Dosen pengampu
IR. H. SYAHRUDDIN , M.AB.
• Manajemen Persediaan adalah kemampuan suatu
perusahaan dalam mengatur dan mengelola setiap
kebutuhan barang baik barang mentah, barang
setengah jadi, dan barang jadi agar selalu tesedia
baik dalam kondisi pasar yang stabil dan
berfluktuasi.
• Untuk mewujudkan persediaan terlaksana dengan
baik dan stabil maka pihak perusahaan harus
menerapkan konsep manajemen persediaan
( inventory management )
• Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat
penting, karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan
investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar. Bila perusahaan
menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan,
menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin
mempunyai “ opportunity cost” ( dana dapat ditanamkan dalam
investasi yang lebih menguntungkan ). Demikian pula bila
perusahaan tidak memiliki persediaan yang mencukupi , dapat
mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan.
• Istilah persediaan ( inventory ) adalah istilah umum yang
menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya
organisasi yang disimpan dalam antisipainya terhadap
Pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya
mungkin internal maupun eksternal. Ini meliputi
persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang
jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau
pelengkap , dan komponen-komponen lain yang menjadi
bagian keluaran produk perusahaan. Jenis persediaan ini
sering disebut dengan istilah persediaan keluaran
produk ( product output ),dimana hampir semua orang
mengidentifikasikannya sebagai persediaan. Tetapi kita
seharusnya tidak membatasi persediaan hanya itu.
JENIS PERSEDIAAN PHISIK
Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas :
1. Persediaan bahan mentah ( raw material ), yaitu persediaan barang-barang
berwujud seperti baja, kayu, dan komponen-komponen lainnya – yang digunakan
dalam proses produksi.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan rakitan ( purchased parts /
components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-
komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat
dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies ),yaitu persediaan barang-
barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian
atau komponen barang jadi.
4. Persediaan barang dalam proses ( work in process ), yaitu persediaan barang-
barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi
atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih
lanjut menjadi brg jadi.
5. Persediaan barang jadi ( finished goods ) ,
yaitu persediaan barang-barang yang telah
selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan
siap dijual atau dikirim kepada langganan.
• Fungsi-fungsi Persediaan.
1. Fungsi Decoupling. Fungsi penting persdiaan adalah memungkinkan
operasi-operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai
“kebebasan” (indipendence). Persediaan “ decouples” ini memungkinkan
perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa harus
tergantung pada supplier.
2. Fungsi ekonomic Lot Sizing. Melalui penyimpanan persediaan ,
perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumberdaya-sumberdaya
dalam dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya-biaya per unit.
3. Fungsi antisipasi. Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau
data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan
dapat mengadakan persediaan musiman ( seasonal inventories ).
BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
• Dalam pembuatan setiap keputusan yang akan
mempengaruhi besarnya ( jumlah
persediaan ), biaya-biaya variabel berikut ini
harus dipertimbangkan.
1. Biaya penyimpanan ( holding cost atau
carrying cost )
2. Biaya pemesanan ( pembelian ).
3. Biaya penyiapan ( manufacturing ).
4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan.
• Biaya penyimpanan ( holding cost atau
carrying cost ). Biaya penyimpanan terdiri atas
biaya –biaya yang berpariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin
apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin
besar, atau rata-rata persediaan semakin
tinggi. Biaya-biaya yang termasuk biya
penyimpanan adalah :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan ( termasuk penerangan ,
pemanas tau pendingin ).
2. Biaya modal ( opportunity cost of capital , yaitu alternatif
pendapan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan ).
3. Biaya keusangan.
4. Biaya penghitungan phisik dan konsuluasi laporan.
5. Biaya asuransi persediaan.
6. Biaya pajak persediaan.
7. Biaya pencuriaan , pengrusakan atau perampokan.
8. Biaya penanganan persediaan ; dan sebagainya.
• Biaya- biaya ini adalah variabel bila bervariasi dengan tingkat
persediaan. Bila biaya fasilitas penyimpanan ( gudang ) tidak
variabel, tetapi tetap, maka tidak dimasukkan dalam biaya
penyimpanan per unit.
• Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar antara 12
sampai 40 persen dari biaya atau harga barang. Untuk
perusahaan-perusahaan manufacturing biasanya biaya
penyimpanan rata-rata secara consisten sekitar 25 persen.