Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dilla Rosita Devi

NIM :1913081006
Kelas :5A Kimia

ORGANOMETALIK

Sifat senyawa organometalik yang umum ialah atom karbon yang lebih elektronegatif
daripada kebanyakan logamnya. Senyawa komplek logam (biasanya logam-logam transisi)
merupakan senyawa yang memiliki satu atau lebih ikatan logam-karbon. Senyawa
organologam terdiri dari atom pusat dan ligan.
Karena organologam sangat reaktif, reagen organologam umumnya disiapkan tepat sebelum
digunakan. Organolithium reagen tersedia secara komersial sebagai solusi dalam pelarut inert
seperti dietil eter, tetrahidrofuran (THF), atau pentana. Namun, mereka memiliki umur
simpan yang pendek dan harus ditangani di bawah atmosfer inert. Prosedur untuk
menghasilkan tipe reagen serupa: alkil atau aril halida diperlakukan dengan magnesium atau
logam litium dalam pelarut kering, inert, eter anhidrat yang paling umum. Persamaan 1 dan 2
menggambarkan persiapan fenil magnesium bromida dan metil litium, masing-masing.

Reaksi

1. Organometallic Reagen sebagai Basa

Organologam seperti fenilmagnesium bromida dan metil lithium adalah salah satu basa


terkuat yang ada. Akibatnya mereka akan mendeprotonasikan senyawa seperti amina,
alkohol, dan asam karboksilat.

Reaksi Asam-Basa Reagen Organometalik


Konstanta kesetimbangan untuk masing-masing reaksi ini sangat besar. Reaksi-reaksi ini
semua terjadi sangat cepat, kadang-kadang eksplosif. Reaktivitas ekstrim reagen
organologam terhadap kelompok O-H dan N-H umumnya membuat kelompok-kelompok ini
tidak dapat digunakan jika Anda ingin memanfaatkan reagen organologam sebagai nukleofil.

2. Organometallic Reagen sebagai Nukleofil


Jika reaktan mengandung karbon elektrofilik dan tidak mengandung gugus O-H atau N-H,
maka reagen organologam akan bertindak sebagai nukleofil terhadap atom karbon elektrofilik
tersebut. Sumber karbon elektrofil yang paling umum adalah gugus karbonil, terutama gugus
karbonil aldehid dan keton.

Persamaan 3 dan 4 menggambarkan reaktivitas nukleofilik fenilmagnesium bromida dan


metil litium terhadap aldehid sederhana dan keton sederhana.

Seperti persamaan ini menekankan, masing-masing reaksi ini mengarah pada pembentukan
ikatan C-C. Ini adalah dasar kimia organik sintetis.Prinsip fundamental yang memandu
pengembangan pendekatan logis untuk persiapan molekul baru adalah pembentukan ikatan
karbon-karbon membutuhkan interaksi molekul yang mengandung atom karbon dari polaritas
yang berlawanan. Kita telah melihat bahwa ikatan C-O dalam gugus karbonil memiliki dipol
ikatan dengan atom karbon yang kekurangan elektron.
Dalam Persamaan 4 karbon karbonil dari propiophenone disorot dengan warna hitam untuk
menekankan karakter elektrofiliknya, sementara sifat nukleofilik karbon dalam metil
litium ditekankan dengan mewarnainya merah.

Mekanisme Reaksi
Reaksi reagen organologam dengan aldehida atau keton merupakan reaksi paling mendasar
dari gugus karbonil: penambahan nukleofilik. Mekanisme reaksi melibatkan dua langkah:
1. penambahan reagen organologam ke karbon karbonil untuk membentuk tetrahedral
intermediate
2. protonasi ion alkoksida yang dihasilkan.

Gambar berikut merangkum dua langkah diatas.


Mekanisme Penambahan Nukleofilik pada Kelompok Karbonil

Reaksi yang Melibatkan Reagensia Grignard


Reaksi terpenting Reagensia Grignard ialah reaksi dengan senyawa karbonil. Dalam suatu
karbonil (C =O) elektron dalam ikatan karbon-oksigen ditarik kearah oksigen yang
elektronegatif. Karbon gugus karbonil, yang mempunyai muatan positif parsial, diserang oleh
karbon reagensia Grignard yang nukleofilik itu. Reaksi yang melibatkan reagensia Grignard
akan dijelaskan dbawah sebagai berikut :
a.      Reaksi RMgX dengan Keton

Bila garam tersebut diolah dengan air atau asam dalam air akan menghasilkan alkohol tersier.
b.      Reaksi RMgX dengan Aldehid

c.       Reaksi RMgX dengan Formaldehid

d.      Reaksi RMgX dengan Karbon Dioksida

Alat yang digunakan adalah Easy Sampler. Teknologi yang digunakan alat ini
pengambilan sampel tanpa pengawasan, perwakilan. Pengambilan sampel tanpa pengawasan,
perwakilan untuk berbagai reaksi kimia. EasySampler dapat diprogram untuk operasi lanjutan
24/7. Pengambilan sampel yang sensitif terhadap udara, tekanan, atau reaksi toksik sulit
dilakukan. Data representatif diaktifkan dengan pengambilan sampel otomatis dan
pendinginan segera. . Reaksi kopling C-C dan C-N dalam sintesis organologam, menunjukan
bagaimana reaksi organologam dapat dipantau menggunakan EasySampler.

Refrensi:
Prahasti, E. A. & Setiyani, R. 2014. Sintesis dan Karakteristik Senyawa Prganotin Fosfor-II.
Universitas Negeri Surabaya.
https://hanasafitrilab.blogspot.com/2018/04/9th-reaksi-senyawa-organologam-analisis.html?
m=1
http://infostudikimia.blogspot.com/2016/08/senyawa-organometalik.html
http://rinianggiarista98.blogspot.com/2018/02/pembentukan-dan-reaktifitas-senyawa_25.html

Anda mungkin juga menyukai