PUSTAKA
MENURUT
PUEBI
Penyusun:
Maulana Zaki Mubarak, S.Pd.
SATU DI ANTARA KISI-KISI UH KARYA ILMIAH
PENGERTIAN DAFTAR
PUSTAKA
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), daftar pustaka adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad. Daftar pustaka disertakan
dalam sebuah penulisan karena bertujuan untuk melindungi seorang penulis
dari plagiarism dan juga sebagai bentuk penghargaan kita terhadap hak cipta penulis.
PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA
(PUEBI) MEMBERIKAN PANDUAN PENULISAN
DAFTAR PUSTAKA PADA EMPAT BAGIAN YANG
TERPISAH SEBAGAI BERIKUT
Butir I.G.1 tentang Huruf Miring: Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama
majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Butir III.A.3 tentang Tanda Titik: Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama
penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan
tempat terbit.
Butir III.B.8 tentang Tanda Koma: Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang
dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Butir III.D.5 tentang Tanda Titik Dua: Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor
dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan,
serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka
EMPAT PANDUAN PADA PUEBI TERSEBUT
MEMBERIKAN TUJUH CONTOH PENULISAN DAFTAR
PUSTAKA SEBAGAI BERIKUT
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan
Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Jakarta.
Moeliono, Anton. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur.
Ambon: Mutiara Beta.
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.
INGAT !!!
SIKADISIP
Siapa Pengarangnya
Kapan Diterbitkan
Apa Judulnya
Dimana Kota Terbitnya
Siapa Penerbitnya
BERIKUT URAIAN POLANYA
Pengarang individu ditulis dengan nama belakang ditulis lebih dahulu yang dipisahkan dengan
tanda koma dengan nama depan. Pengarang berupa institusi ditulis tanpa dibalik urutan
namanya.
Judul ditulis dengan huruf miring dengan kapitalisasi judul. Keterangan edisi atau jilid
dipisahkan dengan tanda titik. Keterangan cetakan ditulis dalam tanda kurung.
Informasi penerbit terdiri atas dua bagian, yaitu kota dan penerbit, yang dipisahkan dengan
P = Pengarang
T = Tahun
J = Judul
J1 = Judul karya yang menjadi bagian J2
J2 = Judul karya yang mengandung J1
K = Nama kota dan/atau penerbit
C = Catatan atau keterangan tambahan
F = Format
Buku
Selain Buku Standar, Variasi Cara Penulisan Diterapkan Pada Sumber Bagian
Buku, Buku Terjemahan, Dan Buku Elektronik (Buku-el). Sumber Daring
Ditambahkan Alamat Situsnya Pada Bagian Paling Belakang.
Edisi atau jilid buku dapat ditambahkan setelah judul. Nomor cetakan dapat ditambahkan dalam tanda
kurung. Contoh:
Catatan (C)
Catatan atau keterangan tambahan bergantung pada jenis
sumber.
RUJUKAN