Anda di halaman 1dari 11

GANGGUAN

PENDENGARAN DENGAN OTITIS


EKSTERNAL
KELOMPOK
Franfklin edison
Fauzia Y.Maridin
Welmince
Definisi :

Otitis eksterna adalah radang liang telinga


akut maupun kronis disebabkan oleh
Etiologi
1.Agen infeksi berupa bakteri atau jamur :
 bakteri dapat terlogalisir atau difus, telinga
rasa sakit. Faktor ini penyebab timbulnya a.Pseudomonas Aeruginosa
otitis eksterna ini, kelembaban, b.Streptococcus
penyumbatan liang telinga, trauma local dan c.Staphylococcus
alergi. Faktor ini menyebabkan d.Aspergillus
berkurangnya lapisan protektif yang 2.Allergen eksternal berupa:
menyebabkan edema dari epitel skuamosa.
i.Kontak dengan kosmetik 
ii.Hair spray
iii.Earphone
iv.Anting-anting
v.Hearing aid (Alat Bantu Mendengar)
Anatomi Telinga

 Telinga Luar, terdiri dari:


a.Pinna/Aurikel/Daun Telinga
b. Liang Telinga/Kanalis Autikus Externus
(KAE
c.Kanalis Auditorius Exsternus
Telinga Tengah, terdiri dari :Membran
Timpani/Gendang Telinga
b.Kavum T impani
c.Antrum T impani
d.Tuba Auditiva Eustakhius
Telinga Dalam, terdiri dari bagian petrous
tulang temporal, didalamnya terdapat organ
untuk pendengaran (koklea) dan Sumber :
keseimbangan (kanalis semisirkularis) dan http://media.photobucket.com
saraf cranial VII (nervus fasialis) dan nervus
VIII (nervus kokleovestibularis).
Fisiologi Pendengaran
• Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh pinna dalam
•  bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membrane timpani, diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang
pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang
•  pendengaran dan perkalian perbandingan lurus membran timpani dan tingkap
lonjong.Energi getaran tersebut akan diteruskan ke stapes yang menggerakan tingkap
lonjong sehingga perilimfe pada skala vestibula bergerak. Getaran diteruskan melalui
membran Reissner yang mendorong endolimfe sehingga akan menimbulkan gerakan
relative antara membran basalis dan membrantektoria.
• Proses ini merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi
stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan
listrik dari badan sel. Keadaan ini meimbulkan proses depolarisasi sel rambut sehingga
melepaskan neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada
saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran di
lobus temporalis.
Asuhan Keperawatan Pada Klien Gangguan Telinga
Luar
• Telinga luar terdiri dari daun telinga
(pinna/aurikula), meatus autikus eksternus,
kanalis auditorius eksternus dan membran
timpani. Pinna merupakan gabungan dari rawan
yang diliputi kulit. Kanalis auditorius eksternus
memiliki tulang rawan pada bagian lateral dan
bertulang pada bagian medial.
• Kondisi-kondisi yang mempengaruhi telinga luar
adalah :
1)Malformasi congenital,Malformasi congenital
pada telinga luar adalah sebagai akibat gangguan
perkembangan arkus brakial 1 dan 2 diantaranya
adalah :
a.Atresia L iang Telinga
b.Mikrotia atau Makrotia
c.Fistula P reaurikular  
Fistula dapat ditemukan di depan tragus dan
sering terinfeksi. Pada keadaan tenang
tampak muara fistula berbentuk bulat atau
lonjong, berukuran seujung pensil, dan dari
muara tersebut sering keluar secret yang
berasal dari kelenjar sebasea.

d.Lop E ar ( Bat’s E ar)


Merupakan bentuk abnormal dari daun
telinga, dimana daun telinga tampak lebih
lebar dan lebih berdiri. Secara fisiologis tidak
terdapat gangguan body image karena
berpengaruh pada estetika.
2)Trauma b.Frostbite
Trauma pada telinga luar c.Hematoma
dapat merusak dan 3)Infeksi dan Non Infeksi
menghancurkan aurikula Pada Pinna, Aurikula dan
dan kanalis autikus Kananlis Autikus Eksternus
eksternus, yang termasuk a.Serumen
bagaian dari trauma ini
 b. Benda Asing 
diantaranya :
a.Laserasi
proses keperawatan

a.Pengkajian
Perawat perlu melakukan anamnesa dari keluhan klien
seperti :
i. Nyeri saat pinna dan tragus bergerak 
ii. Nyeri pada liang telinga
iii.Telinga terasa tersumbat
iv.Perubahan pendengaran
Keluar cairan dari telinga yang berwarna kehijauan
Diagnosis Keperawatan

1.Gangguan rasa nyaman nyeri : nyeri pada telinga b.d reaksi inflamasi, reaksi infeksi pada
telinga.
2.Perubahan persepsi sensory:
  pendengaran b.d obstruksi pada kanalis akustikus eksternus akibat infeksi oleh agen bakteri
dan allergen.
3.Resiko tinggi terjadi infeksi b.d
 perkembangan penyakitnya.
4.Resiko tinggi injury b.d penurunan proses
 pendengaran.
5.Harga diri rendah b.d gangguan pada
 pendengaran, telinga sakit.
6.kurang pengetahuan mengenai penyakit
 penyebab, penatalaksanaan dan prosedur pembedahan.
intervensi
Diagnosa intervensi
1.Gangguan rasa nyaman nyeri : nyeri pada telinga b.d 1)Kompres hangat local 20 menit selama 3 kali sehari
reaksi inflamasi, reaksi infeksi pada telinga. dengan menggunakan handuk dan air hangat.
2)Istirahat klien
3)Membatasi gerakan kepala
4)Kaji kemampuan klien dalam memberikan obat tetes
telinga atau salep telinga
5)Jelaskan pada klien tentang penyakit yang dialaminya,
  penyebab terjadinya penyakit tersebut dan
kemungkianan rencana
 pembedahan yang akan dilakukan pada klien.
6)Berikan support (dukungan) pada klien tentang usaha-
usaha atau intervensi yang harus dilakukan bagi
kesembuhannya.
7)Jika edema mengakibatkan obstruksi kanal maka
gunakanlah Earwick, dengan teknik : kassa yang sudah
diberi tetes telinga antibiotika dimasukkan ke kanalis,
dilakukan oleh dokter THT.
8)Kolaborasi terapi antibiotika topical dan steroid
9)Kolaborasi terapi analgetik seperti Acetylsalisilat acid
(Aspirin Entrophen) dan Acetaminophen (Tylenol,Abenol).
d.Evaluasi
THANKYOU :)

Anda mungkin juga menyukai