Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI KLINIS ANEMIA

1. NI NYOMAN SARMINI 9. RIZKI AMALIA DEWI SARTIKA


2. NUR TAUHIDDAH 10.ROSITA DEWI ANGGRAINI
3. NURUL KURNIATI 11.SAHRIANA
4. OPI ERNAWATI S. ORA 12.SITI DANELA
13.SITI FATIMAH
5. PAIZAH
14.SRI ERNAWATI
6. RABIATUL ASTUSTI
15.SURIA SUCI LESTARI
7. REKKA KARTINI
16.SYANTI KOMALA DEWI
8. RIRIN APRIANI
17.TEGUH BAMBANG SETIADI
PENDAHULUAN
• Anemia merupakan satu kelainan darah yang terjadi
ketika kadar sel darah merah dalam tubuh menjadi
terlalu rendah.
• Anemia (kurang darah) terjadi bila kadar Hb kurang dari
normal (< 12 gr/dl) yang berakibat daya tahan tubuh,
kemampuan dan konsentrasi belajar, mengahambat
tumbuh kembang dan membahayakan kehamilan.
• Anemia sebenarnya tanda dari proses penyakit, bukan
penyakit itu sendiri.
• Saat ini ada lebih dari 400 jenis anemia yang telah
teridentifikasi di dunia. Namun, ada 9 macam anemia
yang paling umum terjadi, di antaranya:Anemia
aplastik, anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi
vitamin, anemia sel sabit, anemia thalasemia, anemia
defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase, anemia
hemolitik autoimun, diamond blackfan anemia,
anemia fanconi.
• Tetapi pada kesempatan ini kami akan membahas
tentang anemia defisiensi besi, anemia aplastik dan
anemia hemolisis
A. Anemia Defisiensi Besi
a. Definisi
• Anemia defisiensi besi: keadaan dimana kadar Hb < normal yang
ditandai dengan tidak cukupnya deposit besi di dalam tubuh.
• Keadaan ini terjadi ketika cadangan besi di tubuh tidak cukup
menunjang laju produksi sel darah merah dan sintesis heme di
sumsum tulang, guna mempertahankan normalnya sel darah merah
serta konsentrasi Hb dalam sirkulasi.
b. Faktor Penyebab
1. Kebutuhan yang meningkat
2. Kurangnya besi yang diserap
3. Pada anak yang kurang gizi
4. Infeksi
5. Perdarahan saluran cerna
c. Klasifikasi
Secara morfologis keadaan ini diklasifikasi sbg Hipokrom mikrositer
di sebabkan karena cacat pada sintesa Hb dimana MCV, MCH dan MCHC
kurang
c. Jenis Pemeriksaan
 Anamnesa: mencari faktor predisposisi dan etiologi
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan lab: darah rutin, indeks eritrosit, retikulosit,
saturasi morfologi darah tepi, pemeriksaan status besi (Fe
serum, TIBC, transferin, FEP, ferifin)
d. Resiko Terberat
 Penghancuran sel darah merah yang berlebihan/ anemia
hemolitik
 Kehilangan darah
 Produksi sel darah merah yang tidak optimal, terjadi jika
sumsum tulang tidak membentuk sel darah merah dalam
jumlah yang cukup yang diakibatkan karena virus, paparan
zat kimia beracun, obat-obatan
B. Anemia Aplastik
a. Definisi
Anemia aplastik: suatu gangguan sel induk di sumsum tulang belakang yang
dapat menyebabkan kematian. Anemia aplastik di sertai oleh pansitopenia
atau bisitopenia pada darah tepi
b. Penyebab
Sebagian besar penyebabnya tidak di ketahui (idiopatik), sebagian besar
etiologi dilakukan melalui penelitian epodemiologik.
Faktor penyebab anemia aplastik:
1. Primer
- Kelainan kongenital
- Ideopatik
2. Sekunder
- Radiasi
- Bahan Kimia
- Obat-obatan
- Virus
c. Klasifikasi
Secara morfologis di klasifikasi sebagai normositik normokrom
disebabkan karena pendarahan dan terdapat tanda-tanda infeksi
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat di jumpai:
- Hematologi lengkap
- Retikulosit
- Pemeriksaan sum-sum tulang
e. Resiko terberat
- 2/3 pasien meninggal sekitar 6 bulan setelah diagnosis ditegakkan
- Kurang dari 10 – 20 % sembuh tanpa transplantasi sum-sum
tulang
- 1/3 pasien meninggal akibat pendarahan dan infeksi yang tidak
teratasi
C. Anemia Hemolitik
a. Definisi
Anemia yang disebabkan oleh hemolisis yaitu pemecahan eritrosit
dalam pembuluh darah sebelum waktunya (umur eritrosit jadi lebih
pendek)
b. Penyebab
– Faktor Intrinsik
– Yaitu kelainan yg terjadi pada metabolisme dalam eritrosit itu
sendiri
– Faktor Ekstrinsik
– Yaitu kelainan yang terjadi karena hal di luar eritrosit yang terjadi
akibat reaksi non imunitas (bahan kimia dan obat-obatan) dan
karena infeksi, plasmodium.
C. Klasifikasi
Secara morfologis di klasifikasi sebagai normositik normokrom
disebabkan karena perdarahan dan terdapat tanda-tanda infeksi
d. Jenis Pemeriksaan
1. Coombs Test
2. G6PD
3. Gambaran Darah Tepi
4. Haptoglobin
5. Hematologi Lengkap
6. Retikulosit
7. Analisa Hb (HPLC)
8. Bilirubin (Total/Direk/Indirek)
e. Resiko terberat Anemia Hemolitik
- Bila tidak ditangani maka dapapt menyebabkan komplikasi yang serius
seperti aritmia, kardiomiopati, dan gagal jantung.
- Komplikasi lain yang dapat timbul adalah batu empedu
- Anemia hemolitik berat yang sering mendapat transfuse juga bisa
menyebabkan kelebihan besi

Anda mungkin juga menyukai