• Racun lain yang ditemukan di sebagian besar organisasi adalah gaji yang
tidak adil. Praktik kompensasi menjadi toxic ketika penghargaan dan
pengakuan tidak adil atau tidak konsisten.
• Jarang ada penghargaan diberikan, alternatif untuk memberi penghargaan
kepada orang yang berkinerja sangat baik tidak ada. Kompensasi terus
menjadi sangat subjektif, terutama di tingkat senior. Kompensasi untuk
para pemimpin seringkali lebih didasarkan pada standar pasar daripada
kinerja mereka sebagai anggota tim. Akibatnya, praktik kompensasi dapat
menyebabkan perpecahan yang parah, pertikaian, kecemburuan, dan
ketidakpercayaan, terutama ketika kompensasi eksekutif senior 20 kali
lebih besar daripada kompensasi karyawan tingkat awal.
3. Penyalahgunaan Kekuasaan
• Para pemimpin berebut untuk mengisi posisi pada tingkat ini, contoh
seringkali memilih karyawan ahli dengan sedikit skill atau tanpa
pengalaman manajemen karena suatu alasan tertentu.
Penyalahgunaan kekuasaan lainnya yaitu ketika seorang manajer baru
meremehkan anggota staf di depan anggota staf lain, berkomunikasi
dengan memo daripada tatap muka, mengubah kebijakan tanpa
masukan dari orang lain, bersikap kasar dan tanpa pertimbangan
menganggap memiliki kekuasaan tertinggi.
4. Intoleransi terhadap Keberagaman