Anda di halaman 1dari 43

IDENTIFIKASI ANION

SECARA BASAH
Made Nitya Prayascitta Oka
1913081001
TUJUAN
PERCOBAAN
Mengidentifikasi reaksi yang dialami beberapa anion
serta mengenal bentuk dan warna hasil reaksinya
LANDASAN TEORI
Analisis kualitatif kebanyakan dilakukan dengan cara
basah yaitu untuk zat-zat dalam bentuk larutan. Suatu reaksi
diketahui berlangsung apabila terjadi pembentukan endapan,
pembentukan gas, atau perubahan warna larutan. Dalam
kaitannya dengan teknik analisis kualitatif, pembentukan
endapan meliputi proses pengendapan, penyaringan endapan,
penguapan pelarut, dan pengeringan endapan. Pengetahuan
tentang teknik-teknik di atas merupakan hal yang penting agar
proses analisis (kualitatif) dapat berlangsung dengan baik.
Reaksi secara basah adalah reaksi yang berlangsung
dalam wujud cair menggunakan pelarut air. Hasil reaksi yang
dialami oleh anion dapat berupa endapan garam. Asam-asam
lemah, gas, dan dapat pula berupa ion kompleks.
LANDASAN TEORI
Misalnya, apabila sampel yang digunakan mengandung ion CN-:
a. Pereaksi yang digunakan mengandung ion Ag+ dalam jumlah
ekivalen, maka reaksinya adalah
Ag+ + CN- → AgCN
b. Pereaksi yang digunakan mengandung ion Fe3+ dalam jumlah yang
tidak ekivalen untuk membentuk endapan Fe(CN)3. Reaksinya adalah
Fe3+ + 2CN- → Fe(CN)2+ atau Fe3+ + 4CN- → Fe(CN)4-
Berturut-turut untuk jumlah Fe3+ yang ditambahkan lebih besar
dan lebih kecil dari yang diperlukan.
c. Pereaksi yang digunakan mengandung ion H3O+ dalam jumlah
ekivalen untuk membentuk senyawa asamnya. Reaksinya adalah
H+ + CN- → HCN(aq) → HCN (g)
LANDASAN TEORI
Macam reaksi yang mungkin dialami oleh anion atau
senyawanya adalah reaksi redoks dan bukan redoks.
a. Reaksi redoks, misalnya antara MnO4- dengan Fe2+
dalam suasana asam
MnO4- + 5Fe2+ + 8H3O+ → Mn2+ + 5Fe3+ +
12H2O
b. Reaksi non redoks, misalnya reaksi antara ion
CH3COO- dengan ion Ca2+
2CH3COO- + Ca2+ → Ca(CH3COO)2
PROSEDUR KERJA
HASIL PENGAMATAN
4.1 IDENTIFIKASI ION KLORIDA (LARUTAN UJI
NACL 0,1) M

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan AgNO3 ke dalam Terbentuk endapan putih AgCl Terbentuk endapan putih
larutan uji

Identifikasi endapan ini masing-masing dengan HNO 3 dan NH3 Endapan tidak larut dalam larutan
HNO3
Endapan larut dalam larutan NH3

Tambahkan larutan Hg2(NO3)2 ke Terbentuk endapan putih dari Tidak dilakukan


dalam uji Hg2Cl2
PEMBAHASAN
4.1 IDENTIFIKASI ION KLORIDA (LARUTAN UJI
NACL 0,1) M

1. NaCl +AgNO3
Cl-(aq) + Ag+(aq)  AgCl(s)
Timbulnya endapan putih pada hasil reaksi menunjukan adanya ion Cl - dalam larutan. Endapan putih tersebut
merupakan AgCl
AgCl(s) + 2 NH3(aq)  [Ag(NH3)2]+(aq) + Cl-(aq)
AgCl(s) + HNO3(aq) ↛
Endapan yang larut dalam NH3 encer disebabkan oleh ion kompleks hanya sedikit mengalami penguraian
menghasilkan Ag+ dan NH3 sehingga hasil kali [Ag+][Cl-] > Ksp yang menyebabkan endapan larut.
4.2 IDENTIFIKASI ION BROMIDA
(LARUTAN UJI NABR 0,1 M)

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan asam sulfat pekat Terbentuk HBr dan Br2, sehingga Larutan berwarna coklat bening,
ke dalam uji, kemudian panaskan larutan akan menjadi coklat. Dan ketika dipanaskan muncul uap
jika dipananskan akan keluar uap kuning kecoklatan
berwarna kuning coklat  

Tambahkan larutan AgNO3 ke dalam Terbentuk endapan kuning dari Terbentuk endapan putih
larutan uji AgBr yang larut dalam ammonia kekuningan dan larutan berwarna
atau KCN berlebih. kuning keruh. Endapan larut dalam
NH3 dan KCN berlebih
4.2 IDENTIFIKASI ION BROMIDA
(LARUTAN UJI NABR 0,1 M)

1. direaksikan dengan larutan H2SO4 yang juga bening tidak berwarna, menghasilkan
larutan bening kecoklatan yang ketika dipanaskan menghasilkan asap berwarna
kuning kecoklatan, dengan persamaan reaksinya sebagai berikut.
NaBr(aq) + H2SO4(aq) → HBr(g)↑ + HSO4-(aq) + Na+(aq)

2. Larutan uji NaBr ditambahkan larutan AgNO3 menghasilkan larutan kuning keruh
dan setelah didiamkan terbetuk endapan kuning yang merupakan AgBr.
NaBr(aq) + AgNO3(aq) → AgBr(s)↓ + NaNO3(aq)
Endapan ini kemudian diuji menggunakan ammonia dan KCN berlebih. Endapan
tersebut larut dalam kedua larutan yang digunakan untuk menguji.
AgBr(s)↓ + 2CN-(aq) →[Ag(CN)2]-(aq) + Br –(aq)
AgBr(s) ↓ + 2NH3(aq) →[Ag(NH3)2]+(aq) + Br –(aq)
4.3 IDENTIFIKASI ION IODIDE (LAUTAN
UJI KI 0,1 M)

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan


Tambahkan asam sulfat pekat Terbentuk uap kuning atau Pada saat ditetesi H2SO4 pekat,
kedalam larutan uji violet dari 12 dan mungkin timbul asap kuning, kemudian
bersama gas HI, H2S atau asap ungu, larutan berubah
endapan S yang berwarna warna menjadi kuning
kuning. kehitaman.
 

Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan kuning Larutan kuning keruh dan
dalam larutan uji. dari AgI yang larut dalam endapan kuning.
ammonia dan KCN berlebih.
4.3 IDENTIFIKASI ION IODIDE (LAUTAN
UJI KI 0,1 M)

1. Ketika ditambahkan H2SO4 muncul asap kuning, kemudian asap ungu, yang merupakan gas
I2 dan gas HI dan larutan berubah warna menjadi kuning kehitaman. Setelah didiamkan
muncul endapan berwarna kuning kehitaman. Hal ini sedikit menyimpang dari teori,
berdasarkan teori seharusnya timbul endapan berwarna kuning. Hal ini terjadi karena
penambahan H2SO4 yang dilakukan terlalu banyak sehingga warna kuning yang ditimbulkan
sangat pekat.
2I-(aq) + 2H2SO4(aq) → I2↑ + SO42-(aq) + 2H2O(l)
I-(aq) + H2SO4(aq) → HI(g)↑ + HSO4-(aq)
6I-(aq) + 4H2SO4(aq) → 3I2(g)↑ + S(s) ↓ + 2H2O(l) + 3SO42-(aq)
2. Ketika penambahan AgNO3 muncul endapan kuning yang merupakan AgI. Endapan ini
kemudian diuji kelarutannya di dalam ammonia dan KCN berlebih maka akan larut.
I-(aq) + Ag+(aq) →AgI(s)↓
AgI(s) ↓ + 2CN-(aq) →Ag(CN)2-(aq) + I-(aq)
AgI(s) ↓ + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+ (aq) + I-(aq)
4.4 IDENTIFIKASI ION FERROSIANIDA
(LARUTAN UJI K4[FE(CN)6] 0,2 M

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan asam sulfat pekat ke Terbentuk gas CO dan SO2 Endapan putih, gas yang
dalam larutan uji. hasil oksidasi ferro menjadi dihasilkan dapat menghijaukan
ferri oleh asam. kertas saring yang berisi K2Cr2O7

Tambahkan larutan garam timbal Terbentuk endapan putih yang Terbentuk endapan putih,
pekat ke dalam larutan uji tidak larut dalam asam nitrat endapan tidak larut dalam asam
encer. nitrat encer.
4.4 IDENTIFIKASI ION
FERROSIANIDA (LARUTAN UJI
K4[FE(CN)6] 0,2 M
1. Larutan K4[Fe(CN)6] berwarna kuning pucat ditambahkan larutan H2SO4 pekat
menghasilkan larutan berwarna putih dan gas yang dihasilkan dapat menghijaukan kertas
saring yang berisi K2Cr2O7. Hal ini mengindikasikan gas yang dihasilkan adalah gas SO2
hasil oksidasi ferro menjadi ferri oleh asam.
[Fe(CN)6]4-(aq)+6H2SO4(aq)+6H2O(aq)→Fe2+(aq)+6NH4+(aq)+6CO(g)+ 6SO2-(g)
2Fe2+(aq) + 2H2SO4(aq)→2Fe3+(aq)+SO2(g)+SO42-(aq)+2H2O(l)

2. Penambahan larutan Pb-asetat ke dalam larutan uji membuat larutan menjadi berwarna
putih dan terdapat endapan putih. Endapan ini kemudian diuji kelarutannya di dalam
larutan asam nitrat encer, yang mana berdasarkan hasil percobaan endapan tidak larut,
dengan persamaan reaksi sebagai beriku.
Pb2+(aq) + [Fe(CN)6]4-(aq)  Pb2[Fe(CN)6](s)
Pb2[Fe(CN)6](s) + NH3 ↛
4.5 IDENTIFIKASI ION
FERROSIANIDA (LARUTAN
UJI K4[FE(CN)6] 0,2 M )
Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan merah Endapan oranye kemerahan,


dalam larutan uji oranye dari AgFe(CN)6 yang endapan larut dalam larutan NH3
larut dalam ammonia tetapi dan tidak larut dalam HNO3
tidak larut dalam HNO3.

Tambahkan larutan CuSO4 ke dalam Terbentuk endapan berwarna Endapan hijau lumut
larutan uji hijau dari kupri ferrisianida.
4.5 IDENTIFIKASI ION
FERROSIANIDA (LARUTAN
UJI K4[FE(CN)6] 0,2 M )
1. larutan K3[Fe(CN)6] berwarna kuning cerah, ditambahkan larutan AgNO3 yang
berwarna hitam bening. Dihasilkan endapan berwarna oranye kemerahan yang merupakan
Ag3[Fe(CN)]6. Endapan ini diuji kelarutannya di dalam ammonia dan HNO3.
Fe(CN)63-(aq) + 3Ag+(aq)  Ag3[Fe(CN)6](s)
Endapan dari Ag3[Fe(CN)6](s) ini larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.
2. penambahan larutan CuSO4 yang berwarna biru ke dalam larutan uji. Setelah
penambahan diperoleh larutan dengan endapan berwarna hijau lumut yang merupakan
Cu3[Fe(CN)6]2.
2 Fe(CN)63-(aq) + 3 Cu2+(aq)  Cu3[Fe(CN)6]2(s)
4.6 IDENTIFIKASI ION TIOSIANAT
(LARUTAN UJI KSCN 0,1 M )

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan putih Endapan putih, endapan larut
dalam uji peraktioksidanyang larut dalam NH3
dalam ammonia tetapi tidak
larut dalam HNO3 encer

Tambahkan larutan garam ferri ke Terbentuk endapan berwarna Endapan merah darah
dalam larutan uji merah darah dari Fe(CNS)3.

Selanjutnya ke dalam larutan yang terbentuk tambahkan Hg 2+ atau Tidak dilakukan


C2O4-2, amati yang terjadi.
4.6 IDENTIFIKASI ION TIOSIANAT
(LARUTAN UJI KSCN 0,1 M )

1. penambahan AgNO3 menghasilkan endapan putih yang merupakan AgSCN.


Endapan ini kemudian dilakukan uji kelarutan pada larutan ammonia. Berdasarkan
hasil uji endapan larut dalam ammonia. persamaan reaksinya yaitu sebagai berikut.
SCN-(aq) + Ag+(aq)  AgSCN(s)
AgSCN(s) + 2 NH3(aq)  [Ag(NH)2]+(aq) + SCN-(aq)

2. Penambahan FeCl3 menghasilkan larutan dengan endapan merah darah yang


merupakan Fe(CNS)3. Persamaan reaksinya yaitu sebagai berikut.
SCN-(aq) + Fe3+(aq)  Fe(SCN)3(s)
4.7 IDENTIFIKASI ION NITRIT
(LARUTAN UJI NANO2 0,1 M
Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan
Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan putih Terbentuk Kristal putih, larutan
dalam uji bentuk kristalin dari AgNO2. keruh

Tambahkan larutan KMnO4 dalam Warna permanganate hilang. Warna permanganate memudar
suasana asam

Tambahkan FeSO4 25% dalam Terbentuk cincin coklat dari Tidak dilakukan
suasana asam sulfat atau asam FeNOSO4.
asetat encer secara perlahan-lahan.
4.7 IDENTIFIKASI ION NITRIT
(LARUTAN UJI NANO2 0,1 M

1. Penambahan AgNO3 membuat larutan menjadi mengendap dengan terbentuknya


kristal putih. Kristal putih ini merupakan AgNO2. Adapun persamaan reaksinya
yaitu sebagai berikut.
NO2-(aq) + Ag+(aq)  AgNO2(s)

2. Dengan menambahkan larutan KMnO4 dalam suasana asam memperoleh hasil


warna ungu dari KMnO4 memudar, yang awalnya ungu pekat menjadi ungu cerah.
Reaksi ini merupakan reaksi redoks yang mana MnO4- merupakan oksidator kuat
yang mengoksidasi NO2- menjadi NO3-. Adapun persamaan reaksinya yaitu sebagai
berikut.
5NO2-(aq) + 2MnO4-(aq) + 6H+(aq)  5NO3-(aq) + 2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
4.8 IDENTIFIKASI ION SULFIDE
(LARUTAN UJI NA2S 2 M)
Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan
Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan hitam Endapan hitam, larutan
dalam larutan uji. dari Ag2S. cokelat bening.
Selanjutnya ke dalam endapan ditambahkan HNO3 encer dan Larutan semakin bening,
ulangi dengan HNO3 encer panas. Amati yang terjadi namun masih ada endapan.
Tambahkan larutan HCl atau Terbentuk gas H2S yang Terbentuk gas H2S ditandai
H2SO4 encer ke dalam larutan uji. tidak berwarna dengan bau dengan menghitamnya kertas
khas. Gas ini akan yang dibasahi Pb-asetat.
memberikan noda hitam
pada kertas yang dibasahi
dengan timbal asetat.
4.8 IDENTIFIKASI ION SULFIDE
(LARUTAN UJI NA2S 2 M)

1. penambahan AgNO3 pada larutan uji akan terbentuk endapan


hitam dari Ag2S. Dengan reaksi sebagai berikut.
S2-(aq) + Ag+(aq) → Ag2S(s)↓

2. menambahkan larutan H2SO4 encer. Berdasarkan hasil uji gas


yang dihasilkan dapat menghitamkan kertas saring yang telah
dibasahi Pb-asetat. Hal ini menunjukan adanya gas H2S. Adapun
persamaan reaksinya yaitu sebagai berikut.
Na2S(aq) + H2SO4(aq)  H2S(g) + Na2SO4(aq)
4.9 IDENTIFIKASI ION ASETAT (LARUTAN
UJI CH3COONA 2 M)

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan


Tambahkan ferri klorida ke dalam Terbentuk larutan berwarna Larutan merah kecoklatan,
larutan uji. Kemudian dipanaskan merah-coklat dari setelah dipanaskan muncul
[Fe(OH)2(CH3COO)6]- yang endapan merah kecoklatan
dengan pemanasan akan
menghasilkan endapan merah
coklat dari besi (III) asetat

Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan kristal Terbentuk kristal putih dan
dalam larutan uji. putih dari CH3COOAg. larutan terlihat jenuh

Selanjutnya ke dalam endapan yang terjadi tambahkan HNO 3 encer Terbentuknya endapan putih dan
dan diulangi dengan HNO3 encer panas. Amati perubahan yang larutan bening.
terjadi. Selanjutnya panaskanlah endapan ini, amati perubahan yang
terjadi.
4.9 IDENTIFIKASI ION ASETAT
(LARUTAN UJI CH3COONA 2 M)

1. Penambahan larutan FeCl3. Setelah penambahan didapat larutan berwarna merah kecoklatan dari kompleks
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ yang setelah dipanaskan diperoleh endapan merah kecoklatan dari besi(III)asetat.
Adapun persamaan reaksinya yaitu sebagai berikut.
6CH3COO-(aq) + 3Fe3+(aq) + 2H2O(l)→ [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+(aq) + 2H+(aq)
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+(aq) + 2H2O(l)  3Fe(OH)2CH3COO(s) + 3CH3COOH(aq) + H+(aq)

2. Penambahan larutan AgNO3 ke dalam larutan uji CH3COONa, yang tidak memberikan perubahan pada
larutan. Yang mana seharusnya menghasilkan endapan kristalin putih. Hal ini dapat disebabkan karena larutan
yang digunakan merupakan larutan dnegan waktu simpan yang cukup lama. Adapun persamaan reaksinya yaitu
sebagai berikut.
CH3COO-(aq) + Ag+(aq)  CH3COOAg(s)
4.10 IDENTIFIKASI ION
KARBONAT (LARUTAN UJI
NA2CO3 0,5 M)
Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan
Tambahkan larutan asam sulfat Timbul gas Muncul gelembung gas
encer ke dalam larutan uji

Tangkaplah gas yang timbul dengan batang gelas yang telah dibasahi Tidak dilakukan
dengan barium hidroksida. Amati apa yang terjadi.

Tambahkan larutan barium klorida Terbentuk endapan putih barium Terbentuk endapan putih
kedalam larutan uji karbonat

Endapan yang timbul ditambahkan asam mineral encer dan asam Endapan larut
karbonat
4.10 IDENTIFIKASI ION
KARBONAT (LARUTAN UJI
NA2CO3 0,5 M)
1. Larutan uji ditambahkan asam sulfat yang menghasilkan gelembung gas yang merupakan gas
CO2 dan larutan tidak mengalami perubahan warna. Reaksi yang terjadi adalah,
Na2CO3 + H2SO4  NaSO4 + H2CO3(aq)
Larutan H2CO3 yang terbentuk ini dapat mengalami reaksi lebih lanjut menjadi H 2O dan CO2,
sesuai dengan reaksi,
H2CO3(aq)  H2O(l) + CO2(g)

2. Penambahan BaCl2 maka terbentuk endapan barium karbonat. Reaksi yang terjadi.
BaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → BaCO3(s) + 2NaCl(s)
Endapan ini akan larut dalam asam mineral dan asam karbonat.
BaCO3(s) + 2H+ → Ba2+aq) + H2O(l) + CO2(g)
4.11 IDENTIFIKASI ION OKSALAT
(LARUTAN UJI NA2C2O4 0,1 M)

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan


Tambahkan larutan AgNO3 ke dalam Terbentuk endapan putih Ag2C2O4. Terbentuk endapan putih, larut dalam
larutan uji Endapan ini larut dalam NH3 NH3
berlebih dan HNO3 encer.

Tambahkan larutan barium klorida ke Maka akan terbentukn endapan Terbentuk endapan putih, endapan
dalam larutan uji putih BaC2O4. Endapan ini larut larut dalam HCl encer.
dalam asam klorida encer dan asam
nitrat encer. Tetapi tidak larut
dalam asam asetat encer dan
ammonium oksalat.

Tambahkan larutan kalium permanganate Warna permanganat kaan hilang. Warna permanganat memudar
ke dalam larutan uji
4.11 IDENTIFIKASI ION OKSALAT
(LARUTAN UJI NA2C2O4 0,1 M)

1. Ditambahkan dengan larutan AgNO3. Terbentuk endapan yang berwarna putih dari Ag 2C2O4.
Endapan ini kemudian dilakukan uji kelarutan dalam NH 3. Diperoleh endapan larut dalam NH3 berlebih.
Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut. Persamaan reaksinya yaitu,
C2O42-(aq) + 2Ag+(aq)  Ag2C2O4(s)
Ag2C2O4(s) + 4NH3  2[Ag(NH3)2]+ + C2O42-(aq)

2. Ditambahkan larutan barium klorida (BaCl 2) ke dalam larutan uji yang menghasilkan endapan yang
berwarna putih dari barium oksalat. Endapan kemudian dilakukan uji kelarutan dalam HCl encer
diperoleh larutan bening dan endapan larut. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut.
C2O42-(aq) + Ba2+(aq)  Ba2C2O4(s)

3. Ditambahkan larutan kalium permanganat (KMnO 4) ke dalam larutan uji. Diperoleh warna
permanganate memudar, yang awalnya berwarna ungu pekat menjadi ungu cerah. Persamaan reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut.
C2O42-(aq) + 2MnO4-(aq) + 16H+(aq)  10 CO2(aq) ­+ 2Mn2+(aq) + 8H2O(l)
4.12 IDENTIFIKASI ION FOSFAT
(LARUTAN UJI NA3PO4 0,1 M)
Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan barium nitrat Terbentuk endapan putih Terbentuk endapan putih
ke dalam larutan uji. barium fosfat.

Tambahkan larutan ferri klorida ke Terbentuk endapan putih Endapan berwarna putih
dalam larutan uji. kekuningan dari ferri fosfat.
4.12 IDENTIFIKASI ION FOSFAT
(LARUTAN UJI NA3PO4 0,1 M)

1. Penambahan BaNO3 kedalam larutan uji maka akan terbentuk endapan putih barium fisfat.
Reaksi yang terjadi.
3Ba(NO3)2 + 2Na3PO4 → Ba3(PO4)2 + 6NaNO3

2. Dengan penambahan laritan ferri klorida kedalam larutan uji akan menghasilkan endapan
putih. Endapan ini tidak terlihat berwarna kekuningan seperti berdasarkan teori dikarenakan
dalam menguji saya sedikit mengambil sampel sehingga endapan yang terbentuk sedikit dan
hanya terlihat warna putih saja. Reaksi yang terjadi.
3FeCl2 + 2Na3PO4 → Fe3(PO4)2 + 6NaCl
4.13 IDENTIFIKASI ION TIOSULFAT
(LARUTAN UJI NA2S2O4 0,25 M

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan


Tambahkan asam sulfat encer ke Timbul gas yang berbau Timbul gas ditandai dengan bau
dalam larutan uji, rangsang dan endapan sulfur. menyengat dan endapan putih
kekuningan

Tambahkan larutan AgNO3 ke Terbentuk endapan putih dari Endapan putih, setelah
dalam larutan uji. Ag2S2O3 yang selanjutnya didiamkan lama berubah warna
  berubah warna menjadi coklat menjadi cokelat kemudian
dan akhirnya menjadi hitam menghitam
dari Ag2S.
4.13 IDENTIFIKASI ION TIOSULFAT
(LARUTAN UJI NA2S2O4 0,25 M

1. Ditambahkan asam sulfat encer ke dalam larutan uji. Timbul gas yang berbau menyengat dari
gas SO2, dan ada endapan hitam. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut.
S2O32-(aq) + 2H+(aq)  S(s)↓ + SO2(g) ­+ H2O(l)

2. Dimasukan larutan perak nitrat (AgNO3). Pada awalnya terbentuk endapan putih dari Ag 2S2O3
yang selanjutnya berubah warna menjadi coklat dan akhirnya berubah menjadi hitam, dimana
perubahan warnanya berlangsung sangat cepat. Adapun reaksi yang terjadi yaitu.
S2O32-(aq) + 2Ag+(aq)  Ag2S2O3(s)
Pada awalnya tidak terbentuk endapan, karena terbentuk kompleks ditiosulfatoargentat (I) yang
larut, dengan persamaan reaksi,
S2O32-(aq) + 2Ag+(aq)  [Ag(S2O3)2]3-(aq)
Endapan yan terbentuk tidak stabil, sehingga berubah warna menjadi gelap setelah didiamkan,
dimana terbentuk perak sulfida, dengan persamaan reaksi,
Ag2S2O3(s) + H2O(l)  Ag2S(s) + 2H+(aq) + SO42-(aq)
4.14 IDENTIFIKASI ION SULFAT
(LARUTAN UJI NA2SO4 0,1 M)
Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan barium klorida ke Terbentuk endapan putih dari Terjadi endapan putih yang larut
dalam larutan uji, barium sulfide yang larut dalam dalam HCl pekat panas.
HCl pekat panas tetapi tidak larut
dalam HNO3 encer dan HCl
encer.

Tambahkan larutan timbal asetat atau Terbentuk endapan putih dari Endapan putih terbentuk dan ketika
timbal nitrat ke dalam larutan uji, timbal sulfat yang larut dalam ditambahkan amonium asetat
asam sulfat pekat panas dan terbentuk larutan bening.
dalam ammonium asetat.
4.14 IDENTIFIKASI ION SULFAT
(LARUTAN UJI NA2SO4 0,1 M)

1. Penambahan larutan barium klorida pada larutan uji akan menghasilkan endapan putih dari
barium sulfide yang larut dalam HCl pekat panas tetapi tidak larut dalam HNO 3 encer dan HCl
encer.
BaCl2 + Na2SO4 → 2NaCl + BaSO4
BaSO4 + 2HCl(panas) → BaCl2(larut) + H2SO4

2. Penambahan larutan timbal asetat maka akan terbentuk endapan putih dari timbal sulfat yang
larut dalam asam sulfat pekat panas.
Na2SO4 + Pb(CH3COO)2 → 2NaCH3COO + PbSO4(mengendap)
PbSO4 + 2CH3COONH4 → Pb(CH3COO)2 + (NH4)2SO4
4.15 IDENTIFIKASI ION NITRAT
(LARUTAN UJI KNO3 0,1 M)

Langkah Kerja Berdasarkan Teoritis Hasil Pengamatan


Tambahkan larutan asam sulfat Terbentuk gas NO2 yang Terbentuk gas
pekat ke dalam larutan uji. berbau dan berwarna coklat.
  Disamping itu juga gas O2.

Amati apa yang terjadi bila pereaksinya adalah asam sulfat encer Gas yang dihasilkan sedikit

Dalam suasana alkalis, tambahkan Dihasilkan gas NH3 Tidak dilakukan


logam seng atau aluminium dan
dipanaskan.
4.15 IDENTIFIKASI ION NITRAT
(LARUTAN UJI KNO3 0,1 M)

1. Penambahan larutan asam sulfat pekat maka akan terbentuk gas NO 2 yang berbau dan berwarna
coklat. Disamping itu juga gas O2.
2KNO3 + H2SO4 → K2SO4 + 2HNO3
4HNO3 → 4NO2 + 2H2O + O2 
4.16 IDENTIFIKASI SAMPLE UNKNOWN C

Langkah Kerja Hasil Pengamatan


Ditambahkan H2SO4 pekat Larutan kekuningan dan menghasilkan gas

Tambahkan larutan AgNO3 ke dalam larutan uji. Terbentuk kristal putih dan larutan terlihat
jenuh

Tambahkan larutan barium klorida ke dalam larutan uji Terbentuk endapan putih, endapan larut
dalam HCl encer.
4.16 IDENTIFIKASI SAMPLE
UNKNOWN C

Hasil pengamatan dari sempel unknown C ini memiliki kemiripan dengan sampel larutan uji Na2C2O4 adapun
persamaan reaksi ujinya yaitu :
C2O42-(aq) + 2Ag+(aq)  Ag2C2O4(s)
Ag2C2O4(s) + 4NH3  2[Ag(NH3)2]+ + C2O42-(aq)
Ketika sampel C ditambah BaCl persamaan reaksinya yaitu : C2O42-(aq) + Ba2+(aq)  Ba2C2O4(s)
4.17 IDENTIFIKASI SAMPLE UNKNOWN D

Langkah Kerja Hasil Pengamatan

Tambahkan larutan asam sulfat encer ke dalam larutan uji Muncul gelembung gas yang tak berwarna dan tak berbau.

Tambahkan larutan barium klorida kedalam larutan uji Terbentuk endapan putih.

Endapan yang timbul ditambahkan asam mineral encer dan asam Endapan menjadi larut
karbonat
4.17 IDENTIFIKASI SAMPLE
UNKNOWN D

 
Hasil pengamatan dari sempel unknown D ini memiliki kemiripan dengan sampel larutan uji Na 2C2O3 adapun
persamaan reaksi ujinya yaitu :
Na2CO3 + H2SO4  NaSO4 + H2CO3(aq)
H2CO3(aq)  H2O(l) + CO2(g)
Ketika sampel D ditambah BaCl persamaan reaksinya yaitu : BaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → BaCO3(s) + 2NaCl(s)
Ketika sampel D ditambah asam mineral encer persamaan reaksinya yaitu :
BaCO3(s) + 2H+ → Ba2+aq) + H2O(l) + CO2(g)
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat dinyatakan bahwa mengidentifikasi reaksi yang dialami
bebrapa anion bisa dengan mengenal bentuk dan warna hail reaksinya.

sampel unknown C adalah sampel Na2C2O4 dan sampel D unknown merupakan sampel Na2S2O3

Pada percobaan ini terdapat kemungkinan terjadi kesalahan yang mengakibatkan hasil yang didapat
tidak maksimal hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti.
• Sifat ion logam yang hampir sama ketika diuji
• kurang teliti dalam mengamati hasil uji
• Kurangnya kemampuan membandingkan hasil uji
DAFTAR PUSTAKA
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai