DISUSUN OLEH
KHOIRUN RISKIA
KELAS XI DPIB 1
SMK N 2 PANGKALPINANG
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
2) RUMIJA
Daerah milik jalan diperuntukkan bagi daerah manfaat jalan
dan
pelebaran jalan maupun penambahan jalur lalu lintas
dikemudian hari, serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan
Jalan.
3) RUWAJA
Daerah ini merupakan ruang sepanjang jalan yang dimaksudkan
agar pengemudi mempunyai pandangan bebas dan badan jalan
aman dari pengaruh linkungan, misalnya oleh air dan bangunan
liar
(tanpa izin).
KLASIFIKASI JALAN MENURUT
1) Fungsi jalan
2) Kelas jalan
Berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima
beban lalu
lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST)
dalam
satuan ton.
JALAN MENURUT KELAS
KELAS I
3) Medan jalan
Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian
besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.
Klasifikasi menurut medan jalan No Jenis Medan Notasi kemiringan
Medan (%) .
1) Datar D < 3 2
2) Perbukitan B 3-25
3)Pegunungan G > 25
4) Wewenang pemerintah
Sesuai PP No. 26/ 1985 adalah :
5) Jalan Nasional
beton.
Kayu merupakan bahan yang sangat estetik, bila didesain dengan
one-hinged arch,
two-hinged arch,
three-hinged arch,
7) Jembatan Pelat
Jembatan ini merupakan beton bertulang yang antara
gelagar induk
dan pelat lantai kendaraan dicor bersamaan dan menyatu
sebagai
balok T.
8) Jembatan Kantilever (Cantilever Bridges)
jembatan kantilever adalah merupakan pengembangan jembatan
balok. Tipe jembatan kantilever ini ada dua macam yaitu tipe
cantilever dan tipe cantilever with suspended span. Pada
jembatan
kantilever, sebuah pilar atau tower dibuat dimasing-masing sisi
bagian
yang akan disebrangi dan jembatan dibangun menyamping
berupa
kantilever dari masing-masing pilar atau tower. Pilar atau tower
ini
mendukung seluruh beban pada lengan kantilever.
9) Jembatan Terapung (Floating Bridges)
10) Jembatan Kombinasi (Combination Bridges)
MAPEL KONSTRUKSI JALAN DAN
JEMBATAN