Anda di halaman 1dari 60

PEMICUAN 5 PILAR STBM

DI KOMUNITAS
13 OKTOBER 2021

DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
POKOK 1 POKOK Bahasan
Bahasan 2 PRA PEMICUAN

3 PEMICUAN

4 PASKA PEMICUAN
PRINSIP-PRINSIP STBM

Tanpa subsidi Masyarakat Sebagai


kepada masy.arakat 1 2 pemimpin

Totalitas : seluruh
Tidak menggurui, komponen masy. Terli bat
tidak memaksa dan dalam identifikasi
Tidak
mempromosikan
3 4 masalah; analisa
Masalah & potensi ;
perencanaan; pelaksaan
jamban Naan; pemanfaatan dan
pemeliharaan.
 Tujuannya adalah agar
Pemicuan masyarakat mau
STBM mengubah perilaku
higienitas dan
 Pemicuan STBM adalah sanitasinya menjadi
kegiatan untuk lebih baik.
memfasilitasi
masyarakat dalam  Tiga kegiatan utama
melakukan analisis pemicuan STBM:
terkait perilaku 1) Pra pemicuan
higienitas dan sanitasi. 2) Pemicuan
3) Pasca Pemicua
KEGIATAN PRA PEMICUAN

Observasi Kebiasaan
PHBS Masyarakat Persiapan pemicuan Persiapan teknis
 Informasi Demografi. & penciptaan & logistik
 Informasi Pendidikan suasana yang
& Pekerjaan kondusif sebelum
 Kondisi pemicuan Tim Pemicu, dll
 Geografis
 Kepemilikan Sarana Persiapan alat-alat
Koordinasi dengan
Sanitasi pemicuan
pemerintah setempat
 Aliran Sungai, Kolam,
Pemilihan prioritas
Rawa
lokasi pemicuan
 Tradisi/ Budaya
Menghubungi tokoh
 Sarana & Prasarana
–tokoh setempat
Masyarakat
Penyusunan jadwal
 Program Sanitasi
pemicuan
PEMICUAN
ALAT-ALAT UTAMA PARTISIPASI
UNTUK PEMICUAN

d. e.
c. Simulasi Air Diskusi
b. Alur yang telah Kelompok
a. Penelusuran Kontaminasi Terkontamina Terfokus
Pemetaan Desa (Oral Fecal) si (FGD/Focus
(Transect
(Mapping) Group
Walk) Discussion
ELEMEN PEMICU
DAN
FAKTOR
PENGHAMBAT
PEMICUAN
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU

FAKTOR YANG RASA JIJIK


DIPICU

 TRANSECT WALK

ALAT/TEKNIK YANG  DIAGRAM ALUR: SIMULASI AIR


DIGUNAKAN YANG MENGANDUNG
TINJA/POLUTAN, SAMPAH/LIMBAH
CAIR, UNTUK DIGUNAKAN CUCI
MUKA, KUMUR-KUMUR, SIKAT GIGI,
CUCI PIRING, CUCI PAKAIAN, CUCI
MAKANAN/BERAS, WUDLU DLL.
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU (2)

FAKTOR YANG
DIPICU RASA MALU

 TRANSECT WALK (MENG-EXPLORE


PELAKU BABS/BUANG
ALAT/TEKNIK YANG SAMPAH/LIMBAH CAIR)

DIGUNAKAN  PETA KONDISI SANITASI


LINGKUNGAN

 FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION)


TERUTAMA UNTUK PEREMPUAN.
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU (3)

FAKTOR YANG
DIPICU TAKUT SAKIT

 FGD: PERHITUNGAN JUMLAH TINJA,


SAMPAH DAN LIMBAH CAIR

ALAT/TEKNIK YANG  PEMETAAN :PEMETAAN RUMAH WARGA


YANG TERKENA DIARE/ MALARIA/DEMAM
DIGUNAKAN BERDARAH/PENYAKIT AKIBAT KONDISI
SANITASI YANG BURUK (DENGAN
DIDUKUNG DATA PUSKESMAS).

 DIAGRAM ALUR: ALUR KONTAMINASI


FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU (4)

FAKTOR YANG ASPEK AGAMA


DIPICU

MENGUTIP KITAB SUCI ATAU


ALAT/TEKNIK YANG PENDAPAT AHLI AGAMA YANG
DIGUNAKAN RELEVAN DENGAN PERILAKU
MANUSIA YANG DILARANG
karena MERUGIKAN DIRI
SENDIRI/ORANG LAIN.
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU (5)

FAKTOR YANG PRIVACY/


DIPICU HARGA DIRI

ALAT/TEKNIK YANG FGD:

DIGUNAKAN TERUTAMA KAUM PEREMPUAN


FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU (6)

FAKTOR YANG KEMISKINAN


DIPICU

MEMBANDINGKAN KONDISI DI
DESA YANG BERSANGKUTAN
ALAT/TEKNIK YANG DENGAN MASYARAKAT
DIGUNAKAN “TERMISKIN” SEPERTI DI
BANGLADESH, INDIA ATAU
DAERAH MISKIN LAIN DI
INDONESIA
PUNCAK PEMICUAN INGAT SIMULASI ELEMEN

TIDAK TERPICU RASA MALU BERI


TERPICU
APLAUS

BERI
TIDAK TERPICU RASA JIJIK TERPICU
APLAUS

TIDAK TERPICU TAKUT SAKIT BERI


TERPICU
APLAUS

TIDAK TERPICU TAKUT DOSA TERPICU BERI


APLAUS

TIDAK TERPICU HARGA DIRI BERI


TERPICU
APLAUS

PEMICUAN SELESAI /
TRANSECT WALK FASILITASI
PEMICUAN SELESAI
PASCA PEMICUAN
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PEMICUAN
PENGHAMBAT
PEMICUAN DI MASY SOLUSI

Kebiasaan dengan Jelaskan dari awal, bahw kita tidak membawa


Subsidi/Bantuan apa-apa & tidak bawa bantuan apa2

Gali model jamban sesuai keinginan masy &


Gengsi ( malu buat
jangan berikan 1 pilihan model
jamban sederhana )

Tidak ada Munculkan Natural Leader, jangan ngajari &


Tokoh Panutan biarkan Masy. mengerjakan sendiri
PANDUAN PEMICUAN DAN
PETUNJUK PENGGUNAAN
ALAT-ALAT UTAMA METODE
PARTISIPATIF UNTUK
PEMICUAN
LANGKAH-LANGKAH PEMICUAN
1. Pekenalan, penyampaian maksud dan tujuan,
2. Bina Suasana,
3. Identifikasi bahasa lokal (Penyebutan BABS,
Tinja, Sampah dan Limbah)
4. Analisis profil sanitasi secara partisipatif dan
komprehensif, menggunakan tehnik PRA,
5. Momen/Puncak pemicuan,
6. Rencana Aksi oleh masyarakat,
7. Tindak lanjut.
1. PERKENALAN & PENYAMPAIAN TUJUAN
POSISI MASY. MELINGKAR, TIDAK ADA LAPIS KEDUA, LEAD FAS.
DITENGAH LINGKARAN, TEAM FASILITATOR DILUAR LINGKARAN
DAN LOKASI PEMICUAN DI HALAMAN/RUANGAN YG CUKUP LUAS

LANGKAH-LANGKAH

KALIMAT PEMBUKA PERTEMUAN

LEAD FAC. MENYAMPAIKAN TUJUAN KEDATANGAN TEAM

TEAM MAU BELAJAR TTG PERILAKU KESLING MASY.

TEAM TIDAK MEMBAWA BANTUAN APAPUN

MASY. MAU TERUSKAN MASY. TAK MAU STOP PERTEMUAN

TEAM FAC. KENALKAN DIRI MASING2 SAMBIL BINA SUASANA


2. PENCAIRAN SUASANA
TUJUAN

HILANGKAN KEKAKUAN PERTEMUAN, CAIRKAN SUASANA

BUAT SUASANA SANTAI, GEMBIRA & TIDAK ADA UPPER-LOWER

CARA PENCAIRAN SUASANA

AJAK PERMAINAN DINAMIKA KELOMPOK DAN BERNYANYI

PERMAINAN MELIBATKAN SEMUA PESERTA PERTEMUAN

BILA SUASANA SUDAH CAIR, TANYAKAN ISTILAH SEHARI-HARI


MEREKA TENTANG TINJA, BAB DAN JAMBAN
3. ANALISA PARTISIPATIF & PEMICUAN
PEMETAAN SOSIAL

MENGETAHUI TEMPAT MASYA BER[ERILAKU STBM


TUJUAN
MEMBUAT ALAT BANTU PEMICUAN

TEHNIK PEMETAAN SOSIAL

MINTA BBRP SUKARELAWAN UNTUK MEMBANTU MEMBUAT PETA


DUSUN/DUKUH DNG ALAT SEADANYA ATAU YG DISIAPKAN FAS.

MINTA SUKARELAWAN MENGGAMBARKAN BATAS DUSUN/DUKUH


SUNGAI, KEBUN/SAWAH, FASILITAS UMUM & POSISI PERTEMUAN

MINTA SEMUA PESERTA UNTUK MENANDAI RUMAH MASING2 DNG


MENGGUNAKAN BAHAN SESUAI KESEPAKATAN ( MIS : BATU )
PENGGUNAAN PETA SETELAH PEMICUAN
 Untuk kepentingan
masyarakat dalam
memonitor kondisi
sanitasi di wilayahnya
sendiri, peta di atas
lahan “harus” disalin ke
atas kertas yang cukup  Jika tempat tidak
lebar (flipchart atau memungkinkan,
kartun manila) pemetaan bisa
dilakukan dengan
menggunakan kertas
 Peta akan digunakan yang cukup besar
untuk pemicuan ulang
pada saat RTL.
TUJUAN: Untuk melihat dan mengetahui
tempat yang paling sering
dijadikan tempat BAB, tempat
buang sampah (sembarangan) &
lokasi-lokasi genangan air (limbah
cair RT).
.
Dengan mengajak masyarakat berjalan ke sana
dan berdiskusi di tempat tersebut, diharapkan
masyarakat akan merasa jijik

Memicu rasa malu bagi orang


yang biasa BAB, buang sampah
sembarangan dan buang air
limbah di tempat tersebut.

Penelusuran Desa (Transect Walk)


TIM PEMICU
PERAN PERAN TUGAS
Environment Penata suasana, menjaga
Process suasana ‘serius’ proses
facilitator Setter
fasilitasi, misalnya
(2 orang) dengan:
(1 orang) mengajak anak-anak
TUGAS bermain agar tidak
Penjaga alur proses mengganggu proses,
fasilitasi, bertugas sekaligus juga bisa
mengontrol agar mengajak mereka terlibat
proses sesuai alur dan 05 dalam kampanye sanitasi
waktu, dengan cara (menyanyi bersama,
mengingatkan fasilitator meneriakkan slogan, dsb.),
(dengan kode-kode yang mengajak berdiskusi,
disepakati) bilamana memisah partisipan yang
ada hal-hal yang perlu mendominasi atau
dikoreksi. mengganggu proses dari
kelompok, dsb.
Paska
Pemicuan ?
PASKA PEMICUAN

5
2

4
Membangun ulang komitmen (kapan &
1
melalui forum apa saja?)
1

Opsi teknologi sanitasi untuk 5 pilar


STBM  Pelatihan apa yg
3
2
dibutuhkan?

Membangun jejaring layanan penyediaan


sanitasi (kebutuhan kloset  kemana?,
3
sampah hasil pemilahan  dengan pihak
masyarakat
4 Pendampingan & Monitoring
.
Pengembangan media promosi untuk
5
perubahan perilaku yang berkelanjutan
BEBERAPA CONTOH MEDIA KOMUNIKASI STBM

Link e-monev STBM: http://monev.stbm.kemkes.go.id


PEMICUAN STBM DI MASA PANDEMI
SIAPA YANG MELAKUKAN
Fasilitator bersama masyarakat,

TUJUAN

membangun pemahaman masyarakat tentang


kondisi lingkungannya dan secara mandiri
menyusun rencana
aksi untuk mendorong perubahan perilaku
hygiene dan sanitasi serta memperbaiki
kondisi sanitasi dan lingkungan.
PENGELOLAANNYA
Dalam situasi pandemi Covid-19 dan penerapan adaptasi kebiasaan
baru untuk mencegah Covid-19 meluas, kegiatan pemicuan Lima Pilar
STBM masih boleh tetap berlangsung, dengan mengedepankan
langkah-langkah pencegahan.

Keluarga dalam hal ini masyarakat memiliki kontribusi besar dalam


memutus mata rantai penularan Covid-19. Oleh karenanya sangat
diperlukan Protokol Kesehatan pencegahan dan pengendalian
Covid-19 pada kegiatan Pemicuan Lima Pilar STBM
PROTOKOL KESEHATAN PRA PEMICUAN

Harus selalu memperhatikan informasi terkini serta


himbauan dan instruksi Pemerintah Pusat dan
Daerah terkait COVID-19 di wilayahnya.

(Secara berkala dapat diakses di


http://infeksiemerging.kemkes.go.id
dan kebijakan Pemerintah Daerah
setempat).

Contoh: Mencari informasi bahwa wilayah yang akan


dipicu bukan zona orange dan merah Covid-19.
Tim pemicuan dapat
berkoordinasi dulu dengan tim
Satgas Covid-19 daerah yang
ada di kab/kota dan/atau
di desa dalam memetakan
wilayah dan rumah mana
saja yg akan dilibatkan pada waktu pemicuan.

Koordinasi dengan aparat desa


tentang rencana pelaksanaan
pemicuan dan pihak-pihak yang
akan terlibat dalam pemicuan
Jumlah peserta atau masyarakat
yang hadir dibatasi.

(sesuai dengan anjuran wilayah


setempat. misal : hanya boleh 5
orang
Sebelum melakukan pemicuan, agar
dilakukan penilaian mandiri resiko
terpapar Covid-19 untuk setiap individu yang akan di
undang, antara lain dengan pertanyaan-pertanyaan :
 Apakah dalam 14 hari terakhir pernah berkunjung ke
wilayah zona merah (desa/kelurahan).
 Apakah dalam 14 hari terakhir pernah kontak dengan
OTG, ODP atau PDP atau pernah merawat pasien positif
Covid-19.
 Apakah dalam 14 hari pernah berkunjung ke keramaian,
pasar, berkerumun tanpa menggunakan masker
Memastikan lokasi tempat
pemicuan dalam kondisi bersih
dengan sirkulasi udara yang baik.
Jika pemicuan akan:
 di luar ruangan maka maksimal
hanya 15 orang saja
 jika dilaksanakan di dalam ruangan
maka hanya diperbolehkan 4 orang
dalam ruangan berukuran 4x4 m2
Mengatur kriteria masyarakat yang akan dipicu
dan dikontrol secara ketat, tidak disarankan
melibatkan:
 lansia (>55 tahun)
 anak-anak).
 wanita hamil
 orang dengan penyakit kronis/komorbid

Kelompok yang terlibat harus memenuhi


keterwakilan masyarakat termasuk:
 laki2,
 Perempuan
 warga paling miskin,
 penyandang disabilitas,
 kelompok marginal lainnya
Memastikan tersedianya alat
komunikasi seperti pengeras suara/toa,
microphone, yang tidak digunakan secara
bergantian
Menggunakan media untuk
menyebarkan Undangan
Contoh :
 Whatsapp
 SMS
 Telegram
 Vidcom
 toa Mesjid
 radio komunitas
 dll
Disiapkan panduan / protokol dan
juga jalur komunikasi
dan bantuan jika ada masyarakat
yang tiba-tiba
jatuh atau yang sakit pada
saat pemicuan.
 Sebelum pemicuan dilakukan agar diberikan
PROTOKOL UMUM penjelasan tentang Protokol Kesehatan dan
PEMICUAN mengajak masyarakat melakukan Protokol
Kesehatan (jaga jarak, pakai masker, melakukan cuci
tangan atau menggunakan hand sanitizer).

 Waktu Pemicuan hanya dibatasi maksimal 60 menit.


( agar dipikirkan melakukan pemicuan sesi yang
berbeda bagi tiap kelompok masyarakat)

 Fasilitator dan Co Fasilitator melakukan pembagian


tugas, 1 orang melakukan Fasilitasi, dan 1 orang
memastikan Prokes dilakukan
Mengatur dan memastikan jaga jarak fisik
minimal masyarakat
1,5 meter sebagai pertimbangan memilih
luas lokasi/tempat pemicuan.

Kalau dilakukan di tempat tertutup harus


dilakukan desinfeksi ruangan terlebih
dahulu.

Memastikan bahwa masyrakat yang akan


diundang pemicuan mengikuti protokol
kesehatan.
Menyediakan Sarana Cuci tangan Pakai
Sabun dan/ atau hand sanitazer yang cukup
dengan air mengalir dan sabun

Menjaga kebersihan tangan dengan sering


mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
atau menggunakan hand sanitizer.
Selalu melakukan etika batuk dan bersin.

Memastikan semua masyarakat menggunakan Jika tidak


memungkin mengumpulkan warga dapat dilakukan melalui
media. contoh : whatsapp, vidcom, membagikan video

Memastikan masyarakat yang ikut pemicuan dalm kondisi


sehat tidak ada gejala demam/nyeri tenggorokan/batuk/
pilek/sesak nafas. Jika dimungkinkan disediakan alat pengukur suhu tubuh.
Jika mengalami gejala seperti demam/batuk/
pilek/sakit tenggorokan/sesak nafas tetap di rumah dan
periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila
berlanjut.

Menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang,


aktifitas fisik minimal 30 menit perhari, istirahat cukup (tidur minimal 7 jam).
Fasilitator pemicuan dibatasi 3 orang (luar ruang) dan kunjungan di rumah
dibatasi hanya 2 orang dan hanya 1 orang yang masuk ke dalam rumah.

 Untuk permainan, tidak melakukan permainan yang menjadikan


masyarakat berdekatan/ bersentuhan.
 Pada Proses Pemetaan agar dilakukan berjarak cukup dilakukan
oleh dua orang warga dan selebihnya memberi masukan dengan
tetap menjaga jarak.
 Pada saat penelusuran lingkungan dilakukan dengan peserta
dibatasi dan rumah/lingkungan yang dikunjungi sudah
disurvei pada saat pra pemicuan.

 Apabila tidak memungkinkan dilakukan penelusuran lingkungan, fasilitator menyiapkan


foto2 lingkungan pada saat survey/pra pemicuan.
 Proses diskusi kelompok terarah tetap dilakukan dengan menjaga jarak.
 Tidak disarankan untuk makan dan minum selama proses pemicuan.
PELAKSANAAN MONITORING
PASCA PEMICUAN
Membahas mitigasi risiko tim STBM desa, dihindari
untuk melakukan pertemuan warga.

Tim desa dilengkapi masker, sarung tangan, hand


sanitizer saat melakukan kunjungan ke rumah-rumah
dan cukup dilakukan cukup hanya 1 orang saja per
rumah.

Tim STBM Desa/kelurahan mengisi Form Monitoring


secara benar sesuai formulir yang tersedia. Bila
menggunakan kertas pastikan bahwa kertas
tersebut diisi oleh satu orang. Lebih disarankan
menggunakan format elektronik.
VERIFIKASI
DESA / KELURAHAN STBM

 Tim dapat berkoordinasi dulu dengan


tim Satgas covid yang ada di desa
dalam memetakan wilayah dan rumah
mana saja yang akan dikunjungi saat
akan melakukan kunjungan rumah
 Memastikan wilayah dan/
atau rumah yang dikunjungi
tidak zona merah.
 Protokol kesehatan:

1) cuci tangan pakai sabun dan/atau hand


sanitizersebelum masuk ke rumah

2) lepas alas kaki, cuci kaki.


 Wajib Pakai masker, disarankan
menggunakan faceShield /pelindung
wajah.
 Tidak bersalaman, tidak perlu
menyentuh barangbarang yang ada di
rumah.

Dilakukan dengan kunjungan rumah,


maka, petugas verifikasi maksimal 2 orang
saja.
Lebih disarankan tidak membawa
banyak alat tulis atau kertas/dokumen.
Cukup di foto dan direkap di rumah.
 Tim verifikasi desa/kelurahan mengisi
form verifikasi secara benar sesuai
form yang tersedia. Bila menggunakan
kertas pastikan bahwa kertas diisi oleh
satu orang. Lebih disarankan
menggunakan format elektronik.
DISKUSI

PESERTA
NUSANTARA SEHAT
DIMINTA
PENDAPATNYA
DALAM HAL2 SBB:
Sesi ini, Fasilitator Nusantara Sehat mengajak diskusi peserta Nusantara Sehat terkait dengan
persiapan apa saja yang harus dilakukan ketika akan melakukan Pemicuan STBM Lima Pilar,
diantaranya :
1. Membagi kelompok dan membagi peran. Peran apa saja yang diperlukan dalam melakukan
Pemicuan STBM Lima Pilar ?
2. Menyiapkan peralatan dan Bahan. Peserta NS diminta menyampaikan Bahan dan peralatan
apa saja yang dibutuhkan untuk Pemicuan.
3. Membuat Skenario, Ceritakan Tahapan dalam Pemicuan STBM 5 Pilar
4. Kegiatan Pra Pemicuan …. Apa yang dilakukan ?
5. Langkah Pemicuan … Ceritakan (1) Perkenalan dan Penyampaian Tujuan, (2) Bina Suasana,
(3) Kesepakatan Istilah Tinja, BAB dan Jamban, (4) Pemetaan, (5) Transek Walk, (6) Simulasi
Air Terkontaminasi, (7) Memicu Perubahan, (8) Kesepakatan Bersama, dan (9) RTL
6. Sebutkan Elemen Pemicuan perubahan : a) Elemen Malu, (b) Eleman Harga Diri, (c) Elemen
Jijik dan Takut Sakit, (d) Elemen yang Berkaitan dengan Keagamaan, dan (e) Elemen yang
Berkaitan dengan Kemiskinan
7. Pada saat Kesepakatan Bersama apa yang dilakukan ?
8. Pada saat Kegiatan Pleno apa yang dilakukan ?
9. Paska Pemicuan Apa yang dilakukan ?
10. Pelaporan …. Apa yang dilaporkan ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai