Anda di halaman 1dari 16

JAZZ MUSIC

Anggota Kelompok

1. Alya Ahshaina R.(03)


2. Audrya Aliefia D.(06)
3. Chairunisa Azahra (08)
4. M. Abdul Rouf (20)
5. Nazla Humaira (24)
6. Yuka Azahra A. (36)
SEJARAH
Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal
abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musik jazz
banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon.
Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi
(penekanan/aksentuasi pada not-not upbeat atau not-not dengan
ketukan lemah). Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat
kulit hitam di Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal
drums dan musik gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang).
PERKEMBANGAN
Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai
Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik
jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums
Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat
dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti
musik gospel, cakewalks, ragtime dan blues.
Buddy Bolden
Pada periode 1890-1910, Ragtime berkembang sangat pesat. Ragtime adalah genre
musik asli Amerika yang mengalami puncak kepopuleran antara tahun 1897-
1918.Genre ini bahkan bisa dikatakan adalah musik asli Amerika sebelum
munculnya musik jazz.Ragtime pada awalnya dimainkan di berbagai bar dan klub
malam.
King Oliver
Periode ini berkembang pada waktu yang hampir sama seperti Ragtime, pada
1890-1910. New Orleans dan musiknya, diakui memiliki pengaruh besar atas
terciptanya musik jazz. Sebagian besar musisi jazz awal, memainkan musik mereka
di berbagai bar dan klub malam di kawasan lokalisasi sekitar Basin Street.
Louis Armstrong
Berkembang pada 1920-1930, Swing adalah satu aliran jazz yang berkembang pada
awal 1930-an dan kemudian menjadi aliran tersendiri pada 1935. Munculnya swing
bisa ditarik kembali ke era 1920-an dan awal 1930-an. Saat itu, jazz dengan format
melodi romantis dengan alat musik gesek mulai dimainkan.
Django Reinhardt
(1920-1930) Di luar Amerika Serikat, gaya jazz Eropa mulai berkembang di Prancis
dengan kemunculan Quintette du Hot Club de France pada 1934. Legenda gitar
Belgia, Django Reinhardt, mempopulerkan gypsi jazz, sebuah campuran antara
swing Amerika dan musik dansa Prancis[/spoiler]
Bob Crosby
(1940-1950) Dixieland yang juga dikenal sebagai Hot Jazz atau New Orleans Jazz
dikembangkan di New Orleans pada awal abad ke-20. Kemudian jenis musik ini
disebarkan ke Chicago dan New York, oleh sejumlah band New Orleans sejak
1910[/spoiler]
Charlie Parker dan Bud Powell
(1940-1950) Kata bebop sering diartikan sebagai sesuatu yang sulit diucapkan
dan kemungkinan pertama kali digunakan pada tahun 1928. Salah satu teori
mengatakan kata bebop berasal dari teriakan Arriba! Arriba! yang digunakan
pada musisi Amerika[/spoiler]
Miles Davis
(1940-1950) Selama masa Perang Dunia II, terjadi gelombang kedatangan musisi
jazz California, yang sebagian besar berkulit putih ke New York. Di New York, para
musisi ini berbaur dengan para musisi bebop yang sebagian besar berkulit hitam.
Art Blakey
(1940-1950) Hard Bop adalah perkembangan selanjutnya dari bebop yang
menggabungkan pengaruh rhythm and blues, musik gospel dan blues, terutama
dalam permainan saksofon dan piano.Hard bop mulai berkembang pada
pertengahan 1950-an.
Ornette Coleman
Free Jazz adalah aliran jazz yang mulai berkembang pada era 1950-an, dan 1960-
an. Kemunculan aliran ini kemungkinan disebabkan adanya kekecewaan akibat
pembatasan aliran jazz pada bebop, hardbop dan modal jazz yang berkembang
pada 1940.
MASALAH YANG DIHADAPI
Mungkin ada beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu, pertama,
sebenarnya cukup sulit untuk membicarakan musik jazz secara
proporsional dalam masyarakat tertentu jikalau dipandang sebagai gaya
hidup atau sebuah simbol yang merepresentasikan suatu status sosial.
Seperti yang sering terjadi, orang datang ke tempat pertunjukan musik
jazz dengan menunjukan “atribut” keberhasilan ekonomi mereka
seperti penampilan yang “gemerlap”. Datang ke tempat klub jazz, tetapi
tidak untuk memperhatikan dan menikmati musik jazz itu sendiri,
namun untuk keperluan lain. Karena memanfaatkan gambaran musik
jazz di Indonesia yang masih berkesan elit dan memerlukan intelektual
dan selera yang tinggi untuk dapat menikmatinya.
Secara sosiologis, mungkin dapat kita katakan memang “harmoni”
musik jazz oleh masyarakat kita belum dapat ditangkap atau paling
tidak masih dirasakan asing. Lain halnya dengan misalkan musik
dangdut, seolah-olah apa yang disampaikan oleh “harmoni” musik
dangdut sudah merupakan denyutan dan menjadi bagian apa yang
dialami dalam pengalaman hidup masyarakat luas. Dalam bahasa
ekspresi, barangkali setiap pengalaman hidup manusia
melatarbelakangi ide/gagasan untuk berkreasi yang sampai pada
tingkat orisinil akan menghasilkan yang berbeda pula. Sedangkan
masalah ketiga adalah kurangnya peran media massa, pemain jazz dan
kelompok pecinta jazz untuk mengkondisikan musik jazz ditengah-
tengah masyarakat secara proporsional. Maksud kami dengan
proporsional disini dengan latar belakang musik jazz yang melahirkan
berbagai gaya, tidak hanya tereduksi dalam satu gaya saja yang populer.
ANTARA JAZZ DAN ISLAM
WartaJazz menghubungi beberapa narasumber yang layak dimintai komentar soal
judul diatas. Pertama keyboardis/pianis kelompok Krakatau, Dwiki Dharmawan.
“Apapun yang halal bisa menjadi haram dilihat dari konteksnya. Musik bisa
membawa kebaikan bisa pula membawa kemungkaran atau perbuatan yang tidak
baik misalnya dilihat dari liriknya. Kalau kita perhatikan semua suara-suara yang
ada di alam ini seperti kicau burung merupakan ciptaan Allah SWT”, komentarnya.
Sementara Nizar AT Noeman, pengelola radio jazz KLCBS Bandung berkomentar,
“Imam al-Ghazali berpendapat bahwa musik, bunyi-bunyian sepanjang
dipergunakan untuk kebaikan yang pada akhirnya menambah kebersyukuran kita
akan hal-hal yang diciptakan Allah SWT, boleh dilakukan”. Selain itu titik tolaknya
juga berasal dari Innamal a’malu binniyat atau segala sesuatu berasal dari niatnya.
“Dulu alat musik seruling diharamkan karena dipergunakan untuk mistik atau sihir.
Jadi karena penggunaannya”, ujarnya lagi.
Seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan
mengungkapkan keindahan. Itu adalah fitrah yang dianugerahkan Allah SWT
kepada manusia. Di sisi lain, al-Qur’an memperkenalkan agama yang lurus sebagai
agama yang sesuai dengan fitrah (baca QS ar-Rum (30): 30). Jika demikian, Allah
SWT. mustahil mengutuk mereka yang mengekspresikan keindahan atau mencintai
seni. Al-Qur’an sangat menghargai seni.
Memang, ada yang percaya bahwa setan menggunakan seni untuk menggoda
manusia. Seruling, terompet, tambur, dan semacamnya adalah bagian dari alat-alat
yang haram hukumnya—begitu antara lain tulisan Ibnu al-Jauzi (w. 597 H) dalam
bukunya, Talbis Iblis, karena suara alat-alat itu digunakan Iblis untuk mengelabui
manusia.
Lebih jauh tentang musik Jazz, Riza Arshad berkomentar, “Menjadi muslim itu kita
diminta untuk selalu mencari kebenaran yang artinya tuntutan untuk selalu belajar.
Didalam Jazz juga demikian. Ia bahkan menuntut agar kita memiliki kepribadian.
Dalam sejarah jazz juga tercatat banyak musisi Jazz muslim seperti Art Blakey”.
WartaJazz telah pula menurunkan artikel tentang Nama-Nama Islam dalam dunia
Jazz seperti Abdullah Ibrahim, Ahmad Jamal, Jaribu Sahid atau Hamid Drake dan
lainnya.
MUSISI JAZZ DUNIA
1. Michael Buble
Michael Bublé adalah penyanyi jazz dari
Kanada. Karier Bublé telah mencapai tingkat
internasional dan telah menjual lebih dari 20
juta kopi di seluruh dunia.
Dia telah memenangkan beberapa
penghargaan, termasuk Grammy dan
beberapa kali memenangkan Juno Awards.
Album pertamanya mencapai puncak 10
teratas di Lebanon, Inggris dan Kanada. Dia
melejit karena albumnya, "It's Time" dan "Call
me Irresponsible" yang meraih sukses besar
dan mencapai puncak tangga lagu di Kanada,
US Billboard 200 chart, dan Australia Album
Chart.
2. Louis Armstrong
Louis Armstrongadalah penyanyi dan pemain trompet
jazz Amerika Serikat dari New Orleans, Louisiana.
Namanya terkenal pada tahun 1920-an sebagai pemain
trompet dan kornet yang "inventif", Armstrong
mempengaruhi dasar-dasar musik jazz, menggeser fokus
musik jazz dari improvisasi kolektif menjadi penampilan
solo. Berkat suara seraknya yang berat, khas, dan mudah
dikenali, Armstrong sekaligus seorang penyanyi
berpengaruh, menunjukkan kecekatan dalam improvisasi,
melencengkan lirik dan melodi dari sebuah lagu untuk
mengungkapkan ekspresi. Ia juga sangat terampil
bernyanyi scat (melantunkan bunyi-bunyian dan suku
kata sebagai pengganti lirik).
3. Ella Fitzgerald
Ella Fitzgerald adalah seorang penyanyi Jazz wanita dari Amerika
Serikat. Selama hidupnya, dia telah memenangkan 13 Penghargaan
Grammy (Grammy Awards) dan menjual 40 juta buah album musik.
Dia banyak mempelajari musik dari radio dan musik gospel dari
Gereja. Pada tanggal 21 November 1934, Ella berhasil
memenangkan kontes bakat di Teater Apollo dengan
mempertunjukkan kemampuannya dalam bernyanyi. Beberapa saat
setelah itu, kariernya berlanjut dengan menjadi vokalis dari band
Chick Webb. Pada tahun 1956-1965, dia menyanyikan dan merekam
berbagai lagu karya musisi lain, seperti Cole Porter, Duke Ellington,
The Gershwins, Johnny Mercer, Irving Berlin, hingga Rodgers dan
Hart. Sejak saat itu, Ella mulai meraih popularitas dan sering
diundang menjadi bintang tamu di acara-acara TV, seperti The Frank
Sinatra Show, The Nat King Cole Show, The Frank Sinatra Show, dan
lain-lain. Ella Fitzgerald meninggal pada 15 Juni 1996 di Beverly Hills,
California.

Anda mungkin juga menyukai