Anda di halaman 1dari 11

ANTROPOLOGI KESEHATAN

F ITR IAN I
KEBUDAYAAN DAN RUMAH SAKIT
1. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter,
perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Beberapa jenis-jenis rumah sakit
a. Rumah sakit umum
b. Rumah sakit terspesialis
c. Rumah Sakit penelitian/ pendidikan
d. Rumah sakit lembaga/ perusahaan
Kebudayaan Rumah Sakit

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang unik dan


kompleks karena ia merupakan institusi yang padat karya,
mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri serta fungsifungsi yang
khusus dalam proses menghasilkan jasa medik dan
mempunyai berbagai kelompok profesi dalam pelayanan
penderita. Di samping melaksanakan fungsi pelayanan
kesehatan masyarakat, rumah sakit juga mempunyai fungsi
pendidikan dan penelitian
Rumah sakit di Indonesia pada awalnya dibangun oleh
dua institusi. Pertama adalah pemerintah dengan maksud
untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
umum terutama yang tidak mampu
Kedua adalah institusi keagamaan yang membangun rumah
sakit nirlaba untuk melayani masyarakat miskin dalam rangka
penyebaran agamanya.
Hal yang menarik adalah adanya perubahan orientasi
pemerintah tentang manajemen rumah sakit dimana kini rumah
sakit pemerintah digalakkan untuk mulai berorientasi
ekonomis. Untuk itu, lahirlah konsep Rumah Sakit Swadana
dimana investasi dan gaji pegawai ditanggung pemerintah
namun biaya operasional rumah sakit harus ditutupi dari
kegiatan pelayanan kesehatannya.
Dengan demikian, kini rumah sakit mulai memainkan peran
ganda, yaitu tetap melakukan pelayanan publik sekaligus
memperoleh penghasilan (laba ?) atas operasionalisasi
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Pelayanan rumah sakit yang baik bergantung dari
kompetensi dan kemampuan para pengelola rumah sakit.
Untuk meningkatkan kemampuan para pengelola rumah
sakit tersebut selain melalui program pendidikan dan
pelatihan, juga diperlukan pengaturan dan penegakan
disiplin sendiri dari para pengelola rumah sakit serta adanya
tanggung jawab secara moral dan hukum dari pimpinan
rumah sakit untuk menjamin terselenggaranya pelayanan
yang baik.
Selain itu dalam perkembangan teknologi dan berbagai
bidang yang lainnya tercipta sebuah istilah yang
menandakan sebagai suatu Budaya dalam lingkup kesehatan
istilah tersebut ialah Komite Etik Rumah Sakit (KERS),
dapat dikatakan sebagai suatu badan yang secara resmi
dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin perawatan
kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk
menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah
sakit. KERS dapat menjadi sarana efektif dalam
mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak yang
terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan
masyarakat tentang berbagai masalah etika hukum
kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di
rumah sakit.
Karakteristik Kebudayaan Rumah Sakit
(Organisasi)
Pertama, asumsi karyawan tentang keterkaitan lingkungan
organisasi yang menunjukkan bahwa organisasi mereka
didominasi dan sangat dipengaruhi oleh beberapa pihak
eksternal, yaitu pemilik saham, Departemen Kesehatan
sebagai pembina teknis, dan masyarakat pengguna jasa
kesehatan sebagai konsumen.
Kedua, tentang pandangan karyawan mengenai bagaimana
sesuatu itu dipandang sebagai fakta atau tidak (kriteria
realitas) dan bagaimana sesuatu itu ditentukan sebagai benar
atau tidak (kriteria kebenaran)
Ketiga, tentang pandangan karyawan berkenaan dengan
hakikat sifat dasar manusia. Sebagian besar karyawan
rupanya berasumsi bahwa manusia atau teman sekerja
mereka itu memiliki sifat yang pada dasarnya baik, yaitu
rajin bekerja, sangat memperhatikan waktu kerja (masuk
dan pulang kerja tepat waktu), siap membantu pekerjaan
rekan-rekan lainnya. Namun demikian mereka juga
berpandangan bahwa sifat ini tidak selamanya berlaku
konsisten.
Keempat, mengenai asumsi karyawan tentang hakikat
aktivitas manusia yang menunjukkan bahwa aktivitas
manusia itu harmoni atau selaras dengan aktivitas
organisasi.
Kelima, berkenaan dengan asumsi hakikat hubungan
manusia yang hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antar
karyawan lebih bersifat kekeluargaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai