Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT

PENDIDIKAN

KELEMPOK 5
INDRALAYA :
1). Brigita Candra S (06061181924007)
2). Sirli Nurhalizah (06061181924008)
3). Dwi Sartika (06061281924032)
4). Syari’ah (06061281924035)
5). M Bagas Prasetyo Aji (06061281924027)
6.) Muhammad Daniz Patria (06061281924026)
7). Puja Sri Ayu (06061281924028)
8). Yunda Anisa (06061281924075)
9). Juan Sugesti Veron (06061281924015)
Pengertian Pendidikan
Manusia Seutuhnya
Pendidikan manusia seutuhnya bertujuan agar individu dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasi diri dengan mengembangkan secara optimal dimensi-dimensi kepribadian yaitu
emosional, intelektual, sosial, moral, dan religius.

Manusia utuh berarti adalah sosok manusia yang tidak parsial, fragmental. Apalagi split
personality. Utuh artinya adalah lengkap, meliputi semua hal yang ada pada diri manusia. Manusia
menuntut terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani, akal, fisik dan psikisnya. Berdasarkan pikiran
dimikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian
sebagai berikut:
● 1.      Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang.
● 2.      Keutuhan wawasan (orientasi) manusia sebagai subyek yang sadar nilai yang menghayati
dan yakin akan cita-cita dan tujuan hidupnya.
Pendidikan manusia seutuhnya, pada dasarnya merupakan tujuan yang hedak dicapai dalam
konsep Value Education atau General Education yakni:
1. manusia yang memiliki wawasan menyeluruh tentang segala aspek kehidupan, serta
2. memiliki kepribadian yang utuh.
Istilah menyeluruh dan utuh merupakan dua terminologi yang memerlukan isi dan bentuk yang
disesuaikan dengan konteks sosial budaya dan keyakinan suatu bangsa yang dalam bahasa lain
pendidikan yang dapat melahirkan:
a) pribadi yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dengan benar,
b) layak hidup sebagai manusia.
Untuk dapat menghasilkan manusia yang utuh, diperlukan suri tauadan bersama antar keluarga,
masyarakat, dan guru di sekolah sebagai wakil pemerintah. Patut diingat bahwa pembentukan jati diri
manusia utuh berada pada tataran afeksi, dan pembelajarannya dunia afeksi hanya akan berhasil
apabila dilakukan melalui metode pelakonan, pembiasaan, dan suri tauladan dari orang dewasa.
Prinsip Pendidikan Manusia Seutuhnya

1. Dasar-dasar 2. Dasar-Dasar
filosofis Psikofisis

3. Dasar-Dasar Sosial
Budaya
1. Dasar-dasar filosofis

Filosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan


integralsegi-segi(potensi-potensi): (esensial): Manusia sebagai makhluk
pribadi (individualbeing),Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing),
Menusia sebagai makhluk susila (moralbeing).
Ketiga potensi diatas akan menentukan martabat dan kepribadian
menusia. Jika ketiga potensi itu dilaksanakan secara seimbang, maka akan
terjadi kesenambungan.
2. Dasar-Dasar Psikofisis

Merupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian


manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa
pribadi manusia merupakan kesatuan antara potensi-potensi
dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa,
cipta, dan budi nurani.
3. Dasar-Dasar Sosial
Budaya

Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan


namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-
budaya sendiri.Inilah segi-segi buhaya bangsa dan
sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan
oleh pendidikan.
Tujuan Pendidikan Manusia
Seutuhnya

Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan kodrat dan hakekatnya,


yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Adapun
aspek  pembawaan(potensi manusia)meliputi:
 - Potensi jasmani, yaitu fisiologis dan pancaindra
 - Potensi rohaniah, yaitu psikologis dan budi nurani
Dengan mengembangkan potensi-potensi tersebut dengan sikap
positif dan mendasar akan mencapai kesinambungan.
    Pada dasarnya, pendidikan di semua intuisi dan tingkat pendidikan
mempunyai muara tujuan yang sama, yaitu ingin mengantarkan masyarakat
menjadi manusia paripurna yang mandiri dan dapat bertanggung jawab atas
dirinya sendiri dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai