Anda di halaman 1dari 23

HEPATITIS B & C

Mamay Nurosyidah
(13.20.0006)
HEPATITIS

Hepatitis pada ibu hamil sering kali tidak disadari karena


gejalanya yang terlihat samar-samar , bahkan bisa tidak
muncul sama Sekali . Lantas bagaimana jika ibu hamil
sudah terdeteksi dengan hepatitis, bagaimana Dampaknya pada
kehamilan dan janin yang sedang di kandungnya.
lanjutan
Perlu diketahui , hepatitis merupakan jenis infeksi yang
dapat merusak organ hati Secara serius. Dan jika
terdeteksi pada ibu hamil, maka setelah melahirkan akan
Beresiko meneruskannya ke bayi.
JenisYang paling sering dialami ibu hamil adalah
Jenis hepatitis B dan C
Hepatitis virus adalah infeksi sistemik yang menyerang
hati.Hepatitis virus masih merupakan masalah kesehatan
utama, baik dinegara yang sedang berkembang maupun
negara maju.Virus penyebab adalah hepatitis virus A
(HAV), hepatitis virus B(HBV), hepatitis virus C (HCV),
hepatitis virus D (HDV), hepatitis virus E(HEV), dan
hepatitis virus G (HGV).
Hepatitis C adalah infeksi pada hepar yang disebabkan oleh
Hepatitis C Virus (HCV).Biasanya hepatitis C bersifat silent disease
karena seseorang bisa terinfeksi dan tidakmengetahuinya.
Beberapa orang bisa tidak bergejala, dan sembuh, tapi kebanyakan
orangmendapatkan infeksi yang berkembang menjadi kronik
ataupun infeksi
seumur hidup.
Kronik hepatitis C ini bisa menjadi masalah serius yang menyerang
hati menjadi gagal hati,dan sampai menjadi kanker hati.

Etiologi :Hepatitis C Virus→virus RNA dengan genom positif,


termasuk famili Flaviviridae.
Epidemiologi

Di Indonesia prevalensi HCV sangat bervariasi,


sekitar 0,5% sampai 3,37%. Daripemeriksaan darah donor di
kota-kota, yaitu Jakarta sebesar 2,5%, Surabaya 2,3%,
Medan1,5%, Bandung2,7%, Yogyakarta 1%, Bali 13%,
Mataram 0,5%, Manado 3,0%,Makassar 1,0%,dan
Banjarmasin 1,0%.Penularan melaluitransfusi darah,
penggunaan
obat-obatan intravena, hemodialisa,tertusuk jarum suntik,
tattoo, dan hubungan seksual lebih banyak pada orang
dewasa.Sedangkan pada anak biasanya disebabkan karena
adanya penularan secara vertikalmelalui plasenta.
Patogenesis Hepatitis C
Manifestasi klinis Hepatitis C
Hepatitis C akuta.
-Asimptomatik dan gejala tidak spesifik (lelah, lemah, anoreksia,
penurunan berat badan) → sehingga fase akut sangat
jarang ditemui.
-Pada dewasa sekitar 30% bisa muncul ikterus dan peningkatan
enzim transaminase
 Hepatitis C kronisa.
-Sirosis hepatisb.
- Hepatoma
Perjalanan penyakit Hepatitis C
Sirosis Hepatitis

Perkembangan dari hepatitis C kronis menjadi sirosis


berlangsung dalam dua atau tiga dekade.Prevalensi terjadinya
sirosis pada penderita hepatitis C kronis bervariasi antara
20-30% bahkan ada yangdilaporkan mencapai 76%.
Terdapat beberapa faktor prediktif terjadinya progresifitas
penyakit yaitu :
1. Umur lebih dari 40 tahun saat terinfeksi
2. Derajat fibrosis saat biopsi awal
3. Status imunologi
4. Ko-infeksi dengan virus hepatotropik lainnya atau dengan
virus HIV
5. Konsumsi alkohol6. Jenis genotip virus
Lanjutan

Prognosis penderita sirosis dengan infeksi HCV secara umum


adalah baik sampaiterjadinya dekompensasi. Apabila terjadi
dekompensasi hati, maka memiliki 5 year survivalrate kurang
dari 50%. Ini merupakan suatu indikasi untuk dilakukan
transplantasi hati.Dengan adanya resiko terjadinya karsinoma
hepatoselular,
maka secara berkalasetiap 6 bulan perlu dilakukan USG dan
pemeriksaan alfa-fetoprotein.
Karsinoma Hepatoseluler (Hepatoma)

Karsinoma hepatoseluler primer dapat berkembang pada


penderita dengan sirosis,tetapi HCV kurang efektif daripada HBV
dalam menyebabkan karsinoma hepatoselulareprimer. Karsinoma
hepatoselular akibat HCV mungkin akibat dari radang kronis dan
nekrosis bukannya pengaruh onkogenik virus. Resiko terjadinya
karsinoma hepatoselularpada penderita sirosis karena hepatitis C
kronis diperkirakan sekitar 1-4%. Perkembangansejak terjadinya
infeksi HCV sampai timbulnya karsinoma hepatoselular berkisar
antara 10-50 tahun.
Fakta Pencegahan Penularan

• Umumnya, terjadi melalui tranfusi darah, suntikan. Resiko tinggi


pasien cuci darah, hemofilia, talasemia dan orang yang mendapat
suntikan melalui intravena.
• Transmisi seksual Kontak seksual dengan banyak pasangan atau
dengan penderita hepatitis.
• Penggunaan narkoba suntik
• Peralatan medis yang tidak steril
• Tindik di bagian tubuh Tato juga dapat meningkatkan risiko
penularan hepatitis C hingga dua atau tiga kali lipat. Ini bisa
disebabkan karena peralatan yang tidak steril atau karena tinta yang
digunakan terkontaminasi virus.
lanjutan
• Penularan dari ibu ke anak Penularan hepatitis C dari ibu
yang terinfeksi ke anaknya terjadi pada kurang dari 10%
kehamilan. Tidak ada tindakan yang dapat mencegah
risiko ini. Penularan dapat terjadi selama kehamilan dan
saat persalinan. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C
dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah
terinfeksi pada dirinya.
• Hati-hati dalam menggunakan jarum suntik.
• Jangan asal berganti pasangan.
• Menggunakan alat-alat medis sekali pakai langsung buang
dan haruslah steril.
Diagnosis Test for Disease Hepatitis C

Fakta Pencegahan Diagnosis Tes diagnosis untuk hepatitis C termasuk:


antibodi HCV, ELISA, Western blot, dan RNA HCV kuantitatif.
Polymerasechain reaction (PCR) dapat mendeteksi RNA HCV satu
hingga dua minggu setelah infeksi, sedangkan antibodi baru terbentuk
dan baru dapat ditemukan dalam waktu yang lebih lama. Hepatitis C
kronis merupakan infeksi dengan virus hepatitis C yang menetap selama
lebih
dari enam bulan berdasarkan keberadaan RNA- nya. Karena infeksi
kronis umumnya baru menunjukkangejala setelah berpuluh tahun,
Pengobatan Hepatitis C

Tujuan utama terapi pada hepatitis C adalah


mencapai eradikasi hepatitis C yangmenetap yang
disebut Sustaine Virological Response (SVR) yaitu
RNAHCV yang tidakterdeteksi dengan PCR pada 24
minggu
setelah selesai terapi. Terapi standar yangumumnya
digunakan adalah pegylated interferon alfa- 2a atau
alfa-2b dikombinasikandengan ribavirin.
Pencegahan Hepatitis C

Vaksin HCV sampai sekarang masih belum ditemukan,


sehingga pencegahan dititikberatkanpada :
1. Screening yang efektif terhadap donor darah, jaringan
maupun organ
2. Screening terhadap individu yg berada pada daerah
dengan prevalensi HCV yg tinggi
3. Pendidikan kesehatan pada pekerja yg erat kerjanya dgn
darah dan cairan tubuh.
Lanjutan

Individu yg seharusnya menjalani screening HCV


adalah :
1. Pengguna obat terlarang dgn suntikan
2. Penerima darah dan produknya
3. Penderita dialisis kronis
4. Individu dgn ALT yg meningkat terus menerus.
5. Petugas kesehatan yg kontak dgn darah terinfeksi
HCV
6. Bayi yg lahir dari ibu penderita HCV
HEPATITIS B ( HBV )
Sreperti halnya hepatitis C, virus ini dapat menyebabkan infeksi serius yang
merusak
hati . Hepatitis pada ibu hamil dapat menularkan kedua virus ke bayi
sbelum,selama
atau setelah persalinan pervaginam atau
caesar. Perbedaannya pada hepatitis B
adalah :
 Ibu hamil bisa mendcapatkannya tidak hanya melalui darah tetapi
melalui lebih kecil kemungkinannya melalui air mani, keputihan,
air liur, dan cairan tubuh lainnya
 Vaksin dapat mencegah infeksi HBV, dan sebagian besar bayi
mendapatkannya saat lahir.
 Dokter secara teratur memeriksa ibu hamil untuk itu
lanjutan
Jika ibu hamil terinfeksi, kemungkinan
menularkannya kepada bayi jauh lebih tinggi daripada
untuk hepatitis C. apabila ibu hamil menderita
hepatitis B dalam 6 bulan terakhir, apa yang dokter
sebut infeksi akut, bayi memiliki 90% peluang untuk
mendapatkannya. Namun jika ibu hamil memiliki
infeksi lebih lama, yang disebut hepatitis B kronis
peluang itu menjadi turun 10-20% .
PERAWATAN SETELAH MELAHIRKAN

Tidak ada obat untuk hepatitis B. tetapi jika bayi baru lahir,
bisa mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B dan suntikan
lain yang disebut globulin imun hepatitis B dalam waktu 2jam,ia
memiliki peluang lebih dari 90% untuk tidak pernah mendapatkan
virus.semua bayi secara rutin mendapatkan suntikan pertama.
Tetapi mereka mendapatkan imunoglobulin hanya jika ibu
memiliki atau diduga menderita HBV. Bayi itu juga membutuhkan
dua dosis vaksin yang tersisa selama 6 bulan kedepan untuk
mendapatkan perlindungan maksimal
TANDA DAN GEJALA
HEPATITIS B
• Sakit perut
• Urin berwarna gelap
• Demam
• Nyeri sendi
• Kehilangan selera makan
• Menguningnya kulit dan bagian putih mata
(jaundice)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai