Anda di halaman 1dari 2

konservasi air

Grey water adalah air buangan yang berasal dari pembuangan sink dapur, wastafel dan floor drain kamar mandi. Grey water ini
biasanya masih mengandung lemak, bahkan kotoran berupa sisa makanan dari dapur, sedangkan buangan dari dapur banyak
mengandung sabun didalamnya. Grey water ini apabila didiamkan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan sumbatan pada
saluran pembuangan air kotor, dan juga kerak-kerak makanan yang menempel dari buangan dapur akan memancing tikus untuk
datang.

Black water adalah air buangan dari kloset yang menyertai limbah padat yang dibuang, serta air dari bidet dan urinoir (tempat
buang air kecil) juga termasuk dalam black water. Penanganan kedua limbah buangan ini cukup berbeda. Mari kita cermati satu per
satu!!

Grey water mengandung banyak lemak, yang berasal dari mentega, minyak goreng, santan dan sabun. Untuk itu, agar penyumbatan
di pipa dapat dikurangi maka solusinya dibuat bak penangkap lemak yang terletak di luar bangunan. Bak penangkap lemak ini
diletakkan tidak jauh dari rumah, agar tidak memunculkan kemungkinan penggumpalan di sepanjang pipa air bekas ke bak
penangkap lemak.

Black water membutuhkan septictank dan peresapan sebagai media pembuangannya. Septictank merupakan ruang kedap air yang
memiliki fungsi mengolah air limbah dengan kecepatan alir yang lambat. Septictank ini memiliki persyaratan mulai dari jarak, ukuran
dan spesifikasinya, untuk jarak dari bangunan dipersyaratkan 1,5 m sedangkan jarak dengan sumur sepanjang 10 m. Untuk ukuran
ideal sebesar 75 m3 yang dapat digunakan untuk melayani 10 orang. Septictank memiliki pipa udara 5 cm, memiliki lubang
pemeriksaan, pipa buangan dan pipa masuk serta ruang bersekat untuk pengendapan lumpur. Septictank lebih baik diletakkan di
depan rumah atau di halaman belakang untuk memudahkan dalam perawatannya.

Anda mungkin juga menyukai