Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

Materi :

“Neraca dan laporan Laba-Rugi”

Reny Nugraheni

IIK Bhakti Wiyata Kediri


2021
LAPORAN KEUANGAN

Sebagaimana kita ketahui, Akuntansi Keuangan Rumah Sakit merupakan

aktivitas jasa yang tujuan utamanya menghasilkan informasi kuantitatif yang

bermanfaat tentang posisi keuangan dan hasil operasionalisasi rumah sakit,

sehingga produk dari akuntansi keuangan adalah Laporan Keuangan (financial

statements). Informasi ini akan digunakan oleh manajer RS, pemberi kredit,

asuransi, dan pihak lainnya untuk pengambilan keputusan ekonomis.

Terdapat empat jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi

Rumah Sakit, yaitu: Neraca (balance sheet), laporan laba-rugi (statement of

operation), laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

NERACA dan PERSAMAAN AKUNTANSI

Neraca adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan rumah sakit


pada

periode waktu tertentu. Neraca disebut juga dengan balance sheet atau laporan
posisi

keuangan atau laporan kondisi keuangan. Pengertian “posisi keuangan” adalah

ukuran yang menyatakan nilai harta/aset/sumber daya yang

dimiliki dan

hutang/obligasi/liabilitas yang harus dibayar oleh RS pada periode waktu tertentu.

Selisih antara harta dengan hutang disebut dengan harta bersih atau net asset atau
modal. Contoh laporan neraca rumah sakit disajikan pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Contoh Laporan Neraca Rumah
Sakit
(dikutip dan modifikasi dari Nowicki, 2006, hal. 14)

RS Desa Bahagia
LAPORAN
Harta (Rp) NERACA Hutang dan Modal (Rp)
Kas Per 31 Desember5.400.000
2019 Hutang 3.000.000
Piutang 25.000.000 Wesel hutang 2.750.000
Persediaan 2.000.000 Beban yang diakui 7.950.000
Beban dibayar di muka 600.000 pembayarannya
Total Harta Lancar 33.000.000 Pendapatan yang
Investasi jangka panjang 4.000.000 ditangguhkan 300.000
Tanah, gedung, dan 72.000.000 Total Hutang lancar 14.000.000
peralatan Hutang jangka panjang 32.000.000
Akumulasi penyusutan 21.000.000 51.000.000 Total Hutang 46.000.000
Modal rumah sakit 42.000.000
Total Harta 88.000.000
Total Hutang & modal 88.000.000

Berikut adalah contoh analogi persamaan akuntansi dengan


transaksi

perorangan sehari-hari. Katakanlah Anda hari ini memiliki Harta sebesar Rp.

250.000.000,- yang terdiri dari Uang kas dan Properti lain, dan Hutang sebesar Rp.

100.000.000,- (Tagihan yang belum dibayar dan Kredit lainnya). Dengan

mengurangkan Harta terhadap Hutang, maka Modal (atau Harta bersih) Anda

adalah Rp 250.000.000,- - Rp. 100.000.000,- = Rp. 150.000.000,-. Dengan

demikian Anda

memiliki “laporan neraca” dengan posisi Harta Rp. 250.000.000,- di sisi kiri dan
Hutang

+ Modal Rp. 250.000.000,- di sisi kanan.

Judul laporan Neraca biasanya terdiri dari tiga:

1. Nama dari entitas akuntansi. Pengertian entitas akuntansi adalah unit yang

mampu menjalankan aktivitas ekonomi seperti memilki peralatan, menagih

piutang, membeli dan menjual, memberikan pelayanan, dan sebagainya.

2. Nama Laporan; dan

3. Tanggal Laporan. Entitas akuntansi pada contoh laporan di atas adalah RS Desa

Bahagia. Pada contoh di atas tanggal yang tertera dan ditetapkan oleh
pada tanggal tersebut. Dengan demikian, posisi keuangan rumah sakit akan

berbeda pada tanggal sebelumnya (30 Desember 2019) dan sesudahnya (1

Januari 2020).

Isi neraca terdiri dari elemen-elemen penting sesuai dengan persamaan

akuntansi yaitu Harta, Hutang, dan Modal.


A. Harta
Istilah untuk Harta disebut juga Assets atau Aktiva atau sumberdaya. Harta

didefinisikan sebagai sumberdaya ekonomis rumah sakit yang ditentukan dan

dinilai dengan standar akuntansi yang berlaku. Pada contoh laporan neraca di atas,

total harta RS Desa Sejahtera adalah sebesar Rp. 88.000.000,- per tanggl 31

Desember 2019.

Pada contoh laporan Neraca di atas, terdapat tujuh jenis Harta pada laporan

Neraca yang disebut dengan Perkiraan atau Akun, antara lain:

1. Kas atau cash, yaitu sejumlah uang yang ada di tangan pemegang keuangan

perusahaan (on hand) dan/atau di rekening bank milih RS;


2. Piutang atau Account receivable, yaitu sejumlah uang yang telah jatuh tempo

harus dibayarkan ke RS oleh pasien atau pihak ketiga yang bekerjasama dengan

RS (misalnya penerimaan layanan rujukan dari klinik atau rumah sakit lain);
3. Persediaan atau inventory, yaitu sejumlah makanan (misal pada layanan gizi),

energi (misal pada layanan radio nuklir), obat-obatan (misal pada layanan

farmasi) atau perlengkapan lainnya yang belum dipakai atau dikonsumi.

4. Beban dibayar di muka atau prepaid expenses, yaitu beban-beban yang telah

dibayar dahulu oleh RS seperti Asuransi, Bunga, dan Sewa. Akun ini disebut

Harta

karena akun-akun tersebut dibayarkan terlebih

dahulu untuk mendapat benefit/manfaat di kemudian

hari bagi RS. Misalnya: bayar Asuransi untuk


perlindungan, Bunga bank untuk meminjam uang, dan Sewa untuk
penggunaan

lokasi usaha atau peralatan yang disewa.

5. Investasi jangka panjang atau Long term investment, yaitu sejumlah saham atau

sekuritas yang diterbitkan oleh pemerintah (mis: Bursa Efek) atau perusahaan
swasta yang dibeli atau dimiliki RS yang dimaksudkan untuk disimpan lebih
dari

satu tahun;

6. Tanah (land), Gedung (building), dan Peralatan (equipment), yaitu sejumlah

harta RS yang berwujud (tangible) senilai harga perolehannya yang digunakan

untuk operasional RS.


7. Akumulasi penyusutan atau Accumulated depreciation, yaitu sejumlah nilai yang

menggambarkan penggunaan Harta untuk operasional RS dan diperlakukan

sebagai biaya operasional RS selama waktu berlalu sejak Harta tersebut

diperoleh. Yang disajikan pada laporan neraca pada sisi Harta adalah sisa

penyusutan Harta, bukan besarnya penyusutan Harta.

Akun atau Perkiraan nomor (1) sampai dengan (4) di atas, termasuk dalam

kelompok Harta lancar atau Harta jangka pendek atau Current assets, yaitu kas dan

sekumpulan harta yang dapat dikonversi menjadi kas atau digunakan untuk

membiayai oeprasional RS dalam waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan


Perkiraan nomor (5) sampai dengan (6) disebut dengan Harta tidak lancar atau

Harta jangka panjang atau Noncurrent Assets atau Long-term Assets. Urutan
penyusunan perkiraan Harta pada laporan Neraca diurut mulai dari yang paling

lancar hingga ke Harta yang paling tidak lancar.

B. Hutang

Hutang didefinisikan sebagai sejumlah kewajiban ekonomis RS yang

ditentukan dan dinilai dengan standar akuntansi tertentu. Pada contoh laporan

Neraca di atas,
perkiraan Hutang terdiri dari lima jenis yaitu:

1. Hutang usaha atau Accounts payable, yaitu sejumlah hutang RS terhadap

pemasok atau supplier serta perusahaan dagang lainnya untuk membeli

perlengkapan, merchandise, atau pelayanan dari mereka secara kredit dan

belum dibayarkan oleh RS;


2. Wesel hutang atau Notes payable, yaitu sejumlah pinjaman jangka pendek
RS dari

bank atau lembaga keuangan lainnya. Hutang ini biasanya berbentuk Perjanjian

Hutang (atau Akad Kredit) yang dikeluarkan RS kepada peminjam;

3. Beban yang diakui pembayarannya atau Accrued expenses payable atau Accrued

liabilities yaitu sejumlah hutang yang timbul untuk pembiayaan (mis: gaji,
tunjangan, dsb) yang telah diakui oleh RS, namun belum dibayarkan;
4. Pendapatan yang ditangguhkan atau Deferred income, yaitu sejumlah
pendapatan

(mis: biaya pendampingan pendidikan/PKL perawat) yang telah diterima di

muka dalam bentuk kas, akan tetapi belum diakui sebagai pendapatan karena

RS
memiliki kewajiban memberikan pelayanan ke depannya sesuai perjanjian.

5. Hutang jangka panjang atau Long-term liabilites, yaitu sejumlah pinjaman

hipotek atau Surat hutang yang dikeluarkan RS yang akan dibayar pada waktu

yang akan datang (biasanya lebih dari satu tahun).

C. Modal
Istilah lain untuk modal adalah Harta bersih, Net assets, equity, capital, atau
net

worth. Pengertian modal dalam akuntansi sebenarnya adalah selisih antara


total Harta terhadap total Hutang. Dengan demikian, bila total Harta sebuah RS

melebihi total
Hutang yang umumnya didapat dari laba usaha, maka selisihnya adalah
modal yang

dimiliki RS yang dapat dipakai untuk memperluas usaha. Namun bila total
LAPORAN LABA-RUGI
Hutang lebih besar dibanding total Harta yang umumnya disebabkan kerugian

usaha,Istilah
maka lain yang
modal RS digunakan untuk
tersebut akan laporan laba-rugi
tergerus/berkurang danadalah statement
bisa memperburuk
of
posisi keuangan RS.
operations (laporan operasional), income statement (laporan pemasukan),
the

statement of revenues and expenses (laporan pendapatan dan biaya), the profit-

and- lost statement (laporan laba-rugi), atau operating statement.


Laporan laba-rugi adalah laporan yang menyajikan hasil operasional RS pada

periode waktu tertentu (bisa bulanan, kwartal, atau tahunan). Pengertian laba-rugi

adalah selisih antara pendapatan dengan biaya. Laba bila pendapatan lebih besar

dari biaya, sedangkan rugi bila pendapatan lebih sedikit dibanding biaya.

Format penyusunan laporan laba-rugi setiap RS berbeda-beda sesuai dengan

standar akuntansi yang dipakai. Berikut adalah contoh Laporan Laba-Rugi RS Desa

Bahagia per 31 Desember 2019 dalam format yang berbeda pada tabel 2 dan

tabel 3.
Tabelkotor:
Pendapatan 2. Contoh Laporan Laba-Rugi RS Desa Bahagia per 31 Desember
Pendapatan layanan
2019
60.000.000
(dalam Rupiah)
medik 40.000.000
Pendapatan layanan
penunjang medik
Total pendapatan kotor 100.000.000
Dikurangi pembatalan layanan (retur) 10.000.000
Total pendapatan bersih 90.000.000
Pendapatan lain-lain 5.000.000
Total pendapatan 95.000.000
Dikurangi beban
operasional: Beban 34.000.000
perawatan 27.000.000
Beban tenaga kesehatan 18.000.000
lainnya Beban umum 14.000.000
Beban administrasi &
keuangan
Total beban operasional 93.000.000
Laba operasional 2.000.000
Tabel
Laba non 3. Contoh Laporan Laba-Rugi RS Desa Bahagia per 31 Desember
operasional 1.300.000
Total laba 2019 3.300.000
Pendapatan bersih (dalam Rupiah) 90.000.000
Pendapatan lain-lain 5.000.000
Total pendapatan operasional bersih 95.000.000
Dikurangi beban
operasional: Beban gaji 34.000.000
perawat 27.000.000
Beban gaji tenaga kesehatan 18.000.000
lainnya
14.000.000
Beban umum
Beban administrasi &
keuangan
Total beban operasional 93.000.000
Laba operasional 2.000.000
Laba non operasional 1.300.000
Total laba 3.300.000
Judul pada laporan laba-rugi mirip dengan laporan neraca yaitu terdiri dari

nama perusahaan/entitas serta periode waktu laporan tersebut. Sedangkan isi dari

laporan laba-rugi terdiri dari: pendapatan dan beban.


A. Pendapatan

Pendapatan RS terdiri dari penghasilan secara ekonomis yang didapat RS

melalui pemberian pelayanan kepada pasien. Ada yang mengelompokkan atas jenis

layanannya yaitu pendapatan rawat jalan, rawat inap, emergensi dan lain-lain. Ada

pula

yang mengelompokkan berdasarkan rutinitasnya yaitu pendapatan rutin dan

non- rutin. Pendapatan dapat pula berupa donor, bantuan, sumbangan, atau

pendapatan
dari kegiatan lainnya di luar melayani pasien seperti jasa parkir, sewa toko
di RS dan

sebagainya, yang semuanya disebut dengan pendapatan lain-lain.

Pendapatan dapat menaikkan harta RS (kas atau piutang) tergantung jenis

transaksinya.
B. Beban

Beban RS terdiri dari biaya-biaya untuk menghasilkan pelayanan, membeli

persediaan, dan pembelian lainnya yang digunakan untuk melayani pasien

yang

disebut juga dengan beban operasional. Pengelompokkan beban dapat

dilakukan berdasarkan departemen misalnya beban instalasi gizi, beban rumah


PERSAMAAN AKUNTANSI
tangga, beban
Baik laporan neraca maupun laporan laba-rugi, keduanya harus memenuhi
SDM, dan sebagainya. Dapat pula berdasarkan jenisnya seperti beban
prinsip keseimbangan (Balance). Keseimbangan ini disebut dengan Persamaan
gaji, beban
Akuntansi, dengan beban
persediaan, formulapembelian,
sebagai berikut:
dan sebagainya. Pada contoh laporan di atas
a. Pada
beban laporan neraca
operasional meliputi beban gaji, beban umum, dan beban administrasi.
Harta = Hutang + Modal atau
Harta – Hutang = Modal
b. Pada laporan laba-rugi
Pendapatan = Beban, maka tidak ada laba/rugi (impas), atau

Pendapatan > Beban, maka terjadi Laba, atau

Pendapatan < Beban, maka terjadi Rugi

Sehingga bila digabungkan persamaan Akuntansi akan menjadi


Harta = Hutang + Modal + Pendapatan -
Beban
dan secara grafis digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan Laporan Neraca dan Laporan Laba-Rugi dengan


Persamaan Akuntansi

REFERENSI
Nowicki, Michael (2006). HFMA’s Introduction to Hospital Accounting 5th edition.

Chicago: Health Administration Press


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai