Anda di halaman 1dari 15

TERAPI MODALITAS

KELUARGA
Heri TriwibowoSKM,S.Kep.Ns.,M.Kes

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


Definisi Terapi Modalitas

• Terapi modalitas adalah suatu kegiatan dalam memberikan


askep baik di institusi maupun dimasyarakat yg bermanfaat dan
berdampak terapeutik. Terapi modalitas adalah suatu sarana
penyembuhan yang diterapkan pada dengan tanpa disadari
dapat menimbulkan respons tubuh berupa energi sehingga
mendapatkan efek penyembuhan (Starkey, 2004).
Jenis jenis terapi modalitas
• Terapi Individual • Terapi keluarga
• Terpi lingkungan • Terapi kelompok
• Terapi biologis • Terapi perilaku
• Terapi kognitif • Terapi bermain
Definisi Terapi Keluarga

• Terapi famili adalah suatu proses interaktif untuk membantu keluarga


dalam mencapai keseimbangan dimana setiap anggota keluarga merasakan
kebahagiaan. (Perez, 1979.
• Family therapy atau terapi famili merupakan suatu bentuk bantuan untuk
menangani suatu masalah dalam keluarga yang melibatkan keluarga inti
untuk mencapai keseimbangan dan merasakan kebahagian dalam rumah
tangga.
Tujuan Terapi Keluarga

Menurut Glick dan Kessler (Goldenberg, 1983) mengemukakan tujuan


umum konseling keluarga adalah untuk:
• Memfasilitasi komunikasi pikiran dan perasaan antar anggota keluarga.
• Mengganti gangguan, ketidakfleksibelan peran dan kondisi.
• Memberi pelayanan sebagai model dan pendidikan peran tertentu yang
ditunjukan kepada anggota lainnya.
Tujuan family therapy secara umum:

1) Membantu anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai secara emosional bahwa


dinamika keluarga adalah kait-mengkait di antara anggota keluarga.
2) Untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta jika satu anggota
keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada persepsi, ekspektasi, dan
interaksi anggota-anggota lain.
3) Agar tercapai keseimbangan yang membuat pertumbuhan dan peningkatan setiap
anggota.
4) Untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari hubungan parental.
Manfaat Terapi Keluarga

Menurut Perez (dalam Hasnidah, 2002) secara khusus Family Conseling/ terapi keluarga
bermanfaat untuk:
1. Membuat semua anggota keluarga dapat mentoleransikan cara atau perilaku yang unik dari setiap
anggota keluarga.
2. Menambah toleransi setiap anggota keluarga terhadap frustasi, ketika terjadi konflik dan
kekecewaan, baik yang dialami bersama keluarga atau tidak bersama keluarga.
3. Meningkatkan motivasi setiap anggota keluarga agar mendukung, membesarkan hati, dan
mengembangkan anggota lainnya.
4. Membantu mencapai persepsi parental yang realistis dan sesuai dengan persepsi anggota keluarga.
Model Terapi Keluarga

1. Behavioral
Tujuan dari terapi behavioral adalah merubah konsekuaensi perilaku anatar pribadi
yang mengarah pada penghilangan perilaku maladaptif atau problemnya.
2. Psikodinamika
Tujuan dari terapi psikodinamika ini adalah pertumbuhan, pemenuhan lebih banyak
pada pola interaksi yang lebih.
3. Bowenian
Tujuan terapi adalah memaksimalkan diferensiasi( perbedaan) diri pada masing-
masing anggota keluarga.
Peran Konselor dalam Terapi Keluarga

• Menciptakan kerja sama antar anggota keluarga,


• Memberikan kepercayaan dan mendorong klien bahwa setiap orang dalam keluarga
memiliki kemampuan dan mengetahui fungsi dan peran serta dapat melakukan yang
terbaik buat dirinya dan keluarganya.
• Membantu klien untuk ikut serta dalam setiap proses konseling agar setiap anggota
keluarganya dapat melaksanakan peranya.
• Membantu keluarga agar memiliki kemampuan dalam mengolah emosi dan
mengembangkan kematangan diri setiap anggota keluarga.
• Membantu memberikan pemahaman sebagai pribadi dan juga sebagai bagian dari
keluarga.
Proses dan Tahapan Terapi Keluarga

• Mengikut sertakan keluarga, pertemuan dilakukan di rumah, sehingga terapis


mendapat informasi nyata tentang kehidupan keluarga dan dapat merancang strategi
yang cocok untuk membantu pemecahan problem keluarga.
• Menilai masalah, mencakup pemahan tentang kebutuhan, harapan, kekuatan
keluarga dan riwayatnya
• Strategi-strategi khusus, Berfungsi untuk pemberian bantuan dengan menetukan
macam intervensi yang sesuai dengan tujuan
• Follow Up, memberikan kesempatan pada keluarga untuk tetap berhubungan
dengan terapis atau konselor secara periodik untuk melihat perkembangan keluarga
dan memberikan support
Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan
yaitu:
1. Fase Perjanjian
Perawat dan klien mengembangkan hubungan saling percaya, isu-isu keluarga diidentifikasi,
dan tujuan terapi ditetapkan bersama.
2. Fase Kerja
Keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi di
antara anggota keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota keluarga,
eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga, peraturan-peraturan yang selama ini ada.
3. Fase Terminasi
Di mana keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani untuk mencapai tujuan
terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan dapat
mempertahankan perawatan yang berkesinambungan.
Tahapan family therapy dalam konseling
keluarga
• Pengembangan Rapport, merupakan suasana hubungan konseling yang akrab,
jujur, saling percaya, sehingga menimbulkan keterbukaan dari konseli.
• Pengembangan apresiasi emosional, dimana munculnya kemampuan untuk
menghargai perasaan masing-masing anggota keluarga
• Pengembangan alternatif modus perilaku. Dalam tahap ini, baik konseli
maupun anggota keluarga mengembangkan dan melatihkan perilaku-perilaku baru
yang disepakati berdasarkan hasil diskusi dalam konseling.
• Fase membina hubungan konseling. Adanya acceptance, unconditional positive
regard, understanding, genuine, empathy. Memperlancar tidakan positif.
Menurut Conjoint Family Therapy, proses konseling yang dapat
ditempuh adalah:

• Intake interview, building working alliance. bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika


perkembangan konseli dan anggota keluarga lainnya
• Case conceptualization and Treatment Planning, mengenal masalah atau memperjelas
masalah
• Implementation, menerapkan intervensi yang disertai dengan tugas-tugas yang
dilakukan bersama antara konseli dan keluarga
• Evaluation termination, melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang
telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
• Feedback, yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan
meingkatkan proses konseling
Kesalahan Umum dalam Terapi Keluarga

1. Tidak berjumpa dengan seluruh anggota keluarga


2. Pertama kali orang tua dan anak datang kekonselor bersama-sama,
konselornya suatu saat berkata hanya orang tua dan anak tidak perlu turut
dalam proses sehingga menampakkan ketidakpedulianya terhadap apa
yang menjadi perhatian anak.
3. Mendiskusikan masalah
4. Melihat untuk menjelaskan perilaku anak dan orang tua
5. Mengajarkan teknik modifikasi perilaku pada keluarga yang terlalu
otoritarian atau terlalu membiarkan dalam interaksi mereka
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai