Anda di halaman 1dari 37

TEORI

AKUNTANSI
Pengertian Pendapatan
APB, Statement no.4 Pendapatan adalah kenaikan kotor aktiva atau
penurunan kotor hutang yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum yg berasal dari kegiatan perusahaan
berorientasi laba yg dapat mengubah ekuitas pemilik
FASB dalam SFAC no 6 Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan
aktiva suatu entitas atau penurunan hutang (atau kombinasi keduanya)
dari penyerahan atau produksi barang m penyerahan jasa atau kegiatan
lain yg merupakan kegiatan utama yg berlangsung terus menerus dari
entitas tersebut jasa
IAI, Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yg
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yg tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal.
PENGUKURAN
PENDAPATAN
Pendapatan diukur dalam satuan nilai tukar produk/jasa dalam suatu
transaksi yang bebas.
Nilai tukar tersebut menunjukkan ekuivalen kas atau nilai diskonto
tunai dari uang yg diterima atau akan diterima dari transaksi penjualan.
Kriteria Pengakuan
Pendapatan
1. Telah Terealisasi (realized) yaitu telah terjadi transaksi pertukaran
antara barang yg dihasilkan perusahaan dengan kas atau klaim untuk
menerima kas.
2. Pendapatan telah terbentuk (earned), yaitu bila kegiatan
menghasilkan barang dan jasa telah berjalan dan secara substansial
telah selesai
Saat Pengakuan Pendapatan
1. Pengakuan Pendapatan pada saat Penjualan.
2. Pendapatan diakui selama Kegiatan Produksi
3. Pendapatan diakui saat produksi selesai
4. Pengakuan Pendapatan Pada Saat kas diterima
Konsep Biaya (Expenses)
Karakteristik Biaya.
Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali
batasan atau difinisi yang berkaitan dengan biaya
Pengertian biaya secara umum: cost yang telah
dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan.
Menurut FASB, biaya adalah aliran keluar (outflow) atau
pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan
atau produksi barang atau jasa atau pelaksanaan kegiatan
yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas
Biaya : penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Biaya dan Rugi (Losses)
Biaya cost yang benar-benar dikorbankan untuk
menghasilkan pendapatan
Losses: penggunaan aktiva atau pengurangan cost
aktiva yang tidak berkaitan dengan proses memperoleh
pendapatan.
Pengukuran Biaya:
1. Cost Historis, yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya untuk
memperoleh aktiva. Pengukuran ini biasanya digunakan
untuk gedung, peralatan dsb.
2. Cost pengganti/ cost masukan terkini (Replacement Cost/
Current Input Cost), yaitu jumlah rupiah harga pertukaran
yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk
memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama.
Contoh; penilaian untuk persediaan
3. Setara kas (Cash Equivalent), yaitu jumlah rupiah kas yang
dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva
dipasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Pos aktiva
berujud biasanya menggunakan dasar penilaian ini
Dalam praktek yang paling banyak digunakan adalah cost historis.
Pengakuan Biaya
Berdasarkan konsep penandingan (matching), pengakuan
biaya pada dasarnya sama dengan pengakuan pendapatan.
IAI dalam konsep penyusunan dan penyajian laporan
keuangan menyatakan:
Beban diakui dalam laporan laba/ rugi kalau penurunan
manfaat ekonomi masa datang yang berkaitan dengan
penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur dengan pasti (paragraf 94). Selanjutnya
disebutkan bahwa beban diakui dalam laporan laba rugi
pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan
aktiva, dapat timbulnya hutang garansi produk
Konsep penandingan (Matching).
Konsep penandingan adalah: konsep yang
dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan yang
tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya.
Pendapatan merupakan hasil yang dituju
perusahaan sedangkan cost yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan merupakan upaya yang
dilakukan perusahaan. Dengan demikian
pendapatan dibandingkan dengan biaya yang
diperkirakan telah menghasilkan pendapatan
tersebut, agar dihasilkan besarnya laba yang tepat.
Dasar penandingan:
1. Hubungan sebab akibat (Association of causes and effects).
Penandingan ini sering disebut penandingan langsung (direct of product
matching). Barang atau jasa tertentu yang digunakan dalam proses
produksi pada akhirnya akan membantu dalam proses menghasilkan
pendapatan selama periode tertentu. Contoh biaya gaji dan upah, biaya
komisi penjualan, cost of goods sold.
2. Alokasi Sistematis dan rasional disebut juga dasar
penandingan periodik (period matching) atau penandingan
tidak langsung (indirect matching). Biaya diakui dan
dihubungkan dengan pendapatan pada periode terjadinya.
Cost yang terjadi dapat dialokasikan beberapa periode, dan
dapat juga langsung diakui dan dibebankan sebagai biaya.
Contoh depresiasi aktiva tetap
3. Pembebanan segera (Immediate Recoqnition): cost
tersebut dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya.
Contoh: biaya adpertensi, biaya penelitian dan
pengembangan.
Konsep
Karakteristik Laba
Laba (Income)
Karakteristik laba berkaitan dengan identifikasi sifat dari laba
sehingga memungkinkan untuk menganalisis transaksi atau
peristiwa yang dapat mempengaruhi laba
Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang
adalah laba akuntansi yang merupakan selisih antara pendapatan
dengan biaya
IAI tidak mendefinisikan income dengan istilah laba, tetapi dengan
istilah penghasilan yang dinyatakan dalam konsep dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan (IAI,1994)
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanam modal (paragraf
70)
Dalam paragraf 74 disebutkan bahwa definisi
penghasilan meliputi baik pendapatan ( revenue)
maupun keuntungan (gains)
Adanya perbedaan dalam mendefinisikan laba
disebabkan karena luasnya penggunaan konsep laba
Fisher dan Bedford menyatakan
tiga konsep laba Yaitu:
1. Psychic Income, yaitu menunjukkan konsumsi
barang/ jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan
keinginan individu
2. Real Income, yaitu menunjukkan kenaikan dalam
kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh
kenaikan cost of living (biaya hidup)
3. Money Income, yaitu menunjukkan kenaikan nilai
moneter sumber-sumber ekonomi yang digunakan
untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup
Menurut Fisher konsep real income adalah konsep
yang paling praktis bagi akuntan
Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi
Perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi disebabkan oleh
perbedaan konsep yang melandasinya.
Ekonom mendefinisikan laba dari sudut pandang orang,
sekelompok orang atau masyarakat secara keseluruhan.
Laba Ekonomi adalah tambahan kemakmuran yang ditimbulkan
oleh kegiatan ekonomi dengan perusahaan sebagai wadah yang
akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam unit kegiatan
ekonomi tersebut.
Laba akuntansi (accounting income) adalah perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama
satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan
tersebut.
Karakteristik laba akuntansi (menurut
Belkaoui (1993) ada lima, yaitu:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama
dari penjualan barang/ jasa.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi yang
mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode
tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang
memerlukan pemahaman khusus tentang definisi,
pengukuran dan pengakuan pendapatan
4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya
dalam bentuk cost historis.
5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan antara
pendapatan dengan biaya yang relevan.
Keunggulan laba Akuntansi
menurut Belkaoui:
1. Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana pemakai laporan
keuangan masih mempercayai laba akuntansi bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomi
2. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara obyektif dan
dapat diuji kebenarannya
3. Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan,
laba akuntansi memenuhi kriteria konservatisme. Artinya
akuntansi tidak mengakui perubahan nilai tetapi hanya
mengakui untung yang direalisasi (realized gains)
4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan
pengendalian dan pertanggungjawaban manajemen.
Kelemahan laba akuntansi menurut
Belkaoui:
1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai
aktiva yang belum direalisasi dalam satu periode
karena prinsip cost historis dan prinsip realisasi.
2. Laba akuntansi yang didasarkan pada cost historis
mempersulit perbandingan laporan keuangan
karena adanya perbedaan metode perhitungan
cost dan metode alokasi.
3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi,
cost historis, dan konservatism dapat menghasilkan
data yang tidak konsisten.
Kelemahan Laba Akuntansi
menurut Hendrikson:
1. Laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas.
2. Belum ada dasar pengukuran dan penyajian yang secara
teoritis mantap
3. Praktek akuntansi yang diterima umum memungkinkan
timbulnya ketidak konsistenan dalam pengukuran laba
periodik dari perusahaan yang berbeda atau antar periode
akuntansi yang sama.
4. Perubahan tingkat harga (daya beli uang) belum tercermin
dalam laba akuntansi yang dihitung atas dasar nilai nominal
uang.
5. Informasi lain mungkin terbukti lebih bermanfaat bagi
investor dan pemegang saham dalam pengambilan
keputusan investasi.
Tujuan pelaporan Laba:
1. Sebagai indikator efisiensi dalam penggunaan dana yang
tertanam dalam perusahaan
2. Sebagai pengukur prestasi manajemen
3. Sebagai penentuan besarnya pajak
4. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus
5. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi
suatu negara
6. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran
7. Sebagai dasar pembagian dividen
8. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian
perusahaan
Pengukuran dan pengakuan Laba
Pengukuran besarnya laba sangat tergantung pada
besarnya pendapatan dan biaya. Karena laba
merupakan selisih antara pendapatan dan biaya.
Dengan demikian laba diakui sejalan dengan
pengakuan pendapatan dan biaya
Dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan IAI, disebutkan: bahwa
penghasilan (income) akan diakui apabila kenaikan
manfaat ekonomi dimasa mendatang yang
berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya
dapat diukur dengan andal.
Tiga pendekatan dalam mengukur laba
1. Pendekatan transaksi. Pendekatan ini menganggap bahwa perubahan
aktiva/ hutang (laba) terjadi hanya karena adanya transaksi, baik internal
maupun eksternal
2. Pendekatan kegiatan. Pendekatan ini merupakan perluasan dari
pendekatan transaksi.
Perbedaanya : pendekatan transaksi didasarkan pada proses pelaporan yang
mengukur transaksi dengan pihak luar, sedang pendekatan kegiatan
didasarkan pada konsep peristiwa/ kegiatan dalam arti luas, tidak dibatasi
pada kegiatan dengan pihak luar.
3. Pendekatan mempertahankan kemakmuran (capital maintenance
Concept) Dalam pendekatan ini laba diakui dan diukur setelah capital awal
dapat dipertahankan.
Capital dimaksudkan kekayaan bersih dalam artian luas dan dalam berbagai
bentuknya. Dengan demikian capital diartikan sebagai sekelompok
kekayaan tanpa memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut
Kebaikan
Pendekatan
transaksi:
1. KOMPONEN LABA DAPAT DIKLASIFIKASIKAN DALAM BERBAGAI CARA. MISALNYA ATAS DASAR PRODUK/
KONSUMEN

2. LABA OPERASI DAPAT DIPISAHKAN DARI LABA NON OPERASI

3. DAPAT DIJADIKAN DASAR DALAM PENENTUAN TIPE DAN KUANTITAS AKTIVA DAN HUTANG YG ADA PADA AKHIR PERIODE

4. EFISIENSI USAHA MEMERLUKAN PENCATATAN TRANSKSI EKSTERNAL UNTUK BERBAGAI TUJUAN.

5. BERBAGAI LAPORAN DAPAT DIBUAT DAN DIKAITKAN ANTARA LAPORAN YG SATU DENGAN YG LAINNYA.
Kebaikan
Pendekatan
Kegiatan
1.LABA YANG BERASAL DARI PRODUKSI DAN PENJUALAN BARANG MEMERLUKAN JENIS
EVALUASI DAN PREDIKSI YANG BERBEDA DIBANDINGKAN LABA YANG BERASAL
PEMBELIAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA YG DITUJUKAN PADA USAHA MEMPEROLEH
CAPITAL GAIN

2. EFISIENSI MANAJEMEN DAPAT DIUKUR DENGAN LEBIH BAIK BILA LABA


DIKLASIFIKASIKAN MENURUT JENIS KEGIATAN YG MENJADI TANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN

3. MEMUNGKINKAN PREDIKSI YANG LEBIH BAIK KARENA ADANYA PERBEDAAN PADA POLA
PERILAKU DARI JENIS KEGIATAN YG BERBEDA.
Income Smoothing
Income smoothing adalah: perataan laba yang disengaja untuk
mencapai trend laba tertentu
Alasan diadakan Income smoothing (Heyworth):
1. Untuk memperbaiki hubungan dengan kreditor, investor dan
karyawan
2. Meratakan siklus bisnis melalui proses psikologis
Gordon mengajukan proposisi
berkaitan dengan perataan laba
1. Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih metode
akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan atau kemakmuran.
2. Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaanm level dan
tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan.
3. Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performance perusahaan
dapat eningkatkan status dan reward bagi manajer
4. Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan
stabilitas laba perusahaan.
Atas dasar proposisi tersebut Gordon mengajukan teori Sbb,:
Jika empat proposisi tersebut diterima atau terbukti maka manajemen dengan
kekuasaan (power) akan:1. meratakan laba yg dilaporkan, (2) meratakan tingkat
pertumbuhan laba, dengan meratakan tingkat pertumbuhan lababerarti: jika
tingkat pertumbuhan laba tinggi, maka manajemen akan menghadapi praktik/
metode akuntansi yang dapat mengurangi laba dan sebaliknya
Beidelman:
1. Didasarkan pada asumsi bahwa pola laba periodik yang stabil
dapat mendukung tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan
pola laba periodik yang berfluktuasi
2. Berkaitan dengan upaya meratakan kemampuan untuk
mengantisipasi pola fluktuasi laba periodik
Bentuk Income smoothing:
1. Real smoothing
2. Artificial smoothing
Real smoothing :berkaitan dengan transaksi aktual yang
dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pada
pengaruh perataan terhadap laba
Artificial Smoothing: Berkaitan dengan prosedur akuntansi
yang diterapkan untuk mengubah cost atau
pendapatan dari satu periode keperiode yang lain
Tindakan yang disengaja atas level biaya yang dilaporkan
(real smoothing), metode pelaporannya (artificial
smoothing)
Barnes membedakan tiga
dimensi income smoothing
1. Perataan melalui terjadinya peristiwa dan/ atau pengakuan
peristiwa. Artinya manajemen dapat menentukan waktu terjadinya
transaksi aktual sehingga pengaruh transaksi tersebut thd laba yg
dilaporkan cenderung rata sepanjang waktu,
2. Perataan melalui alokasi sepanjang periode. Atas dasar terjadinya
dan diakuinya peristiwa tertentu, manajemen memiliki media
pengendalian tertentu dalam penentuan laba pada periode yg
terpengaruh oleh kuantifikasi peristiwa tersebut.
3. Perataan melalui klasifikasi (clasificatory smoothing). Jika angka2
dalam laporan laba rugi selain laba bersih merupakan obyek dari
perataan laba, maka manajemen dapat dengan mudah
mengklasifikasikan elemen-elemen dalam laporan laba rugi shg
dapat mengurangi variasi laba setiap periodenya.
Pengungkapan Lap.
Keuangan
Discclosure: tidak menutupi atau tidak
menyembunyikan
Dikaitkan dengan Lap. Keuangan: laporan keuangan
harus memberikan informasi dan penjelasan mengenai
hasil aktivitas unit usaha
Informasi harus:
- Lengkap
-Jelas/ tidak membingungkan
-Dpt menggambarkan secara tepat mengenai kejadian
ekonomi yg berpengaruh terhadap hasil operasi unit
usaha tersebut
Konsep pengungkapan :
1. Pengungkapan yang cukup (adequate)
2. Wajar (fair)
3. Lengkap (full)
Laporan keuangan ditujukan/ diungkapkan kepada:
investor
kreditor
pemegang saham
pemerintah
konsumen
masyarakat umum
KEPADA SIAPA
INFORMASI
DIUNGKAPKAN?
Dinyatakan oleh FASB dalam SFAC No.1
Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi
investor potensial dan kreditor dan pengguna lainnya dalam rangka
pengambilan keputusan investasi rasionalm kredit dan keputusan
sejenis laiinya.
Kriteria untuk mengakui transaksi dalam
laporan keuangan adalah
1. Definisi (Definition)
2. Keterukuran (Measurability)
3. Relevansi (Relevance)
4. Reliabilitas (Reliability)
Pada umumnya terdapat 5 macam Informasi
kualitatif yang diungkapkan thd setiap pos dan
jumlah yg tercantum dalam laporan keuangan:
1. Ketidak pastian (contingencies)
2. Dasar penilaian dan kebijakan akuntansi
3. Perubahan akuntansi
4. Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak
5. Peristiwa-peristiwa kemudian setelah tanggal neraca
Penjelasan
Ketidakpastian yaitu: Peristiwa yg kemungkinan akan terjadi dimasa yg akan datang
dan mempengaruhi secara material thd keadaan keuangan perusahaan
Dasar penilaian dan kebijakan akuntansi yaitu: pengungkapan tentang dasar atau
metode penilaian yg digunakan perusahaan seperti metode penilaian persediaan
perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
Perubahan akuntansi: Pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan yg
digunakan perusahaan seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO
menjadi LIFO dsb.
Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak yaitu: mengungkapkan mengenai
adanya pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari satu atau lebih aktiva
terhadap hutang/kontrak
Peristiwa2 kemudian setelah tanggal neraca yaitu: penjelasan tentang suatu
kejadian/ peristiwa yang (telah terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum
laporan keuangan dipublikasikan merupakan informasi penting yg perlu
diungkapkan.
Pengungkapan:
1. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure).
2. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)
Metode Pengungkapan:
1. Bentuk dan susunan laporan yang formal
2. Terminologi dan pengujian terinci
3. Informasi sisipan
4. Catatan kaki
5. Ihtisar tambahan dan skedul
6. Komentar dalam laporan auditor
7. Pernyataan direktur utama atau ketua dewan komisaris

Anda mungkin juga menyukai