Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 2

GANGGUAN SEL DARAH MERAH


(ANEMIA DEFISIENSI BESI,
ANEMIA MEGALOBLASTIK,
ANEMIA APLASTIK)”
Nama kelompok

1. LALE KARLINA PUTRI SAKINAH


2. YOGI PRAKUSYA PRATAMA
3. SRI KURNIATI
4. NURLAILIRIZKI AMALIA
5. ZOHRIAH
 Anemia adalah kondisi dimana seseorang
tidak memiliki cukup sel darahmerah yang
sehat untuk membawa oksigen yang cukup
ke jaringan tubuh. Anemiaadalah suatu
kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih
rendah dari biasanya.
1.Anemia Defiesiensi Besi

 Anemia defisiensi besi adalah anemia yang


disebabkan oleh kekurangan zat besi yang
dibutuhkan untuk sintesis hemoglobin.
Menurut WHO dikatakan anemia bila :
 Laki dewasa : hemoglobin < 13 g/dl
 Wanita dewasa tak hamil : hemoglobin < 12 g/dl
 Wanita hamil : hemoglobin < 11g/dl
 Anak umur 6-14 tahun : hemoglobin < 12g/dl
 Anak umur 6 bulan-6 tahun : hemoglobin < 11g/dl
 
Etiologi

 Defisiensi besi dapat terjadi karena


1 .penurunan cadangan besi saat lahir (bayi
prematur, gemeli, pendarahan perinatal, dan
penjepitan umbilikus terlalu dini),
2.masukan besi kurang atau ketersediaan besi dalam
makanan rendah,
3.kebutuhan besi meningkat karena proses tumbuh
kembang, dan
4. peningkatan kehilangan besi (akibat diare atau
perdarahan gastro intestinal)
Patofisiologi
 Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis
anemia yang paling sering dijumpai di dunia.
Keadaan ini merupakan serangkaian proses yang
diawali dengan terjadinya deplesi pada cadangan
besi, defisiensi besi dan akhirnya anemia defisiensi
besi.
defisiensi besi akan melalui 3 stadium yaitu:
 stadium I: Ditandai oleh kekurangan persediaan besi
di dalam depot.
 stadium II: Mulai timbul bila persediaan besi hampir
habis. Kadar besi di dalam serum mulai menurun
tetapi kadar hemoglobin di dalam darah masih
normal.
 stadium III: Keadaan ini disebut anemia
defisiensi besi. Stadium ini ditandai oleh
penurunan kadar hemoglobin MCV, MCH,
MCHC disamping penurunan kadar feritin dan
kadar besi di dalam serum. (Allen & Sabel,
2001)
  
Manifestasi klinis
 Gejala Umum
Anemia Gejala umum anemia disebut juga
sebagai sindrom anemia (anemic syndrome)
dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila
kadar hemoglobin kurang dari 7-8 g/dl. Gejala
ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah,
mata berkunang-kunang, serta telinga
mendenging
 Gejala Khas Defisiensi Besi
a) Koilonychia, yaitu kuku sendok (spoon nail),
kuku menjadi rapuh,
b) Atrofi papil lidah, yaitu permukaan lidah
menjadi licin dan mengkilap karena papil
lidah menghilang.
c) Stomatitis angularis (cheilosis), yaitu adanya
keradangan pada sudut mulut sehingga
tampak sebagai bercak berwarna pucat
keputihan
d) Disfagia, yaitu nyeri menelan karena
kerusakan epitel hipofaring
e)
 Gejala penyakit dasar
Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai
gejala-gejala penyakit yang menjadi
penyebab anemia defisiensi besi tersebut.
Misalnya pada anemia akibat cacing tambang
dijumpai dispepsia, parotis membengkak,
dan kulit telpak tangan berwarna kuning
seperti jerami
Komplikasi

 Komplikasi anemia defisiensi zat besi jika


tidak di tangani, dapat menyebabkan
berbagai penyulit (komplikasi), seperti :
a) Gangguan jantung
Penatalaksanaan

 Anemia defisiensi besi (ADB) dilakukan


berdasarkan derajat keparahan dan gejala
penyerta, meliputi :
a) Modifikasi diet
b) Penanganan kondisi penyerta
c) Terapi besi oral
d) Terapi besi parental
e) Teranfusi darah
Anemia Megaloblstik

 Anemia ini adalah sekelompok anemia yang


ditandai oleh adanya eritroblas yang besar
terjadi akibat gangguan maturasi inti sel
tersebut, sel tersebut dinamakan megaloblas
 Penyebab anemia megaloblas adalah sebagai
berikut :
1.Definisi Vit B12
 Asupan kurang pada vegetarian
 Malabsopsi
2.Defisiensi asam folat
 Asupan kurang
3. Gangguan metabolisme vitamin B12 dan asam
folat
 Gangguan sintesisi DNA yang merupakan
akibat dari proses berikut ini :
 Defisiensi enzim congenital
4.Di dapat setelah pemberian obat atau
sitostatik tertentu.
Anemia Aplastik
 Anemia aplastik adalah suatu kegagalan anatomi dan fisiologi
dari sumsum tulang yang mengarah pada suatu penurunan nyata
atau tidak adanya unsur pembentuk darah dalam sumsum.
 Etiologi
 1. Faktor kongenital
Sindrom fanconi yang biasanya disertai kelainan bawaan lain
seperti mikrosefali, strabismus, anomali jari, kelainan ginjal dan
sebaliknya.
2. Faktor didapat:
 Bahan kimia, benzene, insektisida, senyawa As, Au, Pb.
 Obat : Kloramfenikol, mesantoin (anti konvulsan), Piribenzamin
(anti histamin), santonin kalomel, obat sitostatika (myleran,
methrotrexate, TEM, vincristine, rubidomycine dan sebagainya).
 Radiasi : sinar rontgen, radioaktif.
Patofisiologi

 Penyebab anemia aplastik adalah faktor


kongenital, faktor didapat antara lain : bahan
kimia, obat, radiasi, factor individu, infeksi,
idiopatik. Apabila pajanan dilanjutkan setelah
tanda hipoplasia muncul, maka depresi
sumsum tulang akan berkembang sampai
titik dimana terjadi kegagalan sempurna dan
ireversibel.
Manifestasi klinis
1. Pucat
2. Kelemahan
3. Sesak nafas
4. Ruam
5. Mudah lebam
6. Hidung berdarah
7. Gusi berdarah
8. Anoreksia
9. Dispnea
10.Sakit tenggorokan
11. Ulserasi mulut dan faring
12.Perdarahan ke dalam tengkorak, gusi, usus atau ginjal. ( Sacharin,
1996 )

Anda mungkin juga menyukai