Anda di halaman 1dari 11

Metodologi Penelitian

Tinjauan Pustaka Karya Ilmiah


2 SKS

Emmy Nurhayati
Patrisius Edi Prasetyo
Apa itu tinjauan pustaka?

• Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis dan tematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.

• Tujuan pembuatan tinjauan pustaka adalah untuk memetakan penelitian yang telah dilakukan di bidang terkait dan
untuk mengetahui adanya gabs penelitian serta positioning dari penelitian yang akan dilakukan.

• Fakta-fakta yang diungkapkan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya (jurnal penelitian terpublikasi minimal
nasional, minimal 3 penelitian terdahulu (KP), minimal 6 penelitian terdahulu (TA)) dengan mencantumkan sumber
dengan baik dan benar sesuai dengan aturan penulisan daftar pustaka.

• Penulisan tinjauan pustaka dituliskan dalam uraian deskripstif yang mencakup latar belakang, tujuan, objek penelitian,
metode yang digunakan, hasil dan kesimpulan dari penelitian terdahulu beserta keterkaitan antar penelitian terdahulu
satu sama lain dan perbedaan atau gabs dengan penelitian yang hendak dilakukan.
Apa itu tinjauan pustaka?

• Bagian paragraf terakhir pada tinjauan pustaka menjelaskan tentang penelitian yang akan anda lakukan dan apa bedanya
dengan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, mencakup perbedaan objek dan
metode yang digunakan.

• Bagian akhir tinjauan pustaka mencantumkan pula state of the art berupa seperti Tabel 6.1 yang memuat inti dari
masing-masing penelitian terdahulu dan penelitian yang hendak dilakukan untuk mempermudah melihat gabs dan
positioning.
State of the Art

Tabel 6.1 State of The Art


No Nama Tahun Objek penelitian Metode
1
2
3
..
… Penelitian Tahun Objek penelitian Metode anda
ini penelitian anda anda
Contoh tinjauan pustaka
2.4.1 Studi Pustaka

Sebelum penelitian ini dilakukan, telah ada beberapa penelitian sebelumnya terkait kalimat pengantar
permasalahan line balancing. Beberapa dari penelitian tersebut antara lain, penelitian yang dilakukan
oleh Djunaidi dan Angga (2017) membahas terjadinya bottleneck pada salah satu stasiun kerja bagian latar belakang
produksi pembuatan body bus di Perusahaan Karoseri Laksana sehingga mempengaruhi output yang
dihasilkan di bawah target pihak manajemen. Tingkat efisiensi tenaga kerja dan mesin produksi yang
masih rendah di perusahaan ini, sebagai akibat dari tidak seimbangnya beban kerja antar stasiun kerja.
tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi lintasan produksi sehingga akan berdampak
pada output produksi body bus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
metode
Ranked Positional Weights (RPW). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur efisiensi lini
proroduksi pada kondisi aktual dan membandingkan dengan hasil pengukuran untuk kondisi usulan
hasil
menggunakan metode RPW. Hasil yang diperoleh dengan metode ini adalah meningkatnya efisiensi
lintasan produksi dari 72,39% menjadi 91,16% dan balance delay juga menurun dari 27,61% menjadi
8,84%. Penerapan hasil penelitian peningkatan efisiensi lintasan tersebut, output produksi dapat kesimpulan
ditingkatkan dari 20 unit/bulan menjadi 21,6 unit/bulan.
Contoh tinjauan pustaka
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Panudju dkk (2018) membahas tentang penerapan konsep
penyeimbangan lini dengan metode Ranked Positional Weights (RPW) pada sistem produksi penyamakan kulit di
PT. Tong Hong Tannery Indonesia. Permasalahan pada penelitian ini yaitu ketidakseimbangan lintasan produksi
yang terjadi akibat tidak adanya pemerataan waktu siklus kerja pada beberapa stasiun kerja, tidak adanya efisiensi
kinerja operator dibeberapa stasiun kerja, terdapat adanya penumpukan barang setengah jadi (work in process)
pada beberapa stasiun kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah stasiun kerja yang optimal
sehingga diperoleh suatu peningkatan efisiensi lintasan kerja yang optimal dan dapat mengetahui solusi terbaik
untuk menghilangkan idle time yang terjadi. Penelitian menggunakan metode RPW dan dihasilkan jumlah optimal
stasiun kerja yaitu 4 stasiun, sehingga didapat nilai efisiensi lini yaitu 82,29 % yang digunakan sebagai rasio dalam
membuat rangkaian kegiatan proses produksi dalam stasiun kerja. Hasil yang didapat pada balance delay yaitu
10,71% dan smoothness index yang didapat adalah 1,98 menit. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah telah diketahui penyebab dan penghambat line yang tidak efisien yaitu banyak pengalokasian operator yang
tidak sesuai dengan bobot skill dan konsistensi dalam bekerja dari setiap proses produksi.
Contoh tinjauan pustaka
Azwir dan Pratomo (2017) dalam penelitiannya membahas mengenai implementasi line balancing untuk
peningkatan efisiensi di line welding PT. X. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah adanya
penumpukan barang pada aliran produksi (bottleneck) dan adanya operator kerja yang tidak ada di stasiun
kerjanya pada saat jam kerja pada area produksi knalpot (muffler) sepeda motor type New Jupiter Z model 1DY
merk Yamaha. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan rancangan model keseimbangan lintasan (jumlah
stasiun dan alokasi elemen kerja) yang efisien untuk line welding 1DY dan menentukan jumlah operator (tenaga
kerja) yang optimal untuk line welding 1DY. Peneliti menggunakan 3 metode penyeimbangan lintasan yaitu
metode Helgeson-Birnie, Kilbridge-Wester Heuristics, dan Moddie Young. Hasil penelitian menunjukan adanya
kesamaan pada hasil pengukuran menggunakan ketiga metode tersebut yaitu nilai effisiency line 96,66% dan
balance delay 24,98%. Perbedaan dari ketiga metode tersebut yaitu dari hasil perhitungan smoothess index
dimana metode Helgeson-Birnie mempunyai hasil yang paling baik dengan nilai 6,62 menit. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan usulan terbaik dalam peningkatan efisisensi di line welding PT. X
bahwa perlu adanya pengurangan jumlah operator dengan memperkecil jumlah stasiun kerja yang semula 8
menjadi 6 (satu stasiun kerja ditangani oleh satu operator).
Contoh tinjauan pustaka
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Casban dan Kusumah (2016) yang membahas tentang analisis
keseimbangan lintasan untuk menciptakan proses produksi pump packaging yang efisien di PT. Bumi Cahaya Unggul.
Permasalahan yang terjadi pada proses produksi pump packaging di PT. Bumi Cahaya Unggul adalah terjadinya
penumpukan barang setengah jadi dalam proses produksi dan adanya waktu menganggur di beberapa stasiun kerja
yang di akibatkan adanya stasiun kerja yang memiliki waktu siklus tertinggi (bottle neck). Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengukur tingkat efisiensi proses produksi dan membuat keseimbangan lintasan untuk menciptakan proses
produksi pump packaging systems yang efisien sehingga berdampak pada meningkatnya kapasitas produksi. Metode
yang digunakan untuk analisis perencanaan penyeimbangan lintasan produksi dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode Helgeson-Birnie (Rank Positional Weight) dan metode Moodie-Young (MY). Hasil yang diperoleh
dari pengukuran efisiensi lini pada kondisi awal yaitu sebesar 69,72 % dengan kapasitas produksi 16 unit pump.
Perhitungan keseimbangan lintasan dengan metode RPW terjadi peningkatan dari kondisi awal yaitu memperoleh hasil
efisensi lini sebesar 93,29% dengan kapasitas produksi menjadi 25 unit. Perhitungan keseimbangan lintasan dengan
metode Moodie-Young juga terjadi peningkatan dari kondisi awal yaitu memperoleh hasil efisensi lini sebesar 92,84%
dengan kapasitas produksi menjadi 25 unit. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengaturan
keseimbangan lintasan untuk menciptakan proses produksi pump packaging system yang efisien dengan menggunakan
pendekatan metode RPW dan MY untuk menciptakan pembagian beban kerja yang seimbang dan perbaikan cycle
time yang lebih singkat, sehingga dapat memberikan hasil yang signifikan yaitu adanya peningkatan kapasitas produksi.
Contoh tinjauan pustaka

Penelitian ini memilih menggunakan metode RPW sebagai tool peningkatan efisiensi lini produksi dari kondisi aktual
guna mengurangi waktu menganggur (idle time) di Rumah Pemotongan Ayam PT. DEE karena permasalahan yang diangkat
oleh peneliti setipe dengan permasalahan yang ada pada penelitian-penelitian terdahulu. Selain itu, semua metode yang
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan keseimbangan lintasan produksi pada penelitian terdahulu yaitu metode
RPW, metode Moodie-Young, dan metode Kilbridge-Wester jika dilihat dari aspek line efficiency, balanced delay hingga
smoothness indexnya memperoleh hasil persentase yang hampir sama, ada beberapa yang menujukkan hasil perhitungan
line balancing pada penggunaan metode RPW lebih baik dari metode yang lain. Rangkuman dari keseluruhan posisi
penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.1 State of The Art sebagai berikut:
Contoh State of the Art
Tabel 2.1 State of The Art
Tugas
• Buatlah Tinjauan Pustaka dan State of the Art dari permasalahan yang anda angkat pada pendahuluan yang
telah anda buat.
• Tinjauan pustaka memuat minimal 4 penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian Anda.
• Tinjauan pustaka dan State of the Art harus dapat menunjukkan perbedaan penelitian Anda dengan
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebelumnya. Berikan kesimpulan tinjauan pustaka di akhir
paragraf yang membedakan hal tersebut seperti contoh di materi.
• Tugas ini bersifat unik, sehingga masing-masing mahasiswa tidak boleh melakukan plagiat.
• Tugas dikumpulkan pada classroom dalam format word dengan mencantumkan Judul penelitian, nama, kelas
dan NIM.
• Perhatikan dengan seksama tenggat waktu pengumpulan tugas ini pada classrooom.

Anda mungkin juga menyukai