AFRIYANI 1821012027 Dosen : Prof. Dr. Akmal Djamaan. MS, Apt
Program Pasca Sarjana
Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang 2018 Pet adalah Polietilena tereftalat. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian besar botol plastik dan kontainer dari minuman dan juga digunakan untuk wadah untuk salad, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tas tote Poly (ethylene terephthalate) (PET) digunakan secara luas di seluruh dunia dalam produk plastik, dan jumlah akumulasinya di lingkungan telah menjadi perhatian global. Karena kemampuannya yang secara enzimatis dapat mendegradasi PET telah dianggap terbatas pada beberapa spesies jamur, biodegradasi belum menjadi strategi remediasi atau daur ulang yang layak. Pada penelitian ini sebanyak 250 sampel sampah PET yang dikumpulkan yang telah kontaminasi lingkungan sedimen, tanah, air limbah, dan lumpur aktif dari PET di tempat daur ulang botol. Sampel tersebut disaring berdasarkan mikroorganisme yang bisa digunakan PET film yang memiliki kristalinitas rendah (1,9%) sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan. Salah satu sampel sedimen mengandung mikroba konsorsium yang berbeda terbentuk pada PET film setelah pembiakan (Gambar 1A) dan menginduksi perubahan morfologi pada PET film (Gbr. 1B). Dari hasil mikroskopi menunjukkan bahwa konsorsium di film, disebut "no. 46, ”terkandung campuran bakteri, sel mirip ragi, dan protozoa, sedangkan cairan kultur hampir transparan (Gambar 1A). Konsorsium ini mendegradasi permukaan PET film pada tingkat 0,13 mg cm-2 hari ke-1 pada 30 ° C (Gbr. 1C), dan 75% terdegradasi Karbon PET film dikatabolisme menjadi CO2 pada 28 ° C. PET terepthalic acid dan ethylene glycol.
Mikroba konsorsium Dengan bantuan MHET ase menghidrolisis
MHET
PET sebenarnya dihidrolisi secara kimiawi kembali terurai
menjadi monomer pembentuknya, tetapi proses ini lambat Ideonella sakaiensis 201- serta membutuhkan panas dan tekanan tinggi. F6, TERIMA KASIH