dan
KONTRUKTIVISME
KELOMPOK 2
Penampungan kesan-kesan penginderaan jangka pendek atau sering disebut juga memori
inderawi merupakan komponen yang berfungsi menerima informasi baru. Komponen ini berfungsi
menerima dan menahan informasi dalam waktu yang sangat singkat. Dalam jumlah yang sangat
banyak yang dihasilkan dari proses pengindraan dan menahannya dalam waktu yang singkat,
yakni tidak lebih dari sua detik. Apabila informasi itu tidak diperhatikan, maka informasi itu akan
hilang.
Penampungan Kesan-kesan Penginderaan Jangka Pendek (STSS
A. Stimulus Psikofisik Variasi intensitas ukuran, suara, dan warna suatu stimulus dapat
memunculkan respon tertentu. Pendidik yang mengajar dengan menggunakan metode ceramah,
dan suaranya berirama secara teratur.
B. Stimulus emosional Banyak stimulus yang mampu membngkitkan respon emosi seseorang.
Buku yang berisi materi bacaan seperti peperangan, penemuan sesuatu yang unik dan
menakjubkan, merupakan materi yang mudah dipelajari dan mudaah di ingat oleh peserta didik,
karena isi bacaan dapat membangkitkan emosi.
D. Manding stimuli Mand merupakan pernyataan verbal yang memiliki konsekuensi tinggi. Dalam
pembelajaran misalnya, pendidik pada waktu menjelaskan materi pembelajaran tiba-tiba
menceritakan Sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan di sekitar peserta didik
Memori Jangka Pendek (STM) dan Memori Kerja
(WM) Kapasitas penampungan ini terbatas, kurang lebih tujuh penggal informasi.
Informasi tidak dalam bentuk penginderaan kasar sebagaimana di dalam STSS.
Informasi dapat digeser oleh informasi baru. STM adalah memori kesadaran, yakni
seseorang menyadari adanya informasi. Memori Kerja (Working Memory) memiliki
karakteristik seperti STM. STM adalah system penyimpanan yang mampu
menyimpan sejumlah informasi selama beberapa detik. Informasi yang masuk
kedalam STM dapat berasal dari STSS, atau dari LTM. Informasi yang berasal dari
STSS dan LTM kadang-kadang masuk secara bersamaan. Salah satu cara untuk
menyimpan informasi ke dalam STM adalah memikirkan atau mengucapkannya
secara terus-menerus. Proses mempertahankan informasi di dalam STN melalui
pengulangan disebut rehersa
Memori Jangka Panjang (LTM) Memori jangka panjang adalah bagian dari
system memori dimana sesorang menyimpan informasi untuk periode waktu
yang sangat lama. LTM memiliki kapasitas tidak terbatas dalam penyimpan
informasi. Informasi yng telah disimpan tidak ada yang hilang karena lupa.
Para teorisi belajar kognitif mebagi memori jangka panjang ke dalam tiga
bagian, yaitu:
a. Memori episodic Memori episodic merupakan memori tentang penglaman
personal, yakni semacam gambaran mental mengenai sesuatu yang telah
dilihat atau di dengar. Memori ini sukar dilacak kembali karena episode
kehidupan seseorang seringkali muncul secara berulangulang, sehingga
episode terakhir bercampur dengan memori sebelumnya.
b. Memori semantic Berisi tentang fakta dan informasi tergenaralisasi yang
telah diketahui sebelumnya, konsep-konsep, prinsip dan cara menggunakan
informasi tersebut, serta keterampilan pemecahan masalah dan strategi
belajar.
c. Memori procedural Menunjuk pada pengetahuan tentang cara mengerjakan
sesuatu, terutama dalam tugas-tugas fisik. Jenis memori ini disimpan di
dalam serangkaian pasangan stimulus-respon
Teori Belajar Konstruktivisme
a. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu diotak kalau materi yang harus
diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun
jejak materi itu terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat mengingatnya kembali. Jadi,
karena tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami
perubahanperubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
Penghalusan
Penegasan
Asimilasi
Interferensi itu terjadi dalam dua bentuk, yaitu :
a. Interferensi retroaktif, disebut juga inhibisi retroaktif. Interferensi retroaktif terjadi apabila
informasi yang telah dipelajari mengganggu peserta didik dalam mempelajari informasi
berikutnya.
b. Interferensi proaktif, disebut juga inhibisi proaktif. Interferensi proaktif terjadi apabila informasi
yang baru dipelajari mengganggu seseorang dalam mengingat informasi yang telah dipelajari
sebelumnya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan teori belajar kognitif di atas, dapat kami simpulkan sebagai
berikut. Belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi terutama
pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar.
Dengan kata lain, aktivitas belajar manusia ditentukan pada proses internal dalam
berpikir yakni pengolahan informasi. Teori belajar kognitif lebih menekankan arti
penting proses internal, mental manusia. Tingkah laku manusia yang tampak, tak
dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti: motivasi,
kesengajaan, keyakinan dan sebagainya. Teori belajar kontriktivisme adalah
bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery) dan transformasi
informasi kompleks yang berangsung pada diri seseorang. Perilaku manusia tidak
ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang
ada pada dirinya sendiri.
TERIMAKASIH