Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel sel di leher Rahim.
Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Gejala baru muncul saat kanker sudah menyebar. Dalam banyak kasus,
kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.
Human papilloma virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker
serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita
adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Cara mencegah kanker serviks yaitu, melakukan vaksinasi HPV,
melakukan pemeriksaan pap smear, melakukan hubungan seksual yang
aman, jalani gaya hidup sehat.
Pengobatan terhadap kanker serviks dapat dilakukan melalui cara
berikut, yaitu, operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi target,
imunoterapi,
PCOS PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang
memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit
ini akan menghasilkan hormon seks dalam jumlah yang lebih banyak.
Akibatnya, penderita mengalami menstruasi yang tidak teratur.
Penyebab utama PCOS sampai saat ini belum diketahui. Namun,
beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab PCOS, yaitu,
kelebihan hormon insulin dan faktor genetik.
Pencegahan PCOS : batasi konsumsi makanan manis, perbanyak
konsumsi serat, olahraga secara teratur.
Pengobatan PCOS biasanya diawali dengan perubahan gaya hidup
meliputi penurunan berat badan, diet sehat, dan olahraga.
Penggunaan pil KB membuat hormon tubuh menjadi seimbang.
Penggunaan metformin, obat diabetes dapat memperbaiki kadar
insulin sehingga mengobati PCOS. Pembedahan dapat menjadi
pilihan jika pengobatan lain tidak berfungsi.
Epididimitis
Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di
dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk
mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis
dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah,
nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan
Epididimitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dimulai dari uretra, prostat,
atau kandung kemih. Selain infeksi bakteri, epididimitis juga dapat disebabkan
oleh endapan urine di dalam epididimis.
Pencegahan epididimitis adalah menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas.
Selain itu penting untuk selalu menjaga kebersihan daerah urogenital/alat
kelamin.
Pengobatan biasanya antibiotic. Nanah mungkin perlu dikeringkan atau sebagian
atau seluruh tabung melingkar mungkin diangkat dengan operasi, tetapi ini
jarang terjadi.
HIV/AIDS HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh yang selanjutnya
melemahkan kemampuan tubuh. AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) adalah kondisi dimana HIV sudah
pada tahap infeksi akhir. Ketika sudah mengalami AIDS,
maka tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan
infeksi yang ditimbulkan.
Penyebab : hubungan intim yang tidak aman dan pergantian
jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.
Pencegahan : hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu
pasangan
Pengobatan ; tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan
yang ketat untuk mengonsusmi rejimen anti retroviral (ARV)
dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya
penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.
Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat yang bisa terjadi tiba tiba
(akut) atau berkembang secara bertahap dalam waktu yang lama (kronis).
Prostatitis biasanya ditandai dengan nyeri dan kesulitan buang air kecil.
Penyebab prostatitis bakteri akut adalah infeksi bakteri pada kelenjar prostat.
Penyebab prostatitis bakteri kronis sama seperti prostatitis bakteri akut.
Bedanya, prostatitis bakteri akut muncul dan bertambah parah dalam waktu
singkat, sedangkan bakteri kronis berkembang dengan lambat dalam waktu
beberapa bulan.
Pencegahan : rutin menjsgs kebersihan area kelamin, rutin belorahraga,
banyak minum air putih, mengelola stress dengan baik, menjaga berat badan
ideal.
Pengobatan : pemberian obat antibiotic, penghambat alfa,obat antinflamasi
nonsteroid, pemasangan kateter, operasi, terapi pendukung.
Chlamydia