Anda di halaman 1dari 45

Konsep Dasar

Keperawatan Gerontik
Pengertian Gerontologi,
Geriatri, Gerontik
Gerontologi
Geriatri

Menurut Meiner dan Lueckenotte (2006, dalam


Potter dan Perry, 2010) geriatri adalah cabang ilmu
kedokteran yang membahas diagnosis, terapi
penyakit, dan masalah yang memengaruhi lansia.

Geriatri merupakan cabang ilmu dari gerontologi dan


kedokteran yang mempelajari kesehatan pada
lansia dalam berbagai aspek, yaitu promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif (Depkes RI, 2000).
KEPERAWATAN GERONTIK
Adalah suatu bentuk pelayanan profesional yg
didasarkan ilmu dan kiat keperawatan gerontik yg
berbentuk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual
yg komprehensif, ditujukan pada klien lanjut usia
baik sehat maupun sakit pada tingkat individu,
keluarga, kelompok / panti atau masyarakat
ALASAN MENINGKATNYA
JUMLAH LANSIA
1. Menurunnya mortalitas bayi &anak
2. Metode persalinan yang baik
3. Turunnya angka kematian
4. Kemajuan diagnostik dan terapi
5. Perbaikan gizi &sanitasi
6. Meningkatnya pengawasan
penyakit infeksi
TUJUAN PELAYANAN
GERIATRI

1. Optimalisasi derajad kesehatan


2. Memelihara derajad kesehatan
3. Miningkatkan kemandirian
4. Comfortable death
PRINSIP PELAYANAN
GERIATRI
• Pendekatan yang menyeluruh
• Orientasi terhadap kebutuhan klien
• Diagnosis secara terpadu
• Team work
• Melibatkan keluarga dalam pelaksanaan
Mitos dan fakta tentang lansia
1. Lansia tidak dapat belajar keterampilan
baru serta tidak perlu pendidikan dan latihan
2. Lansia sukar memahami informasi baru
3. Lansia tidak produktif dan menjadi beban
masyarakat
4. Lansia tidak berdaya
• Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi seksu
al
• Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak da
pat bergembira
• Lansia itu lemah, jompo, ringkih, sakit-sakitan atau c
acat
• Lansia menghabiskan uang untuk berobat
• Lansia sama dengan pikun
TUJUAN ASKEP
GERONTOLOGY
1. Meningkatkan kemandirian dalam ADL
dengan upaya promotif, preventif dan
rehabilitatif
2. Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan dan kemampuan dalam
melakukan tindakan pencegahan dan
perawatan
3. Mempertahankan serta memiliki
semangat hidup yang tinggi
Cont’

4. Menolong dan merawat gerontik yang


menderita sakit sesuai dengan
kemampuan gerontik
5. Menegakkan diagnosa dini pagi petugas
kesehatan
6. Mempertahankan kebebasan yang
maksimal dengan meningkatkan
kemandirian
FOKUS ASKEP GERONTOLOGY

1. Peningkatn Kesehatan (Health


Promotion)
2. Pencegahan penyakit (Preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Menganalisa gangguan umum
LINGKUP PERAN DAN
TANGGUNGJAWAB

1. Fenomena yang menjadi bidang


garap keperawatan gerontik adalah
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia (KDM) lanjut usia sebagai
akibat proses penuaan.
2. Lingkup askep gerontik meliputi:

a. Pencegahan terhadap
ketidakmampuan akibat proses
penuaan
b. Perawatan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan akibat proses
penuaan
c. Pemulihan ditujukan untuk upaya
mengatasi kebutuhan akibat proses
penuaan
3. Tanggung jawab Perawat Gerontik

a. Membantu klien lansia memperoleh


kesehatan secara optimal
b. Membantu klien lansia untuk
memelihara kesehatannya
c. Membantu klien lansia menerima
kondisinya
d. Membantu klien lansia menghadapi
ajal dengan diperlakukan secara
manusiawi sampai dengan meninggal.
4. Sifat Pelayanan Gerontik

a. Independent (layanan tidak


tergantung pada profesi
lain/mandiri)
b. Interdependent
c. Humanistik (secara manusiawi)
d. Holistik (secara keseluruhan)
• Dalam prakteknya keperawatan gerontik
meliputi peran dan fungsinya sebagai
berikut:
1. Sebagai Care Giver /pemberi asuhan
langsung
2. Sebagai Pendidik klien lansia
3. Sebagai Motivator
4. Sebagai Advokasi
5. Sebagai Konselor
TIPOLOGI MANUSIA LANJUT
USIA

 Sering dijumpai
a. Tipe arif bijaksana
b. Tipe mandiri
c. Tipe tidak puas
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
 Menurut kemampuannya
a. Lanjut usia mandiri sepenuhnya
b. Lanjut usia mandiri dengan bantuan
langsung keluarganya
c. Lanjut usia mandiri dengan bantuan tidak
langsung
d. Lanjut usia dibantu oleh Badan sosial
e. Lanjut usia panti Sosial Tresna Werda
f. Lanjut usia yg diraswat dirumah sakit
g. Lanjut usia dg ggn mental
PRESPEKTIF KEPERAWATAN
LANSIA
• Pergeseran pelayanan dari klinik ke
komunitas
• Pergeseran pembayaran pemeliharaan
kesehatan
• Pendidikan berkelanjutan
• Pengembangan peran & tanggung jawab
Trend issue
1. Asas hukum dan organisasi keperawatan
gerontik
2. Lansia dalam kependudukan di Indonesia
(keadaan dan permasalahannya)
3. Upaya pelayanan kesehatan terhadap
lansia
4. Sarana dan prasarana yang dipergunakan
dalam pelayanan lansia
5. Model pemberian pelayanan perawatan
profesional pada klien dan lansia
Prinsip Pelayanan Kesehatan
Lansia

• Holistik
• Tata kerja dan tata
laksana secara tim
Holistik
• Lansia harus dipandang sebagai
manusia seutuhnya
(Biopsikososiospiritual)
• Horizontal : pelayanan kesejahteraan
secara menyeluruh dengan lintas
sektoral (dinas sosial, agama,
pendidikan dan kebudayaan,
kecamatan/desa)
• Harus mencakup preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif
Tata kerja dan tata laksana
secara tim
• Multidisiplin ilmu (dokter, perawat,
ditambah dengan ahli gizi) dalam
pelayanan posyandu lansia
• Kerjasama Tim
(kesehatan,kader,pemerintah
kecamatan/desa) dalam usaha
pembentukan karang werdha
Tujuan
• Menigkatkan kemampuan kader lansia dalam
membina dan mengembangkan layanan kepada
anggotanya didukung oleh petugas kesehatan terlatih
• Meningkatkan kemampuan kader dalam menggalang
timbulnya partisipasi aktif para usia lanjut dan
keluarganya
• Meningkatkan komitmen politis pemerintah
daerah/setempat untuk bekrjasama dalam wadah
pembinaan tertentu (karang werdha/panti
werdha/posbindu)
• Meningkatkan peran serta usia lanjut dan
keluarganya, tokoh masyarakat, dan tokoh
pemerintah dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan usia lanjut
POSBINDU
Pos Bindu = merupakan suatu wadah mandiri dalam
pembinaan usia lanjut untuk memudahkan usia lanjut
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan.

Pelayanan kesehatan di Pos Bindu meliputi 1. pemeriksaan


kesehatan fisik
2. Pemeriksaan mental emosional
KMS
Suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan pribadi usia
lanjut baik fisik maupun mental emosional.

TUJUAN
Sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui
lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau
ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat
diberikan kepada usia lanjut yaitu sbg brkt :

1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari


2. Pemeriksaan status mental
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan BB &
TB
4. Pengukuran TD
5. Pemeriksaan gula darah
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada
kelainan
7. Penyuluhan bisa lansia dilakukan
dalam rangka konseling kesehatan dan gizi
sesuai dgn masalah kesehatan lansia

8. Kunjungan rumah oleh kader

9. PMT penyuluhan, contoh : menu makanan yang


cocok bagi lansia

10. Kegiatan olah raga antara lain senam lansia,


gerak jalan santai, dll.
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
KEGIATAN POSBINDU

1. Tempat kegiatan (gedung, ruangan,atau tempat


terbuka)
2. Meja dan kursi
3. Alat tulis
4. Buku pencatatan kegiatan (buku register bantu)
5. Kit usia lanjut, yang berisi : timbangan dewasa,
meteran pengukur tinggi badan, stetoskop,
tensi meter, peralatan laboratorium sederhana,
termometer.
6. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut
7. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan
(BPPK) Usia Lanjut
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posbindu : Sistem 5
Meja

1. Meja Pertama : pendaftaran anggota Pos Bindu


sebelum pelaksanaan pelayanan

2. Meja Kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang


dilakukan usila, serta penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan
3. Meja Ketiga : pengukuran tekanan
darah, pemeriksaan kesehatan, dan
pemeriksaan status mental.

4. Meja Keempat : pemeriksaan

5. Meja Kelima : pemberian penyuluhan dan konseling


Bahan untuk mengevaluasi keberhasilan tingkat
perkembangan kegiatan Pos Bindu:

1. Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan


kegiatan selama satu tahun

2. Kehadiran kader

3. Cakupan pelayanan kesehatan:


-Cakupan penimbangan (BB & TB)
-Cakupan pemeriksaan laboratorium sederhana
(gula darah)
-Cakupan hasil pemeriksaan kesehatan
-Cakupan anggota yang ikut penyuluhan/konseling
4. Kegiatan penunjang antara lain :
- Senam lanjut usia
- Pengajian/pendalaman agama untuk kelompok usila
- Diskusi atau penyuluhan lansia
- Rekreasi, dll.

5. Tersedianya dana untuk penyelenggaraan kegiatan


kelompok usia lanjut
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai