Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMENTASI

DALAM KONSELING II

Kelompok 6 :
Sri Utami (A1E120025)
Laila Syaharani (A1E120035)
Deylant Januar E (A1E120051)
Yeni Juwita S (A1E120049)

KONSEP DAN PENGUKURAN INTELEGENSI


Pengertian
Intelegensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal
dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia”. Intelegensi
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap insan. Intelegensi ini
sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, keberhasilan, dan
kesuksesan. Namun tingkat intelegensi yang dimiliki setiap orang
pastilah berbeda. Ini dikarenakan bahwa intelegensi seseorang memang
tergantung pada faktor-faktor yang membentuk intelegensi itu
sendiri. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh
Spearmandan Wynn Jones Pol pada tahun 1951 yang mengemukakan
adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati.Kekuatan
tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”sedangkan
penggunaan kekuatannya zisebut “Noeseis”.

Daftar Rujukan : Intelegensi Sebagai Faktor Belajar , Jurnal Studi Islamiyah, Vol. 11, No 2
(2015) Maftuh
Lanjutan….

Secara umum, intelegensi diartikan sebagai kemampuan yang dibawa


sejak lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara
tertentu. Intelegensi meliputi aspek-aspek kemampuan bagaimana
individu memperhatikan, mengamati,mengingat, memikirkan, mengahafal
dan bentuk-bentuk kejiwaan lainya. Aspek-aspek tersebut sangat
dibutuhkan seorang siswa untuk menyerap pelajaran di sekolah.Semakin
ia mampu mengembangkan kemampuannya, semakin baik pula hasil
belajar yang bisa ia dapatkan.

Ivan Veriansyah , Sarwono, Moh. Gamal Rindarjono “ Hubungan Tingkat Intelegensi (IQ) Dan
Motivasi Belajar Geografi : Jurnal GeoEco Vol. 4, No 1 (Januari 2018) 41-50
Menurut Para Ahli
● S. C. Utami Munandar ● Alfred Binet
Secara umum inteligensi dapat Alfred Binet, dikenal sebagai pelopor
dirumuskan sebagai berikut: dalam menyusun tesinteligensi,
1) Kemampuan untuk berfikir abstrak. mengemukakan pendapatnya mengenai
2) Kemampuan untuk menangkap inteligensi sebagai berikut:
hubungan-hubungan dan untuk 1)Direcrtion, kemampuan untuk
belajar. memusatkan pada suatu masalah yang
3) Kemampuan untuk menyesuaikan harus dipecahkan.
diri terhadap situasi baru. 2) Adaptation, kemampuan untuk
Perumusan pertama melihat mengadakan adaptasi terhadap
inteligensi sebagai kemampuan masalah yang dihadapinya atau
berpikir, fleksibel dalam menghadapi masalah.
perumusan kedua sebagai kemampuan 3) Critism, kemampuan untuk
untuk belajar, dan mengadakan kritik, baik terhadap
Perumusan ketiga sebagai kemampuan masalah yang dihadapi maupun
untuk menyesuaikan diri.Sekalipun terhadap dirinya sendiri.
menunjukan aspek-aspek yang berbeda
dari inteligensi,ketiga aspek tersebut
saling berkaitan
Menurut Para Ahli
● Wiliam Stern
● Edward Thorndike Stern mengemukakan bahwa
inteligensi merupakan kapasitas atau
Sebagai tokoh psikologi
kecakapan umum individu secara
koneksionisme, Thorndike
sadar untuk menyesuaikan pikirannya
mengemukakan bahwa
pada situasi yang dihadapinya.
“Intelligence is demonstrable in
Mengacu pada pengertian yang telah
ability of the individual to
dikemukakan, dapat ditegaskan bahwa
makegood respons from the stand
intelegensi dimaknai sebagai
point of truth or fact”
kemampuan untuk berfikir dan
(Inteligensi adalah kemampuan
bertindak secara secara tepat
individu untuk memberikan
berdasarkan pengalaman untuk
respons yang tepat (baik terhadap
memberikan respons dengan baik
stimulasi yang diterimanya).
sebagai pemilih yang tepat,
penghubung, pemecah masalah,
negosiator, penyembuh dan pembangun
sinergi untuk mencapai tujuan
tertentu.

Nur Qalbi Tayibu “ Pengaruh Intelegensi, Task Commitment Dan Self Efficacy
Terhadap Hasil Belajar “, Jurnal of Est,Vol 2,No 3 (Desember 2017) 132-143
Konsep IQ
Karakteristik Kecerdasan Intelektual (IQ)
Stoddard (1941) yang dikutif Azwar (2006) mengemukakan beberapa karakteristik
kecerdasan intelektual yaitu adanya kemampuan untuk memahami masalah-masalah
yang bercirikan:
(1) Mengandung kesukaran
(2) Kompleks
(3) Abstrak
(4) Ekonomis
(5) Diarahkan pada sesuatu tujuan
(6) Berasal dari sumbernya
Faktor-faktor yang Menentukan Intelegensi Manusia.
1). Faktor Pembawaan
Inteligensi bekerja dalam suatu situasi yang berlain-lain tingkat kesukarannya.
2). Faktor Kematangan
Kecerdasan tidak statis (tetap), tetapi dapat tumbuh dan berkembang.
3). Faktor Lingkungan dan Kebudayaan
Jhon Locke, seorang filsuf Inggris (1632-1704), adalah salah satu tokoh empirisme yang
pertama, yang mengatakan bahwa jiwa manusia waktu lahir adalah putih bersih,
bagaikan kertas yang belum ditulisi atau bagaikan “tabula rasa” (arti harfiahnya:
papan lilin). Akan menjadi apakah orang itu kelak, sepenuhnya tergantung pada
pengalaman-pengalaman apakah yang mengisi tabula rasa tersebut.

Deriana, Deriana. Konsep kecerdasan intelektual (iq) dalam buku" rahasia


kecerdasan orang yahudi" karya eran katz dan relevansinya dengan pendidikan
islam. Diss. IAIN Ponorogo, 2018.
TES SPM

tes tersebut dapat dipergunakan untuk mengungkap kecerdasan


anak-anak masa remaja. Hal ini disebabkan karena tes tersebut
hanya berwujud gambar-gambar sederhana, dan subjek atau
“tesee” dalam usahanya untuk menyelesaikan soal-soal tidak
perlu menggunakan bahasa tertulis maupun bahasa lisan yang
berbentuk kata-kata maupun kalimat. Oleh karena itu tes SPM
pada dasarnya merupakan tes yang mendekati “free culture tes”.

Prawitasari, Johana E., Anastasia Suwarsiyah, and Toto Kuwato. "Validitas Tes
Spm Sebagai Alat Pengukur Kecerdasan Pelajar-pelajar SMA." Jurnal
Psikologi 4.1: 40-57.
TES PM
Tes PM merupakan salah satu tes yang mengatasi masalah budaya yang paling
banyak dipakai. Pengujian analisis faktor pada Laboratorium milik Spearman
pada tahun 1930 menunjukkan bahwa tes yang dibuat untuk analogi gambar
yang sederhana menunjukkan korelasi yang tinggi dengan beberapa tes
inteligensi-tes inteligensi yang lain. Dan yang lebih penting, menunjukkan
faktor muatan yang tinggi terhadap faktor dari teori inteligensi
Spearman(Murphy & Davidshofer, 2001).

Tes PM banyak digunakan dalam penelitian dasar (basic research) dan untuk
penyaringan intelektual(Gregory, 2000). Selain itu, PM juga digunakan untuk
membandingkan kemampuan intelektual penduduk),mengetahui kemampuan
intelektual umum pasien dengan kerusakan otak(Caffarra, Vezzadini, Zonato,
Copelli, & Venneri, 2003), dan mengetahui kemampuan kognitif penderita
hypoglycemia (McAulay, et. Al, 2001).

YULIANTO, A. (2010). Dapatkah Prestasi Akademik Mahasiswa diprediksi dari


Kecerdasan Umum Non-Verbal?. Arikel Ilmiah Psikologi Untuk Kesejahteraan
Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 273-283.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai