Anda di halaman 1dari 18

 Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

 Kertas Kerja Audit (KKA)


 Audit working Paper (AWP)
 Audit Documentation

Copyright © Wondershare Software


Pengertian Kertas Kerja (Working Paper)

 Kertas Kerja berisi catatan informasi yang


diperoleh dan analisis yang dilakukan selama
proses audit
 Kertas kerja disiapkan sejak saat auditor
pertama kali memulai penugasannya hingga
mereka menelaah tindakan perbaikan dan
mengakhiri proyek audit

Copyright © Wondershare Software


Isi Kertas Kerja

Kertas kerja berisi dokumentasi atas langkah-langkah


yang dilaksanakan dalam proses audit sebagaimana
berikut ini :
1. Rencana audit, termasuk audit program
2. Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektifitas
sistem internal control
3. Prosedur-prosedur audit yang dilakukan, informasi
yang diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai
4. Penelaahan (review) kertas kerja oleh penyelia
5. Laporan audit
6. Tindak lanjut dan tindakan perbaikan
Copyright © Wondershare Software
Fungsi Kertas Kerja
Auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan yang
berbeda :
1. Untuk mendukung laporan audit
2. Untuk menyimpan informasi yang diperoleh
3. Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan audit
4. Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi
5. Untuk menjadi dasar bagi penyelia dalam menelaah kemajuan dan
penyelesaian audit
6. Untuk memberikan dukungan dan bukti untuk masalahs yang
melibatkan kecurangan, tuntutan hukum, dan klaim asuransi
7. Untuk menjadi sarana bagi eksternal auditor dalam mengevaluasi
pekerjaan internal auditor untuk digunakan dalam penilaian sistem
internal control perusahaan
8. Untuk menjadi referensi penelaahan selanjutnya
9. Untuk membantu memfasilitasi penelaahan rekan sejawat (peer review)
10. Menjadi bagian dokumentasi yang diwajbkan UU Praktek Korupsi Luar
Negeri (US Foreign Corrupt Practices Act)
Copyright © Wondershare Software
Kertas kerja yang Professional
Auditor internal harus menyiapkan KKP yang akurat,
jelas, terorganisasi, dan profesional, dengan
mempertimbangkan hals berikut:
1. Pendokumentasian, termasuk penyusunan KKP
2. Ringkasan, termasuk catatan temuan audit
3. Pemberian index dan referensi silang
4. Kertas kerja pro forma
5. Penelaahan KKP oleh penyelia
6. Kontrol dan kepemilikan atas KKP
7. Kriteria KKP yang ideal
8. Penulisan KKP sejalan dengan kemajuan audit
9. Penyimpanan KKP
Copyright © Wondershare Software
1. Dokumentasi
 KKP harus mengikuti bentuk dan susunan yang konsiten dalam
setiap penugasan, sesuai dengan kebijakan/pedoman/manual
audit yang ditetapkan
 KKP bisa mencakup antara lain:
1. Perencanaan dokumen dan program audit
2. Kuesioner induk, bagan alir, skedul pemeriksaan, dan hasils
evaluasi atas kontrol
3. Catatan wawancara
4. Bagan organisasi, pernyataan kebijakan dan prosedur, serta job
description
5. Salinan kontraks dan perjanjians penting
6. Surat konfirmasi dan representasi
7. Foto, diagram, dan penampilan grafis
8. Uji dan analisis transaksi
9. Hasil prosedur penelaahan analitis
10. Laporan audit dan jawaban manajemen
11. Korespondensi audit yang relevan Copyright © Wondershare Software
1. dokumentasi

 Secara umum auditor internal harus:

1. Menjaga kerapian KKP

2. Menjaga keseragam KKP


3. Menyiapkan agar KKP dapat dipahami
4. Menjaga KKP yang relevan
5. Menjaga keekonomisan KKP

6. Menjaga kecukupan KKP


7. Menjaga kesederhanaan penulisan
8. Menggunakan susunan KKP yang logis
Copyright © Wondershare Software
2. Ringkasan
 Ringkasan memfokuskan pada hals yang penting dan relevan
serta membantu menempatkan hals yang perlu dan relevan
secara tepat.
 Apa yang dipikir auditor sudah mereka kuasai sepenuhnya bisa
terlupakan seiring berjalannya waktu. Ingatan bisa menjadi
pelayan yang tidak setia, kadangkala menyimpan apa yang
diinginkan saja
 Berikut beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi
manfaat :
1. Ringkasan segmens audit
2. Ringkasan statistik
3. Ringkasan rapat
4. Ringkasan program audit
5. Ringkasan temuan
Copyright © Wondershare Software
3. Pemberian Index dan Referensi Silang

Pemberian index silang yang baik memiliki beberapa tujuan:


1. Menyederhanakan review KKP oleh penyelia
2. Referensi silang memudahkan bagi auditor berikutnya dalam
menggunakan KKP untuk penelaahan lebih lanjut
3. Referensi silang memudahkan bagi auditor mencari KKP dalam
diskusi dengan pihak auditee
4. Referensi silang memudahkan auditor menyusun laporan audit
 Sistem index yang sederhana biasanya menggunakan hurup
besar untuk menandakan bagian umum dari audit dan angka
arab untuk KKP pada bagian tersebut
 Referensi silang harus menunjukkan sumber informasi jika
diambil dari KKP lain

Copyright © Wondershare Software


4. Kertas Kerja Pro Forma
 Kertas kerja pro forma dimaksudkan untuk menghemat penyajian KKP
 KKP pro forma memuat informasi standar, yang mengingatkan auditor
akan hals penting yang harus dicakup dalam audit
 Contoh berikut sebuah lembar index yang memuat segmens audit dan
memberikan nomor referensi awal untuk setiap segmen:
Bagian Dekripsi Ref.
Laporan Surat pengiriman,laporan audit, surat balasan A
Rencana Tujuan audit, langkahs untuk mencapai tujuan
surat penghubung eksekutif, dan rapat pra audit B
Bagian alir Bagan alir dan rencana pemilihan sampel
C
Referensi Prosedur tertulis dan praktik operasi D
Audit sebelumnya Laporan, jawaban, dan temuan audit E
Pertemuan akhir Catatan dan flip charts F
Catatan waktu Estimasi dan aktual G
Administrasi Lembar kontrol audit, draft laporan dan lains H
Copyright © Wondershare Software
Program audit pro forma
 Dalam audit progam pro forma, setiap lembar program terdiri dari
dua bagian:
1. Bagian untuk ruang tujuan audit
2. Bagian untuk ruang langkahs yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
Dengan menggunakan format ini, auditor harus menyatakan apa
yang ingin mereka capai dan langkahs yang mereka ambil
 Lembar kerja audit berisi tiga set komentar naratif:
1. Tujuan kerja
2. Pekerjaan yang telah dilaksanakan
3. Apa yang disimpulkan
Dengan demikian auditor dipaksa untuk menunjukkan alasan
mereka dalam mengambil langkahs tertentu, apa saja langkahs
yang telah dilakukan dan apa opini auditor
Copyright © Wondershare Software
Program Audit Operasional Pengadaan Bahan
Departemen : Divisi Pembelian
Tahun Buku : 2015

A. Tujuan Audit :
Tujuan audit adalah untuk meyakini bahwa pengadaan bahan sebagai berikut:
 1. Pengadaan bahan telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan pengadaan yang telah
ditetapkan (membeli barang/jasa yang tepat)
2.Bahan telah dibeli dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan.
B. Prosedur Audit
Uraian / prosedur Auditor Supervisor Nomor

baihaqi arsyad lintang 87.440


KKA
No Tgl Inisial Tgl Inisial

1 Periksa catatan Panitia untuk


menentukan apakah pengadaan /

- intrnal audit
pembelian penting telah dipertimbangkan
dan dukungan memadai telah diberikan
untuk keputusan tersebut.

2 Verifkasi sampel yang dipilih untuk


menen tukan apakah penawaran
dilakukan dengan wajar; apakah
kegagalan penawaran dijelas kan 12
dengan wajar

Copyright © Wondershare Software


5. Penelaahan(review) kkp oleh penyelia
 Dalam review kkp penyelia harus memastikan bahwa:
1. Audit program diikuti dan instruksis khusus bagi auditor telah
diikuti
2. Kkp akurat dan dapat diandalkan
3. Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis, dan valid
4. Tidak ada langkahs yang belum diperiksa
5. Review dengan klien telah dilakukan dan dengan memadai
telah dicatat dan bahwa perselisihian telah diselesaikan
6. Aturans departemen audit terhadap kkp telah diikuti
Contoh review:
Laporan audit
 Temuans yang dilaporkan telah diberi referensi silang dengan
memadai ke dokumen pendukung
 Bukti yang tersedia mendukung terlaksananya audit dengan
lingkup penuh
Copyright © Wondershare Software
6. Kontrol atas kkp

 Kkp tidak boleh diakses orangs yang tidak memiliki otoritas untuk
memiliki atau menggunakannya, karena bisa disalahgunakan,
informasi dipindahkan, diubah, atau dibaca oleh orang yang tidak
berhak
 Kkp milik auditor dan harus dijaga oleh auditor, jika terdapat resiko
kehilangan kkp harus disimpan dalam lemari/meja terkunci saat
jam makan siang dan sepanjang malam, jika dibawa ke ruangan
hotel harus disimpan dalam tas terkunci
 Kontrol yang baik atas kkp elektronik mengharuskan perubahan
hanya dilkakukan oleh auditor yang membuatnya

Copyright © Wondershare Software


7. Kertas Kerja Ideal
 Lihat contoh Tampilan 9-2 s/d Tampilan 9-11
 Tampilan tersebut mengilustrasikan audit atas fungsi produksi,
tetapi bisa digunakan dalam setiap audit operasional. Kkp
tersebut diambil dari audit yang aktual/yang sebenarnya.
 Pada bagian “Informasi Umum” (Tampilan 9-2) ditampilkan:
1. Tujuan aktivitas
2. Informasi latar belakang
3. Pembahaan sistem internal control
4. Tujun audit
5. Ruang lingkup
6. Temuan
7. Opini
8. Rekomendasi
9. Bagan organisasi
10. Bagin alir
11. dst
Copyright © Wondershare Software
8. Penulisan kkp saat audit berlangsung

 Tulislah kkp saat melakukan pekerjaan lapangan


 Tulisan awal tentang tujuan, latar belakang, kontrol,
sasaran dan ruang lingkup bisa dibuat segera setelah
auditor melakukan penelaahan awal atas operasi. Dengan
kata lain penulisan kkp tidak harus menunggu hingga audit
atas segmen tersebut selesai
 Temuan bisa diringkas segera setelah pengujian dilakukan,
dan bisa segera bisa digunakan dalam diskusi dengan
klien

Copyright © Wondershare Software


9. Penyimpanan kkp

 Kkp harus dibuang bila tidak lagi digunakan


 Penyimpanan kkp juga harus memperhatikan ketentuan
hukum
 Dokumentasi sebagai bukti kepatuhan terhadap UU Praktik
Korupsi Luar Negeri Amerika Serikat sebaiknya disimpan
sacara terpisah

Copyright © Wondershare Software


Copyright © Wondershare Software

Anda mungkin juga menyukai