Ciri ejaannya :
oe yang diganti menjadi huruf u,
dihapuskannya tanda (‘) menjadi huruf k atau tidak
dituliskan sama sekali.
Contohnya:
Jum’at → Jumat
ra’yat → rakyat
ma’af → maaf
3. Ejaan Pembaharuan
Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun
1954, Prof. M. Yamin menyarankan agar ejaan Soewandi
disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia
yang diketuai Prijono dan E. Katoppo antara lain:
Membuat standar satu fonem satu huruf, dan
diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy.
Selain itu, tanda hubung juga tidak digunakan dalam kata
berulang yang memiliki makna tunggal
seperti kupukupu dan alunalun.
Ejaan ini nggak jadi diresmikan dalam undang-undang.
Pasti bakal aneh kalau “koboi junior naik kerbau” ditulis
jadi “koboy junior naik kerbaw”.
4. Ejaan Melindo
Melindo ini akronim dari Melayu-
Indonesia. Yup, draft penyusunan ejaan ini disusun pada
tahun 1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan
Tanah Melayu, yang dalam hal ini adalah Malaysia.
Perubahan yang diajukan dalam ejaan ini nggak jauh
berbeda Ejaan Pembaharuan.
Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan
ejaan yang digunakan kedua negara. Indonesia dan
Malaysia bahasanya mirip-mirip.
Tapi sayang, ejaan ini pun gagal diresmikan akibat
ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia waktu
itu.
5. Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)
Ejaan ini Panitianya masih campuran antara Indonesia
dan Malaysia dan dibentuk pada tahun 1967. Isinya
juga nggak jauh berbeda dari Ejaan yang Disempurnakan
(yang akan dijelaskan selanjutnya), hanya ada perbedaan
di beberapa kaidahnya saja.
Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə,
o, a.
Dalam ejaan ini, istilah-istilah asing sudah mulai diserap
seperti: extra → ekstra
qalb → kalbu
guerilla → gerilya.
6. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) di resmikan oleh
presiden RI. Soeharto pada tgl 16 Agustus 1972 yang
berlaku sampai sekarang
- Tidak diberlakukan lagi angka 2 untuk menulis bentuk
ulang menjadi
kuda-kuda, mata- mata, berlari-lari.
Perubahan penulisan huruf :
- j menjadi y,
- dj menjadi j,
- nj menjadi ny,
- ch menjadi kh,
- tj menjadi c
- sj menjadi sy.
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
1.Pemakaiaan Huruf
yakni :
1. Abjad -> Huruf kapital dan Huruf Kecil sep A, a.
2. Vokal -> a,i,u,e dan o
3. Kosonan -> b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t,
v, w, x, y, dan z
4. Huruf diftong -> ai, au, dan oi.
5. Gabungan Huruf Konsonan -> kh, ng, ny, dan sy
6.huruf capital
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai
sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.Misalnya:
Dia membaca buku.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
petikan langsung.Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah,
Nak!"
"Kemarin engkau terlambat," katanya.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. :
Islam,Allah,Yang Mahakuasa, Quran Misalnya :
Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
7. Huruf Miring
a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya :
Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama
karangan Prapanca.
Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok
kata.Misalnya:
Huruf pertama kata abad adalah a.
Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf kapital.
8. Huruf Tebal : Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan
judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang,
daftar pustaka, indeks, dan lampiran :
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab :
BAB I PENDAHULUAN
Bagian bab :
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMBANG
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS LAMPIRAN
2. Penulisan Kata
1. Kata Dasar
kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Kantor pos sangat ramai.
Adik naik sepeda baru
2. Kata Turunan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasarnya. Misalnya :
berbagai ketetapan sentuhan gemetar
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau
akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
diberi tahu, beri tahukan
bertanda tangan, tanda tangani
c. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata
mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsur gabungan
kata itu ditulis serangkai.Misalnya: memberitahukan ,
Ditandatangani
3. Bentuk Ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda hubung.misalnya : anak-anak, buku-buku,
berjalan-jalan, dibesar-besarkan, mondar-mandir, porak-
poranda, kupu-kupu, laba-laba.
4. Gabungan kata
a. Gabungan kata yang lazim disebutkan kata majemuk,
termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya :duta besar, kerja sama, kereta api cepat luar biasa.
b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin
menimbulkan salah pengertian dapat ditulis dengan tanda
hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan.
Misalnya: alat pandang- dengar (audio-visual), anak-istri saya
(keluarga), buku sejarah-baru (sejarahnya yang baru), Ibu-
bapak (orang tua), orang-tua muda (ayat ibu muda) kaki-
tangan penguasa (alat penguasa)
c. Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya
sudah sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua
kata.
Misalnya: acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa,
belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, halal-
bihalal, kacamata, kilometer, manakala, matahari, olahraga,
radioaktif, saputangan
5 Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
sebagai bentuk singkat kata aku dan engkau, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
aku bawa, aku ambil menjadi kubawa, kuambil
engkau bawa, engkau ambil menjadi kaubawa, kauambil
6 Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
dianggap kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti
kepada dan daripada.
Misalnya:
Tinggalah bersama saya di sini. mana orang tuamu?
Kinerja Lely lebih baik daripada Tuti.
Kami percaya kepada Anda.
Akhir-akhir ini beliau jarang kemari
7 Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya: si kancil, sang petualang
8 Partikel
a. Partikel –lah dan –kah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya:
Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
Siapakah tokoh agama Islam?
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.Misalnya:
Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
Satu kali pun Dedy belum pernah datang ke rumahku
c. Partikel per yang berarti (demi), dan (tiap) ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Misalnya:
Mereka masuk ruang satu per satu (satu demi satu).
Harga kain itu Rp 2.000,00 per meter (tiap meter).
9. Singkatan dan Akronim
Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau
lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau
pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap
singkatan itu.Misalnya:
H. Hamid Haji Hamid
Suman Hs. Suman Hasibuan
M.Hum. magister humaniora
S.Sos sarjana sosial
Bpk. bapak
b.Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda
titik.
Misalnya: WHO World Health Organization
SD sekolah dasar
c. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri
dengan tanda titik. Misalnya:
ybs. yang bersangkutan
Yth. Yang terhormat
d.Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim
digunakan dalam surat-menyurat) masing-masing
diikuti oleh tanda titik. Misalnya:
a.n. atas nama
u.p. untuk perhatian
Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang
diperlakukan sebagai sebuah kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal
unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital tanpa tanda titik. Misalnya:
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
SIM surat izin mengemudi
b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari
beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bulog (Badan Urusan Logistik)
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional)
10 Angka dan Bilangan
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka
dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan
lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.Angka Arab
: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M
(1.000.000)
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai
secara berurutan seperti dalam perincian atau
paparan.Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50
bus, 100 minibus, dan 250 sedan.
2. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar. Misalnya:
Apartemen No. 5
Hotel Mahameru, Kamar 169
3. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat
kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252
4. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
a.Bilangan utuh Misalnya: dua belas (12) tiga
puluh (30)
b.Bilangan pecahan Misalnya:
setengah (1/2)
dua persepuluh (0,2) atau (2/10)
satu persen (1%)
satu permil (1‰)
11. TANDA BACA
1 Tanda titik
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
b.Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:Irwan S. Gatot George W. Bush
c. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat,
dan sapaan. Contoh:Dr. (doktor)S.E. (sarjana ekonomi)Kol.
(kolonel)Bpk. (bapak)
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
2 Tanda Koma (,)
a.Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.
b.Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk
di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:Oleh karena itu, kamu harus datang.
c. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-
bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:Medan, 18 Juni 1984, Medan, Indonesia.
d. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6.
Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.
3. Tanda Titik Koma (;)
a.Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut; kami
belum selesai juga.
b.Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung. Contoh:
Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur;
adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik
mendengarkan siaran pilihan pendengar
4. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
'pemeran' Contoh:
Ketua : Rizky
Wakil Ketua : Maulana
Sekretaris : Safirah
Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak
judul suatu karangan.
Contoh:(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
5 Tanda Hubung (-)
a.Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
b.Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan
-an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama
jabatan rangkap.
Contoh:se-Indonesia hadiah ke-2
c.Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tanggal.
Contoh:p-e-n-g-u-r-u-s, 8-4-1973
6. Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus,
misalnya untuk menuliskan naskah drama.
Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
naskah ada bagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan
langsung.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
7. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.
Contoh:Kapan ia berangkat?
8. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
9.Tanda Kurung ((...))
a. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor
yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) secara berkala.
b. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
urutan keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk,
(b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
10. Tanda Petik ("...")
a.Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!“
b.Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung.
Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu.”
10. Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor
pada alamat Contoh:Jalan Kramat III/10
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per
atau sebagai tanda bagi dalam pecahan dan rumus
matematika. Contoh:harganya Rp125,00/lembar (harganya
Rp125,00 tiap lembar)
9. KALIMAT EFEKTIF
A. Kalimat Efektif :
Kalimat yg dapat mengungkapkan gagasan/ penutur/penulisannya
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara
tepat.
B. Unsur-unsur kalimat Efektif Yaitu :
Subjek(S) : Pelaku , tokoh , sosok (benda)
Ayahku sedang melukis,
Meja direktur besar
Predikat (P) : Tindakan/perbuatan subjek
Kuda Meringkik,
Ibu sedang tidur siang
Objek (O) bagian kalimat yg melengkapi predikat (P) objek letaknya
dibelakang P : Martina mengalahkan Yayuk basuki
Orang itu menjadi adik saya
Keterangan (K) : Tempat , waktu
C. Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan : Keseimbangan antara pikiran (gagasan
struktur bahasa yg dipakai.contohnya : Semua mahasiswa
perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
2. Keparelan : Kesamaan bentuk kata yg digunakan dalam
kalimat itu. Contohnya :Harga minyak dibekukan atau
dinaikkan secara luwes.
3. Ketegasan : Suatu penekanan penonjolan pada ide pokok
kalimat. Contohnya : Presiden mengharapkan agar rakyat
membangun bangsa dan negara.
4. Kehematan : Hemat mempergunakan kata atau bentuk lain yg
dianggap tidak perlu dgn menghilangkan pengulangan subjek.
Contohnya : Karena ia tdk diundang, ia tdk datang ketempat
itu (salah) -> Karena tdk diundang, dia tdk datang ketempat
itu .
5. Kecermatan : Kalimat itu tdk menimbulkan tafsiaran ganda.
Contohnya : Mahasiswa perguruan tinggi yg pintar itu menerima
hadiah (S) . Ket : memiliki makna ganda yaitu siapa yg terkenal,
mahasiswa atau perguruan tinggi.
Mahasiswa yang pintar itu, menerima hadiah.(B)
6.Kepaduan :Kepaduan pernyatan dalam kalimat sebagai
informasi yg disampaikan tdk terpecah-pecah. Contohnya ;
Surat itu saya sudah baca (S) Surat itu sudah saya baca.(B)
7. Kelogisan: ide kalimat dapat diterima oleh akal dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yg berlaku
D. Syarat-syarat Kalimat efektif
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya
2. Mengemukakan pemahaman yg sama tepatnya antara pikiran
pedengar atau pembaca dengan dipikirkan pembaca atau
penulisannya.
E. Struktur kalimat Efekektif :
1. Memiliki Strukturnya dan bentuk kalimat harus benar dan jelas.
2. Setiap unsur yg didalamnya harus menempati posisi yg jelas
dalam hubungan satu sama lain.
10. PARAGRAF
A. Paragraf (Alenia) : Merupakan suatu kesatuan pikiranyang lebih
tinggi (ide)yg lebih luas dari kumpulan kalimat.
B. Jenis Paragraf
1. Paragraf berdasarkan letak kalimatnya
1. Deduktif : ide utama (ide pokok) pada awal kalimat
2. Induktif : ide utama (ide pokok) pada akhir alenia
3. Variatif : Kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada
akhir alenia.
D. Fungsi Paragraf :
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dgn memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan ke dalam serangkaian kalimat yg tersusun secara logis dalam suatu
kesatuan.
2. Menandai peralihan /pergantian gagasan baru bagi karangan yg terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengembangan bagi penulis dan pemahaman bagi pembaca.
4. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yg terdiri dari
beberapa variabel.
11. KARANGAN
A. Definisi Karangan : suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
B. Jenis Karangan :
1. Karangan Narasi :(cerpen, novel, roman, kisah perjalanan,
biografi, otobiografi.)
2. Karangan Eksposisi
3. Argumentasi
4. Karangan Deskripsi
5. Persuasi
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan
peristiwa awal sampai akhir
3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
b. Karakteristik Makalah
1) Diangkat dari suatu kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan
kegiatan lapangan.
2) Ruang lingkup makalah berkisar pada cakupan permasalahan dalam
suatu mata kuliah.
3) Memperlihatkan kemampuan penulis/mahasiswa tentang
permasalahan teoritis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu
prosedur, prinsip atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
4) Memperlihatkan kemampuan para peneliti/mahasiswa dalam
memahami isi dari sumber-sumber yang digunakan.
5) Menunjukkan kemampuan peneliti/mahaiswa dalam merangkai
berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh.
c. Sistematika Makalah
Secara garis besar makalah yang ditulis mahasiswa terdiri dari tiga
bagian pokok sebagai berikut :
1) Pendahuluan, memuat tentang persoalan yang akan dibahas
antara lain meliputi latar belakang masalah, fokus dan rumusan
masalah, prosedur pemecahan masalah dan sistematika uraiannya.
2) Isi, yakni bagian yang memuat tentang kemampuan penulis
dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk menjawab
persoalan atau masalah yang dibahasnya. Pada bagian isi boleh
terdiri dari lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang
dikaji.
3) Kesimpulan, yakni bagian yang memuat pemaknaan dari penulis
terhadap diskusi atau pembahasan masalah berdasarkan kriteria
dan sumber-sumber literatur atau data lapangan. Kesimpulan ini
mengacu kepada hasil pembahasan permasalahan dan bukan
merupakan ringkasan dari isi makalah.
3. Laporan Penelitian
a. Pengertian laporan penelitian
Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang disusun sebagai satu
rangkaian dari kegiatan penelitian yang dilakukan untuk
menyampaikan hasil penelitian
a. Karakteristik Skripsi
Beberapa karakteristik pokok yang perlu dimiliki dalam penyusunan
skripsi mahasiswa, antara lain :
1) Disusun berdasarkan hasil kajian literatur dan atau pengamatan
lapangan.
2) Ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
berdasarkan ejaan yang disempurnakan.
3) Bidang kajian difokuskan kepada permasalahan sosial dan upaya
pemacahannya, baik dalam lingkup mikro maupun makro.
4) Sistematika Skripsi
Skripsi yang disusun mahasiswa terdiri dari tiga bagian pokok
seperti berikut ini.
a)Bagian Persiapan :
(1) SAMPUL
(2) HALAMAN JUDUL
(3) HALAMAN PENGESAHAN
(4) ABSTRAK
(5) KATA PENGANTAR
(6) DAFTAR ISI
(7) DAFTAR TABEL
(8) DAFTAR BAGAN (GAMBAR)
b) Bagian Teks
(1) BAB I. PENDAHULUAN
(2) BAB II. LANDASAN TEORI (Diberi judul sesuai dengan isi Bab II)
(3) BAB III. METODE PENELITIAN
(4) BAB IV. DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
(5) BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.
c) Bagian Akhir
(1) DAFTAR PUSTAKA
(2) LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA