Anda di halaman 1dari 11

Hakikat Etika Bisnis

ALFIAN, SE, MM
Hakikat Etika Bisnis
Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia ( produk atau
jasa ) yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Drs. O.P. Simorangkir bahwa hakikat etika bisnis adalah menganalisis
atas asumsi-asumsi bisnis seperti asumsi moral.
Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari
tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang
sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk
menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
ETIKA BISNIS MENCAKUP

Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.

Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara
berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.

Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya dan
dengan harga yang layak

Parakaryawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan
mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
 Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada waktunya dan
membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
 Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak merugikan dan
menghancurkan pihak lain.

Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus
ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian
sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.
Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan ini
merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji.
KOMPONEN ETIKA

1. Komponen Sumber
- kemauan individu
seseorang tidak suka KKN
- konsensus sosial
ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan
- nilai pribadi
seseorang memiliki pribadi jujur.

2. Komponen mekanik
usaha melalui berbagai metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasl negosiasi disepakati tidak
boleh membanting harga
3. Produk
kesepakatan individu dalam masyarakat.
misalnya :
- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan

4. Aliran Etika
- Aliran DEANTOLOGI
kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.
misalnya: rasanya tak pantas kalau kita
turunkan harga
- Aliran TEOLOGI
Menilai perbuatan orang dari tujuannya.
Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan
lawan.

Kesimpulan:
a. Etika bisnis perlu dimiliki individu dan perusahaan
b. Etika bisnis sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis
c. Etika bisnis memiliki sanksi moral
d. Tanpa etika bisnis, ekonomi akan kacau
Bisnis Dan Latar Belakang Moral

Hubungan bisnis dengan moral adalah sebuah realita


(kenyataan) yang setiap saat, setiap hari dialami, meskipun
tidak secara eksplisit.
Bisnis adalah bagian yang penting dari masyarakat, secara
sadar dan dengan berbagai cara manusia terlibat dalam
pembelian barang-barang dan jasa yang dibutuhkan untuk
memberikan kenikmatan bagi hudupnya.
Nilai-Nilai Etika Bisnis
Pada dasarnya praktek Etika Bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik
untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
Ø  Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi,
baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
Ø  Mampu meningkatkan motifasi pekerja.
Ø  Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
Ø  Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Etika
Bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang
memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan
yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam system
remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah asset
yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan harus semaksimal mungkin harus
mempertahankan karyawannya.
Thanks..............

Anda mungkin juga menyukai