Kelompok : 2 Tk 2A
Anggota : 1. Jannahtul choiriah
2. Windi ayu wulandari
3. Destri suci mawarni
4. Sepia trianggraini
5. Fepta nopiansyah
1. Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung merupakan sebuah organ dalam tubuh manusia yang termasuk dalm sistem
sirkulasi.Jantung bertindak sebagai pompa sentral yang memompa darah untuk
mengantarkan bahan-bahan metabolisme yang diperlukan ke seluruh jaringan tubuh
dan mengangkut sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.
Menurut Sylvia Price (2006) Aterosklerosis pembuluhh koroner merupakan penyebab penyakit arteri
koronaria yang paling sering ditemukan. Atherosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa
dalam arteri koronaria, sehingga secara progesif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen
menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah
miokardium. Bila penyakit ini semakin lanjut, maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan veskuler yang
mengurangi kemampuan pembuluh untuk melebar. Dengan demikian keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen menjadi genting, membahayakan miokardium.
3. Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Menurut Sylvia Price (2006) patofisiologi dari penyakit jantung koroner terbagi dalam 2 tahap
yaitu :
1. Iskemia
Iskemia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat sementara dan reversible.
Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversible pada tingkat sel dan
jaringan, dan menekan fungsi miokardium.
2. Infark
● Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan
selular yang irreversible dan kematian otot atau nekrosis. Bagian miokardium yang
mengalami infark atau nekrosis akan berhenti berkontraksi secara permanen.
5. Manifestasi Klinis
a. Iskemia
b. Palpitasi
c. Sesak nafas
d. Angina
pektorid
e. Infark
Miokard
6. Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
EKG NORMAL Adanya ST Elevasi Adanya ST depresi
Dada :
Bunyi jantung : bunyi jantung ekstra S3/ S4 menunjukkan gagal jantung/ penurunan
kontraktilitas atau komplain ventrikel, murmur menunjukkan gagal katup jantung/
disfungsi otot papilar, friksi, perikarditis.
Paru-paru : bunyi nafas bersih/ krekels/ mengi, frekuensi nafas meningkat, nafas sesak,
sputum bersih, merah muda kental.
5). Ekstremitas
c. Kelemahan, kelelahan
d. Edema perifer/ edema umum
e. Kulit kering/ berkeringat dingin
f. Menggeliat
g. Pemeriksaan diagnotik
Lanjutan
F. EKG menyatakan peninggian gelombang ST, iskemia, penurunan atau datarnya
gelombang T menunjukkan cedera, gelombang Q berarti nekrosis.
G. Sel darah putih : leukosit (10.000-20.000) biasanya tampak pada hari kedua
setelah IMA sehubungan dengan proses inflamasi
J. Analisa gas darah/ oksimeter nadi : dapat menunjukkan hipoksia atau proses
penyakit paru akut/ kronis