FARMAKOLOGI
Oleh:
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt., M.M.
OBAT
SALURAN PERNAPASAN
Sistem Respirasi
Hidung Tekak
laring trakea
Bronchus bronkiolus
alveolus Paru-paru
Influenza asma
Tubercolosis Sinusitis
Laringitis Bronkitis
asifikasi asidosis
Emfisema pneumonia
influenza asma
tuberkolosis sinusitis
obat-obtan yang umumnya Dengan memberikan Herbal pada
diberikan adalah Isoniazid dan sekitar hidung, pipi, dan kelopak
rifampisin sebagai pengobatan mata untuk sinusitis bersifat anti
dasar bagi penderita TBC, namun bakteri dan antiseptik sehingga
karena adanya kemungkinan dapat membunuh bakteri dan
resistensi dengan kedua obat menyembuhkan infeksi pada
tersebut maka dokter akan rongga sinus. Herbal Oil tersebut
memutuskan memberikan juga membantu pengeluaran lendir
tambahan obat seperti pada rongga sinus sehingga
pyrazinamide dan streptomycin melegakan saluran pernafasan
sulfate atau ethambutol HCL melalui rongga hidung. atau juga
sebagai satu kesatuan yang dikenal dapat dilakukan dengan operasi
'Triple Drug'. penghilangan nanah.
Pengobatan gangguan pernapasan
pleuritis faringitis
laringitis bronkitis
Pengobatan pada infeksi oleh virus penderita dewasa bisa diberikan Aspirin
tergantung kepada gejalanya. atau asetaminofen; kepada anak-anak
Penderita sebaiknya mengistirahatkan sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
pita suaranya dengan tidak bicara atau Dianjurkan untuk beristirahat dan minum
banyak cairan.
bicara dengan berbisik.
Antibiotik diberikan kepada penderita yang
Menghirup uap bisa meringankan gejalanya menunjukkan bahwa
gejala dan membantu penyembuhan penyebabnya adalah infeksi bakteri
daerah yang meradang. (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan
demamnya tetap tinggi) dan penderita yang
Jika penyebabnya bakteri, diberikan sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.
antibiotik. Kepada penderita dewasa diberikan
trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin
atau ampisilin.
Pengobatan gangguan pernapasan
emfisema pneunomia
1.ANTITUSIVA
Antitusif
nonnarkotik
Difenhydramin D:PO: 25 mg, setiap 4-6 jam Berefek antihistamin, dan dapat
(benylin, benadryl) menimbulkan rsa ngantuk, dan
mulut kering
Dekstrometrofan
D:PO:10-20 mg setiap 4-6 jam
(romilar, sucrets) Menekan batuk, tidak menekan
A: (6-12 th): 5-10 mg setiap 4-6 jam
pernafasan, tidak menimbulkan
A: (2-5 th): 2,5-5 mg setiap 4-6 jam toleransi
Espectoran
D:PO:200-400 mg setiap 4 jam Untuk batuk kering, tdk produktif,
Guaifenesin
(robittusin) A: (6-12 th): 100-200 mg setiap 4 jam dpt menyebabkan mual, muntah.
A: (2-5 th):50-100 mg setiap 4 jam Dapat dikombinasi dg pereda flu yg
lain. Diminum dg banyak air untuk
mengencerkan lendir
Merangsang sekresi dan cairan
Kalium iodida D:PO:0,3-0,6 ml setiap 4-6 jam
bronkus. Hindari jika terdapat
Gliserol iodin D:PO: 60 mg (tablet) q.i.d hiperkalemia. Dapat menimbulkan
(Iophen, Organidin) rasa mual, dan muntah
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION