tersebut.
Normal terdengar di atas trachea atau daerah
suprasternal notch.
b) Bronchovesikular :
Merupakan gabungan dari suara nafas bronchial
dan vesikular. Suaranya terdengar nyaring dan
dengan intensitas yang sedang. Inspirasi sama
panjang dengan ekspirasi.
Suara ini terdengar di daerah thoraks dimana
bronchi tertutup oleh dinding dada.
c) Vesikular :
Terdengar lembut, halus, seperti angin sepoi-sepoi.
Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi, ekspirasi
terdengar seperti tiupan.
Suara nafas tambahan :
Wheezing :
Terdengar selama inspirasi dan ekspirasi, dengan karakter
suara nyaring, musikal, suara terus menerus yang
berhubungan dengan aliran udara melalui jalan nafas yang
menyempit.