Anda di halaman 1dari 31

Infeksi Nosokomial

Kelompok 7
Anggota Kelompok
O Hana Pramulia
O Igna S Napilah
O Rastika Hanifa
O Ratna Destri
O Ratna Resminingsih
PENGERTIAN INFEKSI
NOSOKOMIAL
O Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang
diperoleh atau dialami oleh pasien selama dia
dirawat di rumah sakit dan menunjukkan
gejala infeksi baru setelah 72 jam pasien
berada di rumah sakit serta infeksi itu tidak
ditemukan atau diderita pada saat pasien
masuk ke rumah sakit.
TERJADINYA PENYAKIT

agen host lingkungan


CARA MIKROBA MENYERANG
MANUSIA
1. Mikroba berkembang biak pada reservoir
(orang sakit, hewan, dsb)
2. Mencapai pejamu (calon penderita)
3. Masuk ke dalam tubuh pejamu, melalui
kulit, mukosa, hidung, mulut, dsb
4. Masuk ke organ target secara selektif
Kriteria infeksi nosokomial
O Waktu mulai dirawat tidak didapat tanda-tanda klinik
infeksi
O Infeksi terjadi sekurang-kurangnya 3x24 jam (72 jam)
sejak pasien mulai dirawat.
O Infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan yang
lebih lama
O Infeksi terjadi pada neonatus yang diperoleh dari ibunya
pada saat persalinan atau selama dirawat di rumah sakit.
O Bila dirawat di rumah sakit sudah ada tanda-tanda infeksi
dan terbukti infeksi tersebut didapat penderita ketika
dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu yang lalu,
serta belum pernah dilaporkan sebagai Infeksi nosokomial.
Sumber infeksi
1. Agen Infeksi
Kemungkinan terjadinya infeksi tergantung
pada:
O karakteristik mikroorganisme,
O resistensi terhadap zat-zat antibiotika,
O tingkat virulensi,
O dan banyaknya materi infeksius.
O Kebanyakan infeksi yang terjadi di rumah
sakit ini lebih disebabkan karena faktor
eksternal, yaitu penyakit yang penyebarannya
melalui makanan dan udara dan benda atau
bahan-bahan yang tidak steril. (Ducel, 2001)
2. Bakteri
O Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal
dalam tubuh manusia yang sehat. Keberadaan
bakteri disini sangat penting dalam melindungi
tubuh dari datangnya bakteri patogen. Tetapi
pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi
jika manusia tersebut mempunyai toleransi yang
rendah terhadap mikroorganisme.
O Contoh : Escherichia coli paling banyak dijumpai
sebagai penyebab infeksi saluran kemih
3. Virus

virus media infeksi


O virus hepatitis B dan C dengan media
penularan dari transfusi, dialisis, suntikan dan
endoskopi
O Hepatitis dan HIV ditularkan melalui
pemakaian jarum suntik, dan transfusi darah
4. Parasit dan Jamur
O Banyak jamur dan parasit dapat timbul selama
pemberian obat antibiotika bakteri dan obat
immunosupresan, contohnya infeksi dari
Candida albicans, Aspergillus spp,
Cryptococcus neoformans, Cryptosporidium.
5. Faktor Alat
O infeksi nosokomial terutama disebabkan
infeksi dari kateter urin, infeksi jarum infus,
infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi dari
luka operasi dan septikemia
Tanda dan gejala
O Demam
O Bernafas cepat
O Kebingungan mental
O Tekanan darah rendah
O Urine output menurun
O Pasien dengan urinary tract infection mungkin ada rasa
sakit ketika kencing dan darah dalam air seni
O Sel darah putih tinggi
O Radang paru-paru mungkin termasuk kesulitan bernafas
dan ketidakmampuan untuk batuk
O Infeksi : pembengkakan, kemeraahan, dan kesakitan
pada kulit atau luka disekitar bedah atau luka
pencegahan
1. Tindakan Pencegahan Infeksi
O Aseptik : semua usaha yang dilakukan untuk
mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi
O Antiseptik : pencegahan infeksi dengan cara
membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh
O Dekontaminasi : dilakukan agar benda mati
dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara
aman, terutama petugas pembersihan medis
sebelum pencucian dilakukan
O Pencucian : tindakan menghilangkan semua
darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing
seperti debu dan kotoran
O Sterilisasi : tindakan menghilangkan semua
mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit, dan
virus) termasuk bakteri endospora dari benda
mati
O Desinfeksi : tindakan menghilangkan sebagian
besar (tidak semua) mikroorganisme penyebab
penyakit dari benda mati
2. Pedoman Pencegahan Infeksi
O Mencuci tangan
O Penggunaan sarung tangan
O Penggunaan cairan antiseptik untuk
membersihkan luka pada kulit.
O Pemrosesan alat bekas pakai
O Pembuangan sampah
LIMA STANDAR PENERAPAN

1. Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang


2. Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari
kontak dengan darah atau cairan tubuh lain
3. Manajemen alat tajam secara benar
4. Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi
instrumen
5. Menjaga sanitasi lingkungan secara benar
Pengendalian infeksi
O Tindakan atau upaya pencegahan penularan
infeksi adalah tindakan yang paling utama.
Upaya penceghan ini dapat dilakukan dengan
cara memutuskan rantai penularannya.
Peran bidan dalam
pengendalian infeksi
O Berpartisipasi dalam Komite Pngendalian
infeksi
O Mempromosikan pengembangan infeksi
nosokomila, dan pengawasan teknik
kebidananyang bekaitan dengan pengendalian
infeksi nosocomial, dan pengawasan teknik
aseptic yang dilakukan,
O Melaksanakan teknik pencegahan infeksi di
daerah khusus seperti ruang operasi, ruang
perawatan intensif, ruang peralinan, dan ruang
bayi baru lahir
O Menjaga kebersihan rumah sakit yang
berpedoman terhadap kebijakan rumah sakit
dan praktik kebidanan
O Pelaksanaan teknik aseptic termasuk cuci
tangan dan penggunaan isolasi
O Kolaborasi dengan dokter jika ada masalah –
masalah yang dihadapi terutama jika ditemui
adanya gejala infeksi pada saat pemberian
layanan kesehatan
O Melakukan isolasi jika pasien menunjukkan
tanda – tanda dari penyakit menular
O Membatasi paparan pasien terhadap infeksi
yang berasal dari pengunjung, staf rumah
sakit, pasien lain, atau peralatan yang
digunakan
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai