Anda di halaman 1dari 23

BAHASA INDONESIA

 Ade Kusnan Afandi


 adekusnanafandi@gmail.com
 Masih perlukah belajar bahasa
Indonesia di PT?
 Ya/Tidak?
 Mengapa?
RAGAM BAHASA

 Lisan :
 Resmi / formal
 Tidak Resmi / informal

 Tulis :
 Resmi / formal
 Tidak Resmi / informal
-Ragam bahasa formal (Bahasa Baku)
adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang resmi.
-Ragam bahasa informal (Bahasa Tak Baku)
adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi.

-Ragam bahasa lisan yang sifatnya resmi


misalnya tampak dalam pembicaraan seminar, pidato, dan rapat
dinas, dll.
-Ragam bahasa lisan yang sifatnya tidak resmi
misalnya pada pembicaraan di arena balap, warung kopi, kantin, dll.

-Ragam bahasa tulis yang resmi


contohnya penulisan skripsi, makalah, surat – menyurat dinas, dll.
-Ragam bahasa tulis yang tidak resmi
contohnya buku harian, surat – surat pribadi, dll.
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 43/DIKTI/Kep/2006
 
 TENTANG
 
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KELOMPOK MATAKULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DI PERGURUAN TINGGI

 Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki pengetahuan


dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara dan bahasa nasional dan mampu menggunakannya
secara baik dan benar untuk mengungkapkan pemahaman,
rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk berbagai
keperluan dalam bidang ilmu, teknologi dan seni, serta
profesinya masing-masing.
Substansi kajian mata kuliah bahasa Indonesia
difokuskan pada menulis akademik
Secara umum, struktur kajian terdiri atas:

Kedudukan Bahasa Indonesia:


- sejarah bahasa Indonesia
- bahasa negara
- bahasa persatuan
- bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
- fungsi dan peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa

Menulis :
- makalah
- rangkuman/ringkasan buku atau bab
- resensi buku
Membaca untuk menulis:
- membaca tulisan/artikel ilmiah
- membaca tulisan populer
- mengakses informasi melalui internet

Berbicara untuk keperluan akademik:


- presentasi
- berseminar
- berpidato dalam situasi formal
BAB I
Asal Bahasa Indonesia
dan Perkembangannya
 KAPANKAH
BAHASA
INDONESIA
LAHIR?
 Kongres Nasional Pemuda II di Jakarta mencanangkan
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk
negara Indonesia pascakemerdekaan.
 Saat itulah awal penggunaan istilah bahasa Indonesia
sebagai jati diri bangsa.
 Pengakuan adanya bahasa yang disebut sebagai
bahasa Indonesia tersebut dituangkan dalam ikrar “
Sumpah Pemuda” (28 Oktober 1928) yang sebelumnya
bernama “bahasa Melayu”.
SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928
 DARI
MANAKAH
ASAL
BAHASA
INDONESIA?
Bahasa Indonesia

Bahasa Melayu

Dialek Riau (bahasa Melayu


yang dituturkan di Timur
Laut Sumatera)

 Bahasa Melayu Riau


digunakan sebagai lingua
franca di kepulauan
Nusantara sebagai bahasa
perdagangan di daerah
perdagangan Selat Malaka
 APA BUKTI
BAHWA BAHASA
MELAYU
MERUPAKAN
LINGUA
FRANCA?
Bukti bahasa Melayu Riau menjadi lingua franca

ditemukannya berbagai prasasti, di


antaranya
 Kedukan Bukit di Palembang (683
M)
 Talang Tuo di Palembang (684 M)
 Kota Kapur di Bangka Barat (686
M)
 Karang Brahi di Jambi (688 M)
 Gandasuli di Jawa Tengah (832 M)
 Prasasti Bogor (942 M)
 MENGAPA
BAHASA
MELAYU YANG
DIJADIKAN
SEBAGAI
BAHASA
INDONESIA?
Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia
berdasarkan beberapa alasan:

 merupakan lingua franca


 sistem bahasanya sederhana
 memiliki daerah persebaran yang paling
luas dan melampaui batas-batas wilayah
bahasa lain
 suku-suku lain dapat menerima
 kesanggupan sebagai bahasa ilmu dan
kebudayaan
Kontak dengan budaya luar

 Bahasa Indonesia adalah


bahasa dinamis yang terus
menyerap kata-kata dari
bahasa asing.
 Ada empat periode penting
dari kontak kebudayaan
dengan dunia luar yang
meninggalkan jejaknya pada
perbendaharaan kata bahasa
Indonesia (sejak masih bahasa
Melayu sampai dengan
bahasa Indonesia masa kini).
 Hindu (antara Abad ke-6 sampai ke-15)
Sejumlah besar kata berasal dari Sansekerta Indo-Eropa.
(Contoh: pura, kepala, mantra, cinta, kaca).

 Islam (dimulai dari Abad ke-13)


Padai periode ini diambillah sejumlah besar kata dari
bahasa Arab dan Persia (Contoh: masjid, kalbu, kitab,
kursi, doa, khusus, maaf, selamat)
 
 Kolonial
Pada periode ini ada beberapa bahasa yang diambil, di
antaranya adalah dari Portugis (seperti gereja, sepatu,
sabun, meja, jendela) dan Belanda (asbak, kantor, polisi,
kualitas).

 Pasca kolonialisasi (kemerdekaan dan seterusnya) banyak


kata yang diambil berasal dari bahasa Inggris (konsumen,
isyu).
Fungsi Bahasa Indonesia

Seminar Politik Bahasa Nasional, 25-28 Februari 1975 di


Jakarta, antara lain merumuskan bahwa di dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai
 lambang kebanggaan nasional,

 lambang identitas nasional,

 pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar

belakang sosial budaya bahasa, dan


 alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah

(Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:5).


Bahasa Indonesia berperan pula sebagai bahasa
Negara yang dikukuhkan pada 18 Agustus 1945
dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV,
Pasal 36, yaitu sebagai
 bahasa resmi kenegaraan
 bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
 alat penghubung tingkat nasional
 alat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ciri Umum Bahasa Indonesia
 tidak banyak menggunakan kata bertata bahasa dengan jenis
kelamin.
 untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak
digunakan reduplikasi
 menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu
"kami" dan "kita"
 susunan kata dasar adalah Subjek - Predikat - Objek (SPO),
walaupun susunan kata lain juga mungkin.
 tidak mengenal tense. Waktu dinyatakan dengan menambahkan
kata keterangan waktu (seperti, "kemarin" atau "besok"), atau
indikator lain seperti "sudah" atau "belum".
 kerumitannya pada penggunaan imbuhan yang mungkin akan
cukup membingungkan bagi orang yang pertama kali belajar
bahasa Indonesia.
Ragam bahasa
 Media pengantarnya atau sarananya:
 Ragam lisan
 Ragam tulis
 Berdasarkan situasi dan pemakaian
 Ragam baku (standar)
 Ragam tidak baku (nonstandar)
 Ragam Bahasa Keilmuan dengan ciri
 Cendekia
 Lugas dan jelas
 Gagasan sebagai pangkal tolak
 Formal dan objektif

Anda mungkin juga menyukai