Anda di halaman 1dari 35

Modul 8

SUMBER -SUMBER HUKUM DALAM


ISLAM
Al-Quran Sumber Hukum yang
Pertama dan Otoritasnya
 Al-Qur’anul Karim merupakan Sumber Hukum
yang Pertama dan Utama dalam Islam.
a. Firman atau wahyu Allah yang mutlak benar,
mutlak pasti dan tetap abadi. Q.S. Yunus, 10:37:
b. Memiliki ayat-ayat Muhkamat dan ayat-ayat
Mutasyabihat
c. Diturunkan secara berangsur-angsur baik di
Mekah maupun di Madinah selama 23 tahun
d. Diturunkan dalam bahasa Arab, terdiri dari 6236
ayat,77.934 kata dan 323.621 huruf, QS, Yusuf
12:2
Nama lain dari Al-Quran
 Alkitab : Sesuatu yang ditulis atau dicatat. Ad Dukhon, 44:2.
dapat dibaca manusia sampai kiamat nanti.
 Al-Furqan : Penjelas antara yang hak dan yang batil.
 Adz Dzikra Peringatan. Baik secara Afirmasi maupun dalam bentuk Warning.
 At-Tanzil Tidak bercampur dengan pemikiran manusia
 Al-Quran Bacaan
 Nur Pencerahan atau Pencahayaan, Q.S. An-Nisa, 4:174.
 Mubin : Penjelas dan Penjelasan
 Huda : Petunjuk. Q.S. At-Taubah, 9:33.
 Syifa' : Penyejuk atau obat rohani. Q.S. Al- Isra'. 17:82."Mahuwa Syifa un"
 Rahmah : Kasih Sayang Allah. Q.S. An Naml. 27:77. "lahudan warahmah"
 Mau'izhoh Nasehat yang bermutu dan tepatguna. QS. Yunus.10:57
 Basyir : Kabar gembira agar manusia berpacu untuk keberhasilan
 Al-Kalam : Ucapan Allah, Maha benar maha suci
 Nazhir : Peringatan (warning)
 Mubarok Pemberi berkat.
Kebenaran isi kandungan Al Quran

1. Tentang akidah atau keimanan


2. Tentang syariat atau hukum :
3. Tentang Akhlak, Etika dan Moral yang dikenal
dengan sumber nilai
4. Tentang Ilmu Pengetahuan
5. Tentang Kisah atau Sejarah
6. Tentang alam gaib (Informasi )
7. Tentang Janji baik dan janji buruk (wa’ad dan
wa'id)
8. Tentang terapi dan hidayah
Keistimewaan Al Quran dari Kitab Suci
yang lain
 Unggul dari segi bahasa dan sastra (sistematik surat
dan ayat serta bahasa)
 Unggul dalam fakta dan sejarah dan budaya umat
manusia masa lalu ( kaum Saba, Kaum Nabi Luth)
 Unggul dari segi kebenaran informasi (faktanya mutlak
dan pasti) objektifitas dari Al Quran
 Kaya dengan referensi ilmu pengetahuan dunia dan
Akhirat (Analitik Al Quran)
 Mampu menjelaskan peristiwa; masa lampau, sedang
dan akan terjadi, baik di dunia maupun di akhirat
(Metodologi Al Qur’an)
 Mudah dihapal oleh manusia.
Komitmen seorang muslim terhadap
Al Qur’an
 Mengimani, menyakini bahwa Al Qur’an
adalah Kalamullah
 Selalu membacanya
 Mempelajari dan menghayati isinya
 Mengamalkan isi kandungan Al Quran
 Memelihara dan menjaga kesucian dan
kemurniannya.
Otoritas Al Quran sebagai Sumber
Hukum
• Merupakan kaedah hukum yang fundamental
(sumber hukum pertama dan utama)
• Sebagai payung hukum dalam amar ma'ruf nahi
mungkar
• Sebegai referensi pengembangan ilmu
pengetahuan dalam segala bidang (resources of
theoritical contruction) yang sangat valid dan
universal.
• Pedoman hidup dalam mewujudkan keselamatan
hidup di dunia dan di akhirat.
Klasifikasi otoritas hukum dalam Al
Quran
 The Concise Injunction Perintah Allah dalam Al Quran,
namun tidak ditemui penjelasannya tentang tata cara
pelaksanaannya (sholat, puasa).
 The Concise and detail injuction Perintah Allah sangat jelas
tertulis dalam Al quran, sedangkan penjelasan perintah
Allah tersebut diperoleh dari hadits atau sumber lain
(aturan tentang hubungan muslim dengan non muslim).
 The detailed Injuction Perintah Allah yang sangat jelas
dalam Al Quran dan tidak diperlukan lagi suatu penjelasan
tambahan (Hukum had/ hudud= hukuman)
 Fundamental Principles guidance penjelasan Prinsip-
prinsip yang pasti, rinci (clear cut), maka untuk
menentukan hukum atas hal-hal tersebut diambilkan dari
proses Ijtihad.
Nama-nama Firman Allah sebelum Al-
Quran
• Kitab Taurat QS. Al Baqarah.2:53, QS. Ali Imran. 3:48,
QS. Al Maidah. 5:44, QS. Al An’am. 6:91
• Kibab Zabur QS. Ali Imran. 3:184, QS. An Nisa'. 4:163,
QS. Isra'. 17:55, QS. Al Anbiya. 21:105, QS. An Nisa:163.
• Kitab Injil QS. Ali Imran..3:48 dan 65. QS. Al Maidah.
5:46,47,66,68, QS. Al Hadid. 57:27,
• Al Quran Al Baqarah. 2:2.4,23.41. QS. Ali Imran.
3:3.4.7.58 .108, QS. Hud. 11:17,110, QS, Ibrahim.
14:52, QS. Al Baqarah : 23.
• Shuhuf Ibrahim QS. Maryam. 19:53, QS. Al-'Ala, 87:19
QS. Al 'Alaa:19.
• Shuhuf Musa QS. Maryam. 19:51 "
B. Hadits Sumber Hukum yang Kedua
dan Otoritasnya
1. Hadis adalah segala ucapan, perbuatan, dan keadaan
Nabi Muhammad SAW, (peneguhan kebenaran
dengan alasan), maupun diskripsi sifat-sifat NabiSAW
2. sunah, kabar, dan atsar. Menurut sebagian ulama
cakupan sunah lebih luas karena dinukil dari Nabi
SAW baik berupa perkataan, perbuatan, takrir,
maupun pengajaran, sifat, kelakukan, perjalanan
hidup baik sebelum masa kerasulan maupun
sesudahnya. Titik berat penekanan sunah adalah
kebiasaan normatif Nbi SAW.
Jenis hadis berdasarkan sumbernya
1. Hadis Qudsi.(hadis Ilahi/hadis rabbani) adalah suatu
hadis yang berisi firman Allah SWT yang disampaikan
kepada Nabi SAW, kemudian nabi menerangkanya
dengan mengunakan sususunan katanya sendiri serta
menyandarkannaya kepada Allah.SWT dengan kata
lain bahwa hadis qudsi adalah hadis yang maknanya
berasal dari Allah SWT, sedang lafadlnya berasal Nabi
Muhammad SAW. Dengan demikian hadis qudsi
berbeda dengan hadis nabawi.
2. Hadis Nabawi (nabi) yaitu hadis yang lafadl maupun
maknanya berasal dari Nabi Muhammad.SAW sendiri.
Unsur-unsur Hadis (kelengkapan )
1. Rawi ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan
hadis dalam suatu kitab yang pernah didengarnya atau
diterima dari seseorang (gurunya) menyampaikan hadis
disebut merawikan hadis.( menyebutkan namanya
dibelakang matan/isi hadis dengan ungkapan “Akhrajahu /
rawahu” diriwayatkan).
2. Sanadadalah jalan yang menyampaikan kita kepada
matan hadis atau rentetan para rawi yang menyampaikan
matan hadis yang sering disebut musnad/musnid/isnad.
Musnid adalah orang yang menerangkan hadis dengan
menyebut sanadnya.
3. Matan adalah materi atau teks hadis berupa ucapan,
perbuatan, dan takrir yang terletak setelah sanad.Matan
disebut juga “Sabda Nabi SAW”.
Bentuk pertama pembagian hadis ;
1. Hadis Mutawatir
2. Hadist masyhur
3. Hadis ahad.
4. Dhaif
Bentuk yang kedua yaitu ahad terbagi
;
1. Hadits Mutawatir : adalah hadis yang diriwayatkan
oleh sejumlah orang pada setiap tingkat sanadnya
mustahil berdusta karenanya diyakini kebenaranya
(mutawatir). Betul-betul bersumber dari Nabi SAW qath’i
al-wurud (sesuatu yang pasti datangnya), maka hadis
mutawatir wajib diamalkan dalam seluruh aspek,
termasuk dalam bidang aqidah.
2. Hadits Masyhur : adalah hadis yang diriwayatkan
oleh tiga rawi atau lebih tetapi tidak mencapai derajat
mutawatir. Sumbernya dari Rasullah dan diriwayatkan
oleh beberapa orang sahabat.
3. Hadits Ahad : adalah hadis yang tidak mencapai
syarat mutawatir. Sumbernya dari Rasullah dan
diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat.
Integritas dan kwalitas hadits atau
segi nilai sanadnya
1. Hadits Shahih : Diriwayatkan oleh sejumla orang
• perawi yang adil, jujur, benar dan teliti, cermat
serta tidak pernah melakukan perbuatan
terlarang.memenuhi persyaratan.
• Sanadnya bersambung.
• Diriwayatkan oleh orang yang adil,istiqamah,
berakhlah baik
• Tidak fasik terjaga muru’ahnya (kehormatannya)
• Kuat hafalanya (dhabith)
2. Hadits Hasan : adalah Hadits yang sanadnya
tersambung diriwayatkan oleh perawi yang adil, jujur
tetapi tidak sempurna dhabitnya kurang valid
pemeliharaannya.

3. Hadits Dhaif atau Lemah: ialah hadis yang tidak


memenuhi syarat sahih dan hasan, sanadnya
terputus .diriwayatkan oleh perawi yang memenuhi
persyaratan sebagai perawi hadits yang terdapat pada
perawi hadits shahih dan hasan.  
Hadis dhaif terbagi; Hadis mursal,munqathi’, mu’dal,
mudallas, mu’allal, , maqlub,mudhaaf, syazz, munkar,
matruk
Otoritas Sunnah Sebagai Sumber
Hukum Islam
• Penyampai kalamullah (Al-Quran), merupakan satu susunan
yang sistematis analitis, objektif dengan satu metode ilmiah
yang kita sebut dengan Al Quran
• Penjelas makna Al Quran, memberikan definisi terhadap kata-
kata khusus, penegasan maksud penjelas kata-kata yang
mengandung syarat, pengecualian dan mengenai teori ilmu.
• Menerangkan dan menetapkan hukum yang tidak dijelaskan
dalam Al-Quran
• Sunnah Rasul disamping menjelaskan ayat-ayat Al Quran juga
berfungsi sebagai dasar dalam menfungsikan makna atau
himbauan Al-Quran
• Sunnah Rasul juga menetapkan suatu hukum yang secara jelas
tidak tersurat dalam Al Quran,
Komitmen seorang muslim terhadap
sunnah Rasul/ hadis
• Pedoman hidup untuk urusan dunia dan
akhirat
• Dijadikan referensi dalam hal ibadat dan
muamalat dan lain-lain
• Mengkaji dan menghayatinya dengan baik
sehingga dapat mengambil mana hadits yang
mutawatir, shahih dan seterusnya.
 
IJTIHAD & kedudukannya:
• Ijtihad adalah menggunakan ratio atau akal
guna menemukan suatu ketetapan hukum yang
tidak ditetapkan secara tegas dalam al-Qur’an
dan as-Sunnah.
• Ijtihad merupakan sumber hukum yang ketiga
setelah al-Qur’an dan as-Sunnah.
• Hasil ijtihad adalah ij’ma’ (consensus) ulama,
qiyas (analogi), Urf(tradisi), mashlalih mursalah (
kepentingan umum).
Metode Ijtihad
1. Ijma', kesesuaian pendapat para ahli mengenai suatu masalah pada
suatu tempat
2. Qiyas, menyamakan hukm sesuatu hal yang ketentuannya tidak
terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah.
3. Istidhal, Menarik kesimpulan dari adat istiadat, yang belum dihapus
oleh Syariat Islam.
4. Masalih al-Mursalah, Hukum guna kemaslahatan masyarakat atau
kepentingan umum yang ketentuannya tidak terdapat pada
AlQuran dan Sunnah atau Hadits.
5. Istihsan, Menentukan hukum yang tepat menurut suatu keadaan.
6. Istisab, Melaksanakan hukum yang ada sebelum ada hukum yang
baru untuk membatalkannya .
7. Urf (Adat Istiadat), Kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat yang
tidak bertentangan dengan Islam.
Ijtihad sumber hukum yang ketiga
dan otoritasnya
• Pengertian Ijtihad. Daya upaya akal dalam
melahirkan hukum yang berdasarkan kepada
Al- quran dan sunnah atau Hadits dengan
syarat yang ada
Syarat-syarat untuk bisa berijtihad;
1. Memahamih al-qur’an dengan sebab turunnya,
memahami nasikh mansukh,(hukum yang menghapus dan
dihapus;
2. Memahami hadis, ilmu-ilmu hadis, sebab munculnya hadis
(asbab al-wurud);
3. Mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang bahasa
Arab;
4. Mengetahui tempat-tempat ijmak;
5. Mengetahui ushul fikih;
6. Mengetahui maksud-maksud syariat;
7. Memahami masyarakat dan adat istiadat;
8. Bersifat adil dan bertakwa.
Otoritas Ijtihad sebagai sumber hukum
• Sebagai komplemen hukum dalam Islam
• Berdasarkan kepada Al-Quran dan Hadits
• Untuk kemaslahatan umum
• Hanya pada kasus-kasus tertentu
(pengembangan)
• Kondisionalmasyarakat.
Komitmen Seorang Muslim terhadap
Sumber Hukum Islam
• Meyakini kebenaran dan kemurnian Al-Quran
dan sunnah
• Al-Quran dan Hadits harus dijadikan pegangan
dan pedoman dalam setiap aspek kehidupan
• Meletakkan urutan-urutan sumber hukum
tersebut secara luas tepat.
• Ijtihad hanya dijadikan sebagai pelengkap
dalam hukum Islam.
Corak mazhab fiqh
1. Maliki bercorak tradisional mengambil
pemikiran Imam Malik.
2. Hanafi bercorak rasional mengambil pemikiran
Imam Abu Hanifah(Hanafi);
3. Hanbali bercorak tradisional mengambil
pemikrian imam Ahmad bin Hanbal (Hanbali);
4. Syafi’I bercorak gabungan antara pemikiran
rasional imam Hanafi dengan pendekatan
tradisional Iman Malik.
Hukum wad’i
Hukum taklifi
Hukum islam sebagai sumber
hkum positif
Tujuan Syariat Islam(maqasid asy-
syariah)
• Syari’at Islam diturunkan kepada manusia agar
mencapai kemashlahatan.
1.menjaga(memelihara) agama;
2.Menjaga (memelihara) jiwa;
3.Menjaga (memelihara) akal;
4.Menjaga (memelihara) keturunan;
5.Memelihara(menjaga) harta.
3 kebutuhan manusia yang perlu
dipelihara eksistensinya
1. Daruriyah (keperluan) untuk memelihara eksistensi 5
maqasid asy-syariah, seperti shalat, puasa, dan
zakat( eksistensi agama)
2. Hajjiayah (kebutuhan) memelihara hubungan dengan
kelasterian dan keseimbangan alam /ekosistem dengan 5
maqasid asyariah.misalanya puasa sangat sulit bagi orang
musafir/sakit (bolehqada puasa)
3. Tahsiniyah(perbaikan) untuk menunjang ke 5 maqasid asy-
syaria’ah yang berhubungan akhlak mulia baik bidang
ibadah maupun muamalah, sperfti menutup aurat,
pergaulan suami isteri.
Ciri syari’at islam
1. Hukum-hukumnya bersifat umum sehingga terbuka
kemungkinan berijtihad untuk penyesuaian dengan
perkembangan zaman dan dinamika masyarakat;
2. Hukum-hukumnya ditetapkan didasarkan atas
pertimbangan keagamaan dan akhlak.
3. Adanya balasan rangkap yang diperoleh karena
melaksanakan hukum itu yaitu didunia dan diakhirat;
4. Hukumnya bersifat kolektif untuk kepentingan
kemaslahatan umum (li masalih al-ammah)
Syasi’at islam tidak memberatkan
1. Hukum-hukum Islam tidak memberatkan
2. Penerapan suatu hukum untuk merubah prilaku
buruk suatu masyarakat secara berangsur
angsur(kebiasaan minum khamar”la takrabushalatan
wa antum sukara”;
3. Penetapan suatu hukum sesuai dengan kebutuhan
dan kebaikan orang banyak;
4. Hukum ditetapkan berdasarkan persamaan hak dan
keadilan bagi semua” “in fatimata binti Muhammad
syaraq la qatha’tu aidiyaha”
Aspek-aspek syari’at islam
1. Aspek Aqidah/ teologi (airan Khawarij,
Murjiah, Mauktazilah, asy’ariyah, dan
maturidiyah (disebabkan karena perbedaan
penafsiran terhadap ajaran-ajaran islam yang
berkisar tentang dosa besar, kafir, mukmin,
sifat-sifat Tuhan, perbuatan manusia.
2. Aspek ibadah mencakup seluruh perilaku
manusia yang dilakukan untuk mencapai
keridhaan Allah swt, ada mazhab Maliki,
Hanafi, Hambali, dan Syafi’i.
3. Aspek Hukum dalam bentuk fleksibel supaya tidak kaku
dalam mengatur masyarakat dan tidak ketinggalan
zaman. Ada 368 ayat al-qur’an yang beicara soal hukum.
4. Aspek Tasawuf yang membawa manusia lebih mendekat
kepada AllahSwt untuk memperoleh hubungan langsung
dengan Tuhanya sehingga seseorang menyadiri benar
bahwa ia berada dihadirat Tuhan, melalu tahapan
maqamat(station) tobat, zuhud,
sabar,tawakal,ridha,cinta,ma’rifat, ittihad .
5. Aspek filsafat mulai dikenal dengan penterjemahan
buku-buku filasfat kedalam bahasa Arab (masa khalifah
Abbasiyah) yang berkaitan dengan hakikat penciptaan
manusia, roh, jiwa, hari akhir, penciptaan alam dll..
6. Aspek politik penentuan pengganti Nabi Saw
dalam urusan negara dan agama, muncul
Khawarij, Sunni, syi’ah.
7. Aspek sejarah melalui 3 priode:
a. klasik(ekspansi) integrasi dan kemajuan
bidang ilmu,
b. pertengahan islam alami kemunduran, dan
c. moderen kebangkitan islam(lahir pemikir-
pemikir/pembaharu.

Anda mungkin juga menyukai