KELOMPOK 6 :
1. NABILA ( 20112296)
2. YENNY SUGIARTI ( 20112295)
3. YODELLA AMANDA ( 20112294)
4. YOLA ERSADILA ( 20112297)
5. NINI SYAFUTRI ( 20112298)
Vitamin A adalah kofaktor yang berperan dalam berbagai proses biologis manusia,
khususnya pada jaringan epitel dan adaptasi visual di kegelapan.
Absorpsi
Retinol dapat diabsorpsi dengan baik melalui traktus gastrointestinal, khususnya di
duodenum dan jejunum, kecuali pada keadaan malabsorpsi lemak, asupan protein rendah,
serta gangguan fungsi hepar atau pankreas. Karena sifatnya yang larut lemak, absorpsi retinol
sangat membutuhkan garam empedu, enzim lipase pankreas, protein, dan lemak.
Distribusi
Setelah diabsorpsi, 65% retinol disimpan di hepar dan dapat disimpan hingga 2 tahun.
Kurang dari 5% retinol bersirkulasi dan berikatan dengan lipoprotein di dalam darah, dan
dalam jumlah yang kecil juga disimpan di jaringan paru dan ginjal. Ketika dilepaskan dari
hepar, retinol berikatan dengan retinol-binding protein (RBP) dan kebanyakan retinol
didistribusikan dalam bentuk ikatan ini. Retinol juga ditemukan dalam ASI.
Metabolisme
Metabolisme retinol terjadi di hepar. Zinc diperlukan dalam proses mobilisasi vitamin A yang
berada di hepar.
Retinol dikonjugasikan dengan glucuronic acid, membentuk B-glucuronide, yang selanjutnya
akan mengalami proses sirkulasi enterohepatik dan teroksidasi menjadi retinal dan retinoic
acid.
Eliminasi
Retinol yang tidak diserap umumnya langsung diekskresi melalui urin dan feses.
FARMAKODINAMIKA
KONTRA INDIKASI
Retinol tidak boleh diberikan pada ibu hamil karena terbukti menyebabkan
teratogenesis. Pemberian pada ibu menyusui juga tidak diperbolehkan karena
retinol dapat disekresikan ke ASI dan efeknya pada bayi belum diketahui.
Kontraindikasi lain adalah pada pasien dengan hipervitaminosis vitamin A dan
riwayat alergi terhadap vitamin A.
Peringatan
Toksisitas vitamin A dapat terjadi pada pemberian retinol topikal maupun oral.
Risiko toksisitas meningkat pada pasien dengan alcohol use disorder, gangguan
hepar, dan gangguan ginjal.
INDIKASI
Indikasi retinol adalah defisiensi vitamin A, sirosis bilier, penyakit kolestasis
hepar kronis, acne, dan psoriasis. Rekomendasi dosis harian vitamin A berkisar
antara 300-700 mcg untuk anak dan 700-900 mcg untuk dewasa. Jumlah ini
umumnya dapat dipenuhi dari diet.
EFEK SAMPING
Kelainan keratinisasi
Retinoid memicu proliferasi sel pada epidermis normaldengan memperpendek fase
mitosis (pembelahan sel), namunjuga bertindak menormalkan epitel yang
mengalamihiperproliferasi. Secara invitro, ATRA dapat menstimulasiatau menginhibisi
proliferasi keratinosit epidermis. Stimulasiproliferasi keratinosit berhubungan dengan
induksi cAMP,epidermal growth factor (EGF) receptor binding, proteinkinaseC (PKC),
transforming growth factor alfa (TGF-α).Gen yang diregulasi oleh reseptor retinoid
melibatkan EGF.Pada kulit manusia secara in vivo, retinoid menginduksiheparin-binding
(HB)-EGF dan amphiregulin (AR), yangmenstimulasi pertumbuhan sel basal melalui
aktivasireseptor sel permukaan EGF.
TERIMA KASIH