Anda di halaman 1dari 16

Steganography

Rian Ordila
Relasi Serta Manfaat
Penggabungan Teknik Steganografi
dan Kriptografi
Secara umum, kriptografi adalah ilmu yang mempelajari
teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek
keamanan informasi seperti keabsahan, integritas data,
serta autentifikasi data.
Kriptografi tidak berarti hanya memberikan keamanan
informasi saja, namun lebih kearah metode-metode yang
digunakan. Sedangkan steganografi merupakan seni untuk
menyembunyikan pesan di dalam pesan lainnya sedemikian
rupa sehingga orang lain tidak menyadari ada sesuatu di
dalam pesan tersebut. Teknik ini meliputi banyak sekali
metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia.
Walaupun steganografi dapat dikatakan mempunyai hubungan yang erat dengan
kriptografi, tapi metoda ini sangat berbeda dengan kriptografi. Kriptografi mengacak
pesan sehingga tidak dimengerti, sedangkan steganografi menyembunyikan pesan

sehingga tidak terlihat. Pesan dalam cipherteks mungkin akan menimbulkan


kecurigaan sedangkan pesan yang dibuat dengan steganografi tidak akan menimbulkan
kecurigaan. Kedua teknik ini dapat digabungkan untuk mendapatkan metode
pengiriman rahasia yang sulit dilacak. Pertama pesan dienkrip, kemudian cipherteks
disembunyikan dengan cara steganografi pada media yang kelihatannya tidak
mencurigakan. Cara ini sangat berguna jika digunakan pada steganografi komputer
karena banyak format file digital yang dapat dijadikan media untuk menyembunyikan
pesan.
Steganografi merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk mengurangi
rasa curiga dari pihak-pihak lain (selain pengirim dan penerima yang sah).
Kebanyakan algoritma steganografi menggunakan sebuah kombinasi dari bidang
jenis teknik untuk melakukan sebuah tugas dalam penyelubungan pesan rahasia
dalam sebuah selubung file. Pada steganografi, penyembunyian atau
penyamaran pesan ini dibuat sedemikian rupa sehingga pihak lain tidak
mengetahui bahwa ada pesan lain di dalam pesan yang dikirim.

Pesan inti tersebut tetap dipertahankan, hanya dalam penyampaiannya


dikaburkan atau disembunyikan dengan berbagai cara. Hanya pihak penerima
yang sah saja yang dapat mengetahui pesan lain tersebut. Sedang pada
kriptografi, karakter pesan diubah atau diacak menjadi bentuk lain yang tidak
bermakna. Pesan yang disampaikan dalam kriptografi menjadi mencurigakan
karena ketidak bermaknaannya tersebut. Sedang pesan dalam steganografi,
terlihat seperti pesan biasa sehingga kecil kemungkinan untuk dicurigai. Namun
demikian, bukan berarti tidak ada kekurangan pada steganografi ini. Kelemahan
pada steganografi ini terjadi apabila kita mengubah format pesan yang
dikirimkan, maka pesan rahasianyapun menjadi hilang. Keduanya digunakan
secara bersamaan untuk menjamin keamanan pesan rahasianya.
Kriteria Steganografi dan Kriptografi yang
baik.
1. Fidelity.
Mutu citra penampung tidak jauh berubah. Setelah penambahan data rahasia, citra hasil
steganografi masih terlihat dengan baik. Pengamat tidak mengetahui kalau di dalam citra
tersebut terdapat data rahasia.
2. Robustness.
Data yang disembunyikan harus tahan terhadap manipulasi yang dilakukan pada citra
penampung (seperti pengubahan kontras, penajaman, pemampatan, rotasi, perbesaran
gambar, pemotongan (cropping), enkripsi, dan sebagainya). Bila pada citra dilakukan
operasi pengolahan citra, maka data yang disembunyikan tidak rusak.
3. Recovery.
Data yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali(recovery). Karena tujuan
steganografi adalah data hiding, maka sewaktu waktu data rahasia di dalam citra
penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.
4. Security.
Data rahasia harus resisten terhadap deteksi pembajakan dan juga diharapkan bisa
menyulitkan dari usaha steganalisis. Ketika kerahasiaan itu ingin dibuka, dibutuhkan
kunci untuk digunakan dalam proses penyisipan dan ekstraksi.
Adapun kriptografi sangat dibutuhkan dalam proses
pengiriman pesan yang membutuhkan kerahasiaan,
berikut ini akan dijelaskan secara garis besar ke dalam
empat aspek tinjauan :
• Confidentiality.
Kerahasiaan adalah kebutuhan utama untuk menjaga isi informasi dari setiap pihak yang tidak berwenang untuk
mengaksesnya. Dengan demikian informasi hanya akan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak saja.

• Data Integrity.
Integritas data bertujuan untuk mencegah terjadinya pengubahan informasi oleh pihak-pihak yang tidak
berwenang. Untuk menyatakan kebenaran integritas data ini harus dipastikan agar sistem informasi mampu
mendeteksi terjadinya manipulasi atau perubahan data. Manipulasi data meliputi penyisipan, penghapusan,
maupun penggantian data.

• Authentication.
Otentifikasi atau keaslian bertujuan untuk mengidentifikasi terhadap pengguna yang ingin mengakses sistem
informasi maupun keaslian data dari sistem informasi itu sendiri agar pihak yang tidak berhak tidak dapat
menerima atau membaca atau mengartikan pesan rahasia tersebut . Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
menjaga dan meningkatkan kerahasiaan informasi data, baik dari penjagaan secara khusus dengan menyipan data
fisik di tempat rahasia hingga penggunaan algoritma matematika untuk mengubah bentuk informasi tersebut
menjadi tidak terbaca.

• Non-repudiation.
Non-repudiation berfungsi untuk mencegah terjadinya pengingkaran terhadap aksi yang telah dilakukan baik pada
saat mengirim atau pun menerima data informasi. Penerima pesan dapat membuktikan bahwa pesan dikirim oleh
pegirim yang seharusnya, begitu pun sebaliknya.
Metoda Steganografi.
Kebanyakan algoritma steganografi menggunakan sebuah kombinasi
dari bidang jenis teknik untuk melakukan sebuah tugas dalam
penyelubungan pesan rahasia dalam sebuah selubung file. Sebuah
program steganografi dibutuhkan untuk melakukan hal-hal berikut
(baik implisit melalui suatu perkiraan maupun eksplisit melalui
sebuah perhitungan), menemukan kelebihan bits dalam selubung file
yang dapat digunakan untuk menyelubungi pesan rahasia didalamnya,
memilih beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyelubungi
data dan penyelubungan data dalam bits dipilih sebelumnya.
Ada beberapa jenis metode Steganografi
yang sudah dikenal umum, yaitu :
• Algoritma dan Transformasi.
• Redundant Pattern Encoding
• Spread Spectrum method
• Metode FLOW (First Letter Of Words)
• Metode White Space
• Metode LSB (Least Significant Bit).
• Metode End Of File (EOF)
Algoritma dan Transformasi
• Algoritma compression adalah metode steganografi dengan
menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi
tersebut adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet
Transformation
Redundant Pattern Encoding
• Redundant Pattern Encoding adalah menggambar pesan kecil pada
kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini adalah dapat bertahan
dari cropping (kegagalan), kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar
pesan yang lebih besar
Spread Spectrum method
• Spread Spectrum steganografi terpencar-pencar sebagai pesan yang diacak
(encrypt) melalui gambar.Untuk membaca suatu pesan, penerima
memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan stego-key
Metode FLOW (First Letter Of Words)
• Metode ini menyisipkan pesan kedalam huruf pertama yang ada di dalam
kata. Sehingga hanya perlu membaca huruf-huruf awalnya saja dalam
membaca isi pesan tersembunyi.
Metode White Space
• Metode whitespace menggunakan karakter ”spasi” dan ”tab” untuk menggambarkan bit-
bit pesan yang akan disembunyikan, karena ”spasi” dan ”tab” merupakan karakter yang
tidak tampak pada text viewer maka pesan akan dapat tersembunyi dengan baik, dan
apabila ditambahkan metode kriptografi maka pesan akan semakin aman walaupun
dapat dideteksi.
Metode LSB (Least Significant Bit).
• Cara paling umum untuk menyembunyikan pesan adalah dengan
memanfaatkan Least-Significant Bit (LSB). Walaupun banyak kekurangan
pada metode ini, tetapi kemudahan implementasinya membuat metode ini
tetap digunakan sampai sekarang. Jika digunakan image 24 bit color sebagai
cover, sebuah bit dari masing-masing komponen Red, Green, dan Blue, dapat
digunakan sehingga 3 bit dapat disimpan pada setiap piksel. Perubahan pada
LSB ini akan terlalu kecil untuk terdeteksi oleh mata manusia sehingga pesan
dapat disembunyikan secara efektif. Jika digunakan image 8 bit color sebagai
cover, hanya 1 bit saja dari setiap piksel warna yang dapat dimodifikasi
sehingga pemilihan image harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena
perubahan LSB dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna yang
ditampilkan pada citra. Kekurangan dari metode modifikasi LSB ini adalah
bahwa metode ini membutuhkan tempat penyimpanan yang relatif besar dan
pesan yang ingin dimasukkan harus memiliki panjang data yang lebih sedikit
daripada media penampung datanya
Metode End Of File (EOF)
Metode EOF (End Of File) merupakan salah satu teknik yang menyisipkan data pada akhir
file dan pengembangan daripada metode LSB. Teknik ini dapat digunakan untuk
menyisipkan data yang ukurannya sama dengan ukuran file sebelum disisipkan data
ditambah dengan ukuran data yang disisipkan kedalam file tersebut. Dalam teknik EOF,
data yang disisipkan pada akhir diberi tanda khusus sebagai pengenal start dari data
tersebut dan pengenal akhir dari data tersebut, Teknik inilah yang akan digunakan penulis
dalam tugas akhir ini. Dalam teknik ini,

data disisipkan pada akhir file dengan diberi tanda khusus sebagai pengenal start dari data
tersebut dan pengenal akhir dari data tersebut.

Teknik EOF tidak akan mengubah isi awal dari file yang disisipi. Sebagai contoh, jika akan
menyisipkan sebuah pesan kedalam sebuah file dokumen, isi dari dokumen tersebut tidak
akan berubah. Ini yang menjadi salah satu keunggulan metode EOF dibandingkan metode
steganografi yang lain. Karena disisipkan pada akhir file, pesan yang disisipkan tidak akan
bersinggungan dengan isi file, hal ini menyebabkan integritas data dari file yang disisipi
tetap dapat terjaga. (Sukrisno, 2007). Namun, metode EOF akan mengubah besar ukuran
file sesuai dengan ukuran pesan yang disisipkan kedalam file awal namun tidak mengubah
citra daripada media yang dipakai sebagai tempat penyisipan pesan tersebut
Format File
Hampir semua file digital yang dapat digunakan dalam proses steganografi,
tapi format yang lebih cocok adalah format file dengan tikat redudansi yang
tinggi. Redudansi dapat diartikan sebagai bit dari objek yang memberikan
selang yang jauh lebih besar dari yang diperlukan untuk menggunakan dan
menampilkan objek. Data dengan tingkat redudansi yang sudah dikenal baik
yaitu gambar dan file audio.

Empat Kategori Utama Format File Steganografi

Format yang penulis gunakan dalam pembuatan aplikasi meliputi:


• Format image: bitmap (bmp), gif, tif, jpg, png.
• Format audio: wav, mp3, wma.
• Format video : mpg, flv, 3gp

Anda mungkin juga menyukai