Anda di halaman 1dari 19

ASKEP PRE CABG

KEL. 6
ABDUL RAHMAN
DEFI RAHAYU
ANNISA OKTAVIA
SITI MAISARAH
ANGGRAINI
NENG SELFIANI
DESTI SUMIASTI
DEFINISI

Coronary Artery Bypass Graft  (CABG)


Merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan dimulai, sejak ditentukannya
persiapan pembedahan dan berakhir sampai  pasien di meja bedah (Medica Hospitalia, 2013).
CABG merupakan prosedur revaskularisasi untuk memperbaiki dan meningkatkan aliran darah
ke jantung yang dilakukan untuk mengurangi angina pada pasien yang telah gagal terapi medis
dengan obat atau angioplasty (PTCI) (Kulick & Shiel, 2011).
Tujuan adalah untuk revaskularisasi aliran arteri koroner akibat adanya penyempitan atau
sumbatan ke otot adanya penyempitan atau sumbatan ke otot jantung (A jantung (Arif Muttaqin,
2010)
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

1. Penyempitan >50% dari left main disease atau left


1. Faktor usia yang sudah sangat tua. ( >75 tahun
main equivelant yaitu  penyempitan  penyempitan
menurut WHO)
menyerupai menyerupai left main arteri misalnya
2. Pasien dengan penyakit pembuluh darah koroner
misalnya ada penyempitan penyempitan  bagian
kronik akibat diabetes mellitus dan EF yang sangat
proximal dari arteri anterior desenden dan arteri
rendah <50%. Pada pasien dengan EF yang kurang
circumflex. dari 50% ini operasi akan dilakukan dengan teknik
2. Penderita dengan three vessel disease yaitu tiga On Pump
arteri koroner semuanya mengalami penyempitan 3. Sklerosis aorta yang berat.
bermakna yang fungsi jantung mulai menurun 4. setruktur arteri koroner Struktur arteri koroner yang
(EF<50%) tidak mungkin untuk di yang tidak mungkin untuk
3. Penderita yang gagal dilakukan balonisasi dan stent. disambung.

4. Penyempitan 1 atau 2 pembuluh namun pernah


mengalami gagal jantung
5. Anatomi pembuluh darah yang sesuai untuk CABG.
TEKNIK BEDAH CABG

• Teknik Bedah On Pump


Teknik  bedah on pump  prosedur  prosedur dijalankan dijalankan menggunakan
menggunakan alat mekanis mesin jantung paru.
• Teknik Bedah Off Pump
Pada teknik bedah off pump tidak menggunakan mesin jantung paru sehingga jantung
tetap berdetak secara normal dan paru-paru berfungsi secara biasa saat bedah dilakukan
KONSEP DASAR PRA BEDAH
Pra bedah merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan  pembedahan,  pembedahan, dimulai dimulai sejak
ditentukannya ditentukannya persiapan persiapan pembedahan pembedahan dan  berakhir sampai pasien di meja bedah
(Medica Hospitalia, 2013).
Persiapan sebelum tindakan bedah perlu melibatkan berbagai pihak diantaranya klien itu sendiri, keluarga klien dan
anggota tim kesehatan yang terkait. Rencana keperawatan pra bedah dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan individu,
namun setiap klien harus menjalani persiapan dasar.
Pada umumnya persiapan pra bedah dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Persiapan jangka Panjang
Persiapan yang sebaiknya dilakukan lebih dari sehari sebelumnya. Persiapan yang lebih efektif dan efesien jika
dilakukan pada jauh hari sebelum tindakan pembedahan.
2. Persiapan jangka pendek
Persiapan yang harus dilakukan maksimal dalam 1 x 24 jam sebelum tindakan pembedahan. Persiapan ini bersifat
akan efektif dan efisien apabila dilakukan menjelang tindakan bedah (jarak waktunya tidak terlalu jauh dengan jadwal
tindakan bedah).
ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN
ANALISA DATA

No Data Masalah
1 DS : Kecemasan
- Pasien mengatakan cemas karena sebelumnya
belum pernah dilakukan tindakan operasi
- Pasien mengatakan mendekati hari operasi
sering terjaga dimalam hari dan susah tidur
kembali.
- Pasien bertanya bagaimana proses operasinya
nanti
- Pasien menanyakan berapa lama proses
operasinya dan berapa lama dipasang alat-alat
medis seperti ventilator dan alat medis lainnya
DO :
- Pasien tampak gelisah, ekspresi wajah tampak
tegang.
- Skala HARS : skor 6 (kecemasan ringan)
No Data Masalah
2 DS : Resiko nyeri dada  berulang
- Pasien mengatakan merasa nyeri dada kiri
apabila berjalan jauh ±500m.
DO :
- EKG (29-03-2017), menunjukkan adanya
infark anteroseptal.
- Echocardiografy (14-11-2016) : Fungsi
sistolik global LV cukup, EF 52% (simpson),
Hipokinetik inferolateral,  basal inferior,
inferior, segmen lain normokinetik, MR mild
moderate, TR mild, Kontraktilitas RV normal.
- Angiografy (01-06-2016), hasil CAD 3VD.
No Data Masalah
3 DS : Resiko infeksi
- Pasien mengatakan tidak mengetahui
 persiapan pembedahan.
- Pasien mengatakan belum pernah mandi
dengan menggunakan antiseptik.
DO :
- Pasien belum mandi dengan antiseptik -
Riwayat operasi (-)
- Pencukuran daerah operasi belum dilakukan.

Diagnosa keperawatan Berdasarkan analisa data diatas


1. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi terkait prosedur tindakan pembedahan dan perubahan
status kesehatan setelah setelah tindakan tindakan  pembedahan.
2. Resiko nyeri dada berulang berhubungan dengan ketidakseimbangan suplay dan demand oksigen pada
jantung.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang  pencegahan infeksi sebelum tindakan
invasif/operasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1 Ansietas berhubungan berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 Anxiety reduction (Penurunan
dengan kurangnya informasi terkait jam, kecemasan  pasien dapat diatasi kecemasan)
 prosedur tindakan  pembedahan dan dengan : - Bina hubungan saling
 perubahan status kesehatan setelah - Mampu mengungkap kan perasaan  percaya
tindakan pembedahan mampu mengelola kecemasan yang - Kaji tingkat pengetahuan
dirasakan dan tingkat cemas klien
- Terlihat rileks, tenang, dan dapat - Berikan edukasi terkait
 beristirahat informasi prosedur  bedah
- Mengungkapkan bahwa tingkat CABG termasuk
kecemasan telah menurun kunjungan dokter bedah
dan dokter anastesi
- Berikan pasien gambaran
tentang  persiapan sebelum
operasi dan setelah operasi
- Berikan suport kepada
klien dan libatkan keluarga
untuk memberikan suport
mental dan mendampingi
klien sebelum dan sesudah
operasi
- Ajarkan klien teknik
relaksasi
- Kontrol stimulus
No Diagnosa Noc Nic
2 Resiko nyeri dada  berulang Setelah dilakukan asuhan keperawatan Cardiac care
berhubungan dengan selama 1x24  jam, tidak terjadi - Observasi adanya nyeri dada
ketidakseimbangan suplay dan  penurunan curah jantung dengan - Observasi adanya tanda dan
demand oksigen jantung yang kriteria : gejala penurunan curah jantung
ditandai dengan - TTV dalam  batas normal - Monitor status  pernapasan yang
- Dapat mentoleransi aktivitas, tidak menandakan gagal  jantung
ada kelelahan / nyeri dada - Monitor adanya  perubahan
- Tidak ada  penurunan kesadaran tekanan darah
- Monitor toleransi aktivitas pasien
- Monitor vital sign
- Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor warna dan kelembaban
kulit.
No Diagnosa Noc Nic
3 Resiko infeksi infeksi  berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pantau tanda-tanda infeksi
deng  berhubungan dengan kurang selama 1x24  jam, tidak terjadi infeksi - Pantau hasil laboratorium
pengetahuan tentang pencegahan infeksi dengan kriteria : untuk kemungkinan
sebelum tindakan invasif/operasi - Pasien mampu mengidentifikasi factor- infeksi sistemik
faktor resiko infeksi - Pastikan dilakukannya
- Pasien mampu mengurangi  potensial kebersihan kulit dengan
infeksi mandi menggunakan
- Pasien mampu menjaga lingkungan Chlorhexidine 4% dan
aseptik yang aman  pencukuran sebelum
 prosedur bedah
- Lakukan pengosongan
lambung (puasa 6-8 jam
sebelum operasi)
- Lakukan pengosongan
rektum dengan terapi
Laksan atau dengan
Klisma jika belum
maksimal
- Edukasi tentang
 pentingnya pencuku
 pentingnya pencukuran
sebelum proses
 pembedahan
- Kolaborasi pemberian
antibiotik profilaksis
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari No Implementasi Evaluasi
/tgl/jam dx
Rabu/10/1 1 Mengajarkan relaksasi untuk mengurangi S:-
1/20 kecemasan O : pasien mampu melakukan teknik relaksasi distraksi
Jam 07:30
Rabu/10/1 2 Mengajarkan Mengajarkan pasien dan S:-
1/20 keluarga tentang teknik  perawatan diri yang O : pasien dan keluarga kooperatif
Jam 07:30 dapat meminimalkan konsumsi oksigen

Rabu/10/1 3 Menjelaskan mengenai mengenai pentingnya S : pasien mengatakan memahami manfaat dan tujuan
1/20 kebersihan kulit dengan mandi menggunakan dari mandi menggunakan antiseptik serta  pentingnya
Jam 07:30 Chlorhexidine dan pentingnya  pencukuran manfaat  pencukuran area yang harus dicukur sebelum
sebelum prosedur  bedah. operasi.
O : pasien kooperatif

Rabu/10/1 1,2,3 Mengukur Mengukur tanda-tanda tanda-tanda S:-


1/20 vital O:
Jam 07:30 TD : 126/64 mmHg
HR : 58 x/menit
RR : 19 x/menit
S : 36,2 ̊C
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tg NO Evaluasi
l/jam DX

Kamis/ 1 S:
10/11/2 -Pasien mengatakan lebih tenang dan menyerahkan kepada Tuhan mengenai hasil dari kepada Tuhan
0 mengenai hasil dari tindakan tindakan operasi yang akan dijalani.
07:30 -Pasien mengatakan sudah memiliki gambaran mengenai proses operasi yang akan dijalani -Pasien
mengatakan semalam bisa tidur dengan nyenyak
O : - BP : 125/90 mmHg, HR : 60x/menit, RR BP : 125/90 mmHg, HR : 60x/menit, RR : 18 x/menit, S :
36,5 ̊C
- Pasien tampak rileks, keluarga (istri dan Pasien tampak rileks, keluarga (istri dan anak) selalu
menemani pasien, pasien mampu melakukan teknik relaksasi yang telah diajarkan untuk mengurangi
cemasnya.
- Pasien mendapatkan terapi obat penenang.
- A : Masalah ansietas teratasi
- P : Lanjutkan intervensi DK 1
Hari /tgl/jam No dx Evaluasi

Kamis/10/11/20 2 S : Pasien mengatakan jika tidak melakukan aktifitas, maka tidak ada keluhan.
07:30 O : - BP : 125/90 mmHg, HR : 60x/menit, RR BP : 125/90 mmHg, HR : 60x/menit,
RR : 18 x/menit, S : 36,5 ̊C
- Pasien tampak tenang dan beristirahat di tempat tidur.
- A : Masalah nyeri dada tidak terjadi.
- P : Lanjutkan intervensi
Hari /tgl/jam No dx Evaluasi

Kamis/10/11/2 3 S:
0 - Pasien mengatakan tidak ada keluhan batuk, flu, atau demam.
07:30 - Pasien mengatakan telah memahami prosedur  persiapan fisik dalam tindakan operasi
O:
- Pasien tampak tenang dan kooperatif selama dilakukan persiapan pra bedah. - Tidak ada
tanda-tanda infeksi
- BP : 125/90 mmHg, HR : 60x/menit, RR BP : 125/90 mmHg, HR : 60x/menit, RR : 18
x/menit, S : 36,5 ̊C
- A :Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
- P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai