Anda di halaman 1dari 14

“Asuhan Kebidanan Gangguan

Sistem Reproduksi pada Nn. R 17


Tahun Dengan Flour Albus di Poned
Rajapolah”.
PKK 1
DIV KEBIDANAN
2016
Berdasarkan data BKKBN tahun 2009, remaja putri di
Indonesia yang berusia 15-24 tahun berperilaku tidak
sehat. Bahkan 83,3% remaja putri di Indonesia pernah
melakukan hubungan seksual. Menurut data
kunjungan pasien bulan September 2016 di Poned
Rajapolah setidaknya ada 5 orang yang periksa dengan
gangguan reproduksi, diantaranya Flour Albus.
Melihat masih tingginya angka gangguan reproduksi
dengan Flour Albus maka penulis tertarik untuk
melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi pada Nn. R 17
Tahun Dengan Flour Albus di Poned Rajapolah”.
Pengertian Gangguan Sistem Reproduksi

Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita


dalam manajemen kesehatan reproduksi.
Pengertian Flour Albus 
Flour Albus merupakan pengeluaran cairan
pervaginam yang tidak berupa darah yang
kadang merupakan sebuah manifestasi klinik
dari infeksi yang selalu membasahi
dan menimbulkan iritasi, rasa gatal, dan
gangguan rasa tidak nyaman pada
penderitanya (Shadine, 2012).
Klasifikasi Flour Albus menurut Sibagariang
(2010)
• Flour Albus fisiologis 
Tanda – tanda keputihan normal adalah jika
cairan yang keluar tidak terlalu kental, jernih,
warna putih atau kekuningan jika
terkontaminasi oleh udara, tidak disertai rasa
nyeri,dan tidak timbul rasa gatal yang berlebih
• Flour Albus patologis 
Penyebab terjadinya flour albus patologis
adalah : Infeksi, benda, kanker, menopause,
Kelainan alat kelamin,
Faktor Penyebab Flour Albus
• Infeksi vagina oleh jamur (candida albicans)
atau parasit (tricomonas).
• Faktor hygiene yang jelek.
• Pemakaian obat-obatan (antibiotik,
kortikosteroid, dan pil KB) dalam waktu yang
lama
• Stress
Pencegahan Flour Albus. 
Menurut Shadine (2012)
• Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat
kelamin. 
• Biasakan untuk membasuh vagina dengan cara yang
benar, yaitu dengan gerakan dari depan kebelakang.
• Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan
karena pemakaian celana dalam yang basah
• Pemakaian celana jeans terlalu ketat
• Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar
vagina
• Menghindari berhubungan seks pra nikah
Patosifiologi Flour Albus
• Sebenarnya di dalam alat genital wanita terdapat
  mekanisme pertahanan tubuh berupa bakteri yang
menjaga kadar keasaman pada pH vagina berkisar antara
3,8-4,2. Sebagian besar, hingga 95% adalah bakteri
patogen (yang menimbulkan penyakit). Biasanya ketika
ekosistem didalam keadaan seimbang, bakteri patogen
tidak akan mengganggu.Masalah baru timbul ketika
kondisi asam ini turun alias lebih besar dari 4,2. Bakteri-
bakteri laktobasilus gagal menandingi bakteri patogen.
Ujungnya, jamur akan berjaya dan terjadilah
keputihan (Shadine, 2012).
Penatalaksanaan Flour Albus.
• Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan
menjaganya agar tetap kering
• Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar
tiap kali buang air yaitu dengan arah depan
kebelakang.
• Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga
rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta
hindari stres berkepanjangan. 
• Setia untuk mencegah penularan penyakit menular
seksual.
TINJAUAN KASUS
• Tanggal Pengkajian : 09 September 2016 
Jam Pengkajian : 09.00 WIB 
Tempat Pengkajian : PONED Rajapolah
• A. Identitas Pasien 
Nama : Nn. R 
Umur : 17 tahun

• Alasan kunjungan 
Nn. R datang ke poned rajapolah dengan keluhan
mengalami keputihan sejak 1 minggu, sering keluar
lendir kental yang berlebih, berwarna putih, tidak
berbau berbau dan kadang merasa gatal pada alat
genitalnya
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai