Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RETNO PUSPITORINI

NIM : A2R18036
PRODI : S1 KEP / 3A
ANATOMI FISIOLOGI THT

1. Anatomi Telinga dan Fisiologi Telinga

 Anatomi Telinga
Telinga terdiri dari :
- Telinga luar
- Telinga tengah
- Telinga dalam

o Telinga luar
Telinga luar adalah bagian telinga yang terdapat di sebelah luar membran
timpani yang terdiri dari :
- Daun tekinga (aurikel)
- Meatus acusikus eksterna liang telinga luar
o Membran timpani
Daun telinga merupakan suatu lempengan tulang rawan yang berlekuk
lekuk ditutupi oleh kulit dan dipertahankan pada tempatnya oleh otot dan
ligamentum. Liang telingan luar 2/3 bagian dalam dibentuk oleh tulang.
Kulit yang melapisi tulang rawan liang telinga luar sangat longgar dan
mengandung banyam folikel ramvut, kelenjar serumen dan sebasea.
Gendang telingan dan kulit liang telinga bagian dalam memounyai sifat
membersihkan sendiri yanf disebabkan oleh migrasi lairan keratin
epithelium dari membran timpani keluar, kebagian tulang rawan
o Membran timpani terdiri 3 lapisan, yaitu :
- Lapisan squamosa
- Lapisan mukosa
- Lapisan fibrosa terdiri serat melingkar dan serat radial
Bagian membran timpani sebelah atas disebut pars flacida (membran
shrapnel) bagian yang lebih besar disebelah bawah disebut pars
tensa membran timpani.
o Telinga tengah
Terdiri dari:
- Membran timpani
- Cavum timpani
- Tulang-tulang pendengaran
- Tuba eustachius
- Sel-sel mastoid
Cavum timpani terbagi atas:
- Epitimpani
- Mesotimpani
- Hypotimpani
Tulang-tulang pendengaran terbagi atas:
- Maleus (palu)
- Stapes (sanggurdi)
- Incus (landasan)
Tuba eustachius:
- 2/3 bagian terdiri dari tulang rawan kearah nasofaring dan 1/3
terdiri dari tulang. Pada anak-anak tuba lebih pendek, lebih lebar
dan lebih horizontal dari tuba orang dewasa.
o Telinga dalam terdiri dari:
- Koklea (rumah siput)
- 3 buah kanalis semi sirkuler: Anterior, posterior, lateral

 Fisiologi Pendengaran
Seseorang dapat mendengar melalui getaran yang dialirkan melalui
udara atau tulang langsung ke koklea. Aliran suara melalui udara lebih
baik dibandingkan dengan aliran suara melalui tulang. Getaran suara
ditangkap oleh daun Telinga yang dialirkan ke liang telinga dan
mengenai membran timpani sehingga membran timpani bergetar.
Getaran ini diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang berhubungan
satu sama lain.

2. Anatomi dan Fisiologi Hidung


o Anatomi Hidung
Hidung terdiri dari:
- Hidung bagian luar
- Rongga hidung
o Hidung bagian luar
- Berbentuk pyramid
- Dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan.
o Rongga hidung (cavum nasi)
- Berbentuk terowongan dari depan kebelakang
- Dipisahkan oleh septum di bagian tengah menjadi cavum nasi
kanan dan kiri
- Cavum nasi mempunyai 4 buah dinding, yaitu: Dinding medial,
dinding lateral, dinding inferior, dinding superior
Dinding medial hidung yaitu septum nasi, septum dibentuk oleh
tulang dan tulang rawan, pada dinding lateral terdapat 4 buah
konka yaitu :
- Konka inferior Terbesar dan paling bawah letaknya
- Konka media Lebih kecil, letaknya ditengah
- Konka superior Kecil, dibagian atas
- Konka suprema Terkecil dan rudimenter
Diantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga
sempit yang disebut meatus. Ada 3 meatus, yaitu :
- Meatus inferior terletak diantara konka superior dengan dasar
hidung dengan rongga hidung.
- Meatus medius terletak diantara konka media dan dinding lateral
rongga hidung.
- Meatus superior merupakan ruang diantara konka superior dan
konka media.
Dinding superior merupakan merupakan dasar rongga hidung dengan
superior atau atap hidung sangat sempit.

o Fisiologi Hidung
Fungsi hidung ialah untuk:
o Jalan napas:
- Inspirasi
- Ekspirasi
o Alat mengukur kondisi udara (air conditioning)
Fungsinya untuk mempersiapkan udara akan masuk ke dalam alveolus
paru. Fungsi ini dilakukan dengan cara mengatur kelembaban udara dan
mengatur suhu.
o Penyaring udara
o Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan
bakteri.
o Sebagai indera penghidu
o Untuk respirasi suara
Penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. Hidung
tersumbat akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang sehingga
suara sengau.
o Proses bicara
Hidung membantu proses pembentukan kata-kata. Kata dibentuk oleh
lidah, bibir, dan palatum mole.
o Refleks Nasal
Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan
saluran cerna, kardiovaskuler dan pernapasan.

3. Anatomi dan Fisiologi Tenggorokan


 Anatomi Tenggorokan
Rongga Faring :
- Kantong fibromuskular.
- Bentuk seperti corong.
- Dari dasar tengkorak

o Dinding faring dibentuk oleh:


- Selaput lendir.
- Fasia faringo basiler.
- Pembungkus otot.
- Sebagian fasia bukofaringeal.

o Unsur faring meliputi:


- Muksa.
- Palut lender.
- Otot.

o Faring terdiri atas:


- Nasofaring.
- Orofaring.
- Laringofaring (hipofaring).

o Nasofaring
Batas-batas:
- Superior: dasar tengkorak.
- Inferior: palatum mole.
- Anterior: rongga hidung.
- Posterior: vertebra servikal
Struktur nasofaring:
- Adenoid.
- Jaringan limfa pada dinding nasofaring.
- Resesus faring
- fossa rosenmuleri.
- Muara tuba eustakhius.
- Tonus tubarius.
- Koana (pintu masuk rogga mulut ke nasofaring).
o Orofaring (mesofaring)
Batas-batas:
- Superior: palatum mole.
- Interior: tepi atas epiglotis.
- Anterior: rongga mulut.
- Posterior: vertebra servikal.
o Struktur penting di orofaring.
- Dinding posterior faring.
- Tonsilplatina.
- Fossa tonsil.
- Arkus anterior dan posterior.
- Uvula.
- Tonsil lingual (lidah).
- Foramen sekum.
o Laringofaring (hipofaring).
Batas-batas:
- Superior:tepi atas epiglottis.
- Anterior: laring.
- Inferior: esophagus.
- Posterior: vertebra servikal.
o Struktur penting:
- Valekuta atau kantong pil (pil pocket).
- Epiglotis.

 Fisiologi Tenggorokan
Fungsi faring:
- Untuk respirasi.
- Membantu pada waktu menelan
- Resonansi suara
- Untuk artikulasi.
o Fungsi menelan:
Terdiri dari 3 fase proses menelan, yaitu:
- Fase oral.
Bolus makanan — faring (voluntary / disadari.)
- Fase faringeal.
- LTransfer bolus makanan — faring (involuntary / tidak disadari).
- Fase esofageal.
Bolus makanan — esophagus — lambung.

Anda mungkin juga menyukai