Anda di halaman 1dari 10

KONSEP RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

KELOMPOK 3
1.OLIVIA FEBRIKA KARANI (2002008)
2.APRIELLA C.S. SIMANGUNSONG
(2002045)
3.MISNA RAHIM (2002058)
4.PERMITA SARI (2002062)
5.WINDI PRATIWI (2002070)
DEFINISI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan
perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga
terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terintrupsi oleh suatu intervensi
preventive maupun terapetik.
Manfaat mengetahui Riwayat Alamiah Penyakit

1. Untuk Diagnostik, masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penetuan jenis penyakit, Misalnya KLB
2. Untuk Pencegahan: Dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah dicari titik potong yang
penting dalam upaya pencegahan penyakit
3. Untuk Terapi : Biasanya diarahkan pada fase yang lebih awal , sebab jika pada tahap perjalanan penyakit terapi
yang tepat sudah diberikan akan lebih baik hasil yang dicapai
Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit

1. Tahap pre-patogenesa
2. Tahap Patogenesa:
•Tahap inkubasi
•Tahap penyakit dini
•Tahap penyakit lanjut
•Tahap akhir penyakit
Tahap Pre-Patogenesa

Pada tahap ini telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih diluar tubuh
manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk kedalam tubuh pejamu. Pada
keadaan ini belum ditemukan adanya tanda – tanda penyakit dan daya tahan tubuh pejamu masih kuat dan dapat
menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat
Tahap Patogenesa

1. Tahap inkubasi
Masa inkubasi adalah rentan waktu yang berlalu di antara waktu inokulasi dan waktu penampakan tanda atau
gejala pertama penyakit.
2. Tahap penyakit dini
Tahap penyakit dini dihitung mulai dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini pejamu sudah jatuh
sakit tetapi sifatnya masih ringan. Umumnya penderita masih dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dan karena
itu sering tidak berobat.
3. Tahap penyakit lanjut
Penyakit makin bertambah hebat, pada tahap ini penderita tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dan jika datang
berobat, umumnya telah memerlukan perawatan.
4. Tahap Penyakit Akhir
a. Sembuh sempurna (bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti keadaan sebelumnya/bebeas
dari penyakit)
b. Sembuh tapi cacat. Penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit, tapi kesembuhannya tak sempurna, karena
terjadi cacat (fisik, mental maupun sosial) dan sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ
tubuh penjamu.
c. Karier. Pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala penyakit tak tampak lagi, tetapi dalam
tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit, yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun
akan dapat kembuh kembali.
d.Kronis. Pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala penyakit tidak berubah, tidak
bertambah berat maupun ringan. Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit.
e. Meninggal. Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati lagi, sehingga berhentinya
perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia.
Konsep Tingkat Pencegahan Penyakit (Level of Prevention)

1. Pencegahan Primordial
Berupa Upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak dapat berkembang
karena tidak adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan Faktor
Resiko untuk munculnya statu penyakit.
2. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
seperti promosi kesehatan dan pencegahan khusus. Sasarannya ialah faktor penyebab, lingkungan & pejamu.
3. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)
seperti diagnosis dini serta pengobatan tepat. Sasarannya ialah pada penderita / seseorang yang dianggap menderita
(suspect) & terancam menderita. Tujuannya adalah untuk diagnosis dini & pengobatan tepat
4. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention)
seperti pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi. Sasarannya adalah penderita penyakit tertentu. Tujuannya ialah
mencegah jangan sampai mengalami cacat & bertambah parahnya penyakit juga kematian dan rehabilitasi
Manfaat RAP dalam epidemiologi

Dari RAP dapat diperoleh beberapa informasi penting, antara lain:


1. Masa inkubasi atau masa latent.
2. Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan onformasi dama menegakkan diagnosis
3. Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita kejadian penyakit menurut musim (season) kapan
penyakit itu lebih frekuen kejadiannya
4. Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian
penyakit.
5. Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai