Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH MODUL 11 DAN 12

PEMILIHAN MATERI PELAJARAN DAN


MEDIA PEMBELAJARAN
MERANCANG KEGIATAN
PEMBELAJARAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

Disusun Oleh:
1. Susi Novela 85572254
2. Tri Agus Wijayanti
8557285602
3. Ulan Fitrian 855732602
4. Septi Megalia 855721197
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru


dalam menyusun RPP :
1. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang
merupakan penjabaran dari kompetensi dasar.
2. Menentukan materi dan kegiatan pembelajaran.

Materi pelajaran dalam RPP merupakan segala sesuatu yang dibahas


dan dipelajari siswa dalam pembelajaran untuk mencapai indikator
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
BAB II PEMBAHASAN
MODUL 11 : PEMILIHAN MATERI
PELAJARAN DAN MEDIA
PEMBELAJARAN

KB. I

Pemilihan dan
Pengorganisasian
Materi Pelajaran
A. Pengertian Materi Pelajaran

Materi pelajaran dalam RPP merupakan penjabaran dari pokok-pokok isi kurikulum yang
harus disediakan untuk membantu siswa mencapai indikator pencapaian kompetensi.

Komponen materi pelajaran dalam RPP sama dengan komponen materi pada kurikulum yang
mengacu pada isi kurikulum dimana siswa harus bisa menguasai semua kompetensi dasar
dan standar kompetensi yang ditetapkan.
B. Jenis-jenis Materi
Pelajaran

Tyler (1949) mengemukakan tiga jenis materi pelajaran:

1. Concepts (konsep) mengacu pada fakta, prinsip (dalil, rumus, kaidah,


dalil, hukum, dan teori-teori), dan prosedur ( langkah-langkah sistematis
dalam mengerjakan suatu tugas).

2. Skills (keterampilan) mengacu pada materi pelajaran yang menuntut


siswa untuk melakukan suatu atau serangkaian kegiatan.

3. Values (nilai) berkaitan dengan pembentukan sikap, kebiasaan, dan


perilaku yang sesuai dengan kesepakatan, peraturan, hukum, ketentuan,
dan perundang-undangan yang berlaku.
Merril (Sanjaya, 2009 dan susilo, 2008)mengelompokan
menjadiempat bagian:

1. Fakta mengacu pada materi pelajaran berupa informasi


spesifik tentang orang, tempat, sesuatu atau peristiwa

2. Konsep merupakan gambaran tentang suatu kelas atau


kelompok stimulus yang memiliki karakteristik umum.

3. Prosedur merupakan jenis materi pelajaran yang


berkaitan dengan langkah-langkah sistematis dalam
mengerjakan sesuatu

4. Prinsip merupakan jenis materi pelajaran yang


menggambarkan generalisasi dari hubungan antara dua
atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris.
1. Pengetahuan (Knowledge)

Menurut Sanjaya (2009) materi pelajaran jenis


pengetahuan adalah berbagai informasi yang disimpan
dalam pikiran dan dapat diungkap kembali apabila
diperlukan. Materi pelajaran jenis pengetahuan
berkaitan dengan struktur pengetahuan dari suatu
bidang ilmu.
2. Keterampilan (Skills)

Menurut Tyler (1949) secara umum, keterampilan (skills) adalah an


ability to perform an action or group of actions (kemampuan
melakukan satu atau serangkaian kegiatan). Apabila kita kaitkan
dengan materi pelajaran, keterampilan adalah jenis materi pelajaran
yang menuntut siswa untuk melakukan suatu atau serangkaian
kegiatan. Keterampilan ini tidak hanya berkenaan dengan
keterampilan motorik saja tetapi juga keterampilan intelektual.
3. Nilai (Values)

• Nilai merupakan materi pelajaran yang berkaitan dengan pembentukan


sikap, kebiasaan, dan perilaku yang sesuai dengan kesepakatan,
peraturan, hukum, ketentuan, dan perundang- undangan yang berlaku.

• Selain itu nilai juga berkaitan dengan pengembangan kemampuan atau


aspek afektif siswa. Sebagai contoh materi pelajaran mengenai
kesadaran hukum, sikap hidup demokratis, sikap bersahabat.
C. Pemilihan Materi Pelajaran

Tim Pustaka Yustisia (tth.) mengemukakan tiga prinsip yang perlu diperhatikan dalam memilih materi
pelajaran yaitu:
1. Prinsip relevansi menuntut materi pelajaran yang dipilih sesuai atau relevan dengan kemampuan
atau kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa.
2. Prinsip konsistensi menuntut guru untuk menyediakan materi pelajaran yang banyaknya
3. Prinsip kecukupan menuntut guru untuk menyediakan materi pelajaran yang cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Disamping ketiga prinsip tersebut, materi pelajaran yang
dipilih guru hendaknya memenuhi kriteria diantaranya:

1. Kesesuaian dengan kemampuan siswa


Kriteria ini berkaitan dengan prinsip kecukupan yang menyangkut kedalaman dan keluasan materi yang akan dibahas.

2. Benar (Valid)
Kita semua sepakat bahwa materi yang akan disampaikan kepada siswa merupakan materi yang benar secara ilmiah. Artinya, kebenaran materi
pelajaran tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

3. Mutakhir (Terbaru)
Ilmu pengetahuan terus berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi juga berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pegetahuan.

4. Mendukung kompetensi yang akan dicapai


Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa pemilihan dan penetapan materi pelajaran dilakukan untuk membantu siswa menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, materi pelajaran yang dipilih hendaknya mendukung ketercapaian kompetensi oleh siswa.
D. Pengorganisasian Materi Pelajaran

Ornstein (1990) mengemukakan empat cara untuk mengurutkan atau


mengorganisasikan materi pelajaran, diantaranya:

1. Dari sederhana menuju ke yang kompleks (Simple to Complex)


Dengan pengorganisasian ini, materi pelajaran diurutkan dari materi pelajaran yang sederhana menuju ke yang
lebih kompleks serta semakin lama menjadi lebih luas dan lebih mendalam maknanya.

2. Dari bagian-bagian ke keseluruhan (Parts to Whole)


Pengorganisasian materi pelajaran jenis ini dimulai dengan sajian bagian-bagian informasi yang
memungkinkan siswa akan menguasai konsep, keterampilan, dan/atau nilai secara keseluruhan. Contoh
“Sifat-sifat Benda”.
3. Dari keseluruhan menuju bagian-bagian (Whole to Parts)
Pengorganisasian jenis ini dimulai dengan penyajian konsep, keterampilan, dan sikap secara utuh untuk
membantu menata dan memadukan bagian-bagian yang terpisah dan baru. Contoh materi tentang “Mengarang”.

4. Kronologis (Choronological)
Penyajian materi secara kronologis merupakan cara yang sering digunakan guru, terutama untuk menyajikan
materi yang berkaitan dengan sejarah. Materi ditata berdasarkan waktu terjadinya. Contoh materi tentang
“Kerajaan Majapahit” disajikan berdasarkan urutan kerajaan-kerajaan yang memerintahnya.
Pendapat yang dikemukakan oleh Ornstein tersebut sejalan dengan pendapat
Tyler (1994) yang mengemukakan 3 jenis pengorganisasian yaitu:

1. Pengorganisasian logis
2. Pengorganisasian psikologis
3. Pengorganisasian kronologis didasarkan pada waktu kejadian
Untuk memperoleh organisasi materi pelajaran yang tepat guru perlu
memperhatikan 3 prinsip pengorganisasian materi pelajaran diantaranya:

1. Kontunitas
2. Urutan
3. Integrasi
KB 2

Pemilihan Media dan Sumber Belajar


A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Miarso (2004) menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan dan terkendali.
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Ornstein (1990) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat memberikan manfaat dalam
hal-hal berikut.

a. Membangkitkan motivasi belajar siswa d. Memenuhi minat yang bervariasi


b. Membantu meingkatkan pemahaman e. Mendorong siswa terlibat aktif dalam
c. Menyediakan berbagai pengalaman belajar pembelajaran
d. Memperkuat proses belajar f. Mengubah dan membentuk sikap
Selain itu, Miarso (2004) mengemukakan manfaat lain dari media dalam
pembelajaran yakni bahwa media dapat melampui batas ruang kelas. Banyak
hal yang tidak mungkin dipelajari secara langsung oleh siswa sera dapat
dipelajari dengan memanfaatkan media.

a. Menghadirkan objek-objek yang berbahaya atau sukar ke dalam kelas.


b. Menampilkan objek-objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
c. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

1. Media Visual
Media yang berisi pesan yang hanya dapat dilihat.

Media visual dikelompokan menjadi dua:


1. Media yang diproyeksikan : OHP, Opaque Projector, Slide Projector
2. Media yang tidak diproyeksikan : Gambar fotografi, Grafis, Media Tiga Dimensi

2. Media Audio
Media yang mengandung pesan pembelajaran yang
berbentuk suara atau bunyi yang hanya dapat didengar.

3. Media Audiovisual
Mengandung unsur audio dan visual. Pesan yang disampaikan pun dan dilihat dan
didengar oleh siswa sehingga biasa disebut dengan media pandang dengar.
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Menurut Gagne, Briggs,& Wager (1992) ada tiga faktor yang


perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran.

a. Karakteristik media

Guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang karakteristik berbagai jenis media pembelajaran.
Pemahaman guru terhadap karakteristik berbagai media pembelajaran sangat diperlukan untuk menentukan jenis
media yang tepat digunakan dalam pembelajaran yang telah dirancang.

b. Karakteristik tujuan pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ditunjukkan dengan
dikuasainya kompetensi yang telah ditetapkan. Kemampuan yang terkandung dalam rumusan kompetensi
dapat berupa pengetahuan, keterampilan, atau sikap dan nilai. Setiap jenis kemampuan tersebut menuntut
pengalaman belajar yang berbeda.
c. Karakteristik Siswa

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.


Hal ini tentu menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran
yang dapat mengakomodasi perbedaan siswa tersebut.

a. Rancangan pembelajaran

Disamping ketiga faktor tersebut, terdapat beberapa faktor b. Ketersediaan alat pendukung

yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya: c. Tingkat keterbacaan media
d. Situasi dan kondisi kelas
B. Sumber Belajar

1. Pengertian dan Jenis-jenis Sumber Belajar

Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa sumber belajar merupakan segala sumber yang dapat
digunakan oleh siswa untuk mempermudah belajar.

Menurut Association of Educational and Communication Technology (AECT) sumber belajar adalah
semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam
belajar, baik secara terpisah maupun secara terintegrasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
AECT mengemukakan enam jenis sumber belajar

a. Pesan (message)
Pesan ialah informasi yang diteruskan oleh pihak lain dalam bentuk ide,
gagasan, fakta, pengertian, dan data. Dalam kaitannya dengan proses
pembelajaran, pesan adalah segala informasi dalam bentuk ide/gagasan,
fakta, dan/atau data yang disampaikan kepada siswa.

b. Orang (people)
Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, orang adalah manusia
yang berperan sebagai pengolah dan penyaji pesan pembelajaran, seperti
guru, pembimbing, dan nara sumber yang dilibatkan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Bahan (materials)
Bahan ialah sumber belajar yang berupa perangkat lunak
(software) yang mengandung pesan.

d. Alat (tools and equipments)

Alat adalah sumber belajar yang berupa perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran yang tersimpan dalam bahan (materials).

e. Teknik (techniques)

Teknik/metode yaitu prosedur atau alur yang dipersiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, dan
orang untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti simulasi, demonstrasi, pemecahan masalah.

f. Lingkungan (settings)
Lingkungan sebagai sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar atau di sekeliling siswa yang dapat di
manfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran secara lebih optimal.
2. Manfaat Sumber Belajar

Terdapat beberapa manfaat sumber belajar, diantaranya:

a. Memenuhi kebutuhan belajar siswa. Siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan untuk
melakukan kegiatan belajar sesuai minat dan kebutuhannya.
b. Memupuk dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran akan lebih menarik dan tidak
membosankan.
c. Meningkatkan kebermaknaan belajar. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
langsung dengan berbagai sumber belajar, siswa akan menguasai konsep/ keterampilan/sikap/nilai secara
komprehensif dan bermakna.
d. Meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Keterlibatan siswa dalam proses belajar akan meningkat.
3. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih sumber belajar.

a. Tuntutan Kurikulum
Keberhasilan siswa ditunjukan dengan menguasai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.

b. Taraf Berpikir dan Kemampuan Siswa


Sumber belajar yang digunakan dikelas I SD tentu akan berbeda dengan sumber belajar untuk kelas VI SD

c. Ekonomis
Menggunakan sumber belajar yang bermanfaat bagi peningkatan proses belajar siswa.

d. Kepraktisan dan Sederhana


Sumber belajar yang dipilih hendaknya yang mudah dipahami dan digunakan dalam pengaturan.

e. Fleksibel/Luwes
Sumber belajar yang dipilih hendaknya dapat digunakan dengan waktu yang tersedia dan kegiatan pembelajaran
yang dirancang.

f. Waktu yang Tersedia


Guru perlu merancang penggunaan sumber belajar yang memerlukan waktu khusu pada awal tahun ajaran atau awal
semester.
MODUL 12 :
MERANCANG KEGIATAN
PEMBELAJARAN

KB. I

Pengalaman
Belajar
A. PENGALAMAN
BELAJAR
1. Pengertian Pengalaman Belajar

interaksi antara orang yang sedang belajar ( siswa ) dengan


kondisi lingkungan eksternal secara aktif. Pengalaman
belajar adalah interaksi antara siswa dengan kondisi
eksternal ( yang semestinya dirancang dan dikembangkan
oleh guru ) sehingga siswa dapat merespons dan
memberikan reaksi terhadap kondisi yang diciptakan tersebut
sebagai proses belajar.
2. Jenis jenis Pengalaman Belajar

Tyler mengemukakan beberapa jenis pengalaman belajar dan langkah-


langkah yang dapat ditempuh untuk mengembangkan jenis-jenis
pengalaman tersebut,
a. Pengalaman belajar untuk mengembangkan keterampilan berfikir

- Mengenali kesulitan ada permasalahan yang tidak bisa dijawab saat


ini
- Mengidentifikasi masalah lebih jelas dengan analisis
- Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
- Memformulasikan hipotesis
- Menguji hipotesis dengan cara yang tepat
- Membuat kesimpulan sebagai pemecah masalah
b. Pengalaman belajar untuk memperoleh informasi

- Memilih informasi
- Mengarahkan situasi agar intensitas dan ragam
kesan terhadap informasi akan meningkatkan
potensi
- Menggunakan informasi penting secara berulang

c. Pengalaman belajar untuk membangun sikap sosial

- Asimilasi dengan lingkungan


- Sikap muncul dari pengaruh emosional dari bentuk
pengalaman tertentu
- Pengalaman traumatik
- Proses intelektual langsung
d. Pengalaman belajar untuk mengembangkan
minat

- Memberikan keleluasaan kepada siswa untuk


mengeksplorasi bidang yang dapat
mengembangkan minat dan untuk memperoleh
hasil yang memuaskan.

- Kegiatan yang memberikan kepuasan terkait


dengan pengalaman lain yang juga memberikan
kepuasan.

- Mengarahkan atau menata pengalaman belajar


untuk menjadikannya sebagai bentuk kegiatan
yang menarik.
B. PEMILIHAN PENGALAMAN
BELAJAR
Prinsip yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih pengalaman
belajar adalah, sebagai berikut :
1. Prinsip pertama, untuk tujuan atau kompetensi tertentu yang harus
dicapai.
2. Prinsip kedua, pengalaman belajar harus memberikan kepuasan
kepada siswa dalam melaksanakan bentuk tingkah laku yang
dimaksud dalam tujuan.
3. Prinsip ketiga, reaksi yang dikehendaki dalam pengalaman belajar
ada pada tingkat yang memungkinkan adanya keterlibatan siswa.
4. Prinsip keempat, banyak pengalaman belajar yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan yang sama.
5. Prinsip kelima, pengalaman belajar yang sama akan memunculkan
berbagai hasil atau outcome.
C. PRINSIP PRINSIP
MERANCANG PENGALAMAN
BELAJAR
1. Prinsip Mengaktifkan Siswa

Siswa yang tidak dapat bertanya saat belajar,


bukan berarti ia tidak aktif, sebab mungkin saja
pendengaran, pengelihatan, perasaan, pikiran dan
unsur lainnya aktif belajar.
John Dewey menyatakan “ belajar menyangkut apa
yang harus dikerjakan oleh dirinya sendiri. Untuk itu
imajinatif belajar harus muncul dari dirinya “
2. Prinsip Kesesuaian
Prinsip kesesuaian ini merupakan salah satu prinsip yang
menuntut hubungan antar siswa dengan guru untuk
dapat lebih saling menghargai dan menghormati. Kedua
komponen pembelajaran tersebut memiliki keterkaitan
dan harus saling bekerja sama apabila ingin memperoleh
hasil yang memuaskan.

3. Prinsip Memberikan Kepuasan


Guru sebagai perancang pembelajaran harus memikirkan dan berusaha
agar apa yang dilakukan memberikan kepuasan bagi anak didiknya.
Sebagai mana yang dijelaskan oleh Thorndike dalam law of effect bahwa
suatu ikatan stimulus dan respons akan terus berlanjut apabila individu
yang belajar memperoleh dampak yang menyenangkan.
4. Prinsip Pengalaman Belajar yang Sama
Menimbulkan Hasil yang Berbeda

Belajar pada dasarnya bersifat individu, jadi tidak mungkin bahwa suatu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan memberikan hasil yang
sama untuk setiap siswa.

5. Prinsip Variasi Pengalaman Belajar

Dalam merancang suatu pembelajaran, penting bagi guru untuk


menyediakan berbagai variasi pengalaman belajar. Variasi dapat
dilakukan dengan cara menyediakan pengalaman yang berbeda untuk
setiap kegiatan pembelajaran
KB 2

Metode Mengajar dan Prosedur


Pembelajaran
A. METODE MENGAJAR
1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode atau cara mengajar


dengan penyajian materi yang dilakukan melalui
penuturan dan penjelasan secara lisan oleh guru
kepada siswa.

Pada prinsipnya digunakan apabila topik atau materi


yang diajarkan adalah materi baru, siswa diperkirakan
akan mendapatkan kesulitan untuk mencari dan
mempelajari materi tersebut, jumlah siswa relatif
cukup banyak, fasilitas ruangan dan buku-buku
bacaan terbatas.
2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu metode penyajian


bahan pelajaran melalui berbagai bentuk pertanyaan
yang dijawab oleh siswa.

Prinsip penggunaan, pembelajaran menekankan pada


pengulangan , jumlah siswa relatif sedikit, bertujuan
untuk memotivasi belajar merangsang siswa berfikir,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan berbagai permasalahan, sebagai selingan
dalam penggunaan metode ceramah.
3. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode atau suatu cara penyajian bahan


pelajaran melalui wahana tukar pendapat berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh siswa
sebelumnya guna memecahkan suatu persoalan/permasalahan.

Prinsip yang digunakan dengan mempertimbangkan waktu yang


tersedia, bermaksud untuk membahas suatu topik, bermaksud
untuk menumbuhkan keberanian.
4. Metode Resitasi

metode atau cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk


melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk yang telah dipersiapkan
guru sehingga siswa dapat mengalami kegiatan belajar secara nyata.
Pada fase ini ada 2 fase yaitu fase resitasi dan fase belajar.

Fase belajar dimana siswa mengerkajan tugas dan fase resitasi adalah
siswa dimana siswa mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.
B. KRITERIA PEMILIHAN METODE
MENGAJAR
Berbagai metode dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Untuk itu, agar metode yang dipilih itu tepat
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang guru perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1. Faktor Tujuan
2. Faktor Materi/isi
3. Faktor Siswa
4. Faktor waktu
5. Kemampuan Guru
C. PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN
Pra pembelajaran
Pada tahap ni guru mempelajari kurikulum dan menguraikannya secara spesifik
untuk setiap kegiatan pembelajaran, mempelajari kemampuan awal siswa, dan
menyusun suatu rancangan utuh untuk satu atau dua kali pertemuan.
Kegiatan Awal
Tahap ini adalah tahap pembukaan kegiatan pembelajaran. Guru perlu
melakukan kegiatan yang dapat menarik siswa untuk mau belajar.
Kegiatan inti
Tahap ini merupakan tahap utama dalam kegiatan
pembelajaran. Guru menyajikan materi pelajaran dengan
menggunakan berbagai caa ( metode ) dan menggunakan
berbagai media.
Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup dalam suatu pembelajaran
merupakan kegiata generalisasi artinya guru
menyimpulkan apa yang telah dipaparkan dalam
kegiatan inti.
BAB III
KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memilih sumber belajar.
1. Tuntutan kurikulum
2. Taraf berpikir dan kemampuan siswa
3. Ekonomis
4. Kepraktisan dan sederhana
5. Fleksibel/luwes
6. Waktu yang tersedia
 
Pemilihan metode mengajar perlu memperhatikan faktor-faktor, seperti tujun pembelajaran atau
kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik materi/isi pelajaran, karakteristik siswa, waktu yang
tersedia, dan kemampuan guru.

Anda mungkin juga menyukai